Sejarah Terbentuknya Alkitab - Pemahaman dasar
Bagian pertama, tentang apa itu Alkitab, makna dan fungsinya, ada 2 hal paradoks, yang tidak boleh dipertentangkan, bagaimana memandang Alkitab sebagai bukan buku iman saja, dan bagaimana memandang Alkitab juga sebagai buku iman.
APA ITU ALKITAB
Kata ta biblia kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin dalam bentuk tunggal “Biblia” (= kitab) atau Scriptura (= tulisan atau sesuatu yang ditulis). Terjemahan dalam bahasa-bahasa Eropa (juga bahasa Indonesia) nampaknya mengambil alih terjemahan Latin ini. Demikian kita mengenal kata Bible (Inggris dan Prancis), Bijbel (Belanda), Bibel (Jerman), La Biblia (Italia), La Santa Biblia (Spanyol), dll. Bentuk tunggal dan bentuk jamak ini mengungkapkan secara tepat bahwa di satu pihak Alkitab adalah sebuah buku namun di pihak lain ia lebih tepat disebut sebuah perpustakaan karena merupakan kumpulan kitab-kitab. Alkitab memang satu buku, namun satu buku yang tersusun dari banyak buku. Mereka semua diinspirasikan oleh Roh yang satu dan sama serta sama-sama memiliki Yesus Kristus sebagai pusat. Di dalam Kristus, Kitab Suci menemukan kesatuan dan kepenuhannya. Istilah Alkitab atau ‘Sacred Scripture’ (bukan ’sacred writings’) secara jitu mengungkapkan kesatuan dan keseluruhan misteri keselamatan dalam keberagaman itu. Jadi walaupun isi Alkitab itu beragam mereka satu karena sama-sama mengungkapkan misteri keselamatan ilahi.Benar kiranya apa yang dikatakan oleh S. Breton, “the revelation by means of the Scriptures is the word of God; conversely the word of God, expressed through the Scriptures, is the revelation”.
Konstitusi Dogmatis Dei Verbum art. 24 menegaskan “Kitab Suci mengemban Sabda Allah, dan karena diilhami, benar-benar Sabda Allah”.Israel dan Gereja awali dan reaksi mereka terhadap karya itu. Alkitab bukanlah buku laporan peristiwa. Oleh karenanya apa yang dikisahkannya tidak selalu persis sama dengan kejadian sesungguhnya; namun itu tidak berarti ia tidak menyatakan kebenaran. Alkitab ‘tabernakel sabda Allah’, harta yang disimpan dalam bejana tanah liat (bdk. 2 Kor 4:7). Alkitab adalah Sabda Allah dalam kata-kata manusiawi. Yang mau disaksikan bukanlah terutama peristiwa itu. tapi Allah yang berkarya, Allah yang menyelamatkan. Dia ditulis oleh manusia yang mengalami karya itu, oleh karenanya ia lebih tepat disebut Sabda Allah dalam bahasa manusia. Sabda Allah dalam bahasa manusia mencapai bentuknya yang definitif dalam diri Yesus Kristus, Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1,14).S. Hironimus sebagaimana dikutip dalam DV art.25: “Barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”.
Di dalam Kristus seseorang disatukan secara erat dengan segala sesuatu karena ‘ di dalam Dia segala sesuatu dipersatukan (bdk. Ef 1:10). Oleh karena itu Kitab Suci membuat orang bukan saja mengenal Allah, tetapi juga dunia, sejarah, dirinya dan tujuan hidupnya (bdk. Mat 16:16-18: Simon mengenal Yesus sebagai Mesias dan akhirnya mengenal dirinya sebagai Petrus yang akan menjadi dasar jemaat Tuhan).Allah memang pengarang KS, namun manusia juga pengarang sesungguhnya, bukan sekedar sekretaris. Pengertian inspirasi tidak boleh dipersempit pada setiap kata melainkan keseluruhan kebenarannya. Kitab ini suci tidak berarti bahwa setiap kata di dalamnya haruslah murni inspirasi Roh Kudus. Dengan kata lain, walaupun kata-kata yang tertulis berbicara tentang hal-hal atau peristiwa-peristiwa profan’, namun ia tidak dipisahkan dengan kebenaran keselamatan Allah.
Alkitab adalah “tabernakel sabda Allah”. la adalah harta karun yang disimpan dalam bejana tanah liat (bdk. 2 Kor 4:7). sebuah simbol yang harus dimengerti dalam perspektif inkarnasi. Melalui simbol ini jarak yang tak terbatas Allah dan kenyataan bahwa la bisa dimasuki secara penuh disatukan. Allah sendiri berkata dalam kitab Ulangan:(Yes 55:10-11).
Firman Tuhan tidak akan kembali kepada Tuhan dengan sia-sia. Konstitusi Dei Verbum mengatakan: “Daya dan kuasa Sabda Tuhan begitu besar sehingga ia berdiri sebagai pendukung dan daya Gereja, kekuatan iman anak-anaknya…” (DV 21).Karena itu sebagaimana ditekankan dalam konsili Vatikan II, Gereja menghormati Kitab Suci seperti menghonnati tubuh Tuhan, terutama dalam liturgi. Gereja tiada hentinya menerima dan mempersembahkan kepada umat beriman roti kehidupan dari meja Sabda dan meja tubuh Kristus (bdk. DV 21). The constitution Dei Verbum states that the Holy Scripture is “a pure unquenchable source of life” and invites me Christians to be saturated with its Spirit” .normans nonnormata (=ukuran yang menentukan yang tidak ditentukan). Sedangkan Tradisi Suci yang’meneruskan Sabda Allah dengan setia dalam Gereja disebut “norma normanda”, yaitu norma yang harus diukur atau disesuaikan dengan Kitab Suci sebagai “norma non normata”. Karena Alkitab adalah ungkapan iman Gereja, hukum dan kaidah tertinggi imannya, maka dia harus menjadi jiwa teologi, yang merupakan penafsiran dan refleksi ilmiah iman Gereja. Mengingat posisi Alkitab yang begitu sentral dalam kehidupan Gereja, maka setiap orang kristen hendaknya berusaha untuk mempunyai pengenalan yang lebih baik dan luas mengenai sabda Allah itu.LG,13). Namun dalam Gereja ada orang yang ditugaskan oleh Kristus untuk menafsirkan sabda Allah itu secara otentik. Mereka itu adalah Magisterium Gereja, yakni para uskup dengan Paus sebagai kepalanya. Magisterium mempunyai wewenang menafsirkan sabda Allah secara otentik. Tetapi ia tidak berada di atas sabda Allah melainkan harus menjadi pelayan Sabda Allah. Dia bertugas mewartakan sabda Allah menjadi santapan kehidupan Gereja dan menjadi pelayan kesatuan.“Thus we can say that we exist as Christian by the Tradition of the Gospel testified in Scripture, transmitted in and by the church through the power of the Holy Spirit”.Israel di gunung Sinai, sedang PB diikat Tuhan seluruh umat manusia dengan darah Kristus (Luk 22,20; 2 Kor 3,4-18). Dalam PB, PL disebut sebagai Kitab Suci (Luk24,27; Yoh 2,22; 20,29). Yesus pun mengenal dan memakainya (Mat 22,29), namun kitab mana saja yang dimaksud, apakah sama dengan PL sekarang ini, sulit dipastikan.Istilah PL harus dimengerti bukan sebagai istilah pejoratif tapi deskriptif yakni untuk membedakannya dengan buku-buku yang disebut PB.Israel terhadap penyataan itu mula-mula diteruskan secara lisan turun temurun. Sebagaimana penyataan itu, tradisi lisan pun berlangsung terus. Sementara itu orang-orang saleh yang menerima inspirasi Roh Kudus menuliskan wahyu Allah itu untuk melestarikannya. Mereka menulis apa yang Allah ilhamkan kepada mereka. Namun dari segi lain, mereka juga mencoba menulis tentang pengalaman iman dan tradisi-tradisi jemaatnya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Karena mereka adalah anggota suatu masyarakat beriman, maka mereka pun menulis tentang apa yang masyarakat itu percayai demi kepentingan jemaat. Mereka menulis “dari iman ke iman” (Rom 1:17). Pengalaman dan tradisi iman itu ditulis untuk membangun, meneguhkan dan memperkaya iman masyarakat dan agar tradisi itu berfaedah bagi segala bangsa pada segala zaman.Aram, maka Septuaginta (Kitab Suci dalam bahasa Yunani) cukup umum dipakai.padang gurun = Bilangan;5) Elleh haddebarim (Inilah perkataan = Ulangan).Para nabi). Kelompok kitab para nabi terdiri dari 2 bagian:
A. Nabi-nabi terdahulu:
6) Yehosyua (= Yosua);
7) Syoferim (= Hakim-hakim);
Syemuel (1-2) (= 1-2 Samuel);
9) Melakim (1-2) (= 1-2 Raja) kota Yamnia yang punya peranan penting sesudah kejatuhan Yerusalem. Sebetulnya perdebatan utamanya ialah soal apakah kitab Qohelet (Pengkhotbah) dan Kidung Agung layak dimasukkan sebagai buku suci. Namun diskusi tampaknya melebar ke masalah kitab-kitab yang lain. Meskipun demikian sama sekali tidak ada indikasi bahwa Konsili ini memaklumkan secara formal daftar kitab. Namun antara tahun 70-100 itulah kita pertama kali menemukan adanya referensi kejumlah yang fix dari buku-buku yang sah. Daftar buku itu kemungkinan diambil dari buku-buku yang sudah diterima oleh orang-orang Pharisi sebelum jatuhnya Yerusalem. Mereka berkarya di pusat-pusat Yahudaisme, yakni di Babilonia dan di Palestina.Mereka tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya bila dibandingkan satu sama lain.
Kata “Alkitab” berasal dari kata Arab “al-kitab”” yang berarti buku (the book), atau Sang Kitab. Dalam bahasa Yunani Alkitab disebut ra pLpliar (ta biblia) yang merupakan bentuk jamak dari pip^ioi/ {biblion; 2 Tim
Alkitab terdiri dari 73 buku (46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru). Dia ditulis dalam rentang waktu antara sekitar tahun 1000 SM hingga 120 M. Bisa dibayangkan betapa banyak orang terlibat dalam penyusunan Alkitab dan pelbagai konteks sejarah, bentuk literer dan bahasa terungkap di dalamnya. Meski sebagian besar buku-buku dalam Alkitab itu anonim namun beberapa menyebutkan pengarangnya, seperti: Pengkhotbah, Kidung Agung, Yeremia, Ezekiel, surat-surat Paulus. Meski buku-buku ini dimasukkan dan mendapat namanya dalam Alkitab, namun masing-masing buku atau individu (pengarang) tidak bisa disepelekan. Misalnya, lebih tepat mengatakan “Yesaya mengatakan….” atau “Matius mengatakan…”, daripada “Alkitab mengatakan….”.
Alkitab yang mengandung buku yang beragam memiliki satu kesatuan, yakni semuanya menyaksikan penyataan diri Allah yang unik, sama-sama mengungkapkan satu rencana keselamatan Allah yang mengejawantah dalam sejarah, Semuanya ditulis untuk membawa manusia sampai kepada Allah, bertemu dengan Allah.
1.1. Alkitab itu Sabda Allah?
Alkitab atau Kitab Suci tidak serta merta dan sepenuhnya identik dengan Sabda Allah. Seperti Martini mengatakan, “Tulisan-tulisan Suci bukanlah wahyu, melainkan kesaksian yang amat berharga atas wahyu itu. la memuat sabda Allah; ia adalah bentuk tertulis sabda Allah yang dimaksudkan dan dijamin oleh Allah sendiri” . Isi yang terkandung di dalamnya melampaui tempatnya. Misteri yang tersembunyi di dalamnya mengatasi bentuk pengejawantaliannya. J Caillot mengatakan, “Alkitab itu seperti ikon, yang menjaga Allah yang tersembunyi, … ia adalah saksi baik kehadiran maupun ketidakhadiran Allah dalam kenosis hunif-huruf’ .
Bagaimana kita bisa mengerti Kitab Suci sebagai Sabda Allah. Pertama-tama harus diingat Alkitab bukanlah buku catatan sejarah, atau buku ilmu pengetahuan yang umumnya menyibukkan manusia . Alkitab bukan pula buku yang mencatat firman Allah yang didiktekan, melainkan buku kesaksian iman. la memberikan kesaksian tentang karya Allah dalam sejarah
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulangkali dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini la telah berbicara kepada kita dengan perantaraan PuteraNya,….” (Lih. Ibr 1,1-4).
Segala macam bentuk sabda Allah sesudah Yesus Kristus ditentukan dan diwarnai oleh Kristus. Sabda yang diwartakan para rasul tidak bisa lain dari menghadirkan. menghidupkan dan melayani Sabda Allah yang telah menjadi manusia. Dari sebab itu Alkitab adalah Sabda Allah, bukan hanya karena ditulis oleh penulis suci dengan ilham Roh Kudus, namun juga karena memuat kesaksian tentang Yesus Kristus dan langsung mempertemukan orang dengan Sang Sabda ini. Pertemuan ini menghantar orang ke pengenalan akan Kristus. Tepat apa yang dikatakan
Sabda Allah bukanlah pertama-tama kata-kata untuk dipelajari atau kumpulan nasihat dan perintah untuk dibaca, melainkan suatu hidup untuk dibagi bersama, suatu panggilan untuk diikuti, suatu pengalaman untuk dicoba. Berkat Alkitab, apa yang bergema jaman dulu tetap bergema di jaman sekarang. Tidak ada buku yang begitu langsung mempertemukan kita dengan Allah. Sabda Allah telah menjelma menjadi manusia. Dia adalah pribadi yang dapat diajak berdialog. Oleh karena itu dalam membaca Alkitab orang perlu melangkah lebih jauh, bukan hanya menafsirkan maknanya, tetapi tertutama bertemu dan berdialog dengan Sang Sabda itu sendiri, mengkontemplasikannya.
Alkitab adalah Kitab Suci. Alkitab adalah buku yang suci dan ilahi karena di dalamnya terdapat sabda Allah, sabda yang menguduskan. Selain itu dia suci, sakral kerena memiliki hubungan yang khusus dengan Yang Suci, yakni Allah Roh Kudus. Dia ditulis memang oleh manusia, namun secara khusus, yakni oleh manusia yang diilhami oleh Roh Kudus, Roh suci. Sesungguhnya “Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus mereka berbicara atas nama Allah” (2 Ptr 1,21; bdk. juga DV 21). Alkitab diinspirasikan oleh Allah sendiri, oleh karenanya ia mempunyai daya ilahi dan mampu menginspirasikan para pembacanya.
Apa artinya “diinspirasikan oleh Allah”? Inspirasi di sini bukanlah inspirasi verbal dalam arti Allah bertindak langsung mendiktekan setiap kata atau ide yang harus ditulis oleh manusia yang bertindak sebagai sekretaris.
“Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh … Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan” (Ul 30:11-14).
1.2.FUNGSI ALKITAB
Tujuan Penulisan Alkitab
Mengapa para pengarang Alkitab menuliskan pengalaman mereka akan Allah yang berkarya dan bersabda kepada dan melalui mereka? Masing-masing pengarang mempunyai tujuan tertentu. Terlepas dari kekhasan itu, semua pengarang bermaksud agar apa yang dialaminya dapat juga diketahui dan dialami oleh generasi yang menyusulnya.
Setelah Tuhan menyatakan diri (teofani) kepada umat Israel di gunung Sinai (bdk. Kel 19,1-20,20), Dia mengikat perjanjian dengan mereka (Kel 24,1-2.9-11; 24,3-8). Sebelum upacara perjanjian itu dirayakan, Musa menyampaikan firman Tuhan kepada umat Israel dan menuliskannya (Kel 24,3-8). Maksud penulisan itu tiada lain agar firman itu diteruskan dari satu generasi ke generasi lain (Ul 6,4-9; 32,45-47). Allah mengikat perjanjian itu bukan hanya dengan umat yang mengalaminya saat itu, melainkan “dengan kita, kita yang ada di sini pada hari ini, kita semua yang masih hidup” (Ul 5,3). Tanpa penulisan ingatan akan firman perjanjian itu sukar diabadikan (bdk. Yos 24,25-28).
Nabi Yesaya mengatakan bahwa ia telah diperintahkan Tuhan untuk menuliskan sejumlah kata-kata pewartaannya di suatu kitab “dimana itu menjadi kesaksian untuk waktu kemudian, sampai selama-lamanya” (Yes 30,8). Kata-katanya dituliskan bukan untuk menyimpan sesuatu dari masa lampau melainkan karena artinya untuk masa depan.
Kepada Teofilus, Lukas mengatakan bahwa penulisan injilnya dimaksudkan “supaya Teofilus dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya sungguh benar” (Luk 1,4). Demikian Lukas menulis injilnya untuk meneguhkan iman Teofilus. Senada dengan itu. Yohanes menulis bahwa semua itu telah dicatat “supaya kamu percaya. bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh 20,30-31). Paulus menekankan kembali fungsi Alkitab sebagai “pelajaran bagi kita. supaya teguh berpegang pada pengharapan” (Ri-n 15,4).
Allah bersabda agar manusia mengenal-Nya dan selamat. Tujuan utama inspirasi ilahi ialah membangkitkan iman, menguatkan iman, dan mengembangkan iman supaya manusia akhimya sampai kepada Allah dan bahagia selama-selama-lamanya .
Fungsi Sabda Allah
Alkitab berfungsi bukan saja untuk mengajar melainkan juga membuka mata orang untuk menyadari cacat celanya hingga dihantar kepada pertobatan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16). Yohanes menandaskan juga bahwa Firman Tuhan menyucikan manusia “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah kukatakan kepadamu” (Yoh 15,3) sehingga tidak masuk akal kalau orang berkata, “Aku menjadi garang setelah mendengar firman Tuhan, maka aku pun membunuh mereka!” Di dalam kebimbangan dan tiadanya arah yangjelas, “FirmanMu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119,105). Firman Tuhan juga memiliki kuasa menyembuhkan, “Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur” (Mzm 107:20). Itulah sebabnya merupakan tindakan yang bagus sekali bila orang tidak lupa membaca teks Kitab Suci ketika mendoakan orang sakit.
Sabda Tuhan ini hidup dan aktif
la berkarya dan berpengaruh diluar daya pemahaman manusia yang terbatas. Dia berkarya dari dirinya sendiri dan tidak membiarkan dirinya dikondisikan oleh apapun, sebab “Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bemata dua manapun” (Ibr 4:12). Dia seperti “hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan …”
Alkitab buku untuk dimakan dan diminum
Alkitab adalah makanan bagi jiwa (DV 12). Kitab Ul 8:3 menandaskan “… manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN” (bdk. Mat 4:4). Seperti roti ekaristi, Kitab Suci berasimilasi dengan dia yang memakannya dan mengubahnya. Yehezkiel mengatakan bahwa Allah memintanya untuk memakan gulungan kitab: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu” (Yeh 3:3). Hanya dengan cara ini, diragii oleh Firman Allah, nabi dapat berbicara atas nama-Nya. Yeremia mengungkapkan efek yang mengagumkan dari makanan ini: “Apabila aku bertemu dengan perkat?an-perkataanMu, maka aku memakannya; firmanMu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku” (Yer 15:16).
Kitab Suci juga adalah buku untuk diminum. Dia adalah mata air yang tidak pernah kering darimana mengalir air yang bersih dan segar. Yesaya membandingan mendengarkan Sabda Tuhan dengan minum dari mata air: “Ayo, semua orang yang haus, marilah dan minumlah air… Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepadaKu; dengarkanlah, maka kamu akan hidup” (Yes 55:1-3). Dalam PB, mata air ini tiada lain dari Yesus Kristus dan rahmat keselamatan-Nya (bdk. Yoh 4:11-15). Yesus mata air yang tidak pernah kering, yang memberikan air kehidupan. Siapa meminumnya, membiarkan dirinya dialiri dan dipuaskan olehnya tidak akan haus selama-lamanya.
Sesungguhnya sabda Tuhan dalam rupa Kitab Suci benar-benar makanan dan minuman, seperti tubuh dan darah Tuhan dalam Ekaristi benar-benar makanan dan minuman.
2. ALKITAB, TRADISI SUCI, DAN GEREJA
Alkitab memuat kesaksian tentang wahyu Allah. Wahyu adalah penyataan diri Allah Atau komunikasi diri Allah kepada manusia untuk keselamatan manusia, yakni bersatu dengan Allah . Wahyu bersifat personalistis dan historis. Personalistis artinya bersifat pribadi Allah menyatakan diri-Nya sebagai pribadi yang mencinta kepada manusia secara pribadi untuk menjalin hubungan pribadi dengan masing-masing pribadi. Historis maksudnya bahwa penyataan diri Allah itu terjadi dalam sejarah manusia.
Sebagai komunikasi Allah kepada manusia, wahyu haruslah dipahami pertama-tama bukan sebagai suatu ajaran, doktrin, atau hukum melainkan hubungan pribadi suatu dialog antara Allah dengan manusia, Dalam pengertian ini, wahyu selalu mengandaikan adanya jawaban dari pihak manusia atas penyataan diri Allah. Jawaban manusia itu disebut iman atau percaya dan menyerahkan diri secara total kepada Allah. Tanpa iman manusia tidak dapat berjumpa dengan Tuhan di dalam peristiwa. Tanpa iman orang tidak dapat melihat Bapa ketika melihat Yesus Kristus (bdk. Yoh 14:9).
Selain personalistis dan historis, wahyu juga bersifat progressif dan mencapai kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus (Lih. Ibr 1:1-4). Wahyu ilahi yang telah penuh dan sempurna dalam diri Yesus Kristus diteruskan kepada semua orang di segala jaman melalui Tradisi dan Kitab Suci. Dalam teologi Katolik, yang dimaksud dengan Tradisi (Latin tradere = menyampaikan, menyerahkan) ialah penerusan seluruh realitas kristen (pengakuan iman Gereja, doktrin, dan praktek liturgis) kepada generasi yang menyusul. Tradisi dan Kitab Suci mempunyai arti hanya apabila ada dalam konteks iman Gereja.
Alkitab adalah buku Gereja. Gerejalah yang menentukan dan menyebut dia sebagai Sabda Allah dan memandangnya sebagai buku iman dan santapan kehidupannya Gereja ada lebih dahulu dari pada Alkitab. Gereja yang sudah ada ini kemudian menjadikan Alkitab sebagai ‘hukum dan kaidah tertinggi imannya”.
Allah menginginkan adanya Gereja secara absolut, tanpa syarat. Alasan pernyataan ini adalah karena Allah telah menetapkan karya keselamatan bagi manusia. Untuk tujuan ini Allah perlu memberikan manusia rahmat yang perlu untuk keselamatan itu. Dia memberikan manusia bukan saja kemampuan untuk melaksanakan itu melainkan juga kehendak bebas untuk melakukan itu. Hubungan istimewa Allah dan Gereja yang merupakan Sakramen Yesus Kristus, membuat Gereja selalu menerima kemampuan untuk membedakan secara tidak dapat sesat antara apa yang berkenaan dengan essensinya dan apa yang bertentangan dengannya.
Sebab hanya dengan itu ia dapat menjamin identitasnya dalam perkembangan sejarah. Dalam hal ini Kitab Suci dilihat sebagai salah satu elemen konstitutif Gereja. KS merupakan murni perumusan iman Gereja awali, rumusan yang tertulis yang Gereja sejak awal mula percayai. Dengan kata lain Gereja sejak awal mula adalah aturan dan norma untuk abad-abad selanjutnya bagi Kitab Suci.
2.1. Kedudukan Kitab Suci dalam Hidup Gereja
Alkitab adalah buku Gereja, namun bagaimana kedudukannya dalam Gereja’? Suatu yang mungkin kurang dipahami dan disadari oleh banyak orang katolik ialah bahwa para bapa konsili Vatikan II telah mengajarkan bahwa Gereja menghormati Kitab Suci sama seperti dia menghormati Tubuh Kristus. “Gereja selalu menghormati Kitab Suci seperti yang dilakukannya terhadap Tubuh Kristus sendiri. Terutama dalam liturgi tidak henti-hentinya dia mengambil dan menyampaikan santapan kehidupan bagi kaum beriman dari meja baik Sabda Allah maupun Tubuh Kristus” (DV art. 21).
Penghormatan yang demikian ini tampak paling jelas dalam Liturgi Ekaristi Hanya ada satu meja santapan kehidupan Gereja yang terdiri dari meja sabda Allah dan meja Tubuh Kristus (bdk. Dei Verbum, 21). Karena sabda Allah termasuk santapan kehidupan Gereja maka Gereja tidak mungkin bertumbuh, berkembang dan diperbaharui tanpa sabda Allah’ Perkembangan Gereja bergantung kepada penghayatan sabda Allah (bdk. DV, 26; AG.15 21)
Gereja memberi penghormatan yang demikian tinggi kepada Kitab Suci karena Gereja mengimani Kitab Suci sebagai hukum dan kaidah tertinggi iman Gereja. “Gereja Selalu dan tetap memandang Kitab suci dalam kesatuan dengan Tradisi Suci sebagai kaidah tertinggi dari imannya” (DV art. 21). Meskipun Kitab Suci dan Tradisi Suci adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan Gereja, namun mereka tidak disejajarkan. Sebagai kaidah tertingggi umat Gereja, Kitab Suci dipandang sebagai norma
Memang karena Alkitab itu buku Gereja maka seluruh anggota Gereja, masing-masing menurut tempatnya dalam Tubuh Gereja, mempunyai hak untuk menerangkan dan saling menyampaikan pengertiannya mengenai Sabda Allah tersebut (bdk.
Dalam menjalankan tugasnya, Magisterium membutuhkan doa dan ilmu-ilmu alkitabiah. Dan dalam hal ini ia dibantu oleh para ekseget yang melayaninya. Para Imam sebagai pembantu terdekat para Uskup dalam melayani Sabda Allah dengan sendirinya membutuhkan studi Alkitah. Studi ini termasuk tugas pastoralnya karena itu harus dijalankan dalam semangat iman dan doa.
Demikian Gereja, Kitab Suci dan Tradisi berhubungan erat tak terpisahkan satu sama lain. Ketiganya di bawah bimbingan Roh Kudus meneruskan wahyu ilalhi secara penuh dan unik.
3 SEJARAH SINGKAT TERJADINYA ALKITAB
Alkitab adalah buku Gereja/umat, yang menyaksikan karya Allah. Yang mengarang dan mengakui buku ini sebagai Kitab suci adalah Gereja. Dengan kata lain Gereja ada lebih daripada Kitab suci. Pandangan ini amat berbeda dengan pandangan Islam, yang melihat Alquran yang diturunkan dari surga, ada lebih dahulu daripada Islam.
Kitab-kitab dalam Alkitab ditulis oleh banyak orang yang mendapat inspirasi dari Roh Kudus; bahkan ada kitab yang ditulis bukan saja oleh lebih dari satu pengarang, melainkan mempunyai semacam redaktur (bdk. Ul 34,6). Bagaimana selanjutnya Gereja menyusun kitab-kitab itu menjadi satu, yang disebut Alkitab?
Alkitab terdiri dari dua bagian besar yang tak terpisahkan, yakni Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). PL yang ditulis sekitar tahun 1000 - 100 SM memberi kesaksian bagaimana Allah bergaul dengan umat Israel dan memimpin sejarah mereka sejak tahun 2000 SM hingga 50 SM. PL mempersiapkan kedatangan Kristus dan Kerajaan (lih. DV. 15). Sedangkan PB memberi kesaksian tentang pewahyuan Allah dalam diri Yesus. Sabda Allah dalam PL yang terutama diwamai oleh janji, dipenuhi dalam Kristus dalam PB.
3.1 Kanon Perjanjian Lama
Istilah Perjanjian Lama adalah istilah khas kristen dan berasal dari Paulus (lih. 2 Kor 1.1′Si Pandangan ini mungkin dibuat berdasarkan Kel 19-24; Yer 31,31-34. PL adalah perjanjian yang diikat Tuhan dengan umat
Tren di kalangan Yahudi dan Kristen dewasa ini mengelakkan istilah Perjanjian Lama dan menggantikannya dengan istilah “Kitab Suci Ibrani” (Hebrew Bible) mengingat kata “Lama” dalam Perjanjian Lama member! kesan merendahkan atau pejoratif. Namun istilah alternatif ini sama sekali tidak tepat untuk mengungkapkan isi Perjanjian Lama.
3.1.1. Kanon Yahudi
Penyataan diri Allah dalam sejarah dan reaksi
Secara garis besar, proses penyusunan Kitab Suci dapat dilukiskan dalam skema sbb.:
Peristiwa- peristiwa
|
|
cerita-cerita iman
|
|
Tradisi Lisan
|
|
Tahap Penulisan
|
|
Tradisi Yahwist 1000 sm
Tradisi Elohist 900 sm
Tradisi Deuteronomist 700 sm
Tradisi Imam 500 sm
Tradisi Para nabi 10 - 4 sm.
|
|
Penyunting
|
|
Penyeleksian materi (membersihkan atau menambahkan)
|
|
Redaktur-redaktur KSPL sekarang sekitar 500 sm
Selama penjajahan Yunani (333 -163 SM) kebudayaan Yunani meresapi kebudayaan dan agama Israel. Tidak sedikit buku yang ditulis dalam bahasa Ibrani diterjemahkaii ke dalam bahasa Yunani. Bahkan karena banyak orang Yahudi tidak lagi berbahasa Ibrani dan jumlah buku-buku suci makin banyak. Tak dapat dielakkan bahwa banyak buku suci yang dibuat tanpa ilham dari Allah, bahkan tak sedikit yang malah menyesatkan. Untuk Menghindari kesimpang siuran dan kebingungan umat beriman, sekolah Yamnia (pusat Yudaisme) di Jaffa menetapkan kanon Yahudi atau kanon Ibrani pada tahun 91-100 M.
Dalam bahasa Ibrani, kata up (qaneh) berarti buluh (reed, buluh, alang-alang), stalk (”batang, tangkai yang lurus). Kata Yunani KO.WV (kanon) mempunyai banyak arti. Dalam bahasa profannya kanon adalah tongkat pengukur (bdk. Yeh 40,3-5) atau garisan. Dalam PB kata ini dipakai hanya oleh Paulus dengan arti patokan moral atau norma penilaian, atau norma keautentikan kekristenan (Gal 6,16). Karena itu istilah Yunani “kan6n tes pisteos” yang dipakai oleh orang Kristen abad kedua sama dengan apa yang dalam bahasa latin disebut “regula fidei” (Inggris: rule of faith), yakni konsep yang mengacu pada pengakuan iman pertama yang meringkas iman kristen (misalnya pengakuan iman apostolik). Jadi kanon mengacu pada apa yang dalam kekristenan itu merupakan norma, standard. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa hasil-hasil atau resolusi para bapa konsili Nicea (325) disebut “kanones” karena resolusi itu dianggap sebagai sesuatu yang normatif dan wajib, yang menentukan bilamana sesuatu bisa dikatakan kekristenan yang otentik.
Yang dimaksud dengan kanon di sini ialah daftar/katalog kitab-kitab yang dipercayai diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kitab yang masuk dalam kanon disebut “kitab kanonik”. Dalam kanon Yahudi ini, hanyalah kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani yang dianggap sebagai kanonik. atau diakui sebagai Kitab Suci resmi orang Yahudi.
Kanon Yahudi mengakui hanya 24 kitab PL yang dibagi dalam 3 kelompok yakni:
I. TORAH (Taurat; hukum):
1) BereSit (pada mulanya = Kejadian);
2) Weelleh Sem6t (inilah nama-nama = Keluaran);
3) Wayyiqra’ (la memanggil = Imamat ;
4) Bemidbar (di
Nama-nama itu diambil dari kata pertama dalam masing-masing buku, kecuali bemidbar, yang merupakan hurup ketiga, karena hurup pertama mengandung nama Allah.
II) NEBIIM (=
B. Nabi-nabi kemudian:
10) Yesyayahu;
11) Yirmeyahu;
12) Yehezqel;
13) Tere Asar (dua belas nabi kecil, yakni:): Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.
III) KETUBIM (= tulisan-tulisan )
(Orang Yahudi yang berbahasa Yunani menyebutnya Hagiographoi), terbagi dalam tiga bagian besar:
A. Tulisan-tulisan besar (Ketubim gedolim)
14) Tehillim (= Mazmur);
15) Yob (= Ayub);
16) Mesyalim (= Amsal)
B. Limagulungan (Homes megillot)
17) Rut;
18) Syir Hasyirim (= Kidung Agung);
19) Qohelet (= Pengkhotbah);
20) Eica (= Ratapan);
21) Ester (= Ester).
C Kitab-kitab tambahan:
22) Daniel;
23) Ezra/Nehemiah;
24) Diberey Hayamim (= 1-2 Tawarikh).
Dari tiga hurup pertama ketiga kelompok kitab di atas dibuatlah akronim “Tanak” (Torch, Nebiim, Ketubim). Pembagian PL ke dalam tiga kelompok itu sebetulnya sudah dakenal sejak sebelum terikh Masehi, karena prolog terjemahan Yunani kitab Yesus bin Sirakh yang ditulis antara tahun 132-117 SM sudah menyebut adanya tiga bagian utama PL Yahudi:
Hukum (nomos), Para Nabi (prophetai) dan kitab-kitab yang lain (ta loi paton biblion).
Sebetulnya suatu salah kaprah menyebut ,,Konsili Yamnia” karena nampaknya yang terjadi waktu itu ialah mirip dengan apa yang disebut konsili ekumenis di Gereja Katolik. Sebelum jatuhnya Yerusalem ke tangan Roma (tahun 70), Rabbi Johanan ben Zakkai sea dirikan sebuah akademi di
3.1. 3. Kanon Perjanjian Baru
Proses kanonisasi Perjanjian Baru (PB) tidak serumit PL. Pada mulanya para rasul meneruskan kabar gembira Yesus Kristus dengan pewartaan lisan. Yang ada hanyalah tradisi lisan. Lama kelamaan, setelah terbentuknya jemaat-jemaat dan terjadinya pergantian generasi disusunlah pula pewartaan tertulis. Antara tahun 40 - 120 ditulis banyak surat dan kisah tentang Yesus. Penulisan ini terutama dimaksudkan untuk melestarikan apa yang diwartakan para rasul dan meneguhkan iman (bdk. Luk 1 :4; Yoh 20 :30-31).
Antara tahun 120 - 400 muncul pula banyak karangan atau injil apokrip (palsu), seperti Injil Orang Nazaret, Injil Orang Ibrani, Injil Mesir, Injil Petrus, Injil Thomas, Injil Matias, Injil Philipus, dll . Untuk mencegah pemalsuan Injil dan keresahan umat kristen, sejak menjelang akhir abad ke-2 sejumlah tokoh terkemuka kristen mulai menyaring karangan-karangan yang beredar di masyarakat dan menyusun daftar kitab-kitab yang berwibawa. Daftar tertua kitab-kitab PB ditemukan dalam karya Marcion (130M), seorang eretik, yang punya buku berisi injil Lukas dan 10 surat Paulus. Pada tahun 367, Athanasius, patriark Alexandria. menyusun daftar buku PB yang berjumlah 27 kitab. Jumlah ini selanjutnya ditetapkan dalam konsili di Hipo (393), konsili di Kartago (397), dan akhimya dikukuhkan lagi dalam konsili Trente (1546). Luther pada mulanya tidak memasukkan surat Yakobus ke dalam kanon, terutama karena kitab ini bicara tentang pembenaran melalui perbuatan, bukan hanya iman. Namun pada abad XVII kaum Lutheran (Protestan) pun mengakui seluruh kanon PB ini secara persis sama. Ke-27 kitab ini ialah:
I. Euanggelion (Injil): Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
II. Apostolos (=Rasul) yang terdiri dari 23 kitab yang dibagi dalam 3 kelompok:
l).Kisah Para Rasul; 2). Surat-surat Katolik; Yakobus, 1-2 Petrus, 1-3 Yohanes,
Yudas (+Wahyu); 3). Surat-surat Paulus: Roma, 1-2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1-2 Tesalonika, 1-2 Timoteus, Titus, Filemon, Ibrani.
Bagian ini disebut Apostolos karena - menurut keyakinan orang dulu - semua kitab ini ditulis oleh seorang rasul atau seorang murid rasul.
Adakalanya untuk mengikuti model pembagian PL, PB dikelompokkan sbb.:
I Kitab-kitab historis: Ke-4 Injil dan Kisah Para Rasul.
II. Kitab-kitab didaktis (surat-surat):
- 14 surat Paulus: Rm, 1-2 Kor, Gal Ef, Flp, Kol. 1-2 Tes, 1-2 Tim, 1-2 Tit, Flm, dan Ibrani (masih diragukan apakah dari Paulus) .
- 7 surat katolik: Yak, 1-2 Ptr, 1-3 Yoh, Yud.
III. Kitab kenabian: Wahyu
Penetapan Kanon Kristen dalam konsili Trente bersifat defintif, artinya kanon PL dan PB sudah tidak dapat diubah lagi.
Dapatkah kanon Gereja ini dipertanggungjawabkan?
Alkitab adalah buku Gereja. Maka Gerejalah - seperti yang dikehendaki Allah – yang menetapkan apakah suatu buku ditulis dengan atau tanpa ilham Roh Kudus. Apakah ia Sabda Allah atau bukan. Gereja diberi hak untuk memaklumkan secara resmi bahwa kitab tertentu benar-benar diinspirasikan oleh Roh Kudus dan memasukkannya dalam daftar Kitab Suci, dan dengan demikian menjadikannya “kanonik” . Alasannya?
Allah menginginkan adanya Gereja secara absolut, tanpa syarat. Alasan pernyataan ini adalah karena Allah telah menetapkan karya keselamatan bagi manusia. Untuk tujuan ini Allah perlu memberikan manusia rahmat yang perlu untuk keselamatan itu. Dia memberikan manusia bukan saja kemampuan untuk melaksanakan itu melainkan juga kehendak bebas untuk melakukan itu. Hubungan istimewa Allah - Sakramen Yesus Kristus - dan Allah membuat Gereja selalu menerima kemampuan untuk membedakan secara tidak dapat sesat antara apa yang berkenaan dengan essensinya dan apa yang bertentangan dengannya. Sebab hanya dengan itu ia dapat menjamin identitasnya dalam perkembangan sejarah. Dalam hal ini KS dilihat sebagai salah satu elemen konstitutif Gereja, KS merupakan murni perumusan iman Gereja awali, rumusan yang tertulis yang Gereja sejak awal mula percayai. Dengan kata lain Gereja sejak awal mula adalah aturan dan norma untuk abad-abad selanjutnya bagi Kitab Suci.
Inspirasi ilahi yang ditulis oleh manusia benar-benar merupakan hal yang intrinsic dalam pembentukan Gereja awali. Oleh karena itu, penentuan sesuatu dianggap sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Roh (masuk kanon) atau tidak ditentukan oleh hal-hal berikut:
1) asalnya dari para rasul dan murid-murid mereka; oleh karena itu kanon ditutup dengan kematian rasul terakhir sebagai akhir pendasaran Gereja asali (Kitab ditulis sebelum tahun 115M).
2) penggunaannya dalam liturgi Gereja.
Kesadaran sebagai diinspirasikan oleh Roh adalah fakta bahwa pengarang mempertahankan kesatuannya sebagai bagian dari Gereja awali. Magisterium tidak dapat sesat dalam Gereja awal terdapat dalam kemampuan pembentukan Kitab suci. Sesudah Gereja awali, sebaliknya, magisterium tidak dapat sesat adalah dalam penafsiran autoritatif Kitab Suci.
3.1.4. KANON KRISTEN MEMUAT SABDA YANG DIINSPIRASIKAN ALLAH
Mengapa Gereja Katolik tidak mengikuti kanon Yahudi melainkan membuat kanon sendiri berdasarkan LXX. Dapatkan tindakan Gereja Katolik yang memakai LXX sebagai sumber buku-buku yang dimasukkan ke kanon, dibenarkan? Dapatkah kanon kristen itu dipertanggungjawabkan? Untuk menjawab hal ini orang harus mengetahui apa itu LXX dan bagaimana perkembangan kitab-kitab itu hingga sekarang.
Apakah Septuaginta (LXX) itu?
Nama Septuaginta (70) mungkin diberikan sesuai dengan sejarah dibuatnya kitab itu. Menurut cerita yang dimuat dalam surat Aristea (tulisan Yunani pada abad ke-2 sM), Raja Mesir, Ptolomeus II Filadelfos (abad III SM), ingin mengumpulkan kebijaksanaan segala bangsa di dunia di dalam perpustakaanya. Untuk keperluan itu, antara lain ia mengirim 72 orang datang ke Yerusalem untuk menterjemahkan Torah (Kitab Suci dalam bahasa Ibrani) ke bahasa Yunani pada pertengahan pertama abad ke-3. Terjemahannya itu disebut Septuaginta (XXX) yang berarti 70. Angka 72 itu sendiri masih diperdebatkan. Ada yang menduga angka itu menunjukkan jumlah ahli yang dikirim, atau jumlah hari yang dibutuhkan untuk menterjemahkan Kitab Suci itu, sementara yang lain lagi menduga angka itu mengacu ke jumlah terjemahan yang dibuat. Terlepas dari legenda itu, tampaknya LXX itu adalah sebuah terjemahan yang dibuat oleh orang Yahudi bagi mereka yang berdiaspora di Mesir, yang tidak lagi berbahasa Ibrani. LXX ini mungkin dibuat di Alexandria. Terjemahan ini juga dibuat supaya orang-orang kafir mengenal kebijaksanaan Israel. Prolog buku Yesus bin Sirakh (132 SM) mengatakan bahwa ada terjemahan Yunani tidak saja dari kitab Taurat tapi juga kitab para nabi dan bapa-bapa kita.
LXX dapat dianggap sebagai kumpulan semua tulisan-tulisan suci termasuk terjemahan beberapa kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani tapi tidak dimasukkan dalam Kitab Suci Ibrani (seperti kitab Yesus bin Sirakh, 1 Makabe) dan kitab-kitab yang tidak pemah ditulis dalam bahasa Ibrani tapi dalam bahasa Yunani (seperti kitab 2 Makabe dan Kebijaksanaan Salomo). Patut diingat bahwa buku-buku yang masuk dalam daftar yang kanon Yahudi (di Yamnia) hanyalah seleksi kecil dari tulisan-tulisan religius yang lazim dalam bangsa Yahudi di wilayah itu. Seleksi yang dimuat dalam LXX yang dikembangkan oleh komunitas-komunitas Yahudi di luar Israel terutama di Alexandria, Mesir, jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang di Yamnia.
Teks-teks dalam LXX temyata tidak sama dengan teks-teks yang terdapat dalam Masoretik teks. Orang Kristen awali nampaknya memakai LXX hal ini nyata dari kutipan-kutipan PL yang dibuat oleh pengarang-pengarang PB hampir selalu diambil dari LXX; demikian juga Bapa-bapa Gereja. Ini menunjukkan bahwa teks-teks itu sudah umum beredar dalam Gereja awali. Ada kelompok-kelompok tertentu yang menuduh LXX sebagai terjemahan teks masoretik (yang dipakai menjadi kanon Yahudi) secara keliru, dalam arti diterjemahkan secara tidak tepat, dikurangi atau ditambahkan. Tuduhan itu tidak bisa diterima, terutama sejak ditemukannya manuskrip-manuskrip di Qumran. vang menunjukkan bahwa LXX bukanlah terjemahan dari teks masoretik. melainkan memiliki sumber yang berbeda, yang ada lebih dulu dari teks masoretik sekarang ini.
Kini teori tentang perkembangan teks-teks Alkitab dapat digambarkan kurang lebih sebagai berikut:
Pada mulanya ada teks original (asli). Teks asli, yang sudah tidak diketahui lagi ini, diteruskan atau dicopy dalam pelbagai tradisi. Jadi, sebelum Masoretik teks yang sekarang ini disususun, sudah beredar beberapa tradisi, yang dapat dikelompokkan paling tidak dalam 4 group:
1. Proto-Masoretik (Masoretik I)
Teks ini diterjemahkan dalam banyak versi, antara lain:
1) Targum (versi Aram, abad II)
2) Peshitta (versi Siria, abad II)
3) Versi Yunani: Aquila, Smunakus, Theodozia (abad II)
4) Hexapla dari Origenes (abad II)
5) Versi Latin: Vulgata (abad IV).
2. Qumran (abad II SM -1 M)
3. LXX (abad II-III)
Teks ini diterjemahkan kedalam pelbagai versi, a.l.:
1) Vetus Latina (abad II)
2) Koptik (abad IV)
3) Etiopia (abad IV)
4) Armenia (abad IV)
4. Pentateukh Samaria (abad IV).
Berdasarkan fakta adanya tradisi-tradisi tersebut di atas, kita dapat menyusun empat phase perkembangan teks Ibrani sebelum kaum Masoretik bekerja dan membuat Kitab Suci yang mereka anggap sebagai kanon sekarang ini:
Teks Asli
|
Bentuk Kuno (3 sm)
|
Proto masoretik (abad 1)
Qumran (2 sm - 1 m)
LXX (2 - 3 M)
Pentateukh Samaritan (4 m)
Dari Proto Masoretik dibentuk kanon Yahudi / Palestina abad 1 (yang kemudian digunakan oleh Protestant). Dan kemudian Proto Masoretik menjadi teks Masoretik (abad 4 - 10 m).
Dari LXX dibentuk kanon Katholik (1546).
Teks masoretik yang dipakai sebagai teks dasar Kitab Suci Ibrani dewasa ini diterima sebagai teks yang stabil, teks yang tak bisa diubah lagi. Tapi teks Masoretik ini berasal dari abad ke-10 atau ke-11, atau hampir seribu tahun setelah kanon atau daftar kitab-kitab resmi Kitab Suci Ibrani ditetapkan. Apakah teks ini benar-benar sama dengan teks proto-Masoretik sulit dibuktikan. Selain itu teks proto-Masoretik itu sendiri tidak bisa dipastikan sebagai identik dengan teks asli. Penemuan manuskrip di Qumran menunjukkan bahwa Masoretik teks bukanlah satu-satunya sumber yang bisa dipakai dalam menemukan teks asli. Paling tidak orang harus terbuka untuk memperbandingkannya dengan tiga sumber yang lain (teks Qumran, LXX dan Pentateukh Samaria).
Teks Masoretik telah mengalami banyak perkembangan sehingga kesesuainnya dengan teks asli sering dipertanyakan. Teks Ibrani ini adalah karya para Masoretik dan nenek moyang mereka yang baru berkarya sejak abad ke-6 hingga abad ke-10. Kaum Masoretik adalah para penerus teks. Mereka ini para ahli yang melakukan dua tipe karya, yakni: memberi simbol-simbol vokal (ingat, teks asli Kitab Suci pada mulanya ditulis tanpa huruf hidup), membuat observasi atas kata atau frase.
Bentuk vokalisasi sekarang ini kemungkinan besar dibuat oleh sekolah Masoretik Ben Asher di Tiberias, Galilea. Mereka memberi vokal pada teks yang semula hanya berupa konsonan dan kemungkinan besar disusun pada abad kedua atau abad pertama sesudah Masehi. Selanjutnya teks konsonan ini dikerjakan lagi oleh para ahli kitab yang disebut kaum Soferim atau tukang hitung, yang bekerja menghitung jumlah kata dan ayat, dan memberi beberapa simbol atau keterangan pada teks yang ada untuk mengoreksi, memperjelas teks dan menjaga keasliannya. Teks Masoretik buatan Ben Asher sekarang ini terdapat dalam Kodeks Aleppo yang disimpan di Aleppo, Syria. Teks ini berasal dari awal abad ke-10. Seperempat dari teks ini, termasuk Torah, habis terbakar pada tahun 1948.
Sebelum stabilasi teks biblis yang dikerjakan oleh kaum Soferim dan kemudian disempumakan oleh kaum Masoretik ini, sudali beredar pula banyak teks-teks lain baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani, antara lain teks Yunani di Qumran, LXX, dan Pentateukh Samaritan. Karena itu tidak bisa disimpulkan bahwa teks Masoretik ini sebagai satu-satunya teks_yang mewarisi atau melanjutkan teks asli. Dari bagan yang kami tunjukkan di atas jelas bahwa baik Teks Masoretik yang diambil dari Proto-Masoretik, maupun teks-teks Qumran, LXX dan Pentateukh Samaritan meneruskan teks asli dengan cara masing-masing.
Memperbandingkan mereka satu sama lain akan sangat memperkaya pengetahuan kita dalam mengenal bentuk teks asli yang tidak kita miliki lagi sekarang ini,
Data Penting
336-323 BCE Palestma diperintah oleh Alexander Agung
175 Penindasan dibawah Antiochus IV (Epiphanes).
167-164 Pemberontakan Makabe
150-100 Komunitas Essene didirikan di Qumran
37-4 Palestina dibawah Alexander Agung
Ca. 6-4 Kelahiran Yesus
26-36 CE Pilatus memerintah Yudea
Ca. 33-35 Pengalaman Paulus di perjalanan ke Damaskus.
66-70 Perang Yahudi
Penulisan PB
Ca. 6-4 BCE Kelahiran Yesus
30 (atau 33) CE Wafat dan Kebangkitan Yesus
50an - awal 60an Surat-surat Paulus
Akhir 60an- mid 90an Injil dan Kisah Para Rasul
90-110 Surat Yohanes dan Wahyu
APA ITU ALKITAB
Kata ta biblia kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin dalam bentuk tunggal “Biblia” (= kitab) atau Scriptura (= tulisan atau sesuatu yang ditulis). Terjemahan dalam bahasa-bahasa Eropa (juga bahasa Indonesia) nampaknya mengambil alih terjemahan Latin ini. Demikian kita mengenal kata Bible (Inggris dan Prancis), Bijbel (Belanda), Bibel (Jerman), La Biblia (Italia), La Santa Biblia (Spanyol), dll. Bentuk tunggal dan bentuk jamak ini mengungkapkan secara tepat bahwa di satu pihak Alkitab adalah sebuah buku namun di pihak lain ia lebih tepat disebut sebuah perpustakaan karena merupakan kumpulan kitab-kitab. Alkitab memang satu buku, namun satu buku yang tersusun dari banyak buku. Mereka semua diinspirasikan oleh Roh yang satu dan sama serta sama-sama memiliki Yesus Kristus sebagai pusat. Di dalam Kristus, Kitab Suci menemukan kesatuan dan kepenuhannya. Istilah Alkitab atau ‘Sacred Scripture’ (bukan ’sacred writings’) secara jitu mengungkapkan kesatuan dan keseluruhan misteri keselamatan dalam keberagaman itu. Jadi walaupun isi Alkitab itu beragam mereka satu karena sama-sama mengungkapkan misteri keselamatan ilahi.Benar kiranya apa yang dikatakan oleh S. Breton, “the revelation by means of the Scriptures is the word of God; conversely the word of God, expressed through the Scriptures, is the revelation”.
Konstitusi Dogmatis Dei Verbum art. 24 menegaskan “Kitab Suci mengemban Sabda Allah, dan karena diilhami, benar-benar Sabda Allah”.Israel dan Gereja awali dan reaksi mereka terhadap karya itu. Alkitab bukanlah buku laporan peristiwa. Oleh karenanya apa yang dikisahkannya tidak selalu persis sama dengan kejadian sesungguhnya; namun itu tidak berarti ia tidak menyatakan kebenaran. Alkitab ‘tabernakel sabda Allah’, harta yang disimpan dalam bejana tanah liat (bdk. 2 Kor 4:7). Alkitab adalah Sabda Allah dalam kata-kata manusiawi. Yang mau disaksikan bukanlah terutama peristiwa itu. tapi Allah yang berkarya, Allah yang menyelamatkan. Dia ditulis oleh manusia yang mengalami karya itu, oleh karenanya ia lebih tepat disebut Sabda Allah dalam bahasa manusia. Sabda Allah dalam bahasa manusia mencapai bentuknya yang definitif dalam diri Yesus Kristus, Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1,14).S. Hironimus sebagaimana dikutip dalam DV art.25: “Barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”.
Di dalam Kristus seseorang disatukan secara erat dengan segala sesuatu karena ‘ di dalam Dia segala sesuatu dipersatukan (bdk. Ef 1:10). Oleh karena itu Kitab Suci membuat orang bukan saja mengenal Allah, tetapi juga dunia, sejarah, dirinya dan tujuan hidupnya (bdk. Mat 16:16-18: Simon mengenal Yesus sebagai Mesias dan akhirnya mengenal dirinya sebagai Petrus yang akan menjadi dasar jemaat Tuhan).Allah memang pengarang KS, namun manusia juga pengarang sesungguhnya, bukan sekedar sekretaris. Pengertian inspirasi tidak boleh dipersempit pada setiap kata melainkan keseluruhan kebenarannya. Kitab ini suci tidak berarti bahwa setiap kata di dalamnya haruslah murni inspirasi Roh Kudus. Dengan kata lain, walaupun kata-kata yang tertulis berbicara tentang hal-hal atau peristiwa-peristiwa profan’, namun ia tidak dipisahkan dengan kebenaran keselamatan Allah.
Alkitab adalah “tabernakel sabda Allah”. la adalah harta karun yang disimpan dalam bejana tanah liat (bdk. 2 Kor 4:7). sebuah simbol yang harus dimengerti dalam perspektif inkarnasi. Melalui simbol ini jarak yang tak terbatas Allah dan kenyataan bahwa la bisa dimasuki secara penuh disatukan. Allah sendiri berkata dalam kitab Ulangan:(Yes 55:10-11).
Firman Tuhan tidak akan kembali kepada Tuhan dengan sia-sia. Konstitusi Dei Verbum mengatakan: “Daya dan kuasa Sabda Tuhan begitu besar sehingga ia berdiri sebagai pendukung dan daya Gereja, kekuatan iman anak-anaknya…” (DV 21).Karena itu sebagaimana ditekankan dalam konsili Vatikan II, Gereja menghormati Kitab Suci seperti menghonnati tubuh Tuhan, terutama dalam liturgi. Gereja tiada hentinya menerima dan mempersembahkan kepada umat beriman roti kehidupan dari meja Sabda dan meja tubuh Kristus (bdk. DV 21). The constitution Dei Verbum states that the Holy Scripture is “a pure unquenchable source of life” and invites me Christians to be saturated with its Spirit” .normans nonnormata (=ukuran yang menentukan yang tidak ditentukan). Sedangkan Tradisi Suci yang’meneruskan Sabda Allah dengan setia dalam Gereja disebut “norma normanda”, yaitu norma yang harus diukur atau disesuaikan dengan Kitab Suci sebagai “norma non normata”. Karena Alkitab adalah ungkapan iman Gereja, hukum dan kaidah tertinggi imannya, maka dia harus menjadi jiwa teologi, yang merupakan penafsiran dan refleksi ilmiah iman Gereja. Mengingat posisi Alkitab yang begitu sentral dalam kehidupan Gereja, maka setiap orang kristen hendaknya berusaha untuk mempunyai pengenalan yang lebih baik dan luas mengenai sabda Allah itu.LG,13). Namun dalam Gereja ada orang yang ditugaskan oleh Kristus untuk menafsirkan sabda Allah itu secara otentik. Mereka itu adalah Magisterium Gereja, yakni para uskup dengan Paus sebagai kepalanya. Magisterium mempunyai wewenang menafsirkan sabda Allah secara otentik. Tetapi ia tidak berada di atas sabda Allah melainkan harus menjadi pelayan Sabda Allah. Dia bertugas mewartakan sabda Allah menjadi santapan kehidupan Gereja dan menjadi pelayan kesatuan.“Thus we can say that we exist as Christian by the Tradition of the Gospel testified in Scripture, transmitted in and by the church through the power of the Holy Spirit”.Israel di gunung Sinai, sedang PB diikat Tuhan seluruh umat manusia dengan darah Kristus (Luk 22,20; 2 Kor 3,4-18). Dalam PB, PL disebut sebagai Kitab Suci (Luk24,27; Yoh 2,22; 20,29). Yesus pun mengenal dan memakainya (Mat 22,29), namun kitab mana saja yang dimaksud, apakah sama dengan PL sekarang ini, sulit dipastikan.Istilah PL harus dimengerti bukan sebagai istilah pejoratif tapi deskriptif yakni untuk membedakannya dengan buku-buku yang disebut PB.Israel terhadap penyataan itu mula-mula diteruskan secara lisan turun temurun. Sebagaimana penyataan itu, tradisi lisan pun berlangsung terus. Sementara itu orang-orang saleh yang menerima inspirasi Roh Kudus menuliskan wahyu Allah itu untuk melestarikannya. Mereka menulis apa yang Allah ilhamkan kepada mereka. Namun dari segi lain, mereka juga mencoba menulis tentang pengalaman iman dan tradisi-tradisi jemaatnya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Karena mereka adalah anggota suatu masyarakat beriman, maka mereka pun menulis tentang apa yang masyarakat itu percayai demi kepentingan jemaat. Mereka menulis “dari iman ke iman” (Rom 1:17). Pengalaman dan tradisi iman itu ditulis untuk membangun, meneguhkan dan memperkaya iman masyarakat dan agar tradisi itu berfaedah bagi segala bangsa pada segala zaman.Aram, maka Septuaginta (Kitab Suci dalam bahasa Yunani) cukup umum dipakai.padang gurun = Bilangan;5) Elleh haddebarim (Inilah perkataan = Ulangan).Para nabi). Kelompok kitab para nabi terdiri dari 2 bagian:
A. Nabi-nabi terdahulu:
6) Yehosyua (= Yosua);
7) Syoferim (= Hakim-hakim);
Syemuel (1-2) (= 1-2 Samuel);
9) Melakim (1-2) (= 1-2 Raja) kota Yamnia yang punya peranan penting sesudah kejatuhan Yerusalem. Sebetulnya perdebatan utamanya ialah soal apakah kitab Qohelet (Pengkhotbah) dan Kidung Agung layak dimasukkan sebagai buku suci. Namun diskusi tampaknya melebar ke masalah kitab-kitab yang lain. Meskipun demikian sama sekali tidak ada indikasi bahwa Konsili ini memaklumkan secara formal daftar kitab. Namun antara tahun 70-100 itulah kita pertama kali menemukan adanya referensi kejumlah yang fix dari buku-buku yang sah. Daftar buku itu kemungkinan diambil dari buku-buku yang sudah diterima oleh orang-orang Pharisi sebelum jatuhnya Yerusalem. Mereka berkarya di pusat-pusat Yahudaisme, yakni di Babilonia dan di Palestina.Mereka tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya bila dibandingkan satu sama lain.
Kata “Alkitab” berasal dari kata Arab “al-kitab”” yang berarti buku (the book), atau Sang Kitab. Dalam bahasa Yunani Alkitab disebut ra pLpliar (ta biblia) yang merupakan bentuk jamak dari pip^ioi/ {biblion; 2 Tim
Alkitab terdiri dari 73 buku (46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru). Dia ditulis dalam rentang waktu antara sekitar tahun 1000 SM hingga 120 M. Bisa dibayangkan betapa banyak orang terlibat dalam penyusunan Alkitab dan pelbagai konteks sejarah, bentuk literer dan bahasa terungkap di dalamnya. Meski sebagian besar buku-buku dalam Alkitab itu anonim namun beberapa menyebutkan pengarangnya, seperti: Pengkhotbah, Kidung Agung, Yeremia, Ezekiel, surat-surat Paulus. Meski buku-buku ini dimasukkan dan mendapat namanya dalam Alkitab, namun masing-masing buku atau individu (pengarang) tidak bisa disepelekan. Misalnya, lebih tepat mengatakan “Yesaya mengatakan….” atau “Matius mengatakan…”, daripada “Alkitab mengatakan….”.
Alkitab yang mengandung buku yang beragam memiliki satu kesatuan, yakni semuanya menyaksikan penyataan diri Allah yang unik, sama-sama mengungkapkan satu rencana keselamatan Allah yang mengejawantah dalam sejarah, Semuanya ditulis untuk membawa manusia sampai kepada Allah, bertemu dengan Allah.
1.1. Alkitab itu Sabda Allah?
Alkitab atau Kitab Suci tidak serta merta dan sepenuhnya identik dengan Sabda Allah. Seperti Martini mengatakan, “Tulisan-tulisan Suci bukanlah wahyu, melainkan kesaksian yang amat berharga atas wahyu itu. la memuat sabda Allah; ia adalah bentuk tertulis sabda Allah yang dimaksudkan dan dijamin oleh Allah sendiri” . Isi yang terkandung di dalamnya melampaui tempatnya. Misteri yang tersembunyi di dalamnya mengatasi bentuk pengejawantaliannya. J Caillot mengatakan, “Alkitab itu seperti ikon, yang menjaga Allah yang tersembunyi, … ia adalah saksi baik kehadiran maupun ketidakhadiran Allah dalam kenosis hunif-huruf’ .
Bagaimana kita bisa mengerti Kitab Suci sebagai Sabda Allah. Pertama-tama harus diingat Alkitab bukanlah buku catatan sejarah, atau buku ilmu pengetahuan yang umumnya menyibukkan manusia . Alkitab bukan pula buku yang mencatat firman Allah yang didiktekan, melainkan buku kesaksian iman. la memberikan kesaksian tentang karya Allah dalam sejarah
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulangkali dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini la telah berbicara kepada kita dengan perantaraan PuteraNya,….” (Lih. Ibr 1,1-4).
Segala macam bentuk sabda Allah sesudah Yesus Kristus ditentukan dan diwarnai oleh Kristus. Sabda yang diwartakan para rasul tidak bisa lain dari menghadirkan. menghidupkan dan melayani Sabda Allah yang telah menjadi manusia. Dari sebab itu Alkitab adalah Sabda Allah, bukan hanya karena ditulis oleh penulis suci dengan ilham Roh Kudus, namun juga karena memuat kesaksian tentang Yesus Kristus dan langsung mempertemukan orang dengan Sang Sabda ini. Pertemuan ini menghantar orang ke pengenalan akan Kristus. Tepat apa yang dikatakan
Sabda Allah bukanlah pertama-tama kata-kata untuk dipelajari atau kumpulan nasihat dan perintah untuk dibaca, melainkan suatu hidup untuk dibagi bersama, suatu panggilan untuk diikuti, suatu pengalaman untuk dicoba. Berkat Alkitab, apa yang bergema jaman dulu tetap bergema di jaman sekarang. Tidak ada buku yang begitu langsung mempertemukan kita dengan Allah. Sabda Allah telah menjelma menjadi manusia. Dia adalah pribadi yang dapat diajak berdialog. Oleh karena itu dalam membaca Alkitab orang perlu melangkah lebih jauh, bukan hanya menafsirkan maknanya, tetapi tertutama bertemu dan berdialog dengan Sang Sabda itu sendiri, mengkontemplasikannya.
Alkitab adalah Kitab Suci. Alkitab adalah buku yang suci dan ilahi karena di dalamnya terdapat sabda Allah, sabda yang menguduskan. Selain itu dia suci, sakral kerena memiliki hubungan yang khusus dengan Yang Suci, yakni Allah Roh Kudus. Dia ditulis memang oleh manusia, namun secara khusus, yakni oleh manusia yang diilhami oleh Roh Kudus, Roh suci. Sesungguhnya “Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus mereka berbicara atas nama Allah” (2 Ptr 1,21; bdk. juga DV 21). Alkitab diinspirasikan oleh Allah sendiri, oleh karenanya ia mempunyai daya ilahi dan mampu menginspirasikan para pembacanya.
Apa artinya “diinspirasikan oleh Allah”? Inspirasi di sini bukanlah inspirasi verbal dalam arti Allah bertindak langsung mendiktekan setiap kata atau ide yang harus ditulis oleh manusia yang bertindak sebagai sekretaris.
“Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh … Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan” (Ul 30:11-14).
1.2.FUNGSI ALKITAB
Tujuan Penulisan Alkitab
Mengapa para pengarang Alkitab menuliskan pengalaman mereka akan Allah yang berkarya dan bersabda kepada dan melalui mereka? Masing-masing pengarang mempunyai tujuan tertentu. Terlepas dari kekhasan itu, semua pengarang bermaksud agar apa yang dialaminya dapat juga diketahui dan dialami oleh generasi yang menyusulnya.
Setelah Tuhan menyatakan diri (teofani) kepada umat Israel di gunung Sinai (bdk. Kel 19,1-20,20), Dia mengikat perjanjian dengan mereka (Kel 24,1-2.9-11; 24,3-8). Sebelum upacara perjanjian itu dirayakan, Musa menyampaikan firman Tuhan kepada umat Israel dan menuliskannya (Kel 24,3-8). Maksud penulisan itu tiada lain agar firman itu diteruskan dari satu generasi ke generasi lain (Ul 6,4-9; 32,45-47). Allah mengikat perjanjian itu bukan hanya dengan umat yang mengalaminya saat itu, melainkan “dengan kita, kita yang ada di sini pada hari ini, kita semua yang masih hidup” (Ul 5,3). Tanpa penulisan ingatan akan firman perjanjian itu sukar diabadikan (bdk. Yos 24,25-28).
Nabi Yesaya mengatakan bahwa ia telah diperintahkan Tuhan untuk menuliskan sejumlah kata-kata pewartaannya di suatu kitab “dimana itu menjadi kesaksian untuk waktu kemudian, sampai selama-lamanya” (Yes 30,8). Kata-katanya dituliskan bukan untuk menyimpan sesuatu dari masa lampau melainkan karena artinya untuk masa depan.
Kepada Teofilus, Lukas mengatakan bahwa penulisan injilnya dimaksudkan “supaya Teofilus dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya sungguh benar” (Luk 1,4). Demikian Lukas menulis injilnya untuk meneguhkan iman Teofilus. Senada dengan itu. Yohanes menulis bahwa semua itu telah dicatat “supaya kamu percaya. bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh 20,30-31). Paulus menekankan kembali fungsi Alkitab sebagai “pelajaran bagi kita. supaya teguh berpegang pada pengharapan” (Ri-n 15,4).
Allah bersabda agar manusia mengenal-Nya dan selamat. Tujuan utama inspirasi ilahi ialah membangkitkan iman, menguatkan iman, dan mengembangkan iman supaya manusia akhimya sampai kepada Allah dan bahagia selama-selama-lamanya .
Fungsi Sabda Allah
Alkitab berfungsi bukan saja untuk mengajar melainkan juga membuka mata orang untuk menyadari cacat celanya hingga dihantar kepada pertobatan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16). Yohanes menandaskan juga bahwa Firman Tuhan menyucikan manusia “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah kukatakan kepadamu” (Yoh 15,3) sehingga tidak masuk akal kalau orang berkata, “Aku menjadi garang setelah mendengar firman Tuhan, maka aku pun membunuh mereka!” Di dalam kebimbangan dan tiadanya arah yangjelas, “FirmanMu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119,105). Firman Tuhan juga memiliki kuasa menyembuhkan, “Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur” (Mzm 107:20). Itulah sebabnya merupakan tindakan yang bagus sekali bila orang tidak lupa membaca teks Kitab Suci ketika mendoakan orang sakit.
Sabda Tuhan ini hidup dan aktif
la berkarya dan berpengaruh diluar daya pemahaman manusia yang terbatas. Dia berkarya dari dirinya sendiri dan tidak membiarkan dirinya dikondisikan oleh apapun, sebab “Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bemata dua manapun” (Ibr 4:12). Dia seperti “hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan …”
Alkitab buku untuk dimakan dan diminum
Alkitab adalah makanan bagi jiwa (DV 12). Kitab Ul 8:3 menandaskan “… manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN” (bdk. Mat 4:4). Seperti roti ekaristi, Kitab Suci berasimilasi dengan dia yang memakannya dan mengubahnya. Yehezkiel mengatakan bahwa Allah memintanya untuk memakan gulungan kitab: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu” (Yeh 3:3). Hanya dengan cara ini, diragii oleh Firman Allah, nabi dapat berbicara atas nama-Nya. Yeremia mengungkapkan efek yang mengagumkan dari makanan ini: “Apabila aku bertemu dengan perkat?an-perkataanMu, maka aku memakannya; firmanMu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku” (Yer 15:16).
Kitab Suci juga adalah buku untuk diminum. Dia adalah mata air yang tidak pernah kering darimana mengalir air yang bersih dan segar. Yesaya membandingan mendengarkan Sabda Tuhan dengan minum dari mata air: “Ayo, semua orang yang haus, marilah dan minumlah air… Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepadaKu; dengarkanlah, maka kamu akan hidup” (Yes 55:1-3). Dalam PB, mata air ini tiada lain dari Yesus Kristus dan rahmat keselamatan-Nya (bdk. Yoh 4:11-15). Yesus mata air yang tidak pernah kering, yang memberikan air kehidupan. Siapa meminumnya, membiarkan dirinya dialiri dan dipuaskan olehnya tidak akan haus selama-lamanya.
Sesungguhnya sabda Tuhan dalam rupa Kitab Suci benar-benar makanan dan minuman, seperti tubuh dan darah Tuhan dalam Ekaristi benar-benar makanan dan minuman.
2. ALKITAB, TRADISI SUCI, DAN GEREJA
Alkitab memuat kesaksian tentang wahyu Allah. Wahyu adalah penyataan diri Allah Atau komunikasi diri Allah kepada manusia untuk keselamatan manusia, yakni bersatu dengan Allah . Wahyu bersifat personalistis dan historis. Personalistis artinya bersifat pribadi Allah menyatakan diri-Nya sebagai pribadi yang mencinta kepada manusia secara pribadi untuk menjalin hubungan pribadi dengan masing-masing pribadi. Historis maksudnya bahwa penyataan diri Allah itu terjadi dalam sejarah manusia.
Sebagai komunikasi Allah kepada manusia, wahyu haruslah dipahami pertama-tama bukan sebagai suatu ajaran, doktrin, atau hukum melainkan hubungan pribadi suatu dialog antara Allah dengan manusia, Dalam pengertian ini, wahyu selalu mengandaikan adanya jawaban dari pihak manusia atas penyataan diri Allah. Jawaban manusia itu disebut iman atau percaya dan menyerahkan diri secara total kepada Allah. Tanpa iman manusia tidak dapat berjumpa dengan Tuhan di dalam peristiwa. Tanpa iman orang tidak dapat melihat Bapa ketika melihat Yesus Kristus (bdk. Yoh 14:9).
Selain personalistis dan historis, wahyu juga bersifat progressif dan mencapai kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus (Lih. Ibr 1:1-4). Wahyu ilahi yang telah penuh dan sempurna dalam diri Yesus Kristus diteruskan kepada semua orang di segala jaman melalui Tradisi dan Kitab Suci. Dalam teologi Katolik, yang dimaksud dengan Tradisi (Latin tradere = menyampaikan, menyerahkan) ialah penerusan seluruh realitas kristen (pengakuan iman Gereja, doktrin, dan praktek liturgis) kepada generasi yang menyusul. Tradisi dan Kitab Suci mempunyai arti hanya apabila ada dalam konteks iman Gereja.
Alkitab adalah buku Gereja. Gerejalah yang menentukan dan menyebut dia sebagai Sabda Allah dan memandangnya sebagai buku iman dan santapan kehidupannya Gereja ada lebih dahulu dari pada Alkitab. Gereja yang sudah ada ini kemudian menjadikan Alkitab sebagai ‘hukum dan kaidah tertinggi imannya”.
Allah menginginkan adanya Gereja secara absolut, tanpa syarat. Alasan pernyataan ini adalah karena Allah telah menetapkan karya keselamatan bagi manusia. Untuk tujuan ini Allah perlu memberikan manusia rahmat yang perlu untuk keselamatan itu. Dia memberikan manusia bukan saja kemampuan untuk melaksanakan itu melainkan juga kehendak bebas untuk melakukan itu. Hubungan istimewa Allah dan Gereja yang merupakan Sakramen Yesus Kristus, membuat Gereja selalu menerima kemampuan untuk membedakan secara tidak dapat sesat antara apa yang berkenaan dengan essensinya dan apa yang bertentangan dengannya.
Sebab hanya dengan itu ia dapat menjamin identitasnya dalam perkembangan sejarah. Dalam hal ini Kitab Suci dilihat sebagai salah satu elemen konstitutif Gereja. KS merupakan murni perumusan iman Gereja awali, rumusan yang tertulis yang Gereja sejak awal mula percayai. Dengan kata lain Gereja sejak awal mula adalah aturan dan norma untuk abad-abad selanjutnya bagi Kitab Suci.
2.1. Kedudukan Kitab Suci dalam Hidup Gereja
Alkitab adalah buku Gereja, namun bagaimana kedudukannya dalam Gereja’? Suatu yang mungkin kurang dipahami dan disadari oleh banyak orang katolik ialah bahwa para bapa konsili Vatikan II telah mengajarkan bahwa Gereja menghormati Kitab Suci sama seperti dia menghormati Tubuh Kristus. “Gereja selalu menghormati Kitab Suci seperti yang dilakukannya terhadap Tubuh Kristus sendiri. Terutama dalam liturgi tidak henti-hentinya dia mengambil dan menyampaikan santapan kehidupan bagi kaum beriman dari meja baik Sabda Allah maupun Tubuh Kristus” (DV art. 21).
Penghormatan yang demikian ini tampak paling jelas dalam Liturgi Ekaristi Hanya ada satu meja santapan kehidupan Gereja yang terdiri dari meja sabda Allah dan meja Tubuh Kristus (bdk. Dei Verbum, 21). Karena sabda Allah termasuk santapan kehidupan Gereja maka Gereja tidak mungkin bertumbuh, berkembang dan diperbaharui tanpa sabda Allah’ Perkembangan Gereja bergantung kepada penghayatan sabda Allah (bdk. DV, 26; AG.15 21)
Gereja memberi penghormatan yang demikian tinggi kepada Kitab Suci karena Gereja mengimani Kitab Suci sebagai hukum dan kaidah tertinggi iman Gereja. “Gereja Selalu dan tetap memandang Kitab suci dalam kesatuan dengan Tradisi Suci sebagai kaidah tertinggi dari imannya” (DV art. 21). Meskipun Kitab Suci dan Tradisi Suci adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan Gereja, namun mereka tidak disejajarkan. Sebagai kaidah tertingggi umat Gereja, Kitab Suci dipandang sebagai norma
Memang karena Alkitab itu buku Gereja maka seluruh anggota Gereja, masing-masing menurut tempatnya dalam Tubuh Gereja, mempunyai hak untuk menerangkan dan saling menyampaikan pengertiannya mengenai Sabda Allah tersebut (bdk.
Dalam menjalankan tugasnya, Magisterium membutuhkan doa dan ilmu-ilmu alkitabiah. Dan dalam hal ini ia dibantu oleh para ekseget yang melayaninya. Para Imam sebagai pembantu terdekat para Uskup dalam melayani Sabda Allah dengan sendirinya membutuhkan studi Alkitah. Studi ini termasuk tugas pastoralnya karena itu harus dijalankan dalam semangat iman dan doa.
Demikian Gereja, Kitab Suci dan Tradisi berhubungan erat tak terpisahkan satu sama lain. Ketiganya di bawah bimbingan Roh Kudus meneruskan wahyu ilalhi secara penuh dan unik.
3 SEJARAH SINGKAT TERJADINYA ALKITAB
Alkitab adalah buku Gereja/umat, yang menyaksikan karya Allah. Yang mengarang dan mengakui buku ini sebagai Kitab suci adalah Gereja. Dengan kata lain Gereja ada lebih daripada Kitab suci. Pandangan ini amat berbeda dengan pandangan Islam, yang melihat Alquran yang diturunkan dari surga, ada lebih dahulu daripada Islam.
Kitab-kitab dalam Alkitab ditulis oleh banyak orang yang mendapat inspirasi dari Roh Kudus; bahkan ada kitab yang ditulis bukan saja oleh lebih dari satu pengarang, melainkan mempunyai semacam redaktur (bdk. Ul 34,6). Bagaimana selanjutnya Gereja menyusun kitab-kitab itu menjadi satu, yang disebut Alkitab?
Alkitab terdiri dari dua bagian besar yang tak terpisahkan, yakni Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). PL yang ditulis sekitar tahun 1000 - 100 SM memberi kesaksian bagaimana Allah bergaul dengan umat Israel dan memimpin sejarah mereka sejak tahun 2000 SM hingga 50 SM. PL mempersiapkan kedatangan Kristus dan Kerajaan (lih. DV. 15). Sedangkan PB memberi kesaksian tentang pewahyuan Allah dalam diri Yesus. Sabda Allah dalam PL yang terutama diwamai oleh janji, dipenuhi dalam Kristus dalam PB.
3.1 Kanon Perjanjian Lama
Istilah Perjanjian Lama adalah istilah khas kristen dan berasal dari Paulus (lih. 2 Kor 1.1′Si Pandangan ini mungkin dibuat berdasarkan Kel 19-24; Yer 31,31-34. PL adalah perjanjian yang diikat Tuhan dengan umat
Tren di kalangan Yahudi dan Kristen dewasa ini mengelakkan istilah Perjanjian Lama dan menggantikannya dengan istilah “Kitab Suci Ibrani” (Hebrew Bible) mengingat kata “Lama” dalam Perjanjian Lama member! kesan merendahkan atau pejoratif. Namun istilah alternatif ini sama sekali tidak tepat untuk mengungkapkan isi Perjanjian Lama.
3.1.1. Kanon Yahudi
Penyataan diri Allah dalam sejarah dan reaksi
Secara garis besar, proses penyusunan Kitab Suci dapat dilukiskan dalam skema sbb.:
Peristiwa- peristiwa
|
|
cerita-cerita iman
|
|
Tradisi Lisan
|
|
Tahap Penulisan
|
|
Tradisi Yahwist 1000 sm
Tradisi Elohist 900 sm
Tradisi Deuteronomist 700 sm
Tradisi Imam 500 sm
Tradisi Para nabi 10 - 4 sm.
|
|
Penyunting
|
|
Penyeleksian materi (membersihkan atau menambahkan)
|
|
Redaktur-redaktur KSPL sekarang sekitar 500 sm
Selama penjajahan Yunani (333 -163 SM) kebudayaan Yunani meresapi kebudayaan dan agama Israel. Tidak sedikit buku yang ditulis dalam bahasa Ibrani diterjemahkaii ke dalam bahasa Yunani. Bahkan karena banyak orang Yahudi tidak lagi berbahasa Ibrani dan jumlah buku-buku suci makin banyak. Tak dapat dielakkan bahwa banyak buku suci yang dibuat tanpa ilham dari Allah, bahkan tak sedikit yang malah menyesatkan. Untuk Menghindari kesimpang siuran dan kebingungan umat beriman, sekolah Yamnia (pusat Yudaisme) di Jaffa menetapkan kanon Yahudi atau kanon Ibrani pada tahun 91-100 M.
Dalam bahasa Ibrani, kata up (qaneh) berarti buluh (reed, buluh, alang-alang), stalk (”batang, tangkai yang lurus). Kata Yunani KO.WV (kanon) mempunyai banyak arti. Dalam bahasa profannya kanon adalah tongkat pengukur (bdk. Yeh 40,3-5) atau garisan. Dalam PB kata ini dipakai hanya oleh Paulus dengan arti patokan moral atau norma penilaian, atau norma keautentikan kekristenan (Gal 6,16). Karena itu istilah Yunani “kan6n tes pisteos” yang dipakai oleh orang Kristen abad kedua sama dengan apa yang dalam bahasa latin disebut “regula fidei” (Inggris: rule of faith), yakni konsep yang mengacu pada pengakuan iman pertama yang meringkas iman kristen (misalnya pengakuan iman apostolik). Jadi kanon mengacu pada apa yang dalam kekristenan itu merupakan norma, standard. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa hasil-hasil atau resolusi para bapa konsili Nicea (325) disebut “kanones” karena resolusi itu dianggap sebagai sesuatu yang normatif dan wajib, yang menentukan bilamana sesuatu bisa dikatakan kekristenan yang otentik.
Yang dimaksud dengan kanon di sini ialah daftar/katalog kitab-kitab yang dipercayai diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kitab yang masuk dalam kanon disebut “kitab kanonik”. Dalam kanon Yahudi ini, hanyalah kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani yang dianggap sebagai kanonik. atau diakui sebagai Kitab Suci resmi orang Yahudi.
Kanon Yahudi mengakui hanya 24 kitab PL yang dibagi dalam 3 kelompok yakni:
I. TORAH (Taurat; hukum):
1) BereSit (pada mulanya = Kejadian);
2) Weelleh Sem6t (inilah nama-nama = Keluaran);
3) Wayyiqra’ (la memanggil = Imamat ;
4) Bemidbar (di
Nama-nama itu diambil dari kata pertama dalam masing-masing buku, kecuali bemidbar, yang merupakan hurup ketiga, karena hurup pertama mengandung nama Allah.
II) NEBIIM (=
B. Nabi-nabi kemudian:
10) Yesyayahu;
11) Yirmeyahu;
12) Yehezqel;
13) Tere Asar (dua belas nabi kecil, yakni:): Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.
III) KETUBIM (= tulisan-tulisan )
(Orang Yahudi yang berbahasa Yunani menyebutnya Hagiographoi), terbagi dalam tiga bagian besar:
A. Tulisan-tulisan besar (Ketubim gedolim)
14) Tehillim (= Mazmur);
15) Yob (= Ayub);
16) Mesyalim (= Amsal)
B. Limagulungan (Homes megillot)
17) Rut;
18) Syir Hasyirim (= Kidung Agung);
19) Qohelet (= Pengkhotbah);
20) Eica (= Ratapan);
21) Ester (= Ester).
C Kitab-kitab tambahan:
22) Daniel;
23) Ezra/Nehemiah;
24) Diberey Hayamim (= 1-2 Tawarikh).
Dari tiga hurup pertama ketiga kelompok kitab di atas dibuatlah akronim “Tanak” (Torch, Nebiim, Ketubim). Pembagian PL ke dalam tiga kelompok itu sebetulnya sudah dakenal sejak sebelum terikh Masehi, karena prolog terjemahan Yunani kitab Yesus bin Sirakh yang ditulis antara tahun 132-117 SM sudah menyebut adanya tiga bagian utama PL Yahudi:
Hukum (nomos), Para Nabi (prophetai) dan kitab-kitab yang lain (ta loi paton biblion).
Sebetulnya suatu salah kaprah menyebut ,,Konsili Yamnia” karena nampaknya yang terjadi waktu itu ialah mirip dengan apa yang disebut konsili ekumenis di Gereja Katolik. Sebelum jatuhnya Yerusalem ke tangan Roma (tahun 70), Rabbi Johanan ben Zakkai sea dirikan sebuah akademi di
3.1. 3. Kanon Perjanjian Baru
Proses kanonisasi Perjanjian Baru (PB) tidak serumit PL. Pada mulanya para rasul meneruskan kabar gembira Yesus Kristus dengan pewartaan lisan. Yang ada hanyalah tradisi lisan. Lama kelamaan, setelah terbentuknya jemaat-jemaat dan terjadinya pergantian generasi disusunlah pula pewartaan tertulis. Antara tahun 40 - 120 ditulis banyak surat dan kisah tentang Yesus. Penulisan ini terutama dimaksudkan untuk melestarikan apa yang diwartakan para rasul dan meneguhkan iman (bdk. Luk 1 :4; Yoh 20 :30-31).
Antara tahun 120 - 400 muncul pula banyak karangan atau injil apokrip (palsu), seperti Injil Orang Nazaret, Injil Orang Ibrani, Injil Mesir, Injil Petrus, Injil Thomas, Injil Matias, Injil Philipus, dll . Untuk mencegah pemalsuan Injil dan keresahan umat kristen, sejak menjelang akhir abad ke-2 sejumlah tokoh terkemuka kristen mulai menyaring karangan-karangan yang beredar di masyarakat dan menyusun daftar kitab-kitab yang berwibawa. Daftar tertua kitab-kitab PB ditemukan dalam karya Marcion (130M), seorang eretik, yang punya buku berisi injil Lukas dan 10 surat Paulus. Pada tahun 367, Athanasius, patriark Alexandria. menyusun daftar buku PB yang berjumlah 27 kitab. Jumlah ini selanjutnya ditetapkan dalam konsili di Hipo (393), konsili di Kartago (397), dan akhimya dikukuhkan lagi dalam konsili Trente (1546). Luther pada mulanya tidak memasukkan surat Yakobus ke dalam kanon, terutama karena kitab ini bicara tentang pembenaran melalui perbuatan, bukan hanya iman. Namun pada abad XVII kaum Lutheran (Protestan) pun mengakui seluruh kanon PB ini secara persis sama. Ke-27 kitab ini ialah:
I. Euanggelion (Injil): Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
II. Apostolos (=Rasul) yang terdiri dari 23 kitab yang dibagi dalam 3 kelompok:
l).Kisah Para Rasul; 2). Surat-surat Katolik; Yakobus, 1-2 Petrus, 1-3 Yohanes,
Yudas (+Wahyu); 3). Surat-surat Paulus: Roma, 1-2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1-2 Tesalonika, 1-2 Timoteus, Titus, Filemon, Ibrani.
Bagian ini disebut Apostolos karena - menurut keyakinan orang dulu - semua kitab ini ditulis oleh seorang rasul atau seorang murid rasul.
Adakalanya untuk mengikuti model pembagian PL, PB dikelompokkan sbb.:
I Kitab-kitab historis: Ke-4 Injil dan Kisah Para Rasul.
II. Kitab-kitab didaktis (surat-surat):
- 14 surat Paulus: Rm, 1-2 Kor, Gal Ef, Flp, Kol. 1-2 Tes, 1-2 Tim, 1-2 Tit, Flm, dan Ibrani (masih diragukan apakah dari Paulus) .
- 7 surat katolik: Yak, 1-2 Ptr, 1-3 Yoh, Yud.
III. Kitab kenabian: Wahyu
Penetapan Kanon Kristen dalam konsili Trente bersifat defintif, artinya kanon PL dan PB sudah tidak dapat diubah lagi.
Dapatkah kanon Gereja ini dipertanggungjawabkan?
Alkitab adalah buku Gereja. Maka Gerejalah - seperti yang dikehendaki Allah – yang menetapkan apakah suatu buku ditulis dengan atau tanpa ilham Roh Kudus. Apakah ia Sabda Allah atau bukan. Gereja diberi hak untuk memaklumkan secara resmi bahwa kitab tertentu benar-benar diinspirasikan oleh Roh Kudus dan memasukkannya dalam daftar Kitab Suci, dan dengan demikian menjadikannya “kanonik” . Alasannya?
Allah menginginkan adanya Gereja secara absolut, tanpa syarat. Alasan pernyataan ini adalah karena Allah telah menetapkan karya keselamatan bagi manusia. Untuk tujuan ini Allah perlu memberikan manusia rahmat yang perlu untuk keselamatan itu. Dia memberikan manusia bukan saja kemampuan untuk melaksanakan itu melainkan juga kehendak bebas untuk melakukan itu. Hubungan istimewa Allah - Sakramen Yesus Kristus - dan Allah membuat Gereja selalu menerima kemampuan untuk membedakan secara tidak dapat sesat antara apa yang berkenaan dengan essensinya dan apa yang bertentangan dengannya. Sebab hanya dengan itu ia dapat menjamin identitasnya dalam perkembangan sejarah. Dalam hal ini KS dilihat sebagai salah satu elemen konstitutif Gereja, KS merupakan murni perumusan iman Gereja awali, rumusan yang tertulis yang Gereja sejak awal mula percayai. Dengan kata lain Gereja sejak awal mula adalah aturan dan norma untuk abad-abad selanjutnya bagi Kitab Suci.
Inspirasi ilahi yang ditulis oleh manusia benar-benar merupakan hal yang intrinsic dalam pembentukan Gereja awali. Oleh karena itu, penentuan sesuatu dianggap sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Roh (masuk kanon) atau tidak ditentukan oleh hal-hal berikut:
1) asalnya dari para rasul dan murid-murid mereka; oleh karena itu kanon ditutup dengan kematian rasul terakhir sebagai akhir pendasaran Gereja asali (Kitab ditulis sebelum tahun 115M).
2) penggunaannya dalam liturgi Gereja.
Kesadaran sebagai diinspirasikan oleh Roh adalah fakta bahwa pengarang mempertahankan kesatuannya sebagai bagian dari Gereja awali. Magisterium tidak dapat sesat dalam Gereja awal terdapat dalam kemampuan pembentukan Kitab suci. Sesudah Gereja awali, sebaliknya, magisterium tidak dapat sesat adalah dalam penafsiran autoritatif Kitab Suci.
3.1.4. KANON KRISTEN MEMUAT SABDA YANG DIINSPIRASIKAN ALLAH
Mengapa Gereja Katolik tidak mengikuti kanon Yahudi melainkan membuat kanon sendiri berdasarkan LXX. Dapatkan tindakan Gereja Katolik yang memakai LXX sebagai sumber buku-buku yang dimasukkan ke kanon, dibenarkan? Dapatkah kanon kristen itu dipertanggungjawabkan? Untuk menjawab hal ini orang harus mengetahui apa itu LXX dan bagaimana perkembangan kitab-kitab itu hingga sekarang.
Apakah Septuaginta (LXX) itu?
Nama Septuaginta (70) mungkin diberikan sesuai dengan sejarah dibuatnya kitab itu. Menurut cerita yang dimuat dalam surat Aristea (tulisan Yunani pada abad ke-2 sM), Raja Mesir, Ptolomeus II Filadelfos (abad III SM), ingin mengumpulkan kebijaksanaan segala bangsa di dunia di dalam perpustakaanya. Untuk keperluan itu, antara lain ia mengirim 72 orang datang ke Yerusalem untuk menterjemahkan Torah (Kitab Suci dalam bahasa Ibrani) ke bahasa Yunani pada pertengahan pertama abad ke-3. Terjemahannya itu disebut Septuaginta (XXX) yang berarti 70. Angka 72 itu sendiri masih diperdebatkan. Ada yang menduga angka itu menunjukkan jumlah ahli yang dikirim, atau jumlah hari yang dibutuhkan untuk menterjemahkan Kitab Suci itu, sementara yang lain lagi menduga angka itu mengacu ke jumlah terjemahan yang dibuat. Terlepas dari legenda itu, tampaknya LXX itu adalah sebuah terjemahan yang dibuat oleh orang Yahudi bagi mereka yang berdiaspora di Mesir, yang tidak lagi berbahasa Ibrani. LXX ini mungkin dibuat di Alexandria. Terjemahan ini juga dibuat supaya orang-orang kafir mengenal kebijaksanaan Israel. Prolog buku Yesus bin Sirakh (132 SM) mengatakan bahwa ada terjemahan Yunani tidak saja dari kitab Taurat tapi juga kitab para nabi dan bapa-bapa kita.
LXX dapat dianggap sebagai kumpulan semua tulisan-tulisan suci termasuk terjemahan beberapa kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani tapi tidak dimasukkan dalam Kitab Suci Ibrani (seperti kitab Yesus bin Sirakh, 1 Makabe) dan kitab-kitab yang tidak pemah ditulis dalam bahasa Ibrani tapi dalam bahasa Yunani (seperti kitab 2 Makabe dan Kebijaksanaan Salomo). Patut diingat bahwa buku-buku yang masuk dalam daftar yang kanon Yahudi (di Yamnia) hanyalah seleksi kecil dari tulisan-tulisan religius yang lazim dalam bangsa Yahudi di wilayah itu. Seleksi yang dimuat dalam LXX yang dikembangkan oleh komunitas-komunitas Yahudi di luar Israel terutama di Alexandria, Mesir, jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang di Yamnia.
Teks-teks dalam LXX temyata tidak sama dengan teks-teks yang terdapat dalam Masoretik teks. Orang Kristen awali nampaknya memakai LXX hal ini nyata dari kutipan-kutipan PL yang dibuat oleh pengarang-pengarang PB hampir selalu diambil dari LXX; demikian juga Bapa-bapa Gereja. Ini menunjukkan bahwa teks-teks itu sudah umum beredar dalam Gereja awali. Ada kelompok-kelompok tertentu yang menuduh LXX sebagai terjemahan teks masoretik (yang dipakai menjadi kanon Yahudi) secara keliru, dalam arti diterjemahkan secara tidak tepat, dikurangi atau ditambahkan. Tuduhan itu tidak bisa diterima, terutama sejak ditemukannya manuskrip-manuskrip di Qumran. vang menunjukkan bahwa LXX bukanlah terjemahan dari teks masoretik. melainkan memiliki sumber yang berbeda, yang ada lebih dulu dari teks masoretik sekarang ini.
Kini teori tentang perkembangan teks-teks Alkitab dapat digambarkan kurang lebih sebagai berikut:
Pada mulanya ada teks original (asli). Teks asli, yang sudah tidak diketahui lagi ini, diteruskan atau dicopy dalam pelbagai tradisi. Jadi, sebelum Masoretik teks yang sekarang ini disususun, sudah beredar beberapa tradisi, yang dapat dikelompokkan paling tidak dalam 4 group:
1. Proto-Masoretik (Masoretik I)
Teks ini diterjemahkan dalam banyak versi, antara lain:
1) Targum (versi Aram, abad II)
2) Peshitta (versi Siria, abad II)
3) Versi Yunani: Aquila, Smunakus, Theodozia (abad II)
4) Hexapla dari Origenes (abad II)
5) Versi Latin: Vulgata (abad IV).
2. Qumran (abad II SM -1 M)
3. LXX (abad II-III)
Teks ini diterjemahkan kedalam pelbagai versi, a.l.:
1) Vetus Latina (abad II)
2) Koptik (abad IV)
3) Etiopia (abad IV)
4) Armenia (abad IV)
4. Pentateukh Samaria (abad IV).
Berdasarkan fakta adanya tradisi-tradisi tersebut di atas, kita dapat menyusun empat phase perkembangan teks Ibrani sebelum kaum Masoretik bekerja dan membuat Kitab Suci yang mereka anggap sebagai kanon sekarang ini:
Teks Asli
|
Bentuk Kuno (3 sm)
|
Proto masoretik (abad 1)
Qumran (2 sm - 1 m)
LXX (2 - 3 M)
Pentateukh Samaritan (4 m)
Dari Proto Masoretik dibentuk kanon Yahudi / Palestina abad 1 (yang kemudian digunakan oleh Protestant). Dan kemudian Proto Masoretik menjadi teks Masoretik (abad 4 - 10 m).
Dari LXX dibentuk kanon Katholik (1546).
Teks masoretik yang dipakai sebagai teks dasar Kitab Suci Ibrani dewasa ini diterima sebagai teks yang stabil, teks yang tak bisa diubah lagi. Tapi teks Masoretik ini berasal dari abad ke-10 atau ke-11, atau hampir seribu tahun setelah kanon atau daftar kitab-kitab resmi Kitab Suci Ibrani ditetapkan. Apakah teks ini benar-benar sama dengan teks proto-Masoretik sulit dibuktikan. Selain itu teks proto-Masoretik itu sendiri tidak bisa dipastikan sebagai identik dengan teks asli. Penemuan manuskrip di Qumran menunjukkan bahwa Masoretik teks bukanlah satu-satunya sumber yang bisa dipakai dalam menemukan teks asli. Paling tidak orang harus terbuka untuk memperbandingkannya dengan tiga sumber yang lain (teks Qumran, LXX dan Pentateukh Samaria).
Teks Masoretik telah mengalami banyak perkembangan sehingga kesesuainnya dengan teks asli sering dipertanyakan. Teks Ibrani ini adalah karya para Masoretik dan nenek moyang mereka yang baru berkarya sejak abad ke-6 hingga abad ke-10. Kaum Masoretik adalah para penerus teks. Mereka ini para ahli yang melakukan dua tipe karya, yakni: memberi simbol-simbol vokal (ingat, teks asli Kitab Suci pada mulanya ditulis tanpa huruf hidup), membuat observasi atas kata atau frase.
Bentuk vokalisasi sekarang ini kemungkinan besar dibuat oleh sekolah Masoretik Ben Asher di Tiberias, Galilea. Mereka memberi vokal pada teks yang semula hanya berupa konsonan dan kemungkinan besar disusun pada abad kedua atau abad pertama sesudah Masehi. Selanjutnya teks konsonan ini dikerjakan lagi oleh para ahli kitab yang disebut kaum Soferim atau tukang hitung, yang bekerja menghitung jumlah kata dan ayat, dan memberi beberapa simbol atau keterangan pada teks yang ada untuk mengoreksi, memperjelas teks dan menjaga keasliannya. Teks Masoretik buatan Ben Asher sekarang ini terdapat dalam Kodeks Aleppo yang disimpan di Aleppo, Syria. Teks ini berasal dari awal abad ke-10. Seperempat dari teks ini, termasuk Torah, habis terbakar pada tahun 1948.
Sebelum stabilasi teks biblis yang dikerjakan oleh kaum Soferim dan kemudian disempumakan oleh kaum Masoretik ini, sudali beredar pula banyak teks-teks lain baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani, antara lain teks Yunani di Qumran, LXX, dan Pentateukh Samaritan. Karena itu tidak bisa disimpulkan bahwa teks Masoretik ini sebagai satu-satunya teks_yang mewarisi atau melanjutkan teks asli. Dari bagan yang kami tunjukkan di atas jelas bahwa baik Teks Masoretik yang diambil dari Proto-Masoretik, maupun teks-teks Qumran, LXX dan Pentateukh Samaritan meneruskan teks asli dengan cara masing-masing.
Memperbandingkan mereka satu sama lain akan sangat memperkaya pengetahuan kita dalam mengenal bentuk teks asli yang tidak kita miliki lagi sekarang ini,
Data Penting
336-323 BCE Palestma diperintah oleh Alexander Agung
175 Penindasan dibawah Antiochus IV (Epiphanes).
167-164 Pemberontakan Makabe
150-100 Komunitas Essene didirikan di Qumran
37-4 Palestina dibawah Alexander Agung
Ca. 6-4 Kelahiran Yesus
26-36 CE Pilatus memerintah Yudea
Ca. 33-35 Pengalaman Paulus di perjalanan ke Damaskus.
66-70 Perang Yahudi
Penulisan PB
Ca. 6-4 BCE Kelahiran Yesus
30 (atau 33) CE Wafat dan Kebangkitan Yesus
50an - awal 60an Surat-surat Paulus
Akhir 60an- mid 90an Injil dan Kisah Para Rasul
90-110 Surat Yohanes dan Wahyu
Dalam hal apa saja penemuan arkeologi menunjukkan ketepatan Alkitab?
Selama bertahun-tahun banyak kritik ditujukan terhadap Alkitab sehubungan dengan masalah ketepatan sejarahnya. Kritik-kritik tersebut biasanya didasarkan atas kurangnya bukti dari sumber-sumber luar untuk mengkonfirmasi catatan Alkitab. Karena Alkitab adalah sebuah buku religius, para ahli sudah terlebih dahulu berpandangan bahwa isinya memihak dan karenanya tidak dapat dipercaya kecuali bila kita memiliki bukti pendukung dari sumber-sumber di luar Alkitab itu sendiri. Dengan perkataan lain, Alkitab dianggap bersalah sampai dapat dibuktikan kebenarannya, dan kurangnya bukti dari luar membuat Alkitab diragukan. Standar ini jauh berbeda dari standar yang diberlakukan terhadap dokumen kuno lainnya, sekalipun banyak, bahkan mungkin sebagian besar, memiliki unsur religius. Dokumen-dokumen tersebut dianggap akurat, kecuali ada bukti yang menunjukkan kebalikannya. Kendatipun tidak mungkin membuktikan setiap peristiwa yang terjadi di Alkitab, berbagai penemuan arkeologi sejak pertengahan tahun 1800-an telah menunjukkan ketepatan dan masuk akalnya kisah-kisah Alkitab.
Berikut ini sebagian contohnya:
Penemuan arsip Ebla di Siria Utara tahun 1970-an menunjukkan bahwa tulisan-tulisan Alkitab mengenai kehidupan para bapa leluhur Israel yang pertama masuk akal. Dokumen-dokumen yang ditulis di tablet-tablet tanah liat yang berasal dari masa sekitar 2300 sM menunjukkan bahwa nama-nama pribadi dan tempat yang tercantum dalam kisah para bapa leluhur tersebut sungguh-sungguh nyata. Nama “Kanaan” digunakan di Ebla, sebuah nama yang sebelumnya dianggap oleh para pengkritik tidak digunakan pada masa itu dan digunakan secara tidak tepat di pasal-pasal pertama Alkitab. Kata “tehom” (“samudera raya”) di Kejadian 1:2 yang sebelumnya dianggap berasal dari periode yang lebih kemudian dan membuat para pengkritik mengatakan bahwa kisah penciptaan ditulis jauh di kemudian hari, ternyata merupakan salah satu kata yang dipakai di Ebla, 800 tahun sebelum Musa. Kebiasaan kuno yang terungkap dalam kisah-kisah para bapa leluhur juga ditemukan dalam tablet-tablet tanah liat dari Nuzi dan Mari.
Orang-orang Hitit pernah dianggap sebagai legenda Alkitab belaka, sampai ditemukannya ibukota dan catatan-catatan mengenai mereka di Bogazkoy, Turki. Banyak orang menganggap ayat-ayat Alkitab yang berbicara mengenai kekayaan Salomo terlalu dilebih-lebihkan. Catatan-catatan masa kuno yang ditemukan menunjukkan bahwa kekayaan pada masa kuno terpusat pada raja dan kekayaan Salomo sepenuhnya masuk akal. Pernah juga dinyatakan bahwa tidak ada raja Siria yang bernama Sargon yang tercatat di Yesaya 20:1, karena nama tersebut tidak pernah dikenal di catatan sejarah manapun. Namun kemudian, istana Sargon ditemukan di Khorsabad, Irak. Kejadian yang disinggung dalam Yesaya 20, penaklukan Asdod, dicatat pada dinding-dinding istananya. Tambahan pula, fragmen-fragmen yang ditulis untuk memperingati kemenangan tersebut juga ditemukan di Asdod sendiri.
Raja lainnya yang juga diragukan keberadaanya adalah Belsyazar, Raja Babel, yang disebut namanya di Daniel 5. Raja Babel terakhir yang dicatat sejarah adalah Nabonidus. Tablet-tablet yang ditemukan memperlihatkan bahwa Belsyazar adalah putra Nabonidus yang berkuasa bersama di Babel. Jadi, Belsyazar memang dapat memberikan tawaran kepada Daniel untuk menjadi "orang nomor tiga paling berkuasa di Babel" (Daniel 5:16) jika dapat membaca tulisan tangan yang ada di dinding, sebuah posisi yang paling tinggi yang bisa dicapai. Di sini kita melihat sifat 'pandangan mata' dari catatan Alkitab, sebagaimana telah berulangkali diperlihatkan oleh penemuan-penemuan arkeologi.
Diterjemahkan oleh: Tjia Djie Kian
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research
Berikut ini sebagian contohnya:
Penemuan arsip Ebla di Siria Utara tahun 1970-an menunjukkan bahwa tulisan-tulisan Alkitab mengenai kehidupan para bapa leluhur Israel yang pertama masuk akal. Dokumen-dokumen yang ditulis di tablet-tablet tanah liat yang berasal dari masa sekitar 2300 sM menunjukkan bahwa nama-nama pribadi dan tempat yang tercantum dalam kisah para bapa leluhur tersebut sungguh-sungguh nyata. Nama “Kanaan” digunakan di Ebla, sebuah nama yang sebelumnya dianggap oleh para pengkritik tidak digunakan pada masa itu dan digunakan secara tidak tepat di pasal-pasal pertama Alkitab. Kata “tehom” (“samudera raya”) di Kejadian 1:2 yang sebelumnya dianggap berasal dari periode yang lebih kemudian dan membuat para pengkritik mengatakan bahwa kisah penciptaan ditulis jauh di kemudian hari, ternyata merupakan salah satu kata yang dipakai di Ebla, 800 tahun sebelum Musa. Kebiasaan kuno yang terungkap dalam kisah-kisah para bapa leluhur juga ditemukan dalam tablet-tablet tanah liat dari Nuzi dan Mari.
Orang-orang Hitit pernah dianggap sebagai legenda Alkitab belaka, sampai ditemukannya ibukota dan catatan-catatan mengenai mereka di Bogazkoy, Turki. Banyak orang menganggap ayat-ayat Alkitab yang berbicara mengenai kekayaan Salomo terlalu dilebih-lebihkan. Catatan-catatan masa kuno yang ditemukan menunjukkan bahwa kekayaan pada masa kuno terpusat pada raja dan kekayaan Salomo sepenuhnya masuk akal. Pernah juga dinyatakan bahwa tidak ada raja Siria yang bernama Sargon yang tercatat di Yesaya 20:1, karena nama tersebut tidak pernah dikenal di catatan sejarah manapun. Namun kemudian, istana Sargon ditemukan di Khorsabad, Irak. Kejadian yang disinggung dalam Yesaya 20, penaklukan Asdod, dicatat pada dinding-dinding istananya. Tambahan pula, fragmen-fragmen yang ditulis untuk memperingati kemenangan tersebut juga ditemukan di Asdod sendiri.
Raja lainnya yang juga diragukan keberadaanya adalah Belsyazar, Raja Babel, yang disebut namanya di Daniel 5. Raja Babel terakhir yang dicatat sejarah adalah Nabonidus. Tablet-tablet yang ditemukan memperlihatkan bahwa Belsyazar adalah putra Nabonidus yang berkuasa bersama di Babel. Jadi, Belsyazar memang dapat memberikan tawaran kepada Daniel untuk menjadi "orang nomor tiga paling berkuasa di Babel" (Daniel 5:16) jika dapat membaca tulisan tangan yang ada di dinding, sebuah posisi yang paling tinggi yang bisa dicapai. Di sini kita melihat sifat 'pandangan mata' dari catatan Alkitab, sebagaimana telah berulangkali diperlihatkan oleh penemuan-penemuan arkeologi.
Diterjemahkan oleh: Tjia Djie Kian
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research
Bagaimana berdoa untuk gereja yang menderita aniaya?
Studi Alkitabiah tentang bagaimana berdoa untuk gereja yang menderita aniaya disampaikan oleh seorang sahabat dari Eden Communications, seorang pendeta yang memilih untuk tidak disebut namanya.
1. Untuk perlindungan fisik dan keselamatannya
Matius 26:39 "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku kehendaki malainkan seperti yang Engkau kehendaki"
Kis 12:5 "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah."
Filipi 1:19 "Karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus"
Filemon 22 "…karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu"
Roma 15:30-31 "…aku menasihatkan kamu saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea…"
Allah telah meramalkan penganiayaan:
Kis 20:23-24 "…dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir…"
Dan penderitaan pun tiba:
Kis. 21:30-31 "-- Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan meyeretnya keluar dari Bait Allah; dan … mereka merencanakan untuk membunuh dia…"
2. Bahwa Allah akan memberi mereka kata-kata yang benar untuk diucapkan dan bahwa mereka tidak akan takut memberitakan tentang Kristus
Disini Paulus mengatakan bagaimana berdoa untuk dirinya ketika dia menderita di dalam penjara untuk Kristus—perhatikan bahwa doanya tidak meminta untuk dibebaskan.
Efesus 6:19-20 "Berdoalah juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara".
Kolose 4:2-4 "Bertekunlah dalam doa…berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan; dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya"
3. Bahwa mereka akan melihat kasih karunia Allah dengan secukupnya dan kuasa Allah menjadi sempurna dalam kelemahan mereka (2 Korintus 12:9-10)
4. Bahwa mereka akan merindukan kedatangan Kristus.
2 Timotius 4:6-8 "Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku telah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangannya."
Ibrani 11:35 "…Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik"
5. Bahwa mereka akan bersuka cita ketika mendapat bagian dalam penderitaan yang dialami Yesus sehingga mereka akan lebih bersukacita lagi ketika Kristus dimuliakan
Ibrani 10:34 "…ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya."
Mateus 5:12 "Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu".
1 Petrus 4:13 "…bersuka citalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersuka cita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."
6. Bahwa mereka akan tekun.
Ibrani 10:36 "Sebab kamu memerlukan ketekunan…"
7. Bahwa mereka akan memilih menderita sengsara dan menerima penghinaan karena Kristus, bukan menikmati kesenangan dari dosa.
Ibrani 11:24-26 "Musa lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa; Ia menganggap penghinaan yang diterimanya demi Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada semua harta Mesir."
8. Bahwa mereka akan mempersenjatai diri mereka dengan pikiran yang demikian: menderita untuk dapat berhenti berbuat dosa.
1 Petrus 4:1 "kamupun harus mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena barang siapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa."
Ibrani 5:8 "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah di derita-Nya."
9. Bahwa mereka akan mengasihi Kristus lebih dari hidup itu sendiri.
Wahyu 12:10-11 "…mereka mengalahkan dia (Setan) oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian mereka, dan mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai kedalam maut."
Filipi 1:21 "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
Kis. 20:24 "…aku (Paulus) tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir…"
10. Bahwa mereka akan mengasihi musuh mereka.
Lukas 6:27-31 "Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihihah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu."
11. Bahwa mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan—kemungkinan yang mudah dilakukan dalam kondisi stres oleh penganiayaan (Lukas 22:39-45 - Yesus di Taman Getsemani)
12. Bahwa mereka akan bersukacita karena mereka dianggap layak menderita oleh karena nama-Nya
Kis. 5:41 "Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
13. Bahwa mereka akan ingat telah dibuat untuk menderita.
Kis. 14:22 "…untuk masuk kedalam kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara."
Filipi 1:29 "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia."
14. Bahwa mereka akan merasakan sukacita Tuhan dihadapan penganiaya-penganiaya mereka
Kis. 16:25 "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka."
Filipi 1:28 "dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu—bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah."
15. Bahwa mereka akan ingat kemuliaan yang kelak akan dinyatakan kepada mereka.
Roma 8:18 "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
16. Bahwa mereka akan belajar untuk sepenuhnya menaruh kepercayaan kepada Allah.
2 Korintus 1:8-9 "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati."
17. Bahwa mereka akan bersukacita karena pada tubuh mereka ada "tanda-tanda milik Yesus"
Galatia 6:17 "Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
18. Bahwa mereka akan bersukacita dalam menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus.
Kolose 1:24 "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat."
Catatan: Penderitaan yang kita alami tidak menambah nilai penebusan dari penderitaan Yesus. Melainkan, penderitaan-Nya belum diketahui dunia sehingga kita menderita untuk membawa kabar keselamatan itu kepada dunia yang belum mengetahuinya.
Contoh modern atas penganiayaan orang-orang Kristen:
Gereja Dibakar, Temanggung Mencekam
Gereja Kristen dan Katolik yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Temanggung, Jawa Tengah, dirusak massa. Amuk massa ini dipicu pembacaan tuntutan di sidang penistaan agama di PN Temanggung, Jawa Tengah, Selasa siang, 8 Februari 2011 siang. Massa yang tidak puas dengan tuntutan lima tahun penjara untuk terdakwa Antonius Richmond Bawengan, mengamuk dan menggulingkan truk polisi. Menurut keterangan Romo Budi yang dihubungi VIVAnews.com, gereja Kristen yang dirusak massa ialah gereja Pantekosta. “Massa membakar pagar dan kendaraan, sekarang api sudah mulai masuk ke gereja,” kata Romo Budi. Massa juga menjadikan gereja Katolik sebagai sasaran perusakan. Bangunan untuk beribadah ini, kata Romo Budi, dilempari batu. Informasi terakhir yang diterima Romo Budi dari lokasi menyebutkan bahwa siang ini situasi masih panas. “Sekarang masih mencekam,” katanya. Romo Budi mengakui aksi perusakan tempat ibadah ini dilatarbelakangi ketidakpuasan pengunjuk rasa terhadap hasil sidang yang digelar pada pukul 09.00-10.00 WIB tadi. “Perusakan kabarnya dimulai dari dalam sidang, lalu menjalar ke luar, ke sepanjang Jalan Sudirman,” katanya. (umi)
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyegel pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Kecamatan Bogor Barat, Kamis. Penyegelan dilakukan karena pihak GKI tidak menghiraukan teguran yang telah dilayangkan oleh Pemkot Bogor untuk menghentikan pembangunan. Penyegelan itu dilakukan oleh Satpol PP Kota Bogor, didampingi unsur Polresta Bogor dan Koramil Bogor Barat dan disaksikan puluhan warga Taman Yasmin yang tergabung dalam Forum Komunikasi Muslim Indonesia (Forkami) Bogor dan sejumlah perwakilan jemaat GKI Yasmin Bogor. Sebelum penyegelan berlangsung sempat terjadi kericuhan antara warga Yasmin dan jemaat GKI. Pasalnya dari pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, Satpol PP Kota Bogor tidak kunjung tiba. Akhirnya, pada pukul 16.10 WIB anggota Satpol PP melakukan penyegelan terhadap bangunan gereja. Perwakilan jemaat GKI Yasmin, Ujang Sujai mengatakan, pihaknya berupaya menginisiasi pertemuan dengan Sekdakot Kota Bogor Bambang Gunawan dan warga Taman Yasmin. "Keputusan penyegelan besok (Jumat-red) baru akan dilakukan karena kami meminta Pemkot melakukannya di hadapan jemaat GKI Yasmin bersama warga Taman Yasmin," ujar Ujang. Sementara Kepala Seksi Penegakan Perda Satpol PP, Abdul Rahman mengatakan, pihaknya mendapat instruksi dari Sekdakot Bogor Bambang Gunawan untuk menghentikan penyegelan. "Kami mengikuti perintah dari Sekdakot Bogor untuk menghentikan penyegelan. Sebab, ada inisiatif dari beliau (Bambang Gunawan,red) untuk mempertemukan kedua belah pihak," ujarnya. Melihat aksi Satpol PP yang mengurungkan niat karena ada beda pendapat untuk menyegel gereja itu, warga Taman Yasmin, Forkami Bogor bersama Tim Pembela Muslim mendesak kembali Satpol PP untuk melakukan penyegelan. Ayu Agustina, Pengurus Forkami Bogor mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pertemuan dengan warga mengenai izin operasional bersama Sekdakot yang direncanakan besok (Jumat-red). "Kami tetap akan melakukan pertemuan, tapi kami ingin urusan yang sekarang tetap diselesaikan. Gereja harus disegel," tandasnya. Atas desakan warga akhirnya Satpol PP menyegel GKI Yasmin. Penyegelan dilakukan karena pihak GKI tetap melanjutkan pembangunan setelah Pemkot Bogor mencabut IMB Gereja tersebut. Pencabutan IMB gereja dikarenakan pembangunannya telah menimbulkan keresahan warga setempat. Pembangunan Gereja Yasmin dinilai telah melanggar hukum oleh karena itu IMBnya dicabut.
Warga Cimenyan Desak Penutupan Gereja Ilegal
Ratusan warga Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, mendesak penutupan gereja, Jumat (12/11) siang. Alasannya, pendirian gereja di sekitar rumah mereka itu tidak pernah mendapatkan persetujuan warga. Menurut warga, gereja yang diketahui bernama Yayasan PGAK Santa Melania itu, baru diketahui beberapa bulan terakhir. Itu pun, dari banyaknya pendatang yang menanyakan lokasi gereja di Cibeunying. Padahal setahu warga, di lingkungan mereka tidak pernah ada gereja. “Karena banyak orang bertanya, akhirnya kami mulai berpikir bahwa di sini ada gereja,” kata Agus Sulaiman, salah seorang warga RT 1/4, Kelurahan Cibenying, kepada Republika, Jumat (12/11). Oleh karenannya, dia, bersama warga lainnya akan mendatangi gereja yang ternyata, bangunan yang dibuat sebagai gedung olahraga tersebut. Mereka akan mendatangi pimpinan gereja tersebut, agar membuat pernyataan bahwa bangunan tersebut tidak dijadikan tempat kerohanian atau gereja. “Jika mereka tidak mau membuat surat pernyataan, maka kami akan menyegel,” tegas pria, yang juga ketua tim penanganan kasus pendirian gereja ini.
Jemaat HKBP Filadelfia Harap Menag dan Mendagri Konsisten
Jakarta, RMOL. Sekitar 350 orang jemaat Gereja HKBP Filadelfia, Bekasi, yang mendatangi Komisi III DPR, memohon anggota Dewan agar mendesak Bupati Bekasi membuka segel dan gembok yang menutup bangunan gereja semi permanen mereka. Salah seorang warga jemaat Filadelfia, D Samosir, menjelaskan alasan penyegelan Bupati adalah jemaat belum memiliki izin membangun sarana peribadatan di atas tanah seluas 1088 meter persegi di desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Jemaat telah memiliki surat-surat kepemilikan tanah yang sah. Padahal, jemaat sudah mengantongi tandatangan persetujuan dari 260 warga desa setempat, diketahui oleh Kepala Desa, untuk mendirikan rumah ibadah. Hingga saat ini mereka masih menunggu pengesahan dari Bupati. Berbagai cara dilakukan aparat Kabupaten Bekasi untuk menghalangi jemaat melakukan ibadah. Pada hari Natal, 25 Desember 2009, Bupati mengerahkan personel Satpol Pamong Praja untuk menutup bangunan semi permanen gereja. Akhirnya, saat ibadah Natal, jemaat hanya menggunakan tenda sederhana. Lalu pada tanggal 31 Desember 2009, datang surat dari Bupati Bekasi Saaduddin yang isinya larangan melakukan kegiatan ibadah. Menurut Samosir, di balik penyegelan itu juga ada peran dari kelompok lain yang tidak menandatangani persetujuan membangun gereja. “Ada Ustad Maimun, Ustad Nesang, Azis Uji. Mereka yang mengkoordinir masyakat lain untuk menolak kehadiran rumah ibadah,” kata Samosir kepada Rakyat Merdeka Online, di gedung DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu (Selasa, 9/2). Pada tanggal 25, 27 dan 31 Desember 2009, tiga orang tokoh masyarakat itu diduga telah mengerahkan massa untuk merusak gereja. Samosir menjelaskan perwakilan jemaat pun sudah berdialog dengan Camat, Dandim, Sekretaris Desa dan Kapolres setempat. Namun, hasilnya tetap nihil. “Kami meminta menteri agama dan mendagri untuk sungguh-sungguh melaksanakan dan memberhasilkan pelaksanaan keputusan bersama nomor 8 tahun 2006 sebagai produk yang dibuat kedua menteri tersebut dan harus dilaksanakan oleh Bupati dan Walikota seluruh Indonesia,” jelasnya. SKB Menteri Agama dan Mendagri nomor 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadat. Peraturan bersama ini mengatur tentang tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat, pembentukan forum kerukunan umat beragama (FKUB) pendirian rumah ibadat, dan izin sementara pemanfaatan bangunan gedung. Salah satu butir yang tercantum dalam UU bahwa pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis bangunan gedung serta persyaratan khusus. Persyaratan khusus yang dimaksud di antaranya terdapat minimal 90 KTP pengguna rumah ibadat dan dukungan masyarakat setempat minimal 60 orang. [ald]
Forum Komunikasi Kristiani Indonesia Jabar Menghimbau Pencabutan SK Rumah Ibadah
Berkaitan dengan meningkatnya peristiwa penutupan gereja terjadi di Jawa Barat akhir-akhir ini, Forum Komunikasi Kristiani Indonesia - Jawa Barat (FKKI-JB) menyatakan sikapnya kepada Gubernur Propinsi Jawa Barat. FKKI-JB menuntut agar semua Surat Keputusan Bersama (SKB) yang bertentangan dengan pasal 28 dan pasal 29 ayat 2, UUD 1945 dicabut dan menghimbau agar Pemerintah Daerah Jawa Barat dan aparat keamanan tidak berpihak kepada salah satu kelompok apabila menyelesaikan kasus yang berkaitan dengan masalah agama. Menurut FKKI-J tindakan penutupan Rumah Ibadah/Gereja di Jawa Barat apalagi jika disertai dengan tindakan yang bersifat anarkis, baik yang dilakukan oleh kelompok massa tertentu maupun aparat Muspika/Muspida setempat merupakan tindakan yang melawan rasa keadilan masyarakat dan bertentangan dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Tetapi hingga saat ini tidak satupun dari para pelaku yang akhirnya dimeja-hijaukan, bahkan seringkali yang terjadi adalah keberpihakan aparat terkait terhadap kelompok/oknum yang melakukan penutupan/penyegelan rumah Ibadah tersebut.
1. Untuk perlindungan fisik dan keselamatannya
Matius 26:39 "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku kehendaki malainkan seperti yang Engkau kehendaki"
Kis 12:5 "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah."
Filipi 1:19 "Karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus"
Filemon 22 "…karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu"
Roma 15:30-31 "…aku menasihatkan kamu saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea…"
Allah telah meramalkan penganiayaan:
Kis 20:23-24 "…dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir…"
Dan penderitaan pun tiba:
Kis. 21:30-31 "-- Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan meyeretnya keluar dari Bait Allah; dan … mereka merencanakan untuk membunuh dia…"
2. Bahwa Allah akan memberi mereka kata-kata yang benar untuk diucapkan dan bahwa mereka tidak akan takut memberitakan tentang Kristus
Disini Paulus mengatakan bagaimana berdoa untuk dirinya ketika dia menderita di dalam penjara untuk Kristus—perhatikan bahwa doanya tidak meminta untuk dibebaskan.
Efesus 6:19-20 "Berdoalah juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara".
Kolose 4:2-4 "Bertekunlah dalam doa…berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan; dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya"
3. Bahwa mereka akan melihat kasih karunia Allah dengan secukupnya dan kuasa Allah menjadi sempurna dalam kelemahan mereka (2 Korintus 12:9-10)
4. Bahwa mereka akan merindukan kedatangan Kristus.
2 Timotius 4:6-8 "Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku telah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangannya."
Ibrani 11:35 "…Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik"
5. Bahwa mereka akan bersuka cita ketika mendapat bagian dalam penderitaan yang dialami Yesus sehingga mereka akan lebih bersukacita lagi ketika Kristus dimuliakan
Ibrani 10:34 "…ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya."
Mateus 5:12 "Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu".
1 Petrus 4:13 "…bersuka citalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersuka cita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."
6. Bahwa mereka akan tekun.
Ibrani 10:36 "Sebab kamu memerlukan ketekunan…"
7. Bahwa mereka akan memilih menderita sengsara dan menerima penghinaan karena Kristus, bukan menikmati kesenangan dari dosa.
Ibrani 11:24-26 "Musa lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa; Ia menganggap penghinaan yang diterimanya demi Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada semua harta Mesir."
8. Bahwa mereka akan mempersenjatai diri mereka dengan pikiran yang demikian: menderita untuk dapat berhenti berbuat dosa.
1 Petrus 4:1 "kamupun harus mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena barang siapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa."
Ibrani 5:8 "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah di derita-Nya."
9. Bahwa mereka akan mengasihi Kristus lebih dari hidup itu sendiri.
Wahyu 12:10-11 "…mereka mengalahkan dia (Setan) oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian mereka, dan mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai kedalam maut."
Filipi 1:21 "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
Kis. 20:24 "…aku (Paulus) tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir…"
10. Bahwa mereka akan mengasihi musuh mereka.
Lukas 6:27-31 "Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihihah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu."
11. Bahwa mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan—kemungkinan yang mudah dilakukan dalam kondisi stres oleh penganiayaan (Lukas 22:39-45 - Yesus di Taman Getsemani)
12. Bahwa mereka akan bersukacita karena mereka dianggap layak menderita oleh karena nama-Nya
Kis. 5:41 "Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
13. Bahwa mereka akan ingat telah dibuat untuk menderita.
Kis. 14:22 "…untuk masuk kedalam kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara."
Filipi 1:29 "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia."
14. Bahwa mereka akan merasakan sukacita Tuhan dihadapan penganiaya-penganiaya mereka
Kis. 16:25 "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka."
Filipi 1:28 "dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu—bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah."
15. Bahwa mereka akan ingat kemuliaan yang kelak akan dinyatakan kepada mereka.
Roma 8:18 "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
16. Bahwa mereka akan belajar untuk sepenuhnya menaruh kepercayaan kepada Allah.
2 Korintus 1:8-9 "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati."
17. Bahwa mereka akan bersukacita karena pada tubuh mereka ada "tanda-tanda milik Yesus"
Galatia 6:17 "Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
18. Bahwa mereka akan bersukacita dalam menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus.
Kolose 1:24 "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat."
Catatan: Penderitaan yang kita alami tidak menambah nilai penebusan dari penderitaan Yesus. Melainkan, penderitaan-Nya belum diketahui dunia sehingga kita menderita untuk membawa kabar keselamatan itu kepada dunia yang belum mengetahuinya.
Contoh modern atas penganiayaan orang-orang Kristen:
Gereja Dibakar, Temanggung Mencekam
Gereja Kristen dan Katolik yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Temanggung, Jawa Tengah, dirusak massa. Amuk massa ini dipicu pembacaan tuntutan di sidang penistaan agama di PN Temanggung, Jawa Tengah, Selasa siang, 8 Februari 2011 siang. Massa yang tidak puas dengan tuntutan lima tahun penjara untuk terdakwa Antonius Richmond Bawengan, mengamuk dan menggulingkan truk polisi. Menurut keterangan Romo Budi yang dihubungi VIVAnews.com, gereja Kristen yang dirusak massa ialah gereja Pantekosta. “Massa membakar pagar dan kendaraan, sekarang api sudah mulai masuk ke gereja,” kata Romo Budi. Massa juga menjadikan gereja Katolik sebagai sasaran perusakan. Bangunan untuk beribadah ini, kata Romo Budi, dilempari batu. Informasi terakhir yang diterima Romo Budi dari lokasi menyebutkan bahwa siang ini situasi masih panas. “Sekarang masih mencekam,” katanya. Romo Budi mengakui aksi perusakan tempat ibadah ini dilatarbelakangi ketidakpuasan pengunjuk rasa terhadap hasil sidang yang digelar pada pukul 09.00-10.00 WIB tadi. “Perusakan kabarnya dimulai dari dalam sidang, lalu menjalar ke luar, ke sepanjang Jalan Sudirman,” katanya. (umi)
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyegel pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Kecamatan Bogor Barat, Kamis. Penyegelan dilakukan karena pihak GKI tidak menghiraukan teguran yang telah dilayangkan oleh Pemkot Bogor untuk menghentikan pembangunan. Penyegelan itu dilakukan oleh Satpol PP Kota Bogor, didampingi unsur Polresta Bogor dan Koramil Bogor Barat dan disaksikan puluhan warga Taman Yasmin yang tergabung dalam Forum Komunikasi Muslim Indonesia (Forkami) Bogor dan sejumlah perwakilan jemaat GKI Yasmin Bogor. Sebelum penyegelan berlangsung sempat terjadi kericuhan antara warga Yasmin dan jemaat GKI. Pasalnya dari pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, Satpol PP Kota Bogor tidak kunjung tiba. Akhirnya, pada pukul 16.10 WIB anggota Satpol PP melakukan penyegelan terhadap bangunan gereja. Perwakilan jemaat GKI Yasmin, Ujang Sujai mengatakan, pihaknya berupaya menginisiasi pertemuan dengan Sekdakot Kota Bogor Bambang Gunawan dan warga Taman Yasmin. "Keputusan penyegelan besok (Jumat-red) baru akan dilakukan karena kami meminta Pemkot melakukannya di hadapan jemaat GKI Yasmin bersama warga Taman Yasmin," ujar Ujang. Sementara Kepala Seksi Penegakan Perda Satpol PP, Abdul Rahman mengatakan, pihaknya mendapat instruksi dari Sekdakot Bogor Bambang Gunawan untuk menghentikan penyegelan. "Kami mengikuti perintah dari Sekdakot Bogor untuk menghentikan penyegelan. Sebab, ada inisiatif dari beliau (Bambang Gunawan,red) untuk mempertemukan kedua belah pihak," ujarnya. Melihat aksi Satpol PP yang mengurungkan niat karena ada beda pendapat untuk menyegel gereja itu, warga Taman Yasmin, Forkami Bogor bersama Tim Pembela Muslim mendesak kembali Satpol PP untuk melakukan penyegelan. Ayu Agustina, Pengurus Forkami Bogor mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pertemuan dengan warga mengenai izin operasional bersama Sekdakot yang direncanakan besok (Jumat-red). "Kami tetap akan melakukan pertemuan, tapi kami ingin urusan yang sekarang tetap diselesaikan. Gereja harus disegel," tandasnya. Atas desakan warga akhirnya Satpol PP menyegel GKI Yasmin. Penyegelan dilakukan karena pihak GKI tetap melanjutkan pembangunan setelah Pemkot Bogor mencabut IMB Gereja tersebut. Pencabutan IMB gereja dikarenakan pembangunannya telah menimbulkan keresahan warga setempat. Pembangunan Gereja Yasmin dinilai telah melanggar hukum oleh karena itu IMBnya dicabut.
Warga Cimenyan Desak Penutupan Gereja Ilegal
Ratusan warga Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, mendesak penutupan gereja, Jumat (12/11) siang. Alasannya, pendirian gereja di sekitar rumah mereka itu tidak pernah mendapatkan persetujuan warga. Menurut warga, gereja yang diketahui bernama Yayasan PGAK Santa Melania itu, baru diketahui beberapa bulan terakhir. Itu pun, dari banyaknya pendatang yang menanyakan lokasi gereja di Cibeunying. Padahal setahu warga, di lingkungan mereka tidak pernah ada gereja. “Karena banyak orang bertanya, akhirnya kami mulai berpikir bahwa di sini ada gereja,” kata Agus Sulaiman, salah seorang warga RT 1/4, Kelurahan Cibenying, kepada Republika, Jumat (12/11). Oleh karenannya, dia, bersama warga lainnya akan mendatangi gereja yang ternyata, bangunan yang dibuat sebagai gedung olahraga tersebut. Mereka akan mendatangi pimpinan gereja tersebut, agar membuat pernyataan bahwa bangunan tersebut tidak dijadikan tempat kerohanian atau gereja. “Jika mereka tidak mau membuat surat pernyataan, maka kami akan menyegel,” tegas pria, yang juga ketua tim penanganan kasus pendirian gereja ini.
Jemaat HKBP Filadelfia Harap Menag dan Mendagri Konsisten
Jakarta, RMOL. Sekitar 350 orang jemaat Gereja HKBP Filadelfia, Bekasi, yang mendatangi Komisi III DPR, memohon anggota Dewan agar mendesak Bupati Bekasi membuka segel dan gembok yang menutup bangunan gereja semi permanen mereka. Salah seorang warga jemaat Filadelfia, D Samosir, menjelaskan alasan penyegelan Bupati adalah jemaat belum memiliki izin membangun sarana peribadatan di atas tanah seluas 1088 meter persegi di desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Jemaat telah memiliki surat-surat kepemilikan tanah yang sah. Padahal, jemaat sudah mengantongi tandatangan persetujuan dari 260 warga desa setempat, diketahui oleh Kepala Desa, untuk mendirikan rumah ibadah. Hingga saat ini mereka masih menunggu pengesahan dari Bupati. Berbagai cara dilakukan aparat Kabupaten Bekasi untuk menghalangi jemaat melakukan ibadah. Pada hari Natal, 25 Desember 2009, Bupati mengerahkan personel Satpol Pamong Praja untuk menutup bangunan semi permanen gereja. Akhirnya, saat ibadah Natal, jemaat hanya menggunakan tenda sederhana. Lalu pada tanggal 31 Desember 2009, datang surat dari Bupati Bekasi Saaduddin yang isinya larangan melakukan kegiatan ibadah. Menurut Samosir, di balik penyegelan itu juga ada peran dari kelompok lain yang tidak menandatangani persetujuan membangun gereja. “Ada Ustad Maimun, Ustad Nesang, Azis Uji. Mereka yang mengkoordinir masyakat lain untuk menolak kehadiran rumah ibadah,” kata Samosir kepada Rakyat Merdeka Online, di gedung DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu (Selasa, 9/2). Pada tanggal 25, 27 dan 31 Desember 2009, tiga orang tokoh masyarakat itu diduga telah mengerahkan massa untuk merusak gereja. Samosir menjelaskan perwakilan jemaat pun sudah berdialog dengan Camat, Dandim, Sekretaris Desa dan Kapolres setempat. Namun, hasilnya tetap nihil. “Kami meminta menteri agama dan mendagri untuk sungguh-sungguh melaksanakan dan memberhasilkan pelaksanaan keputusan bersama nomor 8 tahun 2006 sebagai produk yang dibuat kedua menteri tersebut dan harus dilaksanakan oleh Bupati dan Walikota seluruh Indonesia,” jelasnya. SKB Menteri Agama dan Mendagri nomor 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadat. Peraturan bersama ini mengatur tentang tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat, pembentukan forum kerukunan umat beragama (FKUB) pendirian rumah ibadat, dan izin sementara pemanfaatan bangunan gedung. Salah satu butir yang tercantum dalam UU bahwa pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis bangunan gedung serta persyaratan khusus. Persyaratan khusus yang dimaksud di antaranya terdapat minimal 90 KTP pengguna rumah ibadat dan dukungan masyarakat setempat minimal 60 orang. [ald]
Forum Komunikasi Kristiani Indonesia Jabar Menghimbau Pencabutan SK Rumah Ibadah
Berkaitan dengan meningkatnya peristiwa penutupan gereja terjadi di Jawa Barat akhir-akhir ini, Forum Komunikasi Kristiani Indonesia - Jawa Barat (FKKI-JB) menyatakan sikapnya kepada Gubernur Propinsi Jawa Barat. FKKI-JB menuntut agar semua Surat Keputusan Bersama (SKB) yang bertentangan dengan pasal 28 dan pasal 29 ayat 2, UUD 1945 dicabut dan menghimbau agar Pemerintah Daerah Jawa Barat dan aparat keamanan tidak berpihak kepada salah satu kelompok apabila menyelesaikan kasus yang berkaitan dengan masalah agama. Menurut FKKI-J tindakan penutupan Rumah Ibadah/Gereja di Jawa Barat apalagi jika disertai dengan tindakan yang bersifat anarkis, baik yang dilakukan oleh kelompok massa tertentu maupun aparat Muspika/Muspida setempat merupakan tindakan yang melawan rasa keadilan masyarakat dan bertentangan dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Tetapi hingga saat ini tidak satupun dari para pelaku yang akhirnya dimeja-hijaukan, bahkan seringkali yang terjadi adalah keberpihakan aparat terkait terhadap kelompok/oknum yang melakukan penutupan/penyegelan rumah Ibadah tersebut.
Apa yang Alkitab ajarkan mengenai malaikat?
APAKAH MANUSIA DAPAT MENJADI MALAIKAT SETELAH MATI?
Tidak, malaikat tidak memuja manusia biasa.menjelaskan bahwa malaikat tidak menikah atau mempunyai anak seperti manusia biasa, dan Hebrews 12:22-23 mengatakan pada saat kita sampai di Yerusalem Surgawi, kita akan dipertemukan dengan “beribu-ribu malaikat” dan “roh orang-orang benar yang telah disempurnakan”—dua kelompok yang terpisah. Malaikat adalah teman atau sahabat, bukan berasal dari suatu keturunan nenek moyang (Luke 20:34-36). Kita disebut “anak manusia,” tapi malaikat tidak pernah disebut “anak malaikat”. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
SIAPA DAN APA MALAIKAT ITU?
Kata “malaikat” sebenarnya berasal dari bahasa Yunani aggelos, yang berarti “pembawa pesan.” Kata Ibrani yang sama mal'ak mempunyai arti yang sama.
Kadangkala, Alkitab menggunakan kata ini untuk sebutan kepada seseorang:
# Seorang biasa yang membawa pesan (Job 1:14; Luke 7:24; 9:52)
# Nabi-nabi (Isaiah 42:19; Malachi 3:1)
# Imam (Malachi 2:7)
# Pemimpin Gereja (Rev 1:20)
Terkadang, kata ini menggambarkan sesuatu atau kejadian sebagai “pembawa pesan”…
# tiang awan (Exodus 14:19)
# wabah atau penyakit (2 Samuel 24:16-17)
Tapi biasanya kata ini menggambarkan sekelompok roh yang telah Tuhan ciptakan, termasuk malaikat baik dan jahat, dan beberapa katagori khusus seperti cherubim, seraphim, dan archangel. Kata malaikat disebut paling tidak 108 kali dalam Perjanjian Lama dan 165 kali di Perjanjian Baru (Chafer, Systematic Theology, II, 3). ADa banyak sekali informasi di Kitab Suci bagi kita untuk membangun dasar pengetahuan kita mengenai makhluk malaikat ini. Pengarang: Dr. Paul Eymann
BAGAIMANA AWAL MALAIKAT?
Kitab Suci berbicara mengenai penciptaan malaikat, oleh sebab itu, jelas sekali bahwa mereka tidak diciptakan pada awal keabadian(Nehemiah 9:6; Psalm 148:2,5). Colossians 1:16-17 explains:
"dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."
Waktu penciptaan mereka tidak pernah disebutkan secara pasti, tapi mungkin sekali waktu penciptaannya terjadi berhubungan dengan penciptaan langit dalam Genesis 1:1. Mungkin terjadi bahwa Tuhan menciptakan mereka segera setelah penciptaan langit - sebelum penciptaan dunia berdasarkan pada Job 38:4-7, "anak-anak Allah berteriak bersukacita" ketika Dia menaruh dasar Bumi. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
BERAPA JUMLAH MALAIKAT?
Walaupun Kitab Suci tidak memberikan jumlah yang pasti, tapi kita diberitahukan bahwa jumlah malaikat sangat banyak (Daniel 7:10; Matthew 26:53; Hebrews 12:22). Kelihatannya malaikat diciptakan hanya pada satu kali. Tidak ada malaikat baru yang ditambahkan. Malaikat tidak akan mati atau dalam bentuk apapun atau punah; oleh sebab itu mereka juga tidak akan berkurang. Kelihatannya masuk akal untuk mengatakan, bahwa jumlah malaikat dalam keberadaan sebanyak jumlah manusia sepanjang sejarah. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
APAKAH MALAIKAT MEMPUNYAI TUBUH?
Malaikat pada dasarnya adalah “roh yang melayani,” (Hebrews 1:14) dan tidak mempunyai tubuh nyata seperti manusia. Yesus menyatakan bahwa "roh tidak mempunyai tulang dan daging, sebagaimana kamu melihat Aku" (Luke 24:37-39).
Alkitab mengatakan bahwa malaikat hanya bisa berada di satu tempat pada satu saat. Mereka pasti mempunyai keberadaan lokal saja. Malaikat dapat mengambil bentuk seorang manusia jika memang dibutuhkan. Bagaimana orang dapat menjamu "entertain angels " (Hebrews 13:2)? Disisi lain, penampilan mereka terkadang dalam bentuk sinar yang menyilaukan dan dalam kemuliaan yang menggentarkan (Matthew 28:2-4). Pengarang: Dr. Paul Eymann.
BAGAIMANA RUPA MALAIKAT?
Karena malaikat adalah roh dan bukan berbentuk fisik, mereka tidak kelihatan setiap waktu (Colossians 1:16). Elisa pernah berdoa bahwa pembantunya akan melihat pasukan malaikat mengelilingi kota, dan anak muda ini di “buka” matanya sehingga ia dapat melihat makhluk-makhluk yang tidak kelihatan itu (2 Kings 6:17)!
Ketika malaikat muncul, Mereka muncul dalam bentuk manusia. Dalam Genesis 18, Abraham menyambut tiga tamu malaikat yang muncul sebagai pelancong biasa. Di bab berikutnya, dua malaikat pergi ke Sodom dimana mereka dianggap hanya sebagai pengunjung biasa.
Tidak melupakan ayat yang diperdebatkan dalam Zechariah 5:9, malaikat selalu muncul dalam bentuk pria daripada wanita (Mark 16:5).
Terkadang, malaikat muncul dalam perlengkapan yang tidak biasanya. Daniel melihat seorang malaikat dengan tangan dan kakinya berkilau seperti tembaga dan dengan batu berharga, dan wajah seperti kilat (Daniel 10:5-6). Malaikat yang menggulingkan baru kuburan Kristus muncul dengan sinar yang menyilaukan (Matthew 28:3; Luke 24:4). Kitab Wahyu menggambarkan beberapa makhluk luar biasa yang mungkin adalah bentuk lain dari malaikat dalam Revelation 4:6-8.
Malaikat dalam Alkitab tidak pernah muncul dalam bentuk yang lucu, anak-anak yang menggemaskan! Mereka selalu muncul dalam bentuk orang dewasa. Ketika orang-orang dalam Alkitab melihat malaikat, respon mereka selalu rebah sujud dalam rasa takut dan terkejut, bukannya mendekat dan ingin menggelitik bayi yang lucu.
Beberapa ayat dalam Alkitab menyebutkan malaikat mempunyai sayap (Isaiah 6:2,6). Ayat lainnya berbicara mengenai malaikat terbang, dan kita beranggapan bahwa sayap digunakan untuk penerbangan itu (Daniel 9:21). Bagaimanapun juga, Saya beranggapan bahwa malaikat dapat terbang kemana saja tanpa tergantung dari sayapnya. Kebanyakan referensi dari Alkitab, tidak menyebutkan mengenai sayap dan di ayat seperti Genesis 18-19, jelas mengatakan bahwa tidak ada sayap yang kelihatan. Pengarang: Dr. John Bechtle.
BAGAIMANA MALAIKAT DIBANDINGKAN DENGAN MANUSIA BIASA?
* Mereka lebih kuat dari manusia, tapi tidak Maha Kuasa (Psalm 103:20; 2 Peter 2:11).
* Mereka lebih tahu dari manusia dalam pengetahuan, tapi tidak Maha Tahu (2 Samuel 14:20; Matthew 24:36).
* Mereka lebih mulia dari manusia, tapi tidak Maha Hadir (Daniel 9:21-23, 10:10-14). Pengarang: Dr. Paul Eymann.
APAKAH SEMUA MALAIKAT BAIK?
Maaf! Anda tidak dapat percaya kepada semua malaikat.
Alkitab mengelompokkan beberapa malaikat sebagai “pilihan” (1 Timothy 5:21) atau “kudus” (Matthew 25:31; Mark 8:38). Semua malaikat pada awalnya adalah kudus, menikmati kehadiran Tuhan (Matthew 18:10) and the environment of heaven (Mark 13:32).
Malaikat-malaikat lain menentang Tuhan dibawah pimpinan Iblis (Matthew 25:41; 2 Peter 2:4; Jude 6; Ephesians 6:12). Kita sering menyebut mereka “setan.”
Sebenarnya ada peperangan besar yang tidak terlihat yang tidak dapat kita bayangkan sedang terjadi. Tapi, ini bukanlah peperangan antara dua kekuatan abadi yang sama kuat. Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatunya masih berkuasa, dan setelah Dia telah selesai dengan para malaikat jahat untuk menyelesaikan tujuanNya, Dia akan mengalahkan mereka ke kekalahan terakhir. Pengarang: Dr. John Bechtle.
APAKAH PEKERJAAN SEORANG MALAIKAT?
Kita tidak tahu apakah setiap malaikat mempunyai tugas yang sama, atau apakah beberapa dari mereka dikhususkan untuk mengerjakan sesuatu. Alkitab juga berkata mengenai tingkatan malaikat seperti kerubim (Ezekiel 1) dan serafim (Isaiah 6). Kita juga mengenal akan dua malaikat yang selalu disebut: Michael (Daniel 10:13; Jude 9) dan Gabriel (Daniel 9:21; Luke 1:19,26).
Malaikat yang seringkali muncul dan tidak sebutkan namanya dalam Kitab Suci dengan membawa bermacam-macam tugas - diciptakan untuk melayani Tuhan…
* Pujian dan Penyembahan - Ini adalah kegiatan utama yang tergambar di Surga (Isaiah 6:1-3; Revelation 4-5).
* Mengungkapkan - Mereka melayani sebagai pembawa pesan untuk menyampaikan keinginan Tuhan kepada manusia. Mereka membantu mengungkapkan hukum-hukum kepada Musa (Acts 7:52-53), dan melayani sebagai pembawa sesuatu di kitab Daniel dan Wahyu.
* Memimpin - Malaikat memberi instruksi kepada Yusuf mengenai kelahiran Yesus (Matthew 1-2), kepada para wanita di kuburan, kepada Filipus (Acts 8:26), dan kepada Kornelius (Acts 10:1-8).
* Menyediakan - Tuhan menggunakan malaikat untuk menyediakan kebutuhan fisik seperti makanan bagi Hagar (Genesis 21:17-20), Elia (1 Kings 19:6), dan Kristus setelah Ia dicobai (Matthew 4:11).
* Menjaga - Menjaga umat Tuhan dari bahaya, seperti kasus Daniel dan Singa, dan tiga temannya dalam api pembakaran (Daniel 3 dan 6).
* Melepaskan - Melepaskan umat Tuhan sewaktu mereka dalam bahaya. Malaikat melepaskan para Rasul dari penjara dalam Acts 5, dan juga melepaskan Petrus dalam Acts 12.
* Menguatkan dan Memberanikan - Malaikat menguatkan Yesus setelah Ia dicobai (Matt 4:11), memberanikan para Rasul untuk tetap berkhotbah setelah melepaskan mereka dari penjara(Acts 5:19-20), dan memberitahukan Paulus bahwa semua orang dalam kapalnya akan selamat (Acts 27:23-25).
* Menjawab Doa - Tuhan seringkali menggunakan malaikat sebagai maksudNya menjawab doa orang-orang pilihanNya (Daniel 9:20-24; 10:10-12; Acts 12:1-17).
* Menjemput orang-orang percaya pada saat kematian - Dalam kisah Lasarus dan orang kaya, kita membaca bahwa malaikat membawa roh Lasarus ke "pangkuan Abraham" ketika dia mati (Luke 16:22). Pengarang: Dr. John Bechtle.
Tidak, malaikat tidak memuja manusia biasa.menjelaskan bahwa malaikat tidak menikah atau mempunyai anak seperti manusia biasa, dan Hebrews 12:22-23 mengatakan pada saat kita sampai di Yerusalem Surgawi, kita akan dipertemukan dengan “beribu-ribu malaikat” dan “roh orang-orang benar yang telah disempurnakan”—dua kelompok yang terpisah. Malaikat adalah teman atau sahabat, bukan berasal dari suatu keturunan nenek moyang (Luke 20:34-36). Kita disebut “anak manusia,” tapi malaikat tidak pernah disebut “anak malaikat”. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
SIAPA DAN APA MALAIKAT ITU?
Kata “malaikat” sebenarnya berasal dari bahasa Yunani aggelos, yang berarti “pembawa pesan.” Kata Ibrani yang sama mal'ak mempunyai arti yang sama.
Kadangkala, Alkitab menggunakan kata ini untuk sebutan kepada seseorang:
# Seorang biasa yang membawa pesan (Job 1:14; Luke 7:24; 9:52)
# Nabi-nabi (Isaiah 42:19; Malachi 3:1)
# Imam (Malachi 2:7)
# Pemimpin Gereja (Rev 1:20)
Terkadang, kata ini menggambarkan sesuatu atau kejadian sebagai “pembawa pesan”…
# tiang awan (Exodus 14:19)
# wabah atau penyakit (2 Samuel 24:16-17)
Tapi biasanya kata ini menggambarkan sekelompok roh yang telah Tuhan ciptakan, termasuk malaikat baik dan jahat, dan beberapa katagori khusus seperti cherubim, seraphim, dan archangel. Kata malaikat disebut paling tidak 108 kali dalam Perjanjian Lama dan 165 kali di Perjanjian Baru (Chafer, Systematic Theology, II, 3). ADa banyak sekali informasi di Kitab Suci bagi kita untuk membangun dasar pengetahuan kita mengenai makhluk malaikat ini. Pengarang: Dr. Paul Eymann
BAGAIMANA AWAL MALAIKAT?
Kitab Suci berbicara mengenai penciptaan malaikat, oleh sebab itu, jelas sekali bahwa mereka tidak diciptakan pada awal keabadian(Nehemiah 9:6; Psalm 148:2,5). Colossians 1:16-17 explains:
"dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."
Waktu penciptaan mereka tidak pernah disebutkan secara pasti, tapi mungkin sekali waktu penciptaannya terjadi berhubungan dengan penciptaan langit dalam Genesis 1:1. Mungkin terjadi bahwa Tuhan menciptakan mereka segera setelah penciptaan langit - sebelum penciptaan dunia berdasarkan pada Job 38:4-7, "anak-anak Allah berteriak bersukacita" ketika Dia menaruh dasar Bumi. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
BERAPA JUMLAH MALAIKAT?
Walaupun Kitab Suci tidak memberikan jumlah yang pasti, tapi kita diberitahukan bahwa jumlah malaikat sangat banyak (Daniel 7:10; Matthew 26:53; Hebrews 12:22). Kelihatannya malaikat diciptakan hanya pada satu kali. Tidak ada malaikat baru yang ditambahkan. Malaikat tidak akan mati atau dalam bentuk apapun atau punah; oleh sebab itu mereka juga tidak akan berkurang. Kelihatannya masuk akal untuk mengatakan, bahwa jumlah malaikat dalam keberadaan sebanyak jumlah manusia sepanjang sejarah. Pengarang: Dr. Paul Eymann.
APAKAH MALAIKAT MEMPUNYAI TUBUH?
Malaikat pada dasarnya adalah “roh yang melayani,” (Hebrews 1:14) dan tidak mempunyai tubuh nyata seperti manusia. Yesus menyatakan bahwa "roh tidak mempunyai tulang dan daging, sebagaimana kamu melihat Aku" (Luke 24:37-39).
Alkitab mengatakan bahwa malaikat hanya bisa berada di satu tempat pada satu saat. Mereka pasti mempunyai keberadaan lokal saja. Malaikat dapat mengambil bentuk seorang manusia jika memang dibutuhkan. Bagaimana orang dapat menjamu "entertain angels " (Hebrews 13:2)? Disisi lain, penampilan mereka terkadang dalam bentuk sinar yang menyilaukan dan dalam kemuliaan yang menggentarkan (Matthew 28:2-4). Pengarang: Dr. Paul Eymann.
BAGAIMANA RUPA MALAIKAT?
Karena malaikat adalah roh dan bukan berbentuk fisik, mereka tidak kelihatan setiap waktu (Colossians 1:16). Elisa pernah berdoa bahwa pembantunya akan melihat pasukan malaikat mengelilingi kota, dan anak muda ini di “buka” matanya sehingga ia dapat melihat makhluk-makhluk yang tidak kelihatan itu (2 Kings 6:17)!
Ketika malaikat muncul, Mereka muncul dalam bentuk manusia. Dalam Genesis 18, Abraham menyambut tiga tamu malaikat yang muncul sebagai pelancong biasa. Di bab berikutnya, dua malaikat pergi ke Sodom dimana mereka dianggap hanya sebagai pengunjung biasa.
Tidak melupakan ayat yang diperdebatkan dalam Zechariah 5:9, malaikat selalu muncul dalam bentuk pria daripada wanita (Mark 16:5).
Terkadang, malaikat muncul dalam perlengkapan yang tidak biasanya. Daniel melihat seorang malaikat dengan tangan dan kakinya berkilau seperti tembaga dan dengan batu berharga, dan wajah seperti kilat (Daniel 10:5-6). Malaikat yang menggulingkan baru kuburan Kristus muncul dengan sinar yang menyilaukan (Matthew 28:3; Luke 24:4). Kitab Wahyu menggambarkan beberapa makhluk luar biasa yang mungkin adalah bentuk lain dari malaikat dalam Revelation 4:6-8.
Malaikat dalam Alkitab tidak pernah muncul dalam bentuk yang lucu, anak-anak yang menggemaskan! Mereka selalu muncul dalam bentuk orang dewasa. Ketika orang-orang dalam Alkitab melihat malaikat, respon mereka selalu rebah sujud dalam rasa takut dan terkejut, bukannya mendekat dan ingin menggelitik bayi yang lucu.
Beberapa ayat dalam Alkitab menyebutkan malaikat mempunyai sayap (Isaiah 6:2,6). Ayat lainnya berbicara mengenai malaikat terbang, dan kita beranggapan bahwa sayap digunakan untuk penerbangan itu (Daniel 9:21). Bagaimanapun juga, Saya beranggapan bahwa malaikat dapat terbang kemana saja tanpa tergantung dari sayapnya. Kebanyakan referensi dari Alkitab, tidak menyebutkan mengenai sayap dan di ayat seperti Genesis 18-19, jelas mengatakan bahwa tidak ada sayap yang kelihatan. Pengarang: Dr. John Bechtle.
BAGAIMANA MALAIKAT DIBANDINGKAN DENGAN MANUSIA BIASA?
* Mereka lebih kuat dari manusia, tapi tidak Maha Kuasa (Psalm 103:20; 2 Peter 2:11).
* Mereka lebih tahu dari manusia dalam pengetahuan, tapi tidak Maha Tahu (2 Samuel 14:20; Matthew 24:36).
* Mereka lebih mulia dari manusia, tapi tidak Maha Hadir (Daniel 9:21-23, 10:10-14). Pengarang: Dr. Paul Eymann.
APAKAH SEMUA MALAIKAT BAIK?
Maaf! Anda tidak dapat percaya kepada semua malaikat.
Alkitab mengelompokkan beberapa malaikat sebagai “pilihan” (1 Timothy 5:21) atau “kudus” (Matthew 25:31; Mark 8:38). Semua malaikat pada awalnya adalah kudus, menikmati kehadiran Tuhan (Matthew 18:10) and the environment of heaven (Mark 13:32).
Malaikat-malaikat lain menentang Tuhan dibawah pimpinan Iblis (Matthew 25:41; 2 Peter 2:4; Jude 6; Ephesians 6:12). Kita sering menyebut mereka “setan.”
Sebenarnya ada peperangan besar yang tidak terlihat yang tidak dapat kita bayangkan sedang terjadi. Tapi, ini bukanlah peperangan antara dua kekuatan abadi yang sama kuat. Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatunya masih berkuasa, dan setelah Dia telah selesai dengan para malaikat jahat untuk menyelesaikan tujuanNya, Dia akan mengalahkan mereka ke kekalahan terakhir. Pengarang: Dr. John Bechtle.
APAKAH PEKERJAAN SEORANG MALAIKAT?
Kita tidak tahu apakah setiap malaikat mempunyai tugas yang sama, atau apakah beberapa dari mereka dikhususkan untuk mengerjakan sesuatu. Alkitab juga berkata mengenai tingkatan malaikat seperti kerubim (Ezekiel 1) dan serafim (Isaiah 6). Kita juga mengenal akan dua malaikat yang selalu disebut: Michael (Daniel 10:13; Jude 9) dan Gabriel (Daniel 9:21; Luke 1:19,26).
Malaikat yang seringkali muncul dan tidak sebutkan namanya dalam Kitab Suci dengan membawa bermacam-macam tugas - diciptakan untuk melayani Tuhan…
* Pujian dan Penyembahan - Ini adalah kegiatan utama yang tergambar di Surga (Isaiah 6:1-3; Revelation 4-5).
* Mengungkapkan - Mereka melayani sebagai pembawa pesan untuk menyampaikan keinginan Tuhan kepada manusia. Mereka membantu mengungkapkan hukum-hukum kepada Musa (Acts 7:52-53), dan melayani sebagai pembawa sesuatu di kitab Daniel dan Wahyu.
* Memimpin - Malaikat memberi instruksi kepada Yusuf mengenai kelahiran Yesus (Matthew 1-2), kepada para wanita di kuburan, kepada Filipus (Acts 8:26), dan kepada Kornelius (Acts 10:1-8).
* Menyediakan - Tuhan menggunakan malaikat untuk menyediakan kebutuhan fisik seperti makanan bagi Hagar (Genesis 21:17-20), Elia (1 Kings 19:6), dan Kristus setelah Ia dicobai (Matthew 4:11).
* Menjaga - Menjaga umat Tuhan dari bahaya, seperti kasus Daniel dan Singa, dan tiga temannya dalam api pembakaran (Daniel 3 dan 6).
* Melepaskan - Melepaskan umat Tuhan sewaktu mereka dalam bahaya. Malaikat melepaskan para Rasul dari penjara dalam Acts 5, dan juga melepaskan Petrus dalam Acts 12.
* Menguatkan dan Memberanikan - Malaikat menguatkan Yesus setelah Ia dicobai (Matt 4:11), memberanikan para Rasul untuk tetap berkhotbah setelah melepaskan mereka dari penjara(Acts 5:19-20), dan memberitahukan Paulus bahwa semua orang dalam kapalnya akan selamat (Acts 27:23-25).
* Menjawab Doa - Tuhan seringkali menggunakan malaikat sebagai maksudNya menjawab doa orang-orang pilihanNya (Daniel 9:20-24; 10:10-12; Acts 12:1-17).
* Menjemput orang-orang percaya pada saat kematian - Dalam kisah Lasarus dan orang kaya, kita membaca bahwa malaikat membawa roh Lasarus ke "pangkuan Abraham" ketika dia mati (Luke 16:22). Pengarang: Dr. John Bechtle.
Seberapa Pentingnyakah Naskah-naskah Laut Mati?
Orang-orang Qumran dan Mesias
Juma mulai agak tegang. Beberapa ekor kambingnya memanjat tebing terlalu tinggi. Ia memutuskan untuk memanjat tebing itu sendiri dan membawa kambing-kambingnya kembali. Ketika mulai memanjat tebing itu pada bulan Januari 1947, Juma tidak menyadari bahwa ia pada akhirnya akan terlibat dalam suatu "penemuan arkeologi terbesar di abad keduapuluh." Pikiran semacam itu sama sekali tidak terlintas sewaktu ia melihat dua celah kecil milik salah satu dari ribuan gua yang memenuhi tebing tandus yang mengarah ke tepian pantai sebelah barat laut dari Laut Mati. Ia melemparkan sebuah batu ke salah satu celah tersebut. Bunyi pecahan tak terduga telah mengejutkannya; ada apa di gua terpencil itu selain kemungkinan harta karun? Ia memanggil sepupu-sepupunya, Khalil dan Muhammed, yang kemudian memanjat tebing tersebut dan mendengarkan kisah yang memikat tersebut. Namun saat itu sudah terlalu sore dan kambing-kambing harus segera dikumpulkan. Besok mereka akan kembali lagi - barangkali saja masa-masa mereka harus menggembalakan kambing akan berakhir segera setelah harta karun tersebut ditemukan! Muhammed, yang termuda dari ketiganya, esok paginya bangun terlebih dahulu dari kedua rekannya sesama 'pencari harta karun' dan bergegas menuju ke gua. Lantai gua ditutupi serpihan, termasuk dari guci yang pecah. Di sepanjang dinding terdapat sejumlah guci bermulut sempit, sebagian dengan penutup berbentuk mangkok. Dengan cepat Muhammed mulai menjelajahi isi setiap guci tetapi tidak ditemukan emas… hanya ada beberapa bundelan terbungkus kain kehijauan akibat terlalu tua. Setelah kembali kepada saudara-saudaranya, ia menceritakan kabar buruk itu - tidak ada harta karun. Memang tidak ada harta karun! Gulungan-gulungan yang diambil anak-anak Bedouin dari gua gelap pada hari itu dan hari-hari selanjutnya akan dikenal sebagai harta karun manuskrip/naskah terbesar yang pernah ditemukan - tujuh naskah pertama dari Gulungan Laut Mati. Demikianlah penemuan kelompok naskah yang berumur 1000 tahun lebih tua dari teks Alkitab Ibrani yang dikenal sebelum penemuan itu (banyak diantara naskah tersebut berasal dari masa 100 tahun sebelum kelahiran Yesus). Naskah-naskah ini segera menggemparkan dunia arkeologi yang menyiapkan satu tim penerjemah dengan tugas raksasa yang bahkan hingga hari ini belum terselesaikan.
Kisah bagaimana gulungan-gulungan tersebut beredar dari tangan para gembala Bedouin muda tersebut sampai menjadi objek penelitian yang saksama dari para ahli internasional sendiri merupakan kisah yang lebih mencengangkan dibandingkan cerita fiksi. Meskipun tidak semua detail dari tahun-tahun pertama setelah penemuan tersebut akan pernah benar-benar terungkap, garis besar ceritanya cukup jelas. Setelah disimpan di sebuah kemah Bedouin beberapa waktu, ketujuh gulungan asli tersebut dijual kepada dua toko antik Arab di Bethlehem. Dari sana, empat gulungan dijual (dengan harga murah) kepada Athanasius Samuel, Syrian Orthodox Metropolitan di St. Mark's Monastery di Kota Tua Yerusalem. Para ahli dari American School of Oriental Research, yang menelaahnya, adalah yang pertama-tama menyadari kekunoannya. John Trever mengambil foto naskah tersebut secara detil dan ahli arkeologi terkemuka William F. Albright segera mengumumkan bahwa naskah-naskah tersebut berasal dari periode antara 200sM sampai 200M. Pengumuman pertama dimunculkan bahwa naskah tertua yang pernah ditemukan telah ditemukan di padang gurun Yudea.
Tiga gulungan asli lainnya yang ditemukan oleh anak-anak Bedouin dijual kepada E.L. Sukenik, ahli arkeologi di Hebrew University dan ayah Yigal Yadin (seorang jenderal tentara Israel yang kemudian menjadi seorang ahli arkeologi terkemuka dan penggali situs Masada serta Hazor). Perlu dicatat bahwa drama peristiwa ini sangat menarik karena periode tersebut adalah saat-saat terakhir periode Mandat Inggris di Palestina dan ketegangan antara penduduk Arab dan Palestina sangat besar. Ini juga yang menyebabkan pengkajian naskah-naskah oleh para ahli sangatlah berbahaya. Semua gulungan akhirnya terkumpul di Hebrew University dengan cara yang aneh pula. Setelah berkeliling Amerika dengan keempat gulungannya dan tidak menemukan seorang pun pembeli yang tertarik, Metropolitan Samuel memasang iklan di Wall Street Journal (sebuah koran bisnis terkemuka di Amerika, pen.). Secara kebetulan (atau campur tangan ilahi?) Yigal Yadin sedang mengajar di New York dan melihat iklan tersebut. Melalui para makelar, ia berhasil membeli gulungan yang tak ternilai tersebut dengan harga US$250,000. Bulan Februari 1955, Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa Negara Israel telah membeli gulungan-gulungan tersebut dan ketujuh gulungan (termasuk tiga yang dibeli terlebih dahulu oleh Profesor Sukenik) akan diletakkan di sebuah museum khusus di Hebrew University dan diberi nama Shrine of the Book (Kilauan Buku), dimana semuanya masih dapat dilihat sampai hari ini.
Tidak diragukan lagi, pengumuman awal mengenai gulungan-gulungan ini segera mendorong banyak penelitian di daerah penemuan semula. Ekspedisi arkeologi resmi dimulai tahun 1949 yang akhirnya berhasil menemukan sepuluh gua lagi di daerah sekitarnya yang juga mengandung gulungan-gulungan naskah. Para arkeolog kemudian mengarahkan perhatian mereka pada sebuah reruntuhan kecil yang disebut "Khirbet (reruntuhan) Qumran, yang sebelumnya diduga merupakan sisa sebuah benteng kuno dari zaman Romawi. Setelah enam periode penggalian secara intensif, para ahli sangat yakin bahwa gulungan-gulungan tersebut berasal dari komunitas yang muncul antara tahun 125 sM sampai 68M. Gulungan-gulungan tersebut disimpan dengan tergesa-gesa di dalam gua sewaktu komunitas di daerah tersebut melarikan diri dari serbuan tentara Romawi yang sedang berada di Yudea untuk menumpas Pemberontakan Yahudi tahun 66-70 M.
Reruntuhan Qumran, yang dapat dikunjungi hari ini, menyingkapkan sejumlah besar asketis Yahudi yang mendiami komunitas tersebut. Ruang penyimpanan, saluran air, pemandian ritual dan ruang pertemuan telah berhasil digali. Salah satu ruangan paling menarik yang telah digali adalah sebuah ruang kitab, dicirikan oleh dua wadah tinta yang ditemukan beserta sejumlah tempat duduk untuk para penyalin kitab. Di ruangan inilah disalin sebagian besar, kalau tidak semua, naskah yang ditemukan.
Penjelasan Gulungan-gulungan Kitab
Segera setelah diumumkannya penemuan gulungan-gulungan kitab, debat ilmiah tentang asal usul dan pentingnya penemuan tersebut bergulir. Debat memanas ketika isi gulungan yang menakjubkan tersebut disebarluaskan secara bertahap. Ketujuh gulungan asli, yang berasal dari “Gua Pertama”, terdiri dari naskah-naskah berikut: (1) Salinan utuh dan terawat dari seluruh nubuat Yesaya - salinan kitab Perjanjian Lama tertua yang pernah ditemukan; (2) Sebagian gulungan yang berisi kitab Yesaya; (3) Tafsiran dua pasal pertama kitab Habakuk - peanfsir menjelaskan kitab tersebut secara alegoris menurut istilah yang dipakai oleh persekutuan Qumran; (4) “Manual Disiplin” atau “Aturan Komunitas” - sumber informasi paling penting tentang sekte keagamaan di Qumran - menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin bergabung dalam persekutuan tersebut; (5) "Himne Ucapan Syukur, suatu kumpulan 'mazmur' devosional bagi pengucapan syukur dan pujian kepada Tuhan; (6) sebuah parafrase kitab Kejadian berbahasa Aram; dan (7) “Aturan Perang” yang berisi kisah peperangan antara “Anak-anak Terang” (yaitu orang-orang Qumran) dengan “Anak-anak Kegelapan” (orang-orang Romawi?) yang akan terjadi pada “zaman akhir”, yang diyakini oleh orang-orang Qumran akan segera tiba.
Ketujuh gulungan pertama tersebut baru merupakan suatu awal. Lebih dari 600 gulungan dan ribuan fragmen (bagian dari kitab/gulungan, penerjemah) telah ditemukan di dalam kesebelas gua di daerah Qumran. Fragmen dari setiap kitab di Alkitab kecuali kitab Ester telah ditemukan, selain teks-teks non-Alkitab lainnya. Salah satu penemuan paling menarik adalah sebuah gulungan tembaga yang harus dipotong sebelum dapat dibuka dan mengandung daftar 60 harta karun yang terletak di berbagai lokasi di Yudea (namun satupun belum pernah ada yang ditemukan)! Gulungan lainnya, yang ditemukan oleh para arkeolog Israel pada tahun 1967 di bawah lantai sebuah penjual barang antik di Betlehem, menjelaskan secara detil pandangan komunitas tersebut tentang tata ibadah Bait Suci yang rumit. Gulungan ini diberi nama “Gulungan Bait Suci.”
Isi gulungan-gulungan Laut Mati memberi indikasi bahwa para penulisnya adalah sekelompok imam dan orang awam yang mengejar kehidupan komunal dengan dedikasi penuh kepada Allah. Pemimpin mereka disebut “Guru Kebenaran”. Mereka memandang diri mereka sebagai satu-satunya Israel yang benar - hanya mereka yang setia kepada Hukum Allah. Mereka menentang “Imam Jahat” - Imam Besar Yahudi di Yerusalem yang merepresentasikan kemapanan dan dengan berbagai cara telah menganiaya mereka. Imam jahat ini mungkin adalah salah satu pemimpin Makabe yang secara tidak sah telah mengangkat diri sebagai imam besar antara tahun 150-140 sM. Sebagian besar ahli mengidentifikasikan persekutuan Qumran dengan orang-orang Esseni, suatu sekte Yahudi pada zaman Yesus sebagaimana digambarkan oleh Josephus dan Philo.
Seperti apapun orang-orang Qumran, tulisan mereka memberikan kita gambaran latar belakang yang mengagumkan tentang salah satu aspek dunia religius yang didatangi Yesus. Sebagian ahli mencoba menarik kesejajaran antara tokoh-tokoh di dalam gulungan tersebut dengan Yohanes Pembaptis atau Yesus, namun penelitian objektif terhadap kesejajaran semacam itu menunjukkan bahwa perbedaannya jauh lebih besar daripada kemiripannya. Setiap hubungan antara Yesus dengan Qumran bersifat spekulatif dan sangat tidak mungkin. Pandangan bahwa Yohanes Pembaptis mungkin menghabiskan sebagian waktunya dengan komunitas Qumran mungkin saja karena kitab-kitab Injil menceritakan bahwa ia menghabiskan banyak waktu di padang gurun dekat dengan daerah dimana komunitas Qumran berada (Matius 3:1-3; Markus 1:4, Lukas 1:80; 3:2-3). Namun demikian, berita yang dibawa Yohanes sangat berbeda dengan konsep yang dikembangkan oleh persekutuan Qumran. Satu-satunya titik kesamaan adalah keduanya mengajarkan bahwa “Kerajaan Allah” sedang datang.
Salah satu sumbangan penting Gulungan-gulungan Laut Mati adalah banyaknya naskah Alkitab yang ditemukan. Sebelum penemuan Qumran, naskah Perjanjian Lama yang tertua disalin pada abad ke-9 dan 10 Masehi oleh sekelompok penyalin Yahudi yang disebut kaum Masoret. Sekarang kita memiliki naskah-naskah yang berumur 1000 tahun lebih tua dari sebelumnya. Kenyataan yang mengagumkan adalah bahwa naskah-naskah ini hampir identik! Inilah contoh nyata akan perhatian sungguh-sungguh yang diberikan oleh para penyalin Yahudi selama berabad-abad dalam usahanya menyalin Alkitab secara akurat. Kita dapat yakin bahwa Perjanjian Lama benar-benar menggambarkan kata-kata yang diberikan kepada Musa, Daud dan para nabi.
DOKTRIN GULUNGAN LAUT MATI
Orang-orang Qumran sungguh-sungguh percaya kepada doktrin “zaman akhir”. Mereka lari ke padang gurun dan menyiapkan diri untuk menghadapi penghakiman yang segera akan tiba ketika musuh-musuh mereka dihancurkan, dan mereka, umat pilihan Allah, akan diberikan kemenangan terakhir sesuai dengan ramalan para nabi. Hubungan dengan kejadian akhir zaman inilah yang memunculkan salah satu pengajaran paling menarik dari sekte ini. Pengharapan mesianis menyebar dalam pemikiran kelompok persekutuan ini. Bahkan bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya percaya akan tiga orang mesias - yang satu seorang nabi, yang kedua seorang imam dan yang ketiga seorang raja atau pangeran.
Dalam dokumen yang disebut “Manual Disiplin” atau “Aturan Komunitas”, dijelaskan bahwa orang beriman harus terus hidup mengikuti aturan "sampai datangnya seorang nabi dan seorang yang diurapi [mesias] dari garis Harun dan Israel" (kolom 9, baris 11). Ketiga tokoh ini akan muncul untuk menuntun memasuki zaman yang sedang disiapkan oleh komunitas tersebut. Dalam dokumen lainnya yang ditemukan di Gua Empat dan dinamakan “Testimonia”, sejumlah ayat Perjanjian Lama dituliskan sebagai basis pengharapan mesianis mereka. Yang pertama adalah kutipan dari Ulangan 18:18-19 dimana Allah berkata kepada Musa:"seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini." Berikutnya adalah kutipan dari Bilangan 24:15-17, dimana Bileam meramalkan munculnya seorang pangeran penguasa: "bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab" dsb. Yang ketiga adalah berkat yang diucapkan oleh Musa kepada suku Lewi (suku imam) di Ulangan 33:8-11. Cara bagaimana ketiga kutipan ini disatukan menandakan bahwa penulisnya melihat kedepan kepada bangkitnya seorang nabi besar, pangeran besar dan imam besar. Ada tiga orang di dalam tulisan Perjanjian Lama yang diacu sebagai “orang yang diurapi” - nabi, imam dan raja (lihatlah Kel 29:29; 1 Sam 16:13, 24:6, 1Raj 19:16, Mazmur 105:15). Masing-masing dikuduskan bagi pekerjaannya oleh urapan minyak. Kata Ibrani “yang diurapi” adalah meshiach, dan dari kata itu muncullah kata Mesias.
Kebenaran mengagumkan dari doktrin Perjanjian Baru tentang Mesias adalah bahwa masing-masing ketiga jabatan ini digenapi dalam pribadi dan karya Yesus dari Nazaret! Orang-orang tercengang ketika Ia memberi makan orang banyak dan berkata, "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh 6:14; juga Yoh 7:40; Kis 3:22, 7:37). Yesus juga seorang imam, bukan menurut peraturan Lewi tetapi peraturan Melkisedek (Maz 110:4, Ibr 7), yang memberikan Diri-Nya sebagai korban dan berdiri untuk kita di hadapan Bapa-Nya (Ibr 9:24-26; 10:11-12). Juga, Yesus disebut sebagai Seseorang yang akan menerima "takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Lukas 1:32-33). Ia akan diakui sebagai "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." (Wahyu 19:16).
Jadi, kita telah menemukan titik kontak yang menarik antara Qumran dan kekristenan - titik kontak yang juga merupakan titik pemisah. Komunitas Qumran dan orang-orang Kristen awal sepakat bahwa pada hari-hari penggenapan nubuat Perjanjian Lama akan muncul seorang nabi besar, imam besar dan raja besar. Namun ketiganya merupakan tokoh yang berbeda dalam pengharapan Qumran sedangkan Perjanjian Baru memandangnya menyatu dalam pribadi Yesus dari Nazaret. Satu naskah lagi yang muncul dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan latar belakang yang menarik atas pengharapan mesianis Perjanjian Baru. Naskah ini telah direkonstruksi dari 12 fragmen kecil, menghasilkan tidak lebih dari dua kolom tulisan; namun idenya dapat diketahui dari isinya yang singkat. Isinya adalah ramalan kelahiran seorang Anak Ajaib, yang barangkali diambil dari Yesaya 9:6-7: "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita… dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib." Anak ini akan menunjukkan tanda-tanda khusus pada tubuh-Nya dan akan dikenal melalui kebijaksanaan dan kepandaiannya. Ia akan mampu mengetahui rahasia semua makhluk hidup dan Ia akan memulai suatu zaman baru yang sudah sejak lama dinantikan oleh orang-orang beriman.
Tidakkah mengejutkan bahwa segera setelah naskah ini disusun, seorang anak dilahirkan yang menggenapi pengharapan Israel dan memulai suatu zaman baru? Meskipun orang-orang Qumran keliru dalam detil-detil mesias mereka, namun mereka mengharapkan seseorang yang ciri-ciri umumnya diilustrasikan dengan luar biasa dalam hidup Yesus dari Nazaret, Anak Allah dan Mesias. Kita tidak tahu apakah sejumlah orang Kristen membawa pesan Yesus kepada komunitas di gurun ini. Kita hanya bisa berspekulasi bagaimana caranya mereka menanggapi Anak Ajaib yang dilahirkan di Bethlehem yang adalah Nabi, Imam dan Raja Israel.
Penerjemah: Tjia Djie Kian
Pengarang: Will Varner, digunakan seizin Associates for Biblical Research (Dr. Will Varner adalah Profesor Perjanjian Lama di The Master's College dan Direktur IBEX, kampus universitas tersebut di Israel. Sebelumnya ia melayani bersama Friends of Israel Gospel Ministry dan terus menyumbangkan artikel-artikel untuk terbitan mereka, Israel My Glory. Copyrighted The Friends of Israel Gospel Ministry, Inc. Digunakan dengan izin).
Penemuan arkeologi apa yang paling mempengaruhi Alkitab sepanjang zaman?
"Mungkin Gulungan-gulungan Laut Mati memberikan pengaruh paling besar pada Alkitab. Gulungan tersebut memberikan manuskrip Perjanjian Lama yang berusia 1000 tahun lebih tua dari manuskrip tertua yang kita miliki sebelumnya. Gulungan-gulungan Laut Mati memperlihatkan bahwa Perjanjian Lama disalin dengan akurat selama selang waktu tersebut. Sebagai tambahan, gulungan tersebut juga memberikan banyak informasi mengenai era menjelang dan selama kedatangan Kristus."
--Dr. Bryant Wood, arkeolog, Associates for Biblical Research
Juma mulai agak tegang. Beberapa ekor kambingnya memanjat tebing terlalu tinggi. Ia memutuskan untuk memanjat tebing itu sendiri dan membawa kambing-kambingnya kembali. Ketika mulai memanjat tebing itu pada bulan Januari 1947, Juma tidak menyadari bahwa ia pada akhirnya akan terlibat dalam suatu "penemuan arkeologi terbesar di abad keduapuluh." Pikiran semacam itu sama sekali tidak terlintas sewaktu ia melihat dua celah kecil milik salah satu dari ribuan gua yang memenuhi tebing tandus yang mengarah ke tepian pantai sebelah barat laut dari Laut Mati. Ia melemparkan sebuah batu ke salah satu celah tersebut. Bunyi pecahan tak terduga telah mengejutkannya; ada apa di gua terpencil itu selain kemungkinan harta karun? Ia memanggil sepupu-sepupunya, Khalil dan Muhammed, yang kemudian memanjat tebing tersebut dan mendengarkan kisah yang memikat tersebut. Namun saat itu sudah terlalu sore dan kambing-kambing harus segera dikumpulkan. Besok mereka akan kembali lagi - barangkali saja masa-masa mereka harus menggembalakan kambing akan berakhir segera setelah harta karun tersebut ditemukan! Muhammed, yang termuda dari ketiganya, esok paginya bangun terlebih dahulu dari kedua rekannya sesama 'pencari harta karun' dan bergegas menuju ke gua. Lantai gua ditutupi serpihan, termasuk dari guci yang pecah. Di sepanjang dinding terdapat sejumlah guci bermulut sempit, sebagian dengan penutup berbentuk mangkok. Dengan cepat Muhammed mulai menjelajahi isi setiap guci tetapi tidak ditemukan emas… hanya ada beberapa bundelan terbungkus kain kehijauan akibat terlalu tua. Setelah kembali kepada saudara-saudaranya, ia menceritakan kabar buruk itu - tidak ada harta karun. Memang tidak ada harta karun! Gulungan-gulungan yang diambil anak-anak Bedouin dari gua gelap pada hari itu dan hari-hari selanjutnya akan dikenal sebagai harta karun manuskrip/naskah terbesar yang pernah ditemukan - tujuh naskah pertama dari Gulungan Laut Mati. Demikianlah penemuan kelompok naskah yang berumur 1000 tahun lebih tua dari teks Alkitab Ibrani yang dikenal sebelum penemuan itu (banyak diantara naskah tersebut berasal dari masa 100 tahun sebelum kelahiran Yesus). Naskah-naskah ini segera menggemparkan dunia arkeologi yang menyiapkan satu tim penerjemah dengan tugas raksasa yang bahkan hingga hari ini belum terselesaikan.
Kisah bagaimana gulungan-gulungan tersebut beredar dari tangan para gembala Bedouin muda tersebut sampai menjadi objek penelitian yang saksama dari para ahli internasional sendiri merupakan kisah yang lebih mencengangkan dibandingkan cerita fiksi. Meskipun tidak semua detail dari tahun-tahun pertama setelah penemuan tersebut akan pernah benar-benar terungkap, garis besar ceritanya cukup jelas. Setelah disimpan di sebuah kemah Bedouin beberapa waktu, ketujuh gulungan asli tersebut dijual kepada dua toko antik Arab di Bethlehem. Dari sana, empat gulungan dijual (dengan harga murah) kepada Athanasius Samuel, Syrian Orthodox Metropolitan di St. Mark's Monastery di Kota Tua Yerusalem. Para ahli dari American School of Oriental Research, yang menelaahnya, adalah yang pertama-tama menyadari kekunoannya. John Trever mengambil foto naskah tersebut secara detil dan ahli arkeologi terkemuka William F. Albright segera mengumumkan bahwa naskah-naskah tersebut berasal dari periode antara 200sM sampai 200M. Pengumuman pertama dimunculkan bahwa naskah tertua yang pernah ditemukan telah ditemukan di padang gurun Yudea.
Tiga gulungan asli lainnya yang ditemukan oleh anak-anak Bedouin dijual kepada E.L. Sukenik, ahli arkeologi di Hebrew University dan ayah Yigal Yadin (seorang jenderal tentara Israel yang kemudian menjadi seorang ahli arkeologi terkemuka dan penggali situs Masada serta Hazor). Perlu dicatat bahwa drama peristiwa ini sangat menarik karena periode tersebut adalah saat-saat terakhir periode Mandat Inggris di Palestina dan ketegangan antara penduduk Arab dan Palestina sangat besar. Ini juga yang menyebabkan pengkajian naskah-naskah oleh para ahli sangatlah berbahaya. Semua gulungan akhirnya terkumpul di Hebrew University dengan cara yang aneh pula. Setelah berkeliling Amerika dengan keempat gulungannya dan tidak menemukan seorang pun pembeli yang tertarik, Metropolitan Samuel memasang iklan di Wall Street Journal (sebuah koran bisnis terkemuka di Amerika, pen.). Secara kebetulan (atau campur tangan ilahi?) Yigal Yadin sedang mengajar di New York dan melihat iklan tersebut. Melalui para makelar, ia berhasil membeli gulungan yang tak ternilai tersebut dengan harga US$250,000. Bulan Februari 1955, Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa Negara Israel telah membeli gulungan-gulungan tersebut dan ketujuh gulungan (termasuk tiga yang dibeli terlebih dahulu oleh Profesor Sukenik) akan diletakkan di sebuah museum khusus di Hebrew University dan diberi nama Shrine of the Book (Kilauan Buku), dimana semuanya masih dapat dilihat sampai hari ini.
Tidak diragukan lagi, pengumuman awal mengenai gulungan-gulungan ini segera mendorong banyak penelitian di daerah penemuan semula. Ekspedisi arkeologi resmi dimulai tahun 1949 yang akhirnya berhasil menemukan sepuluh gua lagi di daerah sekitarnya yang juga mengandung gulungan-gulungan naskah. Para arkeolog kemudian mengarahkan perhatian mereka pada sebuah reruntuhan kecil yang disebut "Khirbet (reruntuhan) Qumran, yang sebelumnya diduga merupakan sisa sebuah benteng kuno dari zaman Romawi. Setelah enam periode penggalian secara intensif, para ahli sangat yakin bahwa gulungan-gulungan tersebut berasal dari komunitas yang muncul antara tahun 125 sM sampai 68M. Gulungan-gulungan tersebut disimpan dengan tergesa-gesa di dalam gua sewaktu komunitas di daerah tersebut melarikan diri dari serbuan tentara Romawi yang sedang berada di Yudea untuk menumpas Pemberontakan Yahudi tahun 66-70 M.
Reruntuhan Qumran, yang dapat dikunjungi hari ini, menyingkapkan sejumlah besar asketis Yahudi yang mendiami komunitas tersebut. Ruang penyimpanan, saluran air, pemandian ritual dan ruang pertemuan telah berhasil digali. Salah satu ruangan paling menarik yang telah digali adalah sebuah ruang kitab, dicirikan oleh dua wadah tinta yang ditemukan beserta sejumlah tempat duduk untuk para penyalin kitab. Di ruangan inilah disalin sebagian besar, kalau tidak semua, naskah yang ditemukan.
Penjelasan Gulungan-gulungan Kitab
Segera setelah diumumkannya penemuan gulungan-gulungan kitab, debat ilmiah tentang asal usul dan pentingnya penemuan tersebut bergulir. Debat memanas ketika isi gulungan yang menakjubkan tersebut disebarluaskan secara bertahap. Ketujuh gulungan asli, yang berasal dari “Gua Pertama”, terdiri dari naskah-naskah berikut: (1) Salinan utuh dan terawat dari seluruh nubuat Yesaya - salinan kitab Perjanjian Lama tertua yang pernah ditemukan; (2) Sebagian gulungan yang berisi kitab Yesaya; (3) Tafsiran dua pasal pertama kitab Habakuk - peanfsir menjelaskan kitab tersebut secara alegoris menurut istilah yang dipakai oleh persekutuan Qumran; (4) “Manual Disiplin” atau “Aturan Komunitas” - sumber informasi paling penting tentang sekte keagamaan di Qumran - menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin bergabung dalam persekutuan tersebut; (5) "Himne Ucapan Syukur, suatu kumpulan 'mazmur' devosional bagi pengucapan syukur dan pujian kepada Tuhan; (6) sebuah parafrase kitab Kejadian berbahasa Aram; dan (7) “Aturan Perang” yang berisi kisah peperangan antara “Anak-anak Terang” (yaitu orang-orang Qumran) dengan “Anak-anak Kegelapan” (orang-orang Romawi?) yang akan terjadi pada “zaman akhir”, yang diyakini oleh orang-orang Qumran akan segera tiba.
Ketujuh gulungan pertama tersebut baru merupakan suatu awal. Lebih dari 600 gulungan dan ribuan fragmen (bagian dari kitab/gulungan, penerjemah) telah ditemukan di dalam kesebelas gua di daerah Qumran. Fragmen dari setiap kitab di Alkitab kecuali kitab Ester telah ditemukan, selain teks-teks non-Alkitab lainnya. Salah satu penemuan paling menarik adalah sebuah gulungan tembaga yang harus dipotong sebelum dapat dibuka dan mengandung daftar 60 harta karun yang terletak di berbagai lokasi di Yudea (namun satupun belum pernah ada yang ditemukan)! Gulungan lainnya, yang ditemukan oleh para arkeolog Israel pada tahun 1967 di bawah lantai sebuah penjual barang antik di Betlehem, menjelaskan secara detil pandangan komunitas tersebut tentang tata ibadah Bait Suci yang rumit. Gulungan ini diberi nama “Gulungan Bait Suci.”
Isi gulungan-gulungan Laut Mati memberi indikasi bahwa para penulisnya adalah sekelompok imam dan orang awam yang mengejar kehidupan komunal dengan dedikasi penuh kepada Allah. Pemimpin mereka disebut “Guru Kebenaran”. Mereka memandang diri mereka sebagai satu-satunya Israel yang benar - hanya mereka yang setia kepada Hukum Allah. Mereka menentang “Imam Jahat” - Imam Besar Yahudi di Yerusalem yang merepresentasikan kemapanan dan dengan berbagai cara telah menganiaya mereka. Imam jahat ini mungkin adalah salah satu pemimpin Makabe yang secara tidak sah telah mengangkat diri sebagai imam besar antara tahun 150-140 sM. Sebagian besar ahli mengidentifikasikan persekutuan Qumran dengan orang-orang Esseni, suatu sekte Yahudi pada zaman Yesus sebagaimana digambarkan oleh Josephus dan Philo.
Seperti apapun orang-orang Qumran, tulisan mereka memberikan kita gambaran latar belakang yang mengagumkan tentang salah satu aspek dunia religius yang didatangi Yesus. Sebagian ahli mencoba menarik kesejajaran antara tokoh-tokoh di dalam gulungan tersebut dengan Yohanes Pembaptis atau Yesus, namun penelitian objektif terhadap kesejajaran semacam itu menunjukkan bahwa perbedaannya jauh lebih besar daripada kemiripannya. Setiap hubungan antara Yesus dengan Qumran bersifat spekulatif dan sangat tidak mungkin. Pandangan bahwa Yohanes Pembaptis mungkin menghabiskan sebagian waktunya dengan komunitas Qumran mungkin saja karena kitab-kitab Injil menceritakan bahwa ia menghabiskan banyak waktu di padang gurun dekat dengan daerah dimana komunitas Qumran berada (Matius 3:1-3; Markus 1:4, Lukas 1:80; 3:2-3). Namun demikian, berita yang dibawa Yohanes sangat berbeda dengan konsep yang dikembangkan oleh persekutuan Qumran. Satu-satunya titik kesamaan adalah keduanya mengajarkan bahwa “Kerajaan Allah” sedang datang.
Salah satu sumbangan penting Gulungan-gulungan Laut Mati adalah banyaknya naskah Alkitab yang ditemukan. Sebelum penemuan Qumran, naskah Perjanjian Lama yang tertua disalin pada abad ke-9 dan 10 Masehi oleh sekelompok penyalin Yahudi yang disebut kaum Masoret. Sekarang kita memiliki naskah-naskah yang berumur 1000 tahun lebih tua dari sebelumnya. Kenyataan yang mengagumkan adalah bahwa naskah-naskah ini hampir identik! Inilah contoh nyata akan perhatian sungguh-sungguh yang diberikan oleh para penyalin Yahudi selama berabad-abad dalam usahanya menyalin Alkitab secara akurat. Kita dapat yakin bahwa Perjanjian Lama benar-benar menggambarkan kata-kata yang diberikan kepada Musa, Daud dan para nabi.
DOKTRIN GULUNGAN LAUT MATI
Orang-orang Qumran sungguh-sungguh percaya kepada doktrin “zaman akhir”. Mereka lari ke padang gurun dan menyiapkan diri untuk menghadapi penghakiman yang segera akan tiba ketika musuh-musuh mereka dihancurkan, dan mereka, umat pilihan Allah, akan diberikan kemenangan terakhir sesuai dengan ramalan para nabi. Hubungan dengan kejadian akhir zaman inilah yang memunculkan salah satu pengajaran paling menarik dari sekte ini. Pengharapan mesianis menyebar dalam pemikiran kelompok persekutuan ini. Bahkan bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya percaya akan tiga orang mesias - yang satu seorang nabi, yang kedua seorang imam dan yang ketiga seorang raja atau pangeran.
Dalam dokumen yang disebut “Manual Disiplin” atau “Aturan Komunitas”, dijelaskan bahwa orang beriman harus terus hidup mengikuti aturan "sampai datangnya seorang nabi dan seorang yang diurapi [mesias] dari garis Harun dan Israel" (kolom 9, baris 11). Ketiga tokoh ini akan muncul untuk menuntun memasuki zaman yang sedang disiapkan oleh komunitas tersebut. Dalam dokumen lainnya yang ditemukan di Gua Empat dan dinamakan “Testimonia”, sejumlah ayat Perjanjian Lama dituliskan sebagai basis pengharapan mesianis mereka. Yang pertama adalah kutipan dari Ulangan 18:18-19 dimana Allah berkata kepada Musa:"seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini." Berikutnya adalah kutipan dari Bilangan 24:15-17, dimana Bileam meramalkan munculnya seorang pangeran penguasa: "bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab" dsb. Yang ketiga adalah berkat yang diucapkan oleh Musa kepada suku Lewi (suku imam) di Ulangan 33:8-11. Cara bagaimana ketiga kutipan ini disatukan menandakan bahwa penulisnya melihat kedepan kepada bangkitnya seorang nabi besar, pangeran besar dan imam besar. Ada tiga orang di dalam tulisan Perjanjian Lama yang diacu sebagai “orang yang diurapi” - nabi, imam dan raja (lihatlah Kel 29:29; 1 Sam 16:13, 24:6, 1Raj 19:16, Mazmur 105:15). Masing-masing dikuduskan bagi pekerjaannya oleh urapan minyak. Kata Ibrani “yang diurapi” adalah meshiach, dan dari kata itu muncullah kata Mesias.
Kebenaran mengagumkan dari doktrin Perjanjian Baru tentang Mesias adalah bahwa masing-masing ketiga jabatan ini digenapi dalam pribadi dan karya Yesus dari Nazaret! Orang-orang tercengang ketika Ia memberi makan orang banyak dan berkata, "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh 6:14; juga Yoh 7:40; Kis 3:22, 7:37). Yesus juga seorang imam, bukan menurut peraturan Lewi tetapi peraturan Melkisedek (Maz 110:4, Ibr 7), yang memberikan Diri-Nya sebagai korban dan berdiri untuk kita di hadapan Bapa-Nya (Ibr 9:24-26; 10:11-12). Juga, Yesus disebut sebagai Seseorang yang akan menerima "takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Lukas 1:32-33). Ia akan diakui sebagai "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." (Wahyu 19:16).
Jadi, kita telah menemukan titik kontak yang menarik antara Qumran dan kekristenan - titik kontak yang juga merupakan titik pemisah. Komunitas Qumran dan orang-orang Kristen awal sepakat bahwa pada hari-hari penggenapan nubuat Perjanjian Lama akan muncul seorang nabi besar, imam besar dan raja besar. Namun ketiganya merupakan tokoh yang berbeda dalam pengharapan Qumran sedangkan Perjanjian Baru memandangnya menyatu dalam pribadi Yesus dari Nazaret. Satu naskah lagi yang muncul dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan latar belakang yang menarik atas pengharapan mesianis Perjanjian Baru. Naskah ini telah direkonstruksi dari 12 fragmen kecil, menghasilkan tidak lebih dari dua kolom tulisan; namun idenya dapat diketahui dari isinya yang singkat. Isinya adalah ramalan kelahiran seorang Anak Ajaib, yang barangkali diambil dari Yesaya 9:6-7: "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita… dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib." Anak ini akan menunjukkan tanda-tanda khusus pada tubuh-Nya dan akan dikenal melalui kebijaksanaan dan kepandaiannya. Ia akan mampu mengetahui rahasia semua makhluk hidup dan Ia akan memulai suatu zaman baru yang sudah sejak lama dinantikan oleh orang-orang beriman.
Tidakkah mengejutkan bahwa segera setelah naskah ini disusun, seorang anak dilahirkan yang menggenapi pengharapan Israel dan memulai suatu zaman baru? Meskipun orang-orang Qumran keliru dalam detil-detil mesias mereka, namun mereka mengharapkan seseorang yang ciri-ciri umumnya diilustrasikan dengan luar biasa dalam hidup Yesus dari Nazaret, Anak Allah dan Mesias. Kita tidak tahu apakah sejumlah orang Kristen membawa pesan Yesus kepada komunitas di gurun ini. Kita hanya bisa berspekulasi bagaimana caranya mereka menanggapi Anak Ajaib yang dilahirkan di Bethlehem yang adalah Nabi, Imam dan Raja Israel.
Penerjemah: Tjia Djie Kian
Pengarang: Will Varner, digunakan seizin Associates for Biblical Research (Dr. Will Varner adalah Profesor Perjanjian Lama di The Master's College dan Direktur IBEX, kampus universitas tersebut di Israel. Sebelumnya ia melayani bersama Friends of Israel Gospel Ministry dan terus menyumbangkan artikel-artikel untuk terbitan mereka, Israel My Glory. Copyrighted The Friends of Israel Gospel Ministry, Inc. Digunakan dengan izin).
Penemuan arkeologi apa yang paling mempengaruhi Alkitab sepanjang zaman?
"Mungkin Gulungan-gulungan Laut Mati memberikan pengaruh paling besar pada Alkitab. Gulungan tersebut memberikan manuskrip Perjanjian Lama yang berusia 1000 tahun lebih tua dari manuskrip tertua yang kita miliki sebelumnya. Gulungan-gulungan Laut Mati memperlihatkan bahwa Perjanjian Lama disalin dengan akurat selama selang waktu tersebut. Sebagai tambahan, gulungan tersebut juga memberikan banyak informasi mengenai era menjelang dan selama kedatangan Kristus."
--Dr. Bryant Wood, arkeolog, Associates for Biblical Research
Bagaimana Yunus bisa selamat selama tiga hari dalam perut seekor “ikan paus”?
Cerita Alkitab ini menjadi salah satu yang paling mendapat tertawaan orang yang menganggap diri mereka maju dan intelek. Mereka yang skeptis berkata tidak ada ikan paus yang bisa menelan manusia dan bila ya, manusia tersebut tidak akan pernah bisa hidup tiga hari tiga malam dalam perutnya seperti dikatakan Alkitab. Kaum liberal Kristen mencoba mengatasi masalah ini dengan berkata bahwa cerita tentang Yunus hanyalah sebuah kiasan dan tidak dimaksudkan untuk dipahami sebagai kebenaran sejarah. Namun bilamana penulis Alkitab menggunakan kiasan atau perumpamaan serta cerita simbolik lainnya, mereka selalu berkata demikian atau menyebutkannya dalam konteks yang nyata. Buku Yunus tentu saja ditulis seperti sejarah yang nyata. Yunus adalah benar seorang nabi yang juga disebutkan dalam 2 Raja-Raja 14:25. Tidak seorangpun dari orang Yahudi atau orang Kristen terdahulu yang meragukan otentik dan sejarah dari buku Yunus dan ceritanya.
YESUS KRISTUS
Yang terpenting, Tuhan Yesus Kristus menerima cerita ini sebagai suatu kebenaran. Dia berkata bahwa orang Niniwe bertobat dari dosa-dosa mereka setelah mendengar pemberitaan tentang Yunus (Matius 12:41). Dia bahkan berkata "Sebab seperti :Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam (Matius 12:40). Jadi Kristus sebenarnya membandingkan pengalaman Yunus dengan kematian serta kebangkitanNya dengan menunjukkan keajaiban kedua peristiwa itu. Dengan demikian, orang tidak dapat mengingkari faktualitas pengalaman Yunus tanpa menuduh Tuhan Yesus Kristus melakukan penipuan atau pengingkaran, karena ;yang manapun berarti sama dengan penolakan atas KeTuhananNya.
SUATU KEAJAIBAN
Kemungkinannya kecil mempertanyakan keajaiban kejadian itu, namun fakta ini tentu saja bukan tidak membuktikan hal itu! Dalam faktanya cerita ini mengungkapkan banyak:
"Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya" -Yunus 1:17
Selanjutnya dikatakan:
"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat." -Yunus 2:10 (King James Version)
Allah tentu saja mampu untuk melakukan hal ini jika Dia mau; mengingkari kemungkinan dari keajaiban adalah atheisme. Kejadian nyata dari keajaiban ini cukup di buktikan dengan fakta tulisannya yang ada dalam Kitab Suci dan ditambah konfirmasi kesaksian Kristus. Binatang dalam bentuk utuh sebesar manusia atau lebih telah ditemukan dalam perut ikan paus yang menghasilkan “minyak”, ikan hiu paus dan ikan hiu putih.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN “IKAN BESAR”?
“Ikan besar” bisa berarti ikan paus atau hiu atau bahkan ikan yang khusus disiapkan Tuhan untuk tujuan ini. (Kata Ibrani dan Yunani yang digunakan semata-mata berarti "binatang air yang besar.") Beberapa spesies ikan paus dan beberapa spesies hiu cukup mampu menelan seorang manusia dengan utuh. Diantaranya adalah ikan paus sperm (yang menghasilkan “minyak”), ikan hiu putih, dan hiu paus, yang kesemuanya telah pernah ditemukan menelan dalam perutnya binatang dengan utuh sebesar manusia dan bahkan yang lebih besar dari manusia.
BAGAIMANA YUNUS BISA SELAMAT?
Apalah seorang manusia dapat bertahan hidup "tiga hari tiga malam" dalam kondisi seperti itu, ada tiga kemungkinan jawaban yang dapat dikemukakan untuk mempertahankan urain Alkitab.
ALAMI Pertama-tama, telah dinyatakan bahwa "tiga hari tiga malam" dalam bahasa Ibrani adalah pernyataan secara ungkapan (idiom) yang dengan sederhana berarti “tiga hari”, dan berlaku bahkan pada awal dan akhir hari dari periode yang hanya paruh hari. Jadi itu bisa dimaksudkan suatu periode sesingkat 38 jam. Selalu ada udara dalam perut ikan paus dan selama binatang yang ditelannya masih hidup, kegiatan memproses makanan tidak akan mulai. Jadi pengalaman Yunus bisa mungkin terjadi dalam kerangka hukum alam.
KEAJAIBAN Namun, lebih mungkin kejadian itu adalah keajaiban Tuhan sebagaimana dikemukakan Kitab Suci. “Ikan besar” disiapkan dan dikirim oleh Allah, seperti kejadian badai yang menakutkan kapal yang ditumpangi Yunus. Badai itu tiba-tiba berhenti segera setelah Yunus dicampakkan ke laut (Yunus 1:4, 15
KEBANGKITAN Kemungkinan ketiga adalah Yunus benar-benar lemas dan mati dalam ikan besar itu dan Allah kemudian menghidupkannya dari kematian. Paling sedikit ada delapan kejadian “kebangkitan” seperti ini dicatat dalam Alkitab sebagaimana kebangkitan agung Kristus - yang secara khusus pengalamanan Yunus dikatakan sebagai tanda kenabian oleh Kristus.
Ini juga nyata dari doa Yunus ketika dia berkata: "…dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kau dengarkan suaraku (Yunus 2:2). Kejadian manapun dari yang tiga tersebut merupakan pengalaman yang hebat dan terkenal pada zaman itu dan memberi pengaruh besar, terbukti dari kejadian dimana orang-orang Niniwe bertobat dan berpaling kepada Tuhan (Yunus 3:5) setelah Yunus kembali dari “kematian” dan datang mengajar mereka.
Bahkan dalam zaman Tuhan Yesus, hal ini begitu dikenal sehingga Dia menggunakannya sebagai “tanda” dari kematian dan kebangkitanNya yang akan datang yang menjadi bukti mahkota Allah atas sifat Ke-Tuhanan AnakNya dan pekerjaan penyelamatan yang akan DikerjakanNya pada salib bagi semua orang yang akan menerimaNya.
"…Maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa dimana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari , pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." -Kis 17:30, 31
Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Penulis: Henry Morris dan Martin Clark, dari buku mereka The Bible Has the Answer, hal. 74-76, diterbitkan oleh Master Books, 1987
YESUS KRISTUS
Yang terpenting, Tuhan Yesus Kristus menerima cerita ini sebagai suatu kebenaran. Dia berkata bahwa orang Niniwe bertobat dari dosa-dosa mereka setelah mendengar pemberitaan tentang Yunus (Matius 12:41). Dia bahkan berkata "Sebab seperti :Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam (Matius 12:40). Jadi Kristus sebenarnya membandingkan pengalaman Yunus dengan kematian serta kebangkitanNya dengan menunjukkan keajaiban kedua peristiwa itu. Dengan demikian, orang tidak dapat mengingkari faktualitas pengalaman Yunus tanpa menuduh Tuhan Yesus Kristus melakukan penipuan atau pengingkaran, karena ;yang manapun berarti sama dengan penolakan atas KeTuhananNya.
SUATU KEAJAIBAN
Kemungkinannya kecil mempertanyakan keajaiban kejadian itu, namun fakta ini tentu saja bukan tidak membuktikan hal itu! Dalam faktanya cerita ini mengungkapkan banyak:
"Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya" -Yunus 1:17
Selanjutnya dikatakan:
"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat." -Yunus 2:10 (King James Version)
Allah tentu saja mampu untuk melakukan hal ini jika Dia mau; mengingkari kemungkinan dari keajaiban adalah atheisme. Kejadian nyata dari keajaiban ini cukup di buktikan dengan fakta tulisannya yang ada dalam Kitab Suci dan ditambah konfirmasi kesaksian Kristus. Binatang dalam bentuk utuh sebesar manusia atau lebih telah ditemukan dalam perut ikan paus yang menghasilkan “minyak”, ikan hiu paus dan ikan hiu putih.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN “IKAN BESAR”?
“Ikan besar” bisa berarti ikan paus atau hiu atau bahkan ikan yang khusus disiapkan Tuhan untuk tujuan ini. (Kata Ibrani dan Yunani yang digunakan semata-mata berarti "binatang air yang besar.") Beberapa spesies ikan paus dan beberapa spesies hiu cukup mampu menelan seorang manusia dengan utuh. Diantaranya adalah ikan paus sperm (yang menghasilkan “minyak”), ikan hiu putih, dan hiu paus, yang kesemuanya telah pernah ditemukan menelan dalam perutnya binatang dengan utuh sebesar manusia dan bahkan yang lebih besar dari manusia.
BAGAIMANA YUNUS BISA SELAMAT?
Apalah seorang manusia dapat bertahan hidup "tiga hari tiga malam" dalam kondisi seperti itu, ada tiga kemungkinan jawaban yang dapat dikemukakan untuk mempertahankan urain Alkitab.
ALAMI Pertama-tama, telah dinyatakan bahwa "tiga hari tiga malam" dalam bahasa Ibrani adalah pernyataan secara ungkapan (idiom) yang dengan sederhana berarti “tiga hari”, dan berlaku bahkan pada awal dan akhir hari dari periode yang hanya paruh hari. Jadi itu bisa dimaksudkan suatu periode sesingkat 38 jam. Selalu ada udara dalam perut ikan paus dan selama binatang yang ditelannya masih hidup, kegiatan memproses makanan tidak akan mulai. Jadi pengalaman Yunus bisa mungkin terjadi dalam kerangka hukum alam.
KEAJAIBAN Namun, lebih mungkin kejadian itu adalah keajaiban Tuhan sebagaimana dikemukakan Kitab Suci. “Ikan besar” disiapkan dan dikirim oleh Allah, seperti kejadian badai yang menakutkan kapal yang ditumpangi Yunus. Badai itu tiba-tiba berhenti segera setelah Yunus dicampakkan ke laut (Yunus 1:4, 15
KEBANGKITAN Kemungkinan ketiga adalah Yunus benar-benar lemas dan mati dalam ikan besar itu dan Allah kemudian menghidupkannya dari kematian. Paling sedikit ada delapan kejadian “kebangkitan” seperti ini dicatat dalam Alkitab sebagaimana kebangkitan agung Kristus - yang secara khusus pengalamanan Yunus dikatakan sebagai tanda kenabian oleh Kristus.
Ini juga nyata dari doa Yunus ketika dia berkata: "…dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kau dengarkan suaraku (Yunus 2:2). Kejadian manapun dari yang tiga tersebut merupakan pengalaman yang hebat dan terkenal pada zaman itu dan memberi pengaruh besar, terbukti dari kejadian dimana orang-orang Niniwe bertobat dan berpaling kepada Tuhan (Yunus 3:5) setelah Yunus kembali dari “kematian” dan datang mengajar mereka.
Bahkan dalam zaman Tuhan Yesus, hal ini begitu dikenal sehingga Dia menggunakannya sebagai “tanda” dari kematian dan kebangkitanNya yang akan datang yang menjadi bukti mahkota Allah atas sifat Ke-Tuhanan AnakNya dan pekerjaan penyelamatan yang akan DikerjakanNya pada salib bagi semua orang yang akan menerimaNya.
"…Maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa dimana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari , pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." -Kis 17:30, 31
Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Penulis: Henry Morris dan Martin Clark, dari buku mereka The Bible Has the Answer, hal. 74-76, diterbitkan oleh Master Books, 1987
Apakah Kuburan Orang-Orang Dalam Alkitab Ditemukan?
Ada banyak “kuburan tradisional” sesuai dengan orang yang tercantum dalam Alkitab, terkadang ada beberapa situs untuk satu individu! Dalam banyak kasus, tak ditemukan bukti sejarah atau arkeologi untuk mendukung identifikasi. Sekalipun demikian paling sedikit ada tujuh situs yang menunjukkan bukti kuat sekalipun tidak pasti, bukti untuk lokasi orang-orang yang terdapat di Alkitab.
Yesus Kristus
Saat ini di Yerusalem, terdapat dua lokasi yang diklaim sebagai kuburan Yesus yaitu di Gereja: “Holly Sepulchre” dan “Garden Tomb.” “Gereja Garden Tomb” diklaim sejak tahun 1800 namun tempat ini kurang memperoleh dukungan sejarah yang kuat. Secara tradisi sejak abad pertama, diyakini bahwa kuburan Tuhan Yesus berlokasi di “Holy Sepulchre” di kota tua Yerusalem. Pada Abad ke-4 Kaisar Konstantinus mendapatkan bahwa tempat tersebut telah berubah menjadi kuil Romawi dari abad kedua. Ia kemudian merancang dan membangun gereja untuk menggantikan kuil tersebut. Gereja ini kemudian terus dipelihara dan direstorasi sampai sekarang. Sekarang ini gereja ini terbagi dalam enam denominasi yaitu: Katolik, Ortodoks, Armenia, Syria, Koptik dan Etiopia.
Imam Besar Kayafas
Kayafas menjadi Imam besar selama delapan belas tahun sejak tahun 18-36. Ia berhasil memperoleh posisi tersebut setelah menikahi putri Annas , kepala dari para imam besar (Yohanes 8:13). Kayafas sangat terkenal karena ia menjadi pemimpin dari persekongkolan untuk menyalibkan Tuhan Yesus. Dalam pertemuan dengan para pemimpin agama, Kayafas berkata, “dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa” (Yohanes 11:50). Ia juga khawatir akan intervensi Roma, jika ajaran Yesus tak segera dibungkam. Kata-katanya ini merupakan nubuatan akan misi Tuhan Yesus di bumi, bahwa Ia akan mati untuk semua orang, untuk menebus dosa semua umat manusia. Setelah Yesus ditahan Ia dibawa ke rumah Kayafas dan diinterogasi semalaman. Para penjaga memukuli dan menghinaNya (Lukas 22:63-65). Pada esok harinya Ia dihajar lagi. Kayafas bertanya padaNya, “Apakah engakau Mesias Anak dari Yang Terpuji?” “Akulah Dia,” jawab Yesus (Markus 14:61-62). Kayafas kemudian menyerahkan Yesus kepada Pilatus untuk diinterogasi lebih lanjut. Setelah Yesus disalibkan, Kayafas melanjutkan pengejarannya terhadap gereja mula-mula. Ia menghadapkan para Rasul di depan Mahkamah Agama dan berkata, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:28-29). Kuburan keluarga Kayafas ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja konstruksi yang akan membangun jalan di sebelah kota tua Yerusalem. Para arkeolog segera dipanggil ke situs tersebut. Mereka menemukan 12 peti yang berisi tulang yang berisikan 63 orang. Salah satu peti dihias dengan indah dan bernamakan "Yusuf bin (anak dari) Kayafas. Nama itu merupakan Imam Besar yang menahan Tuhan Yesus, sebagaimana juga didokumentasikan oleh Josephus dalam bukunya Antiquites 18:2,2;4,3. Juga ditemukan tulang dari seorang pria tua berusia 60 tahun, yang hampir dapat dipastikan adalah Kayafas yang disebut dalam Perjanjian Baru. Hal ini merupakan penemuan besar karena untuk pertama kalinya, ditemukan jasad yang merupakan bukti fisik dari orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab.
Kaisar Agustus
Merupakan seorang politikus dan administrator yang terkenal, Agustus memerintah Roma dari tahun 27 Sebelum Masehi—14 Sesudah Masehi. Agustuslah yang mengeluarkan perintah sensus untuk seluruh Romawi, hal inilah yang membawa Yusuf dan Maria ke Betlehem, dimana Yesus dilahirkan (Lukas 2:1-7). Agustus mendirikan bagi dirinya sendiri satu kuburan megah, di sebelah timur sungai Tiber, 1.25 mil dari barat daya Roma. Masih terdapat sampai sekarang di tengah-tenga Piazza Augusto Imperatore. Kuburan tersebut berdiameter 285 kaki dan tingginya 143 kaki di atasnya terletak patung sang kaisar. Abunya diletakkan dalam guci dan diletakkan di tengah ruangan, sedang abu para anggota keluarga diletakkan di sekitarnya sepanjang koridor ruangan tersebut. Sekalipun gucinya ditemukan namun abunya sudah lama hilang.
Kuburan Para Bapa Bangsa
Alkitab mengatakan bahwa Sarah, Abraham, Ishak, Ribka, Lea dan Yakub dikuburkan di Hebron, di gua yang disebut Gua Makhpela, yang dibeli oleh Abraham (Kejadian 23). Secara tradisional kuburan ini berlokasi di bawah Haram el-Khalil (dalam terjemahan bebas; tempat suci bagi sahabat Tuhan) di Hebron, sekarang menjadi Mesjid. Satu-satunya catatan yang diperoleh adalah pada masa kejayaan Yunani (2 abad sebelum Yesus Kristus), yang menyatakan bahwa telah ditemukan lokasi asli dari kuburan para bapa bangsa ini. Gua ini kemudian dieksplorasi oleh Augustine Cannons pada tahun 1119, dimana pada saat itu mereka mengklaim telah menemukan tulang belulang dari para Bapa bangsa ini.
Kuburan Daud dan Solomo
Selama masa pemerintahan raja-raja, jenazah raja Yehuda dimakamkan di kota Daud. Kota Daud terletak di sebelah selatan Yerusalem sekarang, ada dua monumen kuburan yang dipercaya para ahli bahwa itu merupakan kuburan dari Daud dan Solomo. Sayangnya kuburan itu telah rusak sehingga tak dapat diidentifikasi lagi. Pada area yang sama banyak ditemukan kuburan jaman besi, yang diperkirakan merupakan kuburan para raja Yehuda. Satu perkecualian secara adat bagi Raja Uzia. Karena ia terkena lepra, ia tak dikuburkan bersama raja lainnya, “dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta kata orang-orang” (II Tawarikh 26:23). Namun ditemukan suatu prasasti menarik yang tertanggal tahun 1 Sesudah Masehi pada tahun 1931 di Bukit Zaitun yang menyebutkan, “Di sini tersimpan tulang belulang Uzia, Raja Yehuda- jangan dibuka.” Hal ini diperkirakan karena sakit lepranya tulang belulang Raja Uzia dipindahkan dari kuburan raja, ke lokasi lain.
Sirus Agung (Koresh)
Sirus memerintah kerajaan Persia pada tahun 559-530 Sebelum Masehi, ia terkenal karena menaklukkan Babilonia pada tahun 539 Sebelum Masehi. Pada abad 8 Sebelum Masehi Nabi Yesaya telah menubuatkan kekalahannya (Yesaya 45:13) dan dikatakan bahwa Sirus akan berkata “dan yang akan melepaskan orang-orangku dalam pembuangan” (Yesaya 45:13). Catatan mengenai Sirus melepaskan orang Yahudi tak hanya dicatat dalam Alkitab (II Tawarikh 36 22-23, Ezra 1:2-4), tapi juga ditemukan dalam Tabung Sirus. Tabung Sirus merupakan catatan kuno dari Kerajaan Persia, catatan tersebut berbunyi, “Saya (Sirus) yang mengumpulkan mereka orang asing dari tempat asalnya, dan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.” Sirus dikuburkan di kuburan batu sederhana di luar ibukotanya, sekarang menjadi kota Pasargadae di Iran modern. Menurut ahli sejarah Strabo, prasasti yang ditemukan di kuburan tersebut berbunyi," Saya Sirus, anak Kambises, yang mendirikan Kerajaan Persia dan menjadi raja Asia … (Geography xv.37)
Darius I
Darius I adalah raja kerajaan Persia pada tahun 522-486 Sebelum Masehi. Ia memberikan ijin untuk membangun kembali Bait Allah (Ezra 6:1-12), yang sempat tertunda selama 10 tahun. Kuburannya ditemukan dalam bentuk tiga monumen kuburan dekat dengan ibukota Persia, Persepolis,Iran. Prasasti yang ditemukan pada kuburannya berbunyi, Raja Darius menyatakan: Raja, atau siapapun yang berjaya setelah saya, lindungi dirimu dari dusta. Janga pernah ,mempercayai orang yang berdusta. …Percayalah pada apa yang saya lakukan dan katakan kebenaran pada rakyat. Janganlah menyimpang darinya. Jika engkau tak menyimpang dari hal ini dan melakukan kebenaran terhadap rakyat, maka Ahura Mayda (Dewa Kebaikan agama Zoroaster, agama populer yang berlaku di kerajaan Persia) melindungi engkau…
Selain kuburannya juga ditemukan kuburan raja Persia lainnya yaitu Xerxes (Ahasyweros) (485-486 SM), Artaxerxes I (465-424 SM) dan Darius II (423-405 SM). Tak ditemukan prasasti dalam kuburan mereka untuk lebih memastikan identifikasi lebih lanjut. Xerxes adalah Ahasyweros dalam kitab Ester, raja yang menikahi Ester. Ezra menyebutnya dalam Ezra 7:1) dan Nehemia adalah juru minuman (Nehemia 2:1) raja Artaxerxes I. Raja ini mengizinkan Ezra dan Nehemia untuk kembali ke Yerusalem, Ezra bertugas untuk melakukan tugas keagamaan dan peradilan (Ezra 7:12-26) dan Nehemia untuk kembali membangun tembok kota (Nehemia 2:1-9). Darius II mungkin disebutkan dalam Nehemia 12:22 tapi hal ini belum dipastikan.
Yesus Kristus
Saat ini di Yerusalem, terdapat dua lokasi yang diklaim sebagai kuburan Yesus yaitu di Gereja: “Holly Sepulchre” dan “Garden Tomb.” “Gereja Garden Tomb” diklaim sejak tahun 1800 namun tempat ini kurang memperoleh dukungan sejarah yang kuat. Secara tradisi sejak abad pertama, diyakini bahwa kuburan Tuhan Yesus berlokasi di “Holy Sepulchre” di kota tua Yerusalem. Pada Abad ke-4 Kaisar Konstantinus mendapatkan bahwa tempat tersebut telah berubah menjadi kuil Romawi dari abad kedua. Ia kemudian merancang dan membangun gereja untuk menggantikan kuil tersebut. Gereja ini kemudian terus dipelihara dan direstorasi sampai sekarang. Sekarang ini gereja ini terbagi dalam enam denominasi yaitu: Katolik, Ortodoks, Armenia, Syria, Koptik dan Etiopia.
Imam Besar Kayafas
Kayafas menjadi Imam besar selama delapan belas tahun sejak tahun 18-36. Ia berhasil memperoleh posisi tersebut setelah menikahi putri Annas , kepala dari para imam besar (Yohanes 8:13). Kayafas sangat terkenal karena ia menjadi pemimpin dari persekongkolan untuk menyalibkan Tuhan Yesus. Dalam pertemuan dengan para pemimpin agama, Kayafas berkata, “dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa” (Yohanes 11:50). Ia juga khawatir akan intervensi Roma, jika ajaran Yesus tak segera dibungkam. Kata-katanya ini merupakan nubuatan akan misi Tuhan Yesus di bumi, bahwa Ia akan mati untuk semua orang, untuk menebus dosa semua umat manusia. Setelah Yesus ditahan Ia dibawa ke rumah Kayafas dan diinterogasi semalaman. Para penjaga memukuli dan menghinaNya (Lukas 22:63-65). Pada esok harinya Ia dihajar lagi. Kayafas bertanya padaNya, “Apakah engakau Mesias Anak dari Yang Terpuji?” “Akulah Dia,” jawab Yesus (Markus 14:61-62). Kayafas kemudian menyerahkan Yesus kepada Pilatus untuk diinterogasi lebih lanjut. Setelah Yesus disalibkan, Kayafas melanjutkan pengejarannya terhadap gereja mula-mula. Ia menghadapkan para Rasul di depan Mahkamah Agama dan berkata, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:28-29). Kuburan keluarga Kayafas ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja konstruksi yang akan membangun jalan di sebelah kota tua Yerusalem. Para arkeolog segera dipanggil ke situs tersebut. Mereka menemukan 12 peti yang berisi tulang yang berisikan 63 orang. Salah satu peti dihias dengan indah dan bernamakan "Yusuf bin (anak dari) Kayafas. Nama itu merupakan Imam Besar yang menahan Tuhan Yesus, sebagaimana juga didokumentasikan oleh Josephus dalam bukunya Antiquites 18:2,2;4,3. Juga ditemukan tulang dari seorang pria tua berusia 60 tahun, yang hampir dapat dipastikan adalah Kayafas yang disebut dalam Perjanjian Baru. Hal ini merupakan penemuan besar karena untuk pertama kalinya, ditemukan jasad yang merupakan bukti fisik dari orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab.
Kaisar Agustus
Merupakan seorang politikus dan administrator yang terkenal, Agustus memerintah Roma dari tahun 27 Sebelum Masehi—14 Sesudah Masehi. Agustuslah yang mengeluarkan perintah sensus untuk seluruh Romawi, hal inilah yang membawa Yusuf dan Maria ke Betlehem, dimana Yesus dilahirkan (Lukas 2:1-7). Agustus mendirikan bagi dirinya sendiri satu kuburan megah, di sebelah timur sungai Tiber, 1.25 mil dari barat daya Roma. Masih terdapat sampai sekarang di tengah-tenga Piazza Augusto Imperatore. Kuburan tersebut berdiameter 285 kaki dan tingginya 143 kaki di atasnya terletak patung sang kaisar. Abunya diletakkan dalam guci dan diletakkan di tengah ruangan, sedang abu para anggota keluarga diletakkan di sekitarnya sepanjang koridor ruangan tersebut. Sekalipun gucinya ditemukan namun abunya sudah lama hilang.
Kuburan Para Bapa Bangsa
Alkitab mengatakan bahwa Sarah, Abraham, Ishak, Ribka, Lea dan Yakub dikuburkan di Hebron, di gua yang disebut Gua Makhpela, yang dibeli oleh Abraham (Kejadian 23). Secara tradisional kuburan ini berlokasi di bawah Haram el-Khalil (dalam terjemahan bebas; tempat suci bagi sahabat Tuhan) di Hebron, sekarang menjadi Mesjid. Satu-satunya catatan yang diperoleh adalah pada masa kejayaan Yunani (2 abad sebelum Yesus Kristus), yang menyatakan bahwa telah ditemukan lokasi asli dari kuburan para bapa bangsa ini. Gua ini kemudian dieksplorasi oleh Augustine Cannons pada tahun 1119, dimana pada saat itu mereka mengklaim telah menemukan tulang belulang dari para Bapa bangsa ini.
Kuburan Daud dan Solomo
Selama masa pemerintahan raja-raja, jenazah raja Yehuda dimakamkan di kota Daud. Kota Daud terletak di sebelah selatan Yerusalem sekarang, ada dua monumen kuburan yang dipercaya para ahli bahwa itu merupakan kuburan dari Daud dan Solomo. Sayangnya kuburan itu telah rusak sehingga tak dapat diidentifikasi lagi. Pada area yang sama banyak ditemukan kuburan jaman besi, yang diperkirakan merupakan kuburan para raja Yehuda. Satu perkecualian secara adat bagi Raja Uzia. Karena ia terkena lepra, ia tak dikuburkan bersama raja lainnya, “dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta kata orang-orang” (II Tawarikh 26:23). Namun ditemukan suatu prasasti menarik yang tertanggal tahun 1 Sesudah Masehi pada tahun 1931 di Bukit Zaitun yang menyebutkan, “Di sini tersimpan tulang belulang Uzia, Raja Yehuda- jangan dibuka.” Hal ini diperkirakan karena sakit lepranya tulang belulang Raja Uzia dipindahkan dari kuburan raja, ke lokasi lain.
Sirus Agung (Koresh)
Sirus memerintah kerajaan Persia pada tahun 559-530 Sebelum Masehi, ia terkenal karena menaklukkan Babilonia pada tahun 539 Sebelum Masehi. Pada abad 8 Sebelum Masehi Nabi Yesaya telah menubuatkan kekalahannya (Yesaya 45:13) dan dikatakan bahwa Sirus akan berkata “dan yang akan melepaskan orang-orangku dalam pembuangan” (Yesaya 45:13). Catatan mengenai Sirus melepaskan orang Yahudi tak hanya dicatat dalam Alkitab (II Tawarikh 36 22-23, Ezra 1:2-4), tapi juga ditemukan dalam Tabung Sirus. Tabung Sirus merupakan catatan kuno dari Kerajaan Persia, catatan tersebut berbunyi, “Saya (Sirus) yang mengumpulkan mereka orang asing dari tempat asalnya, dan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.” Sirus dikuburkan di kuburan batu sederhana di luar ibukotanya, sekarang menjadi kota Pasargadae di Iran modern. Menurut ahli sejarah Strabo, prasasti yang ditemukan di kuburan tersebut berbunyi," Saya Sirus, anak Kambises, yang mendirikan Kerajaan Persia dan menjadi raja Asia … (Geography xv.37)
Darius I
Darius I adalah raja kerajaan Persia pada tahun 522-486 Sebelum Masehi. Ia memberikan ijin untuk membangun kembali Bait Allah (Ezra 6:1-12), yang sempat tertunda selama 10 tahun. Kuburannya ditemukan dalam bentuk tiga monumen kuburan dekat dengan ibukota Persia, Persepolis,Iran. Prasasti yang ditemukan pada kuburannya berbunyi, Raja Darius menyatakan: Raja, atau siapapun yang berjaya setelah saya, lindungi dirimu dari dusta. Janga pernah ,mempercayai orang yang berdusta. …Percayalah pada apa yang saya lakukan dan katakan kebenaran pada rakyat. Janganlah menyimpang darinya. Jika engkau tak menyimpang dari hal ini dan melakukan kebenaran terhadap rakyat, maka Ahura Mayda (Dewa Kebaikan agama Zoroaster, agama populer yang berlaku di kerajaan Persia) melindungi engkau…
Selain kuburannya juga ditemukan kuburan raja Persia lainnya yaitu Xerxes (Ahasyweros) (485-486 SM), Artaxerxes I (465-424 SM) dan Darius II (423-405 SM). Tak ditemukan prasasti dalam kuburan mereka untuk lebih memastikan identifikasi lebih lanjut. Xerxes adalah Ahasyweros dalam kitab Ester, raja yang menikahi Ester. Ezra menyebutnya dalam Ezra 7:1) dan Nehemia adalah juru minuman (Nehemia 2:1) raja Artaxerxes I. Raja ini mengizinkan Ezra dan Nehemia untuk kembali ke Yerusalem, Ezra bertugas untuk melakukan tugas keagamaan dan peradilan (Ezra 7:12-26) dan Nehemia untuk kembali membangun tembok kota (Nehemia 2:1-9). Darius II mungkin disebutkan dalam Nehemia 12:22 tapi hal ini belum dipastikan.
Bagaimana Kitab Suci dapat sempurna jika ditulis oleh manusia yang tidak sempurna? Dan jika tidak… bagaimana kita dapat menerimanya sebagai kebenaran harafiah?
Tidak ada alasan yang masuk akal mengapa hal ini tidak benar. Lagi pula, bahkan manusia yang tidak sempurna pun dapat berbuat benar pada suatu saat, teristimewa jika dibimbing oleh Seseorang yang sempurna. Orang Kristen tidak menyatakan bahwa manusia yang menulis buku-buku dalam Kitab Suci selalu akurat dalam segala yang mereka katakan atau lakukan. Kita percaya bahwa Kitab Suci itu benar ketika ia menyatakan bahwa Tuhan membimbing orang-orang tersebut dalam tugasnya menulis Kitab Suci, dengan suatu jalan tertentu sehingga hasilnya adalah suatu buku yang sempurna. Rasul Petrus tanpa ragu mengatakan hal-hal yang bodoh selama hidupnya, tetapi Tuhan tidak mengijinkannya mengacaukan Kitab Suci dengan kesalahan-kesalahan besar tersebut. 2 Timotius 3:16 berisi pernyataan bahwa Kitab Suci berasal dari Tuhan, bukan manusia: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Suatu penjelasan baku mengenai konsep “ilham” diberikan oleh Ryrie: Pengawasan Tuhan terhadap para penulis begitu rupa sehingga, dengan menggunakan kepribadiannya masing-masing, mereka menyusun dan mencatat tanpa kesalahan wahyu Tuhan kepada manusia dalam kata-katanya sendiri yang orisinal. (Charles Ryrie, A Survey of Bible Doctrine (Chicago: Moody Press, 1972), p. 38)
Kita tidak tahu secara tepat bagaimana Tuhan menyempurnakan tujuannya menghasilkan Kitab Suci yang sangat akurat. Tetapi 2 Petrus 1:21 memberi suatu pengertian: Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Kata “dorongan” dalam ayat ini juga digunakan dalam Kisah Para Rasul 27:15 untuk menjelaskan bagaimana badai hebat meniup kapal Rasul Paulus terombang-ambing menyeberangi Laut Mediterania. Orang-orang di atas kapal dapat saja menghabiskan waktu sebagimana pilihan mereka, tetapi badai menentukan tujuan mereka ke Malta. Serupa, Tuhan membimbing para penulis Kitab Suci untuk menuliskan dengan tepat wahyu yang Dia inginkan.
Kenneth Boa, God, I Don't Understand (Wheaton: Victor Books, 1971).
Henry Thiessen, Lectures in Systematic Theology, rev. ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1979).
Translated by: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Suatu penjelasan baku mengenai konsep “ilham” diberikan oleh Ryrie: Pengawasan Tuhan terhadap para penulis begitu rupa sehingga, dengan menggunakan kepribadiannya masing-masing, mereka menyusun dan mencatat tanpa kesalahan wahyu Tuhan kepada manusia dalam kata-katanya sendiri yang orisinal. (Charles Ryrie, A Survey of Bible Doctrine (Chicago: Moody Press, 1972), p. 38)
Kita tidak tahu secara tepat bagaimana Tuhan menyempurnakan tujuannya menghasilkan Kitab Suci yang sangat akurat. Tetapi 2 Petrus 1:21 memberi suatu pengertian: Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Kata “dorongan” dalam ayat ini juga digunakan dalam Kisah Para Rasul 27:15 untuk menjelaskan bagaimana badai hebat meniup kapal Rasul Paulus terombang-ambing menyeberangi Laut Mediterania. Orang-orang di atas kapal dapat saja menghabiskan waktu sebagimana pilihan mereka, tetapi badai menentukan tujuan mereka ke Malta. Serupa, Tuhan membimbing para penulis Kitab Suci untuk menuliskan dengan tepat wahyu yang Dia inginkan.
Kenneth Boa, God, I Don't Understand (Wheaton: Victor Books, 1971).
Henry Thiessen, Lectures in Systematic Theology, rev. ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1979).
Translated by: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Apa yang dimaksud dengan pembaptisan Roh Kudus? Bagaimana seseorang mendapatkannya?
Ironis bahwa umat Kristen terus berdebat tentang pembaptisan Roh, sementara rasul Paulus menggunakannya sebagai salah satu argumen utamanya untuk membuktikan bahwa kita disatukan dalam Kristus! Beberapa gereja percaya bahwa pembaptisan Roh adalah suatu pengalaman yang berbeda dengan penyelamatan awal. Mereka melihatnya sebagai pengalaman kedua yang memberi seseorang kekuatan dan keberanian spiritual yang lebih besar, dan kesanggupan untuk hidup sebagai orang Kristen yang penuh kemenangan. Beberapa kelompok mengajarkan bahwa pembaptisan disertai dengan tanda tertentu seperti berbicara dalam berbagai bahasa. Kitab Suci tidak cukup sering menggunakan istilah “pembaptisan Roh”. Yohanes Pembaptis meramalkan bahwa Yesus akan datang dan membaptis dengan Roh dan dengan api (Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33). Dalam Kisah 1:5, Yesus mengingatkan kata-kata Yohanes, dan memberi tahu pengikutnya bahwa mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus tidak lama lagi setelah saat itu. Peristiwa spektakuler pada hari Pentakosta sepuluh hari kemudian tampaknya merupakan penggenapan sabda-Nya (lihat Kisah 2). Satu-satunya hal lain yang diungkapkan di Kisah (11:16) yang merujuk pada Pentakosta, menjelaskan bahwa Kornelius, orang non-Yahudi pertama yang menjadi Kristen, mendapat pengalaman yang sama dengan peristiwa Pentakosta. Sementara ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa para umat dalam Kisah 2 mengalami pembaptisan Roh, masih belum jelas apa yang dimaksud dengan pembaptisan tersebut. Juga tidak diketahui apakah ada pekerjaan Roh yang lain yang terjadi pada saat yang sama. Penjelasan yang paling baik tentang pembaptisan terdapat dalam I Korintus 12:13. Paulus sedang mengatasi situasi di mana gereja di Korintus terpecah akibat masalah karunia roh. Penekanan yang berlebihan tentang karunia spektakuler ini telah mengakibatkan sikap bahwa beberapa orang merasa mendapat karunia yang lebih diinginkan, sementara yang lain kekurangan. Sebagai jawaban, Paulus menyatakan, "Kita adalah satu! Jangan terbagi-bagi!" Dan untuk membuktikan maksudnya, dia menjelaskan, "Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh" (I Korintus 12:13).
Maksud utamanya? Semua umat berbagi kenyataan bahwa mereka telah dibaptis oleh Roh.
Apa yang dikerjakannya? Roh membuat kita bagian dari tubuh Kristus, yaitu Gereja.
Kapan itu terjadi? Jika setiap umat telah dibaptis oleh Roh, maka hal itu terjadi pada saat anda menerima Kristus dan menjadi Kristen.
Umat Kristen yang agung selama bertahun-tahun telah sering mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara dramatik setelah penyelamatan. Tidak ada alasan untuk menyangkal bahwa ini adalah cara yang sejati mengenai karya Tuhan bagi umat-Nya. Juga benar bahwa sama seperti orang yang saleh, umat Kristen menjalani hidupnya tanpa anugerah “karya kedua” seperti itu.
Kita dapat menggunakan kata-kata apa saja untuk menjelaskan pengalaman kita dengan Tuhan. Tetapi lebih akurat untuk mengatakan bahwa Kitab Suci menggunakan “pembaptisan Roh” untuk merujuk pada satu dari hal-hal menakjubkan yang dikerjakan Tuhan pada kita begitu kita percaya pada Kristus dan masuk ke dalam keluarga-Nya!
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Maksud utamanya? Semua umat berbagi kenyataan bahwa mereka telah dibaptis oleh Roh.
Apa yang dikerjakannya? Roh membuat kita bagian dari tubuh Kristus, yaitu Gereja.
Kapan itu terjadi? Jika setiap umat telah dibaptis oleh Roh, maka hal itu terjadi pada saat anda menerima Kristus dan menjadi Kristen.
Umat Kristen yang agung selama bertahun-tahun telah sering mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara dramatik setelah penyelamatan. Tidak ada alasan untuk menyangkal bahwa ini adalah cara yang sejati mengenai karya Tuhan bagi umat-Nya. Juga benar bahwa sama seperti orang yang saleh, umat Kristen menjalani hidupnya tanpa anugerah “karya kedua” seperti itu.
Kita dapat menggunakan kata-kata apa saja untuk menjelaskan pengalaman kita dengan Tuhan. Tetapi lebih akurat untuk mengatakan bahwa Kitab Suci menggunakan “pembaptisan Roh” untuk merujuk pada satu dari hal-hal menakjubkan yang dikerjakan Tuhan pada kita begitu kita percaya pada Kristus dan masuk ke dalam keluarga-Nya!
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Apakah ET sungguh ada?
Pada tanggal 7 Agustus 1996, NASA (America's National Space and Aeronautics Administration-Administrasi Angkasa dan Penerbangan Nasional Amerika) membuat pernyataan yang mengejutkan, dan secara cepat menyebar keseluruh dunia. Hampir semua kantor berita, program-program berita lokal dan nasional, surat-kabar, dan perbincangan ramai membicarakan "penemuan abad ini ". Para ilmuwan seluruh dunia segera diwawancarai tentang hal itu dan dengan berapi-api membuat beberapa pernyataan yang sungguh 'dungu '—walaupun mereka belum sungguh-sungguh mempelajari laporan penelitian. Beberapa orang merasa yakin bahwa manusia ber-evolusi dari 'benih-benih' ini yang tertiup dari sebuah planet yang jauh. Beberapa orang dengan berani mengatakan bahwa sekarang kita tahu bahwa seluruh alam semesta dihuni oleh berbagai jenis mahluk-mahluk hidup.
Apakah keberadaan mahluk angkasa ( ET ) akhirnya terbukti ?
Tentu saja tidak, berikut bukti-buktinya.
Menemukan kehidupan di planet lain adalah “Cawan Suci” para ilmuwan moderen. Setiap tahun, berjuta-juta dollar dihabiskan untuk proyek penelitian tersebut. Bertahun-tahun lewat tanpa ditemukan bukti sama sekali. Sekarang batu meteor yang aneh ini telah diselidiki, para ilmuwan ini hanya memiliki secuil bukti dari bakteri yang sangat kecil—tapi sangat tidak berarti, sangat lemah, bukti yang paling tidak berarti. Seseorang mungkin bertanya apakah tujuan pernyataan itu tidak lain hanya, cara lain NASA untuk menuai uang para pembayar pajak ? NASA akhir-akhir ini memang sedang gencar ber-promosi--di udara, di intenet, dan dalam kongres, berusaha mengemukakan alasan-alasan tentang anggaran keuangannya yang sangat besar, berusaha meyakinkan dan membangkitkan imajinasi serta dukungan publik.
Apakah yang sesungguhnya ditemukan ?
Sejak 1969, ketika meteor pertama dipungut di Antarctica yang beku, para peneliti setiap tahun harus kembali untuk mengumpulkan spesimen ( contoh ) lagi. Salah satu batu karang ini, yang ditemukan tahun 1984, diteliti dengan sangat hati-hati menggunakan salah satu mikroskop elektron yang terbaik di dunia dan spectrometer massa yang paling peka di dunia. Batu karang gunung beratnya sekitar 4.5-pounds ( 2,25 kg) dan ukurannya sebesar kentang. Para peneliti menyatakan bahwa batu meteorit ini mendarat di Antarctica 13,000 tahun yang lalu, meninggalkan bukti bakteri yang telah mati 4.5 juta tahun yang lalu. [Semua umur yang diperkirakan dalam cerita ini berdasarkan teori evolusi yang masih dipertanyakan. Kami sungguh meragukan ketepatannya.]
Walaupun banyak orang yang mengikuti cerita ini telah membuat lompatan besar dari bakteri sel-tunggal ke bentuk-bentuk kehidupan cerdas, harap diperhatikan bahwa tidak ada binatang hidup, tanaman atau manusia yang ditemukan. Bahkan tidak ada satu mahluk bersel-tunggal yang membatu yang ditemukan dibawah mikroskop. Apa yang telah ditemukan hanyalah elemen-elemen dan bahan kimia yang biasa ditemukan dibumi. Persoalan para ilmuwan sangatlah kompleks dan bersandar sepenuhnya pada masalah kimiawi. Dugaan-nya adalah bahwa materi-materi ini mungkin ditinggalkan oleh bakteri yang sangat kecil yang mem-busuk dan/atau terbakar, yang dulu pernah hidup dalam air di serpihan atau pori-pori batu-karang itu. Kenyaataan-nya, setiap bahan kimia yang ditemukan dalam batu-karang ini mungkin tercipta karena proses alami, yang tidak melibatkan kehidupan. Sebagian mungkin terjadi karena dihasilkan oleh organisme tanah.
Kumpulan bukti
BATU-KARANG 'MARTIAN'? yang ditemukan disebuah medan es di Antarctic, tim peneliti yang terlibat yakin bahwa batu meteor yang dihebohkan tersebut (Identification #ALH84001) adalah sebuah karang ( yang dihasilkan dari panas gunung berapi ) yang berasal dari kerak planet Mars. Mengapa ? Gas yang dimaksud yang berusia 4.5 billiun tahun yang terperangkap dalam pori-pori batu karang dilaporkan sangat sesuai dengan dengan keadaan atmosphere planet Mars akhir-akhir ini—yang diukur oleh 'the Viking Lander' (argon-36, argon-40, xenon, krypton, neon, nitrogen, carbon dioxide, etc.).
Apakah identifikasi batu 'Martian' adalah suatu hal yang pasti ? Tidak, walaupun ada petunjuk bahwa identifikasi tersebut benar , tetapi bukan suatu kepastian. Bila batu karang tersebut keluar dari gaya-tarik Mars, kecepatannya tentunya lima kali lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari moncong senapan berburu. Beberapa benda yang sangat besar tentunya menabrak Mars, hal ini tidaklah mustahil. Gaya-tarik matahari akan menarik benda-benda seperti itu kearah kita. Volume gas yang terlibat relatif kecil, dan berbagai dugaan telah dibuat untuk menebak sejarah batu-karang vulkanik ini. Mars mungkin saja merupakan asal batu-karang tersebut, tetapi masih memerlukan bukti yang lebih kuat. Bila batu itu terlempar keluar dari Mars, serpihan-serpihannya (dimana bakteri-bakteri ini diduga tumbuh dan terbentuk ) kelihatannya cenderung dihasilkan oleh pengaruh yang menyebabkan batu itu keluar dari planet.
BERAPA UMURNYA ?!? Para ilmuwan mengaku bahwa batu-karang vulkanik ini terbentuk dari lava yang meng-kristal 4.5 billiun tahun yang lalu. Tak lama kemudian, batu-karang itu diduga dikerumuni bakteri Kemudian batu itu terlempar keluar planet oleh pengaruh komet atau asteroid yang cukup kuat untuk melepaskannya dari gaya-tarik Mars. Kemudian, batu-karang itu mengambang di angkasa selama 16 milyard tahun (berdasarkan data eksposur sinar kosmik ), dan mendarat di bumi 13,000 tahun yang lalu.
BUKTI DIDALAM BATU METEOR.
Menurut David S. McKay dari NASA, satu-satunya fakta yang menyiratkan bahwa pernah ada kehidupan didalam batu karang itu adalah adanya empat materi berikut yang diemukan bersama-sama dalam batu itu.
* Carbonate Globules BUTIRAN KARBON. Butir-butir karbon ini sangat kecil sekali, biasanya berbentuk cakram ( disc ) dan berwarna oranye [lihat gambar di sebalah kanan] (mirip sekali dengan isi tablet 'antacid'—calcium carbonate and magnesium carbonate). Butiran yang paling besar berdiameter kurang dari 1/100 rambut manusia. Kebanyakan berukuran 1/1000-nya. Butiran tersebut ditemukan dalam serpihan karang itu dan diantara pori-porinya. Butiran itu mungkin dibentuk dalam temperatur yang tinggi antara-700o C. Mata para ilmuwan dapat melihat fosil-fosil yang sangat kecil (microfossils) yang berbentuk sosis diantara dan diadalam butiran tersebut—bentuk-bentuk yang agak menyerupai 'fosil-fosil' mikro-organisme yang terdapat di bumi. Benda yang diduga 'fosil' dalam batu meteor itu panjangnya hanya 1/100 juta milimeter. Perlu dicatat bahwa bermacam-macam benda yang diduga mikro-fosil dari jaman 'precambrian' di bumi, masih juga dipertanyakan secara serious. Benda yang diduga 'nanobacteria' adalah benda yang sangatlah kecil, masih diperdebatkan ( controversial) , dan sukar sekalil diduga—bahkan yang ada di batu-batuan bumi. Team peneliti yang terlibat dibagi-bagi tergantung bagaimana butiran ini dibentuk, apakah oleh temperatur yang tinggi atau bukan. Temperatur yang tinggi menjadikan pernyataan mereka semakin diragukan. Para peneliti berharap bahwa butiran tersebut dapat dijelaskan dengan pembentukan didalam air dibawah temperatur yang lebih rendah.
Walaupun karbon kadang-kadang dihasilkan oleh mahluk-hidup, seperti dalam samudera kita, karbon dapat juga terbentuk bila banyak karbon dioksida larut dalam air menyebabkan karbon mengendap. Ian Franchi , peneliti Inggris ( Universitas terbuka ) mengatakan bahwa medan karbon cenderung membentuk batu-batuan Antarctic setelah bebas dari dingin yang ekstrim. Penyangkalan tim peneliti berdasarkan alsan bahwa beberapa bongkahan karbon retak. Mereka mengatakan bahwa kejadian itu lebih mungkin terjadi pada saat batu meteor itu menghantam bumi.
Setelah diteliti lebih lanjut, ahli-ahli geologi di Hawaii menerbitkan bukti bahwa butiran karbon tersebut BUKANLAH fosil atau hasil dari proses biologi apapun. Kemungkinan hal itu terjadi karena material yang meleleh karena terhantam sesuatu dan meng-kristal. Yaitu, benda-benda yang terkena radiasi dan panas yang ekstrim, seperti yang umumnya terjadi bila sebuah meteorit memasuki atmosfir bumi. [Edward R.D. Scott, Akira Yamaguchi, and Alexander N. Krot, "Petrological Evidence for Shock Melting of Carbonates in the Martian Meteorite ALH84001," Nature, Vol. 387 (1997), pp. 377-379.]
* HYDROKARBON—“melimpah” tetapi “relatif simple” 'polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)' dalam "permukaan serpihan baru " ini ( batu ini relatif mudah pecah). 'PAHs' berada dalam konsentrasi yang tertinggi disekiling butiran dan dengan demikian diduga mempunyai pertalian dengannya.
CATATAN: Hidrokarbon ini dihasilkan ketika molekul-molekul yang berisi karbon dipanaskan pada temperatur yang tinggi. Hidrokarbon terdapat diseluruh bumi—dan nampaknya berada diseluruh alam semesta. Dengan demikian, 'PAHs' bukan merupakan indikasi kehidupan yang dapat diandalkan.
* MAGNETITE dan IRON SULFIDES—'fine-grained magnetic iron oxide (magnetite)' dan 'iron sulfides' "yang sama dalam ukuran dan struktur" dengan yang dihasilkan oleh bakteri di bumi. Materi ini ditemukan dipermukaan dan didalam struktur butiran karbon yang diteliti.
CATATAN: Magnetite' adalah suatu campuran magnetik dari besi dan oksigen yang dapat dijumpai didalam bakteri dan banyak mahluk hidup lainnya dan tersisa setelah mereka mati. Tumpukan 'magnetite' yang sangat luas dibentuk secara 'in-organik'. Begitu juga dengan 'Iron sulfide'. Kehidupan tidak diperlukan untuk membentuk kedua unsur ini. Namun, 'magnetite' terbentuk dalam oksigen, sedangkan 'iron sulfide' terbentuk ketika tidak ada oksigen. Maka, para peneliti yakin bahwa penemuan kedua unsur ini secara bersamaan menandakan adanya sumber kehidupan.
Para peneliti menyimpulkan artikel dalam majalah Ilmiah mereka dengan mengatakan bahwa "walaupun ada banyak kemungkinan untuk tiap kejadian yang diperhatikan secara terpisah, tetapi secara kolektif, khususnya dalam hal hubungannya dengan ruang angkasa, kami menyimpulkan bahwa mereka merupakan bukti kehidupan purba di planet Mars yang seperti bumi. "
Apakah materi ini masuk kedalam batu karang melalui kontaminasi di bumi?
Para ilmuwan yang terlibat mengatakan tidaklah demikian, sebab:
* Batu meteorit yang beku ditangani dengan hati-hati saat dalam perjalanan menuju laborat dan diperiksa dengan prosedur kontaminasi.
* Batu meteor itu "sebenarnya dapat dianggap bebas dati unsur-unsur bumi."
* Batu meteor itu 'sterile' ( tidak tercemar ).
* Tidak ada 'PAHs' ditemukan dipermukaan batu. Kadar 'PAHs' semakin dalam semakin meningkat semakin . ( Sesuai dengan keadaan batu yang telah terbakar dipermukaanya pada saat memasuki atmosfir bumi. Kemungkinan ketidak-pastian dengan keadaannya yang telah tercemar ketika berada di bumi.)
* "Beberapa butiran karbon retak karena goncangan. Goncangan ini kemungkinan terjadi di Mars atau di angkasa, dan dengan demikian harus dikecualiakan dari asal butiran tersebut."
* "Komposisi karbon dan oksigen yang hampir sama sehubungan dengan butiran karbon juga menunjukkan bahwa mereka memang secara alami berasal dari batu meteorit dan tidak terbentuk dalam masa keberadaannya selama 13,000-tahun- dilingkungan Antarctic."
* Pengukuran yang diperoleh dari karbon dianggap sesuai dengan pembentukan yang terjadi dalam 'CO2' yang tinggi dari atmosphere planet Mars.
KESIMPULAN
Apakah materi-materi ini merupakan petunjuk yang jelas tentang kehidupan awal didalam batu karang ini? Pastilah bukan. Menemukan ke-empat hal tersebut bersama-sama hanyalah menandakan suatu kehidupan, bukan bukti. Seperti yang diakui para peneliti yang terlibat, kehadiran materi-materi ini (walaupun bersamaan) dapat diterjadi karena proses 'inorganik' yang alami. Para team peneliti juga setuju bahwa beberapa materi mungkin merupakan sisa endapan dalam karang di Bumi yang dihasilkan oleh mahluk hidup atau oleh proses alami. Walaupun Antarctica sangat keras, disana tetap ada kehidupan. Para ilmuwan tidak berhenti heran terhadap daya tahan dan kemampuan mereka untuk tetap hidup dalam kondisi yang sangat keras. Team peneliti mengakui bahwa penjelasannya nampaknya bukan berdasarkan ketidakmampuan mereka untuk menghasilkan penjelasan yang sepenuhnya rasional—berdasarkan apa yang mereka anggap benar tentang Antarctica dan masa lalunya.
Direktur 'Institute of Meteoritics (University of New Mexico), Jim Papike '(ahli kimia geologi ), mengungkapkan bahwa batu karang tersebut gagal dalam penelitian kunci dalam aktivitas biologis. Bila 'pyrite' ( materi berwarna kuning menyala ) terkena bakteri maka 'ratio' / perbandingan 'isotop' sulfurnya (32 dan 34) berubah. "Kami ingin tahu apakah 'pyrites' dalam batu karang 'Martian' akan menunjukkan sidik-jari kehidupan yang ditandai dengan jenis 'ratio'/ perbandingan tertentu," skata Papike. "Kalau kita melihat pada perbandingan ini, maka tidak ada bukti samasemali bahwa batu tersebut mempunyai ratio yang mendukung kehidupan." [Untuk detail-nya, lihat 'Geochimica et Cosmochimica Acta', sebuah jurnal ilmiah]
Akhirnya, sebagai analisa akhir, para peneliti 'extraterrestrial life' ( ET ) perlu menemukan sesuatu yang lebih pasti, dari pada materi-materi dalam batu karang itu, untuk membuktikan keberadaan adanya kehidupan di planet Mars. Mereka harus menemukan sesuatu seperti DNA atau sel-sel atau jejak-jejak—sesuatu yang pasti datang dari mahluk hidup—dan mereka harus menghubungkan penemuan tersebut dengan sumber asal-usulnya. Sampai saat ini belum ada bukti bahwa pernah ada kehidupan di Mars atau planet lain. Sesungguhnya, semua planet ( kecuali bumi ) dengan perbedaan atmospher yang sangat besar tidak mungkin untuk dihuni mahluk hidup, konsentrasi gas-gas beracun yang tinggi, concentrated poison gases, temperature yang mengerikan, gaya tarik yang mematikan, dan banyak hal-hal lain yang mengerikan.
Sungguh mengherankan, NASA telah menghabiskan berjuta-juta (mungkin milyard-an ) dolar untuk mengirim satu seri pesawat angkasa ke Mars. Dalam suatu kejutan besar mereka mengandalkan 'Mars exploration' sebagai andalannya. Suatu waktui setelah tahun 1997, mereka bermaksud mendaratkan 'Mars Pathfinder' di dataran Mars untuk mencari bukti kehidupan awal dengan lebih jelas. Tentu saja, mesin robot tidak akan mampu melihat dengan jelas 'nanobacteria' ( bakteri yang sangat kecil ) atau fosil-fosil yang sangat kecil. Misi tersebut hanya mencoba untuk menentukan apakah memang ada batu-batu karang Mars yang berisi fosil yang selama ini dibayangkan. Misi yang terdahulu tidak menemukan apapun kecuali kehampaan ( absolute sterility ). Baru pada tahun 2000 sebuah misi mungkin kembali ke bumi dengan batu-batuan. Pada hemat kami, satu-satunya kehidupan dalam alam semesta ini hanyalah yang diciptakan di planet yang indah dan melimpah ini, yang kita sebut bumi.
Penulis: Paul S. Taylor dari Eden Communications
Apakah keberadaan mahluk angkasa ( ET ) akhirnya terbukti ?
Tentu saja tidak, berikut bukti-buktinya.
Menemukan kehidupan di planet lain adalah “Cawan Suci” para ilmuwan moderen. Setiap tahun, berjuta-juta dollar dihabiskan untuk proyek penelitian tersebut. Bertahun-tahun lewat tanpa ditemukan bukti sama sekali. Sekarang batu meteor yang aneh ini telah diselidiki, para ilmuwan ini hanya memiliki secuil bukti dari bakteri yang sangat kecil—tapi sangat tidak berarti, sangat lemah, bukti yang paling tidak berarti. Seseorang mungkin bertanya apakah tujuan pernyataan itu tidak lain hanya, cara lain NASA untuk menuai uang para pembayar pajak ? NASA akhir-akhir ini memang sedang gencar ber-promosi--di udara, di intenet, dan dalam kongres, berusaha mengemukakan alasan-alasan tentang anggaran keuangannya yang sangat besar, berusaha meyakinkan dan membangkitkan imajinasi serta dukungan publik.
Apakah yang sesungguhnya ditemukan ?
Sejak 1969, ketika meteor pertama dipungut di Antarctica yang beku, para peneliti setiap tahun harus kembali untuk mengumpulkan spesimen ( contoh ) lagi. Salah satu batu karang ini, yang ditemukan tahun 1984, diteliti dengan sangat hati-hati menggunakan salah satu mikroskop elektron yang terbaik di dunia dan spectrometer massa yang paling peka di dunia. Batu karang gunung beratnya sekitar 4.5-pounds ( 2,25 kg) dan ukurannya sebesar kentang. Para peneliti menyatakan bahwa batu meteorit ini mendarat di Antarctica 13,000 tahun yang lalu, meninggalkan bukti bakteri yang telah mati 4.5 juta tahun yang lalu. [Semua umur yang diperkirakan dalam cerita ini berdasarkan teori evolusi yang masih dipertanyakan. Kami sungguh meragukan ketepatannya.]
Walaupun banyak orang yang mengikuti cerita ini telah membuat lompatan besar dari bakteri sel-tunggal ke bentuk-bentuk kehidupan cerdas, harap diperhatikan bahwa tidak ada binatang hidup, tanaman atau manusia yang ditemukan. Bahkan tidak ada satu mahluk bersel-tunggal yang membatu yang ditemukan dibawah mikroskop. Apa yang telah ditemukan hanyalah elemen-elemen dan bahan kimia yang biasa ditemukan dibumi. Persoalan para ilmuwan sangatlah kompleks dan bersandar sepenuhnya pada masalah kimiawi. Dugaan-nya adalah bahwa materi-materi ini mungkin ditinggalkan oleh bakteri yang sangat kecil yang mem-busuk dan/atau terbakar, yang dulu pernah hidup dalam air di serpihan atau pori-pori batu-karang itu. Kenyaataan-nya, setiap bahan kimia yang ditemukan dalam batu-karang ini mungkin tercipta karena proses alami, yang tidak melibatkan kehidupan. Sebagian mungkin terjadi karena dihasilkan oleh organisme tanah.
Kumpulan bukti
BATU-KARANG 'MARTIAN'? yang ditemukan disebuah medan es di Antarctic, tim peneliti yang terlibat yakin bahwa batu meteor yang dihebohkan tersebut (Identification #ALH84001) adalah sebuah karang ( yang dihasilkan dari panas gunung berapi ) yang berasal dari kerak planet Mars. Mengapa ? Gas yang dimaksud yang berusia 4.5 billiun tahun yang terperangkap dalam pori-pori batu karang dilaporkan sangat sesuai dengan dengan keadaan atmosphere planet Mars akhir-akhir ini—yang diukur oleh 'the Viking Lander' (argon-36, argon-40, xenon, krypton, neon, nitrogen, carbon dioxide, etc.).
Apakah identifikasi batu 'Martian' adalah suatu hal yang pasti ? Tidak, walaupun ada petunjuk bahwa identifikasi tersebut benar , tetapi bukan suatu kepastian. Bila batu karang tersebut keluar dari gaya-tarik Mars, kecepatannya tentunya lima kali lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari moncong senapan berburu. Beberapa benda yang sangat besar tentunya menabrak Mars, hal ini tidaklah mustahil. Gaya-tarik matahari akan menarik benda-benda seperti itu kearah kita. Volume gas yang terlibat relatif kecil, dan berbagai dugaan telah dibuat untuk menebak sejarah batu-karang vulkanik ini. Mars mungkin saja merupakan asal batu-karang tersebut, tetapi masih memerlukan bukti yang lebih kuat. Bila batu itu terlempar keluar dari Mars, serpihan-serpihannya (dimana bakteri-bakteri ini diduga tumbuh dan terbentuk ) kelihatannya cenderung dihasilkan oleh pengaruh yang menyebabkan batu itu keluar dari planet.
BERAPA UMURNYA ?!? Para ilmuwan mengaku bahwa batu-karang vulkanik ini terbentuk dari lava yang meng-kristal 4.5 billiun tahun yang lalu. Tak lama kemudian, batu-karang itu diduga dikerumuni bakteri Kemudian batu itu terlempar keluar planet oleh pengaruh komet atau asteroid yang cukup kuat untuk melepaskannya dari gaya-tarik Mars. Kemudian, batu-karang itu mengambang di angkasa selama 16 milyard tahun (berdasarkan data eksposur sinar kosmik ), dan mendarat di bumi 13,000 tahun yang lalu.
BUKTI DIDALAM BATU METEOR.
Menurut David S. McKay dari NASA, satu-satunya fakta yang menyiratkan bahwa pernah ada kehidupan didalam batu karang itu adalah adanya empat materi berikut yang diemukan bersama-sama dalam batu itu.
* Carbonate Globules BUTIRAN KARBON. Butir-butir karbon ini sangat kecil sekali, biasanya berbentuk cakram ( disc ) dan berwarna oranye [lihat gambar di sebalah kanan] (mirip sekali dengan isi tablet 'antacid'—calcium carbonate and magnesium carbonate). Butiran yang paling besar berdiameter kurang dari 1/100 rambut manusia. Kebanyakan berukuran 1/1000-nya. Butiran tersebut ditemukan dalam serpihan karang itu dan diantara pori-porinya. Butiran itu mungkin dibentuk dalam temperatur yang tinggi antara-700o C. Mata para ilmuwan dapat melihat fosil-fosil yang sangat kecil (microfossils) yang berbentuk sosis diantara dan diadalam butiran tersebut—bentuk-bentuk yang agak menyerupai 'fosil-fosil' mikro-organisme yang terdapat di bumi. Benda yang diduga 'fosil' dalam batu meteor itu panjangnya hanya 1/100 juta milimeter. Perlu dicatat bahwa bermacam-macam benda yang diduga mikro-fosil dari jaman 'precambrian' di bumi, masih juga dipertanyakan secara serious. Benda yang diduga 'nanobacteria' adalah benda yang sangatlah kecil, masih diperdebatkan ( controversial) , dan sukar sekalil diduga—bahkan yang ada di batu-batuan bumi. Team peneliti yang terlibat dibagi-bagi tergantung bagaimana butiran ini dibentuk, apakah oleh temperatur yang tinggi atau bukan. Temperatur yang tinggi menjadikan pernyataan mereka semakin diragukan. Para peneliti berharap bahwa butiran tersebut dapat dijelaskan dengan pembentukan didalam air dibawah temperatur yang lebih rendah.
Walaupun karbon kadang-kadang dihasilkan oleh mahluk-hidup, seperti dalam samudera kita, karbon dapat juga terbentuk bila banyak karbon dioksida larut dalam air menyebabkan karbon mengendap. Ian Franchi , peneliti Inggris ( Universitas terbuka ) mengatakan bahwa medan karbon cenderung membentuk batu-batuan Antarctic setelah bebas dari dingin yang ekstrim. Penyangkalan tim peneliti berdasarkan alsan bahwa beberapa bongkahan karbon retak. Mereka mengatakan bahwa kejadian itu lebih mungkin terjadi pada saat batu meteor itu menghantam bumi.
Setelah diteliti lebih lanjut, ahli-ahli geologi di Hawaii menerbitkan bukti bahwa butiran karbon tersebut BUKANLAH fosil atau hasil dari proses biologi apapun. Kemungkinan hal itu terjadi karena material yang meleleh karena terhantam sesuatu dan meng-kristal. Yaitu, benda-benda yang terkena radiasi dan panas yang ekstrim, seperti yang umumnya terjadi bila sebuah meteorit memasuki atmosfir bumi. [Edward R.D. Scott, Akira Yamaguchi, and Alexander N. Krot, "Petrological Evidence for Shock Melting of Carbonates in the Martian Meteorite ALH84001," Nature, Vol. 387 (1997), pp. 377-379.]
* HYDROKARBON—“melimpah” tetapi “relatif simple” 'polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)' dalam "permukaan serpihan baru " ini ( batu ini relatif mudah pecah). 'PAHs' berada dalam konsentrasi yang tertinggi disekiling butiran dan dengan demikian diduga mempunyai pertalian dengannya.
CATATAN: Hidrokarbon ini dihasilkan ketika molekul-molekul yang berisi karbon dipanaskan pada temperatur yang tinggi. Hidrokarbon terdapat diseluruh bumi—dan nampaknya berada diseluruh alam semesta. Dengan demikian, 'PAHs' bukan merupakan indikasi kehidupan yang dapat diandalkan.
* MAGNETITE dan IRON SULFIDES—'fine-grained magnetic iron oxide (magnetite)' dan 'iron sulfides' "yang sama dalam ukuran dan struktur" dengan yang dihasilkan oleh bakteri di bumi. Materi ini ditemukan dipermukaan dan didalam struktur butiran karbon yang diteliti.
CATATAN: Magnetite' adalah suatu campuran magnetik dari besi dan oksigen yang dapat dijumpai didalam bakteri dan banyak mahluk hidup lainnya dan tersisa setelah mereka mati. Tumpukan 'magnetite' yang sangat luas dibentuk secara 'in-organik'. Begitu juga dengan 'Iron sulfide'. Kehidupan tidak diperlukan untuk membentuk kedua unsur ini. Namun, 'magnetite' terbentuk dalam oksigen, sedangkan 'iron sulfide' terbentuk ketika tidak ada oksigen. Maka, para peneliti yakin bahwa penemuan kedua unsur ini secara bersamaan menandakan adanya sumber kehidupan.
Para peneliti menyimpulkan artikel dalam majalah Ilmiah mereka dengan mengatakan bahwa "walaupun ada banyak kemungkinan untuk tiap kejadian yang diperhatikan secara terpisah, tetapi secara kolektif, khususnya dalam hal hubungannya dengan ruang angkasa, kami menyimpulkan bahwa mereka merupakan bukti kehidupan purba di planet Mars yang seperti bumi. "
Apakah materi ini masuk kedalam batu karang melalui kontaminasi di bumi?
Para ilmuwan yang terlibat mengatakan tidaklah demikian, sebab:
* Batu meteorit yang beku ditangani dengan hati-hati saat dalam perjalanan menuju laborat dan diperiksa dengan prosedur kontaminasi.
* Batu meteor itu "sebenarnya dapat dianggap bebas dati unsur-unsur bumi."
* Batu meteor itu 'sterile' ( tidak tercemar ).
* Tidak ada 'PAHs' ditemukan dipermukaan batu. Kadar 'PAHs' semakin dalam semakin meningkat semakin . ( Sesuai dengan keadaan batu yang telah terbakar dipermukaanya pada saat memasuki atmosfir bumi. Kemungkinan ketidak-pastian dengan keadaannya yang telah tercemar ketika berada di bumi.)
* "Beberapa butiran karbon retak karena goncangan. Goncangan ini kemungkinan terjadi di Mars atau di angkasa, dan dengan demikian harus dikecualiakan dari asal butiran tersebut."
* "Komposisi karbon dan oksigen yang hampir sama sehubungan dengan butiran karbon juga menunjukkan bahwa mereka memang secara alami berasal dari batu meteorit dan tidak terbentuk dalam masa keberadaannya selama 13,000-tahun- dilingkungan Antarctic."
* Pengukuran yang diperoleh dari karbon dianggap sesuai dengan pembentukan yang terjadi dalam 'CO2' yang tinggi dari atmosphere planet Mars.
KESIMPULAN
Apakah materi-materi ini merupakan petunjuk yang jelas tentang kehidupan awal didalam batu karang ini? Pastilah bukan. Menemukan ke-empat hal tersebut bersama-sama hanyalah menandakan suatu kehidupan, bukan bukti. Seperti yang diakui para peneliti yang terlibat, kehadiran materi-materi ini (walaupun bersamaan) dapat diterjadi karena proses 'inorganik' yang alami. Para team peneliti juga setuju bahwa beberapa materi mungkin merupakan sisa endapan dalam karang di Bumi yang dihasilkan oleh mahluk hidup atau oleh proses alami. Walaupun Antarctica sangat keras, disana tetap ada kehidupan. Para ilmuwan tidak berhenti heran terhadap daya tahan dan kemampuan mereka untuk tetap hidup dalam kondisi yang sangat keras. Team peneliti mengakui bahwa penjelasannya nampaknya bukan berdasarkan ketidakmampuan mereka untuk menghasilkan penjelasan yang sepenuhnya rasional—berdasarkan apa yang mereka anggap benar tentang Antarctica dan masa lalunya.
Direktur 'Institute of Meteoritics (University of New Mexico), Jim Papike '(ahli kimia geologi ), mengungkapkan bahwa batu karang tersebut gagal dalam penelitian kunci dalam aktivitas biologis. Bila 'pyrite' ( materi berwarna kuning menyala ) terkena bakteri maka 'ratio' / perbandingan 'isotop' sulfurnya (32 dan 34) berubah. "Kami ingin tahu apakah 'pyrites' dalam batu karang 'Martian' akan menunjukkan sidik-jari kehidupan yang ditandai dengan jenis 'ratio'/ perbandingan tertentu," skata Papike. "Kalau kita melihat pada perbandingan ini, maka tidak ada bukti samasemali bahwa batu tersebut mempunyai ratio yang mendukung kehidupan." [Untuk detail-nya, lihat 'Geochimica et Cosmochimica Acta', sebuah jurnal ilmiah]
Akhirnya, sebagai analisa akhir, para peneliti 'extraterrestrial life' ( ET ) perlu menemukan sesuatu yang lebih pasti, dari pada materi-materi dalam batu karang itu, untuk membuktikan keberadaan adanya kehidupan di planet Mars. Mereka harus menemukan sesuatu seperti DNA atau sel-sel atau jejak-jejak—sesuatu yang pasti datang dari mahluk hidup—dan mereka harus menghubungkan penemuan tersebut dengan sumber asal-usulnya. Sampai saat ini belum ada bukti bahwa pernah ada kehidupan di Mars atau planet lain. Sesungguhnya, semua planet ( kecuali bumi ) dengan perbedaan atmospher yang sangat besar tidak mungkin untuk dihuni mahluk hidup, konsentrasi gas-gas beracun yang tinggi, concentrated poison gases, temperature yang mengerikan, gaya tarik yang mematikan, dan banyak hal-hal lain yang mengerikan.
Sungguh mengherankan, NASA telah menghabiskan berjuta-juta (mungkin milyard-an ) dolar untuk mengirim satu seri pesawat angkasa ke Mars. Dalam suatu kejutan besar mereka mengandalkan 'Mars exploration' sebagai andalannya. Suatu waktui setelah tahun 1997, mereka bermaksud mendaratkan 'Mars Pathfinder' di dataran Mars untuk mencari bukti kehidupan awal dengan lebih jelas. Tentu saja, mesin robot tidak akan mampu melihat dengan jelas 'nanobacteria' ( bakteri yang sangat kecil ) atau fosil-fosil yang sangat kecil. Misi tersebut hanya mencoba untuk menentukan apakah memang ada batu-batu karang Mars yang berisi fosil yang selama ini dibayangkan. Misi yang terdahulu tidak menemukan apapun kecuali kehampaan ( absolute sterility ). Baru pada tahun 2000 sebuah misi mungkin kembali ke bumi dengan batu-batuan. Pada hemat kami, satu-satunya kehidupan dalam alam semesta ini hanyalah yang diciptakan di planet yang indah dan melimpah ini, yang kita sebut bumi.
Penulis: Paul S. Taylor dari Eden Communications
Bisakah Evolusi Menjadi Sumber Kehidupan dalam seluruh kerumitan?
Seseorang hanya perlu melihat dengan seksama pada makhluk hidup untuk mendapatkan beberapa konsep kerumitan mereka yang sangat luar biasa. Jika anda punya seekor binatang peliharaan, pertimbangkan kerumitan yang ada didalamnya - membuat “paket masalah” itu untuk bergerak, bermain, mengingat, menunjukkan tanda-tanda kasih, makan dan berkembang biak! Jika itu tidak cukup untuk mengejutkan pikiraan anda, bayangkan diberi tugas untuk membuat seekor binatang peliharaan hidup yang mirip dari karbon, kalsium, hidrogen, oksigen, dsb - bagian-bagian unsur dasar binatang. Jika anda pernah punya seekor binatang peliharaan kesayangan, lumpuh dan mati, anda mungkin punya pengertian ketidak berdayaan yang mungkin menimpa ilmuwan yang paling pandai dan berpengalaman ketika dia punya masalah untuk menciptakan kehidupan. Sebaliknya, alam tidak mempunyai sisi keuntungan yang dibawa manusia pada masalah tersebut. Di alam, hanya ada zat, energi, waktu, perubahan dan hukum fisika - tidak ada kekuatan penuntun, tidak ada maksud dan tidak ada tujuan.
Kemudian, bahkan dengan semua pengetahuan manusia modern, perlengkapan canggih, dan berpengalaman, kita masih dibanjiri oleh kerumitan. Hal ini merupakan kenyataan bahwa kita tidak dengan yakin memulai segalanya dari nol dalam masalah ini, karena ada berjuta-juta contoh kehidupan yang sesungguhnya untuk diteliti dengan cermat. Semua makhluk hidup benar-benar rumit. Bahkan "organisme paling sederhana yang hanya bisa tergantung hidupnya, sel bakteri prokaryote merupakan sebuah karya agung dari kerumitan miniatur yang membuat sebuah pesawat ruang angkasa terlihat bertekhnologi rendah." [152]
Bagaimanapun, tidak ada yang melebihi kerumitan manusia. Bukan saja setiap orang terdiri dari miliaran molekul dan sel, tetapi otak manusia sendiri dengan berjuta-juta sel membentuk bermiliar-miliar sambungan. [153]. Bentuk otak manusia benar-benar mengagumkan dan diluar pengertian kita. Setiap inci kubik dari otak manusia terdiri dari paling sedikit 100 juta sel saraf disambungkan dengan 10 ribu mil serabut. Telah dikatakan bahwa tiga pon otak manusia merupakan yang paling rumit dan bahan yang tersusun rapi di seluruh jagat raya ini! [154] Jauh lebih rumit daripada komputer, otak manusia mampu menyimpan dan secara kreatif memanipulasi sejumlah besar informasi yang pasti. Kemampuannya dan kekuatannya melebihi pikiran. Semakin banyak kita gunakan, semakin bagus hasilnya.
butterflyKemampuan otak bahkan untuk serangga yang paling kecil mengejutkan pemikiran. Bintik kecil dari otak ditemukan pada seekor semut kecil, kupu-kupu atau lebah memampukan mereka bukan hanya melihat, mencium, merasa dan bergerak, bahkan terbang dengan ketelitian yang luar biasa. Kupu-kupu secara rutin terbang dalam jarak-jarak yang luar biasa. Lebah-lebah dan semut-semut membuat hubungan sosial yang rumit, membangun proyek, dan berkomunikasi. Otak-otak kecil ini membuat komputer kita dan ahli elektonik pada penerbangan malu, dengan perbandingan itu.
Keajaiban dari tubuh binatang dan manusia jelas tidak ada akhir. Dr. A.E Wilder-Smith membuat pernyataan yang menimbulkan pemikiran dan kerendahan hati:
"Ketika seseorang menganggap bahwa seluruh informasi kimia membentuk seorang manusia, seekor gajah, katak, atau setangkai anggrek dipadatkan menjadi dua sel reproduksi (sperma dan sel telur), orang hanya bisa terheran-heran.
Sebagai tambahan dari ini, seluruh informasi tersedia pada gen untuk memperbaiki tubuh (bukan hanya membentuknya saja) saat dia terluka. Jika seseorang meminta seorang insinyur untuk menyempurnakan prestasi dari informasi miniaturisasi, orang itu akan dianggap cocok untuk klinik jiwa."
laptopHal ini benar-benar nyata bahwa sebuah mesin secara hati-hati dibuat oleh seorang pembuatnya mencerminkan keberadaan si penciptanya. Sangatlah bodoh menyarankan bahwa waktu dan kesempatan dapat membuat sebuah komputer atau sebuah oven microwave atau bahwa bagian-bagian seseorang dapat membentuk dirinya sendiri menjadi mekanisme yang kompleks ini mengingat fisik zat itu. Jadi, kehidupan ini jauh, bahkan sangat jauh lebih kompleks daripada mesin buatan manusia manapun juga.
Semakin para ilmuwan mempelajari kehidupan, semakin mereka terkesan lebih dalam lagi. Alam penuh dengan design yang rumit dan indah. Sebaliknya obyek buatan manusia yang nampak kasar dalam penyelesaiannya dan menggambarkan lebih dekat lagi apa yang mereka pikirkan ( misalnya melalui mikroskop yang kuat), semakin dekat kehidupan dilihat semakin kompleks dan menakjubkan nampaknya. [155] Ahli biologi terus membuat penemuan yang menarik bahkan pada tingkat design dan kompleksitas yang lebih besar.
Panet Bumi dipenuhi banyak sekali kehidupan dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan tingkat kerumitan yang hebat. Kaum materialis percaya bahwa kehidupan dalam semua bentuknya yang menakjubkan hanya terdiri dari atom dan molekul. Mereka percaya bahwa atom dan molekul ini membentuk jutaan intrik binatang dan tanaman. [156] Pandangan ini lahir pada masa ilmu pengetahuan terdahulu dan lebih naif saat kerumitan yang ekstrim dari sistem kehidupan tidak dimengerti.
Bahkan jika alam secara alamiah dapat membangun protein dan enzym digunakan oleh makhluk hidup, pekerjaan ini tidak akan dilakukan. Perlu waktu yang lebih dari ini untuk memproduksi kehidupan. Ada sebuah perbedaan yang sangat besar antara memproduksi blok bangunan dan memproduksi sebuah gedung pencakar langir yang beroperasi penuh dan melayani bangunan bertingkat 100 dari blok-blok bangunan itu. Bangungan memerlukan tenaga pembangun; program memerlukan ahli pembuat program.
Hari ini, kebanyakan ilmuwan yakin bahwa kehidupan tidak pernah ada tanpa seorang pembuat yang sangat pandai.
Diterjemahkan oleh : Fiedawati Liman, SPd.
Penulis: Paul S. Taylor, Eden Communications/Films for Christ.
Kemudian, bahkan dengan semua pengetahuan manusia modern, perlengkapan canggih, dan berpengalaman, kita masih dibanjiri oleh kerumitan. Hal ini merupakan kenyataan bahwa kita tidak dengan yakin memulai segalanya dari nol dalam masalah ini, karena ada berjuta-juta contoh kehidupan yang sesungguhnya untuk diteliti dengan cermat. Semua makhluk hidup benar-benar rumit. Bahkan "organisme paling sederhana yang hanya bisa tergantung hidupnya, sel bakteri prokaryote merupakan sebuah karya agung dari kerumitan miniatur yang membuat sebuah pesawat ruang angkasa terlihat bertekhnologi rendah." [152]
Bagaimanapun, tidak ada yang melebihi kerumitan manusia. Bukan saja setiap orang terdiri dari miliaran molekul dan sel, tetapi otak manusia sendiri dengan berjuta-juta sel membentuk bermiliar-miliar sambungan. [153]. Bentuk otak manusia benar-benar mengagumkan dan diluar pengertian kita. Setiap inci kubik dari otak manusia terdiri dari paling sedikit 100 juta sel saraf disambungkan dengan 10 ribu mil serabut. Telah dikatakan bahwa tiga pon otak manusia merupakan yang paling rumit dan bahan yang tersusun rapi di seluruh jagat raya ini! [154] Jauh lebih rumit daripada komputer, otak manusia mampu menyimpan dan secara kreatif memanipulasi sejumlah besar informasi yang pasti. Kemampuannya dan kekuatannya melebihi pikiran. Semakin banyak kita gunakan, semakin bagus hasilnya.
butterflyKemampuan otak bahkan untuk serangga yang paling kecil mengejutkan pemikiran. Bintik kecil dari otak ditemukan pada seekor semut kecil, kupu-kupu atau lebah memampukan mereka bukan hanya melihat, mencium, merasa dan bergerak, bahkan terbang dengan ketelitian yang luar biasa. Kupu-kupu secara rutin terbang dalam jarak-jarak yang luar biasa. Lebah-lebah dan semut-semut membuat hubungan sosial yang rumit, membangun proyek, dan berkomunikasi. Otak-otak kecil ini membuat komputer kita dan ahli elektonik pada penerbangan malu, dengan perbandingan itu.
Keajaiban dari tubuh binatang dan manusia jelas tidak ada akhir. Dr. A.E Wilder-Smith membuat pernyataan yang menimbulkan pemikiran dan kerendahan hati:
"Ketika seseorang menganggap bahwa seluruh informasi kimia membentuk seorang manusia, seekor gajah, katak, atau setangkai anggrek dipadatkan menjadi dua sel reproduksi (sperma dan sel telur), orang hanya bisa terheran-heran.
Sebagai tambahan dari ini, seluruh informasi tersedia pada gen untuk memperbaiki tubuh (bukan hanya membentuknya saja) saat dia terluka. Jika seseorang meminta seorang insinyur untuk menyempurnakan prestasi dari informasi miniaturisasi, orang itu akan dianggap cocok untuk klinik jiwa."
laptopHal ini benar-benar nyata bahwa sebuah mesin secara hati-hati dibuat oleh seorang pembuatnya mencerminkan keberadaan si penciptanya. Sangatlah bodoh menyarankan bahwa waktu dan kesempatan dapat membuat sebuah komputer atau sebuah oven microwave atau bahwa bagian-bagian seseorang dapat membentuk dirinya sendiri menjadi mekanisme yang kompleks ini mengingat fisik zat itu. Jadi, kehidupan ini jauh, bahkan sangat jauh lebih kompleks daripada mesin buatan manusia manapun juga.
Semakin para ilmuwan mempelajari kehidupan, semakin mereka terkesan lebih dalam lagi. Alam penuh dengan design yang rumit dan indah. Sebaliknya obyek buatan manusia yang nampak kasar dalam penyelesaiannya dan menggambarkan lebih dekat lagi apa yang mereka pikirkan ( misalnya melalui mikroskop yang kuat), semakin dekat kehidupan dilihat semakin kompleks dan menakjubkan nampaknya. [155] Ahli biologi terus membuat penemuan yang menarik bahkan pada tingkat design dan kompleksitas yang lebih besar.
Panet Bumi dipenuhi banyak sekali kehidupan dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan tingkat kerumitan yang hebat. Kaum materialis percaya bahwa kehidupan dalam semua bentuknya yang menakjubkan hanya terdiri dari atom dan molekul. Mereka percaya bahwa atom dan molekul ini membentuk jutaan intrik binatang dan tanaman. [156] Pandangan ini lahir pada masa ilmu pengetahuan terdahulu dan lebih naif saat kerumitan yang ekstrim dari sistem kehidupan tidak dimengerti.
Bahkan jika alam secara alamiah dapat membangun protein dan enzym digunakan oleh makhluk hidup, pekerjaan ini tidak akan dilakukan. Perlu waktu yang lebih dari ini untuk memproduksi kehidupan. Ada sebuah perbedaan yang sangat besar antara memproduksi blok bangunan dan memproduksi sebuah gedung pencakar langir yang beroperasi penuh dan melayani bangunan bertingkat 100 dari blok-blok bangunan itu. Bangungan memerlukan tenaga pembangun; program memerlukan ahli pembuat program.
Hari ini, kebanyakan ilmuwan yakin bahwa kehidupan tidak pernah ada tanpa seorang pembuat yang sangat pandai.
Diterjemahkan oleh : Fiedawati Liman, SPd.
Penulis: Paul S. Taylor, Eden Communications/Films for Christ.
Dimana Kain Mendapatkan Isterinya?
Kita bahkan tidak pernah tahu namanya, namun ia diperbincangkan dalam persidangan Scopes, disebut dalam pertunjukan dan film Inherit the Wind[1] juga dalam buku dan film Contact,[2] dan telah dibahas di negara-negara di seluruh penjuru dunia. Adakah ia isteri yang paling banyak diperbincangkan sepanjang sejarah? Orang-orang yang tidak percaya telah memakai isteri Kain berulang kali untuk mendiskreditkan keberadaan Kitab Kejadian sebagai rekaman sejarah yang sejati. Yang menyedihkan, kebanyakan orang Kristen belum dapat memberikan jawaban yang memadai terhadap pertanyaan ini. Akibatnya, dunia berpikir bahwa orang Kristen tidak dapat membela wibawa Skriptur (Ayat Suci) dan, juga, iman Kristen. Sebagai contoh, pada persidangan bersejarah Scopes di Tennessee tahun 1925, William Jennings Bryan, sang jaksa penuntut yang memihak kepada iman Kristen, gagal untuk menjawab pertanyaan tentang isteri Kain yang diajukan oleh pengacara anti-Kristen ACLU[3] yang lantang, Clarence Darrow.[4]
Dunia pers terarah pada persidangan ini, dan apa yang mereka dengar telah mempengaruhi Kekristenan hingga hari ini—Orang Kristen dipandang tidak dapat membela isi Alkitab. Kaum skeptik kemudian membuat kesimpulan yang secara logis keliru dalam menyimpulkan bahwa rekaman Alkitab tak dapat dipertahankan! Carl Sagan yang atheist menggunakan pertanyaan yang sama ini dalam bukunya Contact[5] (yang masuk dalam daftar penjualan terlaris di The New York Times), dan film Contact, yang berdasarkan buku Sagan, juga menggunakan itu. Dalam buku tersebut, karakter rekaan Ellie tidak dapat memperoleh jawaban tentang isteri Kain, dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, dari seorang isteri pendeta, yang merupakan pemimpin kelompok diskusi gereja.[6]
Sagan secara cerdik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa—seperti "Siapakah isteri Kain?"—pertanyaan-pertanyaan yang acap kali ditujukan pada orang Kristen sebagai usaha untuk membuktikan bahwa Alkitab tak dapat dipertahankan. Sedihnya, kebanyakan Orang Kristen mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini! Sekalipun, jawaban-jawaban itu tersedia. Namun, karena kebanyakan gereja tidak memiliki cukup pengajaran tentang apologetik,[7] khususnya mengenai Kitab Kejadian, kebanyakan orang-orang percaya di dalam gereja itu tidak "selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya pada kamu mengenai harapan yang kamu miliki" (1 Petrus 3:15).
Mengapa ini Penting?
Banyak kaum skeptik menyatakan bahwa, agar Kain mendapatkan seorang isteri, haruslah ada “bangsa” manusia lain di bumi yang bukan merupakan turunan Adam dan Hawa. Bagi banyak orang, pertanyaan ini merupakan batu sandungan dalam menerima kisah penciptaan dalam kitab Kejadian dan catatannya mengenai hanya satu lelaki dan perempuan pada permulaan sejarah—sebuah catatan dimana banyak doktrin-doktrin Perjanjian Lama dan Baru bergantung. Para pembela kabar baik harus dapat memperlihatkan bahwa semua manusia adalah keturunan dari satu lelaki dan satu perempuan (Adam dan Hawa)—karena hanya orang-orang yang merupakan turunan Adam dan Hawa yang dapat diselamatkan. Jadi, para orang percaya perlu untuk dapat menjelaskan isteri Kain dan menunjukkan dengan jelas bahwa ia adalah keturunan Adam dan Hawa. (Ayat Alkitab yang berhubungan Kejadian 4:1-5:5.) Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita akan pertama-tama menunjukkan bagaimana pentingnya ini terhadap makna kabar baik.
Adam.
Manusia Pertama
Sebab itu, sekalipun lewat satu orang dosa masuk ke dalam dunia, dan dosa menimbulkan maut, demikianlah maut menjalar pada seluruh umat manusia, sebab semua orang telah berdosa. (Roma 5:12). Kita membaca dalam 1 Korintus 15:45 bahwa Adam adalah “manusia pertama.” Tuhan tidak memulai dengan membuat satu kelompok manusia. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa hanya Adam yang dapat diselamatkan. Roma 5 mengajarkan bahwa kita berdosa karena Adam berdosa. Hukuman mati, yang diterima Adam sebagai penghakiman akan dosa ketidakpatuhannya, juga diberlakukan kepada semua keturunannya. Karena Adam adalah pemimpin bangsa manusia ketika ia “jatuh,” kita yang merupakan keturunan Adam juga “jatuh.” Sehingga, kita semua terpisahkan dari Tuhan. Konsekuensi terakhir dari dosa adalah perpisahan dengan Tuhan dalam keberadaan kita yang berdosa selamanya. Namun, kabar gembiranya adalah adanya jalan bagi kita untuk kembali kepada Tuhan! Karena manusia membawa dosa dan maut kedalam dunia, semua keturunan Adam butuh Manusia yang tak berdosa untuk membayarkan hukuman bagi dosa dan kematian. Walau bagaimanapun, Alkitab mengajarkan bahwa “semua telah berdosa” (Roma 3:23). Apakah pemecahannya?
Adam yang Terakhir
Tuhan menyediakan pemecahannya—sebuah jalan yang mengantarkan manusia dari kemalangannya. Paulus menjelaskan dalam 1 Korintus 15 bahwa Tuhan memberikan Adam yang lain! Anak Allah mengambil bentuk manusia dalam keberadaan IlahiNya, menjadi Tuhan-manusia—Yesus Kristus. Dalam kemanusiaannya Dia adalah keturunan Adam (lewat Nuh, Abraham dan David)—Ia karenanya menjadi saudara kita! Dia disebut “Adam yang terakhir” (1 Korintus 15:45), karena Dia menggantikan tempat Adam yang pertama. Dia menjadi pemimpin baru dan, karena Dia tak berdosa, Dia sanggup membayarkan upah dosa:
Sebab oleh satu orang datanglah maut, oleh satu orang datang pula kebangkitan bagi orang mati. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 15:21-22).[8] Kristus mengalami kematian (hukuman dosa) di salib, mencurahkan darahNya ("tanpa curahan darahNya takkan ada pengampunan" Ibrani 9:22) agar siapapun yang menyesali dosa ketidakpatuhan mereka dan yang menaruh kepercayaan dalam pekerjaanNya di kayu salib dapat dipersatukan kembali dengan Allah. Oleh sebab Alkitab mengatakan semua manusia adalah pendosa, kecuali Allah-Manusia Yesus, dan kita semua berhubungan ("Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa untuk mendiami seluruh muka bumi" Kisah Rasul-rasul 17:26), kabar baik memiliki arti hanya bila berdasarkan bahwa semua manusia yang hidup dan yang pernah hidup adalah keturunan dari manusia pertama Adam.[9] Bila tidak, maka kabar baik tak dapat dijelaskan ataupun dipertahankan. Kitab Ibrani menegaskan bagaimana Yesus menerima beban sebagai manusia untuk menyelamatkan umat manusia (Ibrani 2:11-18). Karenanya, hanya keturunan manusia pertama Adam yang dapat diselamatkan.
Semua Bersaudara
Jadi, hanya ada satu manusia pada mulanya—terbuat dari tanah di bumi (Kejadian 2:7). Ini juga serarti bahwa isteri Kain adalah keturunan dari Adam. Ia tidak mungkin datang dari “bangsa” manusia lain dan pasti merupakan salah satu dari keturunan-keturunan Adam.
Perempuan Pertama
Dalam Kejadian 3:20 kita membaca,"Adam menamakan isterinya Hawa; karena perempuan itu menjadi ibu seluruh umat manusia ."[10] Dengan kata lain, semua orang adalah keturunan dari Adam dan Hawa—ia adalah perempuan pertama. Hawa terbuat dari tulang rusuk Adam (Kejadian 2:21-24)—ini merupakan kejadian yang unik. Yesus (Matius 19:4-6) dan Paulus (Efesus 5:31) mempergunakan kejadian bersejarah dan hanya terjadi sekali ini sebagai dasar pengajaran bagi perkawinan antara seorang lelaki dan seorang perempuan. Juga, dalam Kejadian 2:20, kita diberitahu bahwa ketika Adam melihat kepada binatang-binatang, ia tidak dapat menemukan pasangannya—tak ada satupun dari kaumnya. Semua ini menjelaskan bahwa hanya ada satu perempuan, isteri Adam, pada mulanya. Tak pernah ada perempuan lain disekitarnya yang bukan merupakan keturunan-keturunan Hawa. Bila orang Kristen tidak dapat mempertahankan bahwa semua manusia (termasuk isteri Kain) dapat dilacak leluhurnya sampai ke Adam dan Hawa, maka bagaimana mereka dapat memahami dan menjelaskan kabar baik? Bagaimana mereka dapat membenarkan pengiriman misionaris ke setiap suku dan bangsa? Karena itu, orang harus dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain, untuk memperlihatkan bahwa orang Kristen mampu mempertahankan kabar baik dan semua yang diajarkannya.
Saudara-saudara Lelaki dan Perempuan Kain
Kain adalah anak pertama Adam dan Hawa seperti yang dicatat dalam Skriptur (Kejadian 4:1). Saudara-saudara lelakinya, Habel (Kejadian 4:2) dan Set (Kejadian 4:25), adalah bagian dari generasi pertama dari anak-anak yang lahir di bumi ini. Walau hanya ketiga anak lelaki ini yang disebut namanya, Adam dan Hawa memiliki anak-anak yang lain. Dalam Kejadian 5:4 sebuah pernyataan menyimpulkan kehidupan Adam dan Hawa—"Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan." Tidak dikatakan kapan mereka lahir. Banyak yang mungkin telah lahir dalam 130 tahun (Kejadian 5:3) sebelum Set lahir. Selama kehidupannya, Adam dan Hawa memiliki sejumlah anak-anak lelaki dan perempuan. Sejarawan Yahudi Josephus menulis bahwa, "Jumlah anak-anak Adam, sebagaimana yang dikatakan tradisi lampau, adalah tigapuluh tiga lelaki dan duapuluh tiga perempuan." [11]. Alkitab tidak mengatakan kepada kita berapa banyak anak yang dilahirkan dari Adam dan Hawa. Namun, mempertimbangkan rentang kehidupan mereka yang panjang (Adam hidup selama 930 tahun—Kejadian 5:5), masuk akal bila menyatakan mereka ada banyak! Ingat, Mereka diperintahkan untuk "Beranakcuculah, dan bertambah banyak" (Kejadian 1:28).
Sang Isteri
Jika kita sekarang bekerja sepenuhnya dari Ayat Suci, tanpa adanya prasangka pribadi atau pemikiran-pemikiran di luar-Alkitabiah lainnya, maka kembali ke permulaan, ketika hanya ada generasi yang pertama, saudara- saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka atau takkan ada generasi-generasi berikutnya! Kita tidak diberitahu kapan Kain menikah ataupun detail-detail tentang perkawinan dan anak-anak lainnya, tapi kita dapat mengatakan dengan yakin bahwa beberapa saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka pada awal sejarah manusia.
Keberatan-keberatan—Hukum-hukum Tuhan
Banyak orang serta merta menolak kesimpulan bahwa anak-anak lelaki dan perempuan Adam dan Hawa kawin satu sama lain dengan merujuk kepada hukum yang menentang perkawinan antar saudara lelaki-perempuan. Beberapa berkata bahwa kamu tidak dapat mengawini saudaramu. Sebenarnya, jika kamu tidak mengawini saudaramu, kamu tidak kawin dengan manusia! Seorang isteri memiliki pertalian dengan suaminya bahkan sebelum mereka menikah karena semua orang adalah keturunan Adam dan Hawa—semua adalah dari “satu darah.” Hukum yang melarang pernikahan antar kerabat dekat belum dinyatakan sampai ketika jamannya Musa (Imamat 18-20). Mengingat pernikahan adalah antara satu lelaki dengan satu perempuan untuk selamanya (berdasarkan Kejadian 1 dan 2), tak ada pelanggaran terhadap hukum Allah pada awalnya saat kerabat dekat (bahkan saudara-saudara lelaki dan perempuan) kawin satu sama lain. Ingat bahwa Abraham menikahi saudara tirinya (Kejadian 20:12). Allah memberkati persekutuan ini untuk menghasilkan orang-orang Yahudi melalui Ishak dan Yakub. Itu tidak sampai sekitar 400 tahun kemudian dimana Allah memberikan Musa hukum-hukum yang melarang perkawinan seperti itu.
Kelainan-kelainan Biologis
Kini, saudara-saudara lelaki dan perempuan (juga saudara-saudara tiri lelaki dan perempuan, dsb.) tidak diijinkan oleh hukum untuk menikah karena anak-anak mereka memiliki resiko tinggi yang tak dapat diterima yaitu menjadi cacat. Semakin dekat kekerabatan orangtua, semakin mungkin keturunannya akan menjadi cacat. Ada suatu alasan genetis yang kuat bagi hukum-hukum tersebut yang mudah untuk dipahami. Setiap orang memiliki dua set gen, ada sekitar 130,000 pasang yang menentukan bagaimana seseorang terbentuk dan berfungsi. Setiap orang mewarisi satu gen dari setiap pasang milik masing-masing orangtua. Sayangnya, gen-gen sekarang mengandung banyak kesalahan (karena dosa dan Kutukan), dan kesalahan-kesalahan ini muncul dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, beberapa orang membiarkan rambutnya tumbuh menutupi telinga mereka untuk menyembunyikan kenyataan bahwa satu telinga lebih rendah dari yang satunya—atau mungkin hidung seseorang terletak tidak benar-benar di tengah mukanya, atau rahang seseorang agak sedikit tidak berbentuk—dan sebagainya. Mari kita akui, alasan utama kita mengatakan normal kepada sesama adalah karena permufakatan umum kita untuk melakukan hal itu.
Semakin jauh kekerabatan orangtua, semakin mungkin mereka akan memiliki kesalahan-kesalahan berbeda dalam gen-gen mereka.Anak-anak, yang mewarisi satu set gen dari setiap orangtuanya, sepertinya akan berakhir dengan memiliki sepasang gen yang mengandung maksimum satu gen buruk dalam setiap pasangnya. Gen yang baik cenderung menolak yang buruk sehingga suatu kelainan (yang serius, tentu saja) tidak terjadi. Daripada memiliki telinga-telinga yang benar-benar cacat, misalnya, seseorang mungkin akan memiliki telinga yang tertekuk! (Secara keseluruhan, walaupun begitu, bangsa manusia pelan-pelan semakin memburuk sebagaimana kesalahan-kesalahan terhimpun sedikit demi sedikit, generasi ke generasi.) Namun, semakin dekat hubungan kekerabatan dua orang, semakin mungkin mereka mendapatkan kesalahan-kesalahan yang sama dalam gen-gen mereka, karena semua itu diwarisi dari orangtua yang sama. Karena itu, seorang saudara lelaki dan seorang saudara perempuan sepertinya lebih mungkin memiliki kesalahan yang sama dalam gen mereka. Seorang anak hasil dari perpaduan hubungan saudara kandung seperti itu dapat mewarisi gen buruk yang sama pada sepasang gen yang sama dari keduanya, berakibat dua salinan buruk dari gen dan kerusakan yang serius.
Adam dan Hawa bukan sudah menghimpun kesalahan-kesalahan genetis. Saat kedua orang pertama diciptakan, secara fisik mereka sempurna. Apapun yang dibuat Tuhan adalah “sangat bagus” (Kejadian 1:31), sehingga gen-gen mereka juga sempurna—tanpa kesalahan! Namun, saat dosa memasuki dunia (karena Adam—Kejadian 3:6, Roma 5:12), Tuhan mengutuk dunia sehingga ciptaan yang sempurna itu kemudian mulai memburuk, yaitu dengan, menderita kematian dan kerusakan (Roma 8:22). Lebih dari ribuan tahun, generasi ini telah menghasilkan segala macam kesalahan-kesalahan genetik dalam mahluk hidup. Kain adalah generasi anak-anak pertama yang lahir. Ia (sebagaimana juga saudara- saudara lelaki dan perempuannya) sebenarnya menerima tak satupun gen-gen tak sempurna dari Adam dan Hawa, karena akibat dari dosa dan Kutukan masih sangat sedikit pada mulanya (perlu waktu bagi salinan-salinan kesalahan ini untuk terhimpun). Dalam situasi itu, saudara lelaki dan saudara perempuan dapat menikah dengan persetujuan Allah, tanpa kemungkinan untuk menghasilkan keturunan yang cacat. Pada saat Musa (beberapa ribu tahun kemudian), kesalahan-kesalahan yang semakin buruk kemudian akan bertambah dalam ras manusia hingga sampai tingkat tertentu dimana cukup sudah bagi Allah untuk melarang pernikahan saudara lelaki-saudara perempuan (dan kerabat dekat) (Imamat 18-20).[12] (Juga, sudah ada banyak orang di muka bumi saat itu, dan tak ada alasan bagi kerabat dekat untuk menikah.)
Kain dan Tanah Nod
Beberapa menyatakan bahwa ayat dalam Kejadian 4:16-17 memiliki arti bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan seorang isteri. Sehingga, mereka dapat menyimpulkan harus ada bangsa manusia lain di bumi, yang bukan merupakan keturunan Adam, yang menghasilkan isteri Kain. Dan Kain pergi dari hadapan Tuhan, dan menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Kemudian Kain bersetubuh dengan isterinya; dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh: kemudian Kain mendirikan suatu kota, dan dinamainya kota itu, menurut nama anaknya, Henokh. Dari yang telah disebutkan sebelumnya, sudah jelas bahwa semua manusia, termasuk isteri Kain, adalah keturunan Adam. Bagaimanapun juga ayat ini tidak mengatakan bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan isterinya. John Calvin, mengomentari ayat-ayat ini, menyatakan:
Dari isi kita bisa menyimpulkan bahwa Kain, sebelum ia membunuh saudaranya, telah menikahi seorang perempuan; kalau tidak Musa sekarang telah menghubungkan sesuatu mengenai perkawinannya.[13] Kain telah menikah sebelum ia pergi ke tanah Nod. Ia tidak bertemu seorang isteri di sana, namun “bersetubuh” (melakukan hubungan seksual dengan isterinya.[14] Yang lain mendebat bahwa karena Kain medirikan sebuah “kota” di tanah Nod, pastilah sudah ada banyak orang di situ. Namun, kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “kota” tidak harus berarti apa yang kita perkirakan dari pengertian “kota” sekarang. Kata itu berarti sebuah "kota kecil yang dikelilingi dinding" atau suatu perkemahan yang dijaga.[15] Bahkan seratus orang sudah cukup untuk “kota” semacam itu. Meskipun demikian, mungkin sudah ada banyak keturunan Adam di bumi pada saat kematian Habel.
Siapa yang ditakuti oleh Kain? (Kejadian 4:14)
Beberapa menegaskan bahwa pasti ada banyak orang di bumi selain keturunan Adam dan Hawa, kalau tidak Kain tidak perlu takut kepada orang yang ingin menghabisinya karena ia membunuh Habel. Pertama, sebelum pemerintahan sipil diadakan untuk menghukum para pembunuh (Kejadian 9:6), seseorang akan memiliki keinginan untuk mencelakai Kain karena membunuh Habel hanya jika mereka memiliki hubungan dekat dengan Habel! Orang asing akan sulit peduli. Jadi orang-orang yang ditakuti Kain tidak mungkin orang-orang dari bangsa lain.
Kedua, Kain dan Habel lahir beberapa waktu lamanya sebelum kematian Habel. Kejadian 4:3 mencatat:
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan.
Perhatikan ungkapan "beberapa waktu lamanya." Kita tahu bahwa Set lahir ketika Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3), dan Hawa melihatnya sebagai “pengganti” Habel (Kejadian 4:25). Karena itu, jaman sejak kelahiran Kain hingga kematian Habel mungkin ada 100 tahun atau lebih—memungkinkan banyak kesempatan bagi anak-anak Adam dan Hawa lainnya untuk menikah dan beranak- cucu. Pada saat Habel dibunuh, mungkin sudah ada sejumlah besar keturunan Adam dan Hawa, termasuk beberapa generasi.
Dari mana Teknologi Datang?
Beberapa menyatakan bahwa bagi Kain untuk pergi ke tanah Nod dan mendirikan suatu kota pastilah membutuhkan banyak teknologi yang harus sudah tersedia di tempat itu, yang mungkin dikembangkan oleh “bangsa-bangsa” lain. Namun, keturunan Adam dan Hawa merupakan orang-orang yang amat berakal. Yubal membuat peralatan musik seperti kecapi dan seruling (Kejadian 4:21), dan Tubal-Kain bekerja dengan tembaga and iron (Kejadian 4:22). Karena indoktrinasi evolusioner yang hebat, banyak orang sekarang berpikir bahwa generasi kita merupakan yang terpandai yang pernah ada di planet ini. Namun hanya karena kita memiliki pesawat jet dan komputer, bukan berarti bahwa kita adalah yang paling berakal. Teknologi modern berasal dari akumulasi ilmu pengetahuan. Kita bersandar pada mereka yang telah meninggal sebelum kita. Otak kita telah menderita sejak 6,000 tahun (sejak Adam) karena Kutukan. Kita benar-benar merosot dibandingkan dengan orang-orang dari generasi-generasi lampau. Kita sekarang mungkin tidak memiliki sedikitpun kecerdasan maupun daya cita sebagaimana yang dimiliki anak-anak Adam dan Hawa. Ayat Suci memberikan kita penglihatan tentang apa yang terlihat sebagai penemuan besar dari abad permulaan.[16]
Kesimpulan
Banyak orang Kristen tidak dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain karena mereka terfokus pada dunia saat ini (dan permasalahan yang berhubungan dengan pernikahan antar kerabat dekat), dan tidak memahami secara jernih catatan bersejarah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Mereka berusaha untuk menterjemahkan Kejadian dari situasi kita sekarang, daripada memahami sejarah dunia yang sebenarnya secara alkitabiah dan perubahan-perubahan yang muncul karena dosa. Karena mereka tidak membangun pandangan dunia mereka berdasarkan Ayat Suci, mereka tersilaukan oleh jawaban-jawaban yang sederhana. Kitab Kejadian adalah catatan tentang Tuhan yang berada disitu saat sejarah terjadi. Ini adalah sabda Dia yang mengetahui semuanya, dan yang merupakan saksi yang dapat dipercaya dari masa lalu. Jadi, ketika kita menggunakan Kejadian sebagai dasar untuk memahami sejarah, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin merupakan misteri.
Dunia pers terarah pada persidangan ini, dan apa yang mereka dengar telah mempengaruhi Kekristenan hingga hari ini—Orang Kristen dipandang tidak dapat membela isi Alkitab. Kaum skeptik kemudian membuat kesimpulan yang secara logis keliru dalam menyimpulkan bahwa rekaman Alkitab tak dapat dipertahankan! Carl Sagan yang atheist menggunakan pertanyaan yang sama ini dalam bukunya Contact[5] (yang masuk dalam daftar penjualan terlaris di The New York Times), dan film Contact, yang berdasarkan buku Sagan, juga menggunakan itu. Dalam buku tersebut, karakter rekaan Ellie tidak dapat memperoleh jawaban tentang isteri Kain, dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, dari seorang isteri pendeta, yang merupakan pemimpin kelompok diskusi gereja.[6]
Sagan secara cerdik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa—seperti "Siapakah isteri Kain?"—pertanyaan-pertanyaan yang acap kali ditujukan pada orang Kristen sebagai usaha untuk membuktikan bahwa Alkitab tak dapat dipertahankan. Sedihnya, kebanyakan Orang Kristen mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini! Sekalipun, jawaban-jawaban itu tersedia. Namun, karena kebanyakan gereja tidak memiliki cukup pengajaran tentang apologetik,[7] khususnya mengenai Kitab Kejadian, kebanyakan orang-orang percaya di dalam gereja itu tidak "selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya pada kamu mengenai harapan yang kamu miliki" (1 Petrus 3:15).
Mengapa ini Penting?
Banyak kaum skeptik menyatakan bahwa, agar Kain mendapatkan seorang isteri, haruslah ada “bangsa” manusia lain di bumi yang bukan merupakan turunan Adam dan Hawa. Bagi banyak orang, pertanyaan ini merupakan batu sandungan dalam menerima kisah penciptaan dalam kitab Kejadian dan catatannya mengenai hanya satu lelaki dan perempuan pada permulaan sejarah—sebuah catatan dimana banyak doktrin-doktrin Perjanjian Lama dan Baru bergantung. Para pembela kabar baik harus dapat memperlihatkan bahwa semua manusia adalah keturunan dari satu lelaki dan satu perempuan (Adam dan Hawa)—karena hanya orang-orang yang merupakan turunan Adam dan Hawa yang dapat diselamatkan. Jadi, para orang percaya perlu untuk dapat menjelaskan isteri Kain dan menunjukkan dengan jelas bahwa ia adalah keturunan Adam dan Hawa. (Ayat Alkitab yang berhubungan Kejadian 4:1-5:5.) Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita akan pertama-tama menunjukkan bagaimana pentingnya ini terhadap makna kabar baik.
Adam.
Manusia Pertama
Sebab itu, sekalipun lewat satu orang dosa masuk ke dalam dunia, dan dosa menimbulkan maut, demikianlah maut menjalar pada seluruh umat manusia, sebab semua orang telah berdosa. (Roma 5:12). Kita membaca dalam 1 Korintus 15:45 bahwa Adam adalah “manusia pertama.” Tuhan tidak memulai dengan membuat satu kelompok manusia. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa hanya Adam yang dapat diselamatkan. Roma 5 mengajarkan bahwa kita berdosa karena Adam berdosa. Hukuman mati, yang diterima Adam sebagai penghakiman akan dosa ketidakpatuhannya, juga diberlakukan kepada semua keturunannya. Karena Adam adalah pemimpin bangsa manusia ketika ia “jatuh,” kita yang merupakan keturunan Adam juga “jatuh.” Sehingga, kita semua terpisahkan dari Tuhan. Konsekuensi terakhir dari dosa adalah perpisahan dengan Tuhan dalam keberadaan kita yang berdosa selamanya. Namun, kabar gembiranya adalah adanya jalan bagi kita untuk kembali kepada Tuhan! Karena manusia membawa dosa dan maut kedalam dunia, semua keturunan Adam butuh Manusia yang tak berdosa untuk membayarkan hukuman bagi dosa dan kematian. Walau bagaimanapun, Alkitab mengajarkan bahwa “semua telah berdosa” (Roma 3:23). Apakah pemecahannya?
Adam yang Terakhir
Tuhan menyediakan pemecahannya—sebuah jalan yang mengantarkan manusia dari kemalangannya. Paulus menjelaskan dalam 1 Korintus 15 bahwa Tuhan memberikan Adam yang lain! Anak Allah mengambil bentuk manusia dalam keberadaan IlahiNya, menjadi Tuhan-manusia—Yesus Kristus. Dalam kemanusiaannya Dia adalah keturunan Adam (lewat Nuh, Abraham dan David)—Ia karenanya menjadi saudara kita! Dia disebut “Adam yang terakhir” (1 Korintus 15:45), karena Dia menggantikan tempat Adam yang pertama. Dia menjadi pemimpin baru dan, karena Dia tak berdosa, Dia sanggup membayarkan upah dosa:
Sebab oleh satu orang datanglah maut, oleh satu orang datang pula kebangkitan bagi orang mati. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 15:21-22).[8] Kristus mengalami kematian (hukuman dosa) di salib, mencurahkan darahNya ("tanpa curahan darahNya takkan ada pengampunan" Ibrani 9:22) agar siapapun yang menyesali dosa ketidakpatuhan mereka dan yang menaruh kepercayaan dalam pekerjaanNya di kayu salib dapat dipersatukan kembali dengan Allah. Oleh sebab Alkitab mengatakan semua manusia adalah pendosa, kecuali Allah-Manusia Yesus, dan kita semua berhubungan ("Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa untuk mendiami seluruh muka bumi" Kisah Rasul-rasul 17:26), kabar baik memiliki arti hanya bila berdasarkan bahwa semua manusia yang hidup dan yang pernah hidup adalah keturunan dari manusia pertama Adam.[9] Bila tidak, maka kabar baik tak dapat dijelaskan ataupun dipertahankan. Kitab Ibrani menegaskan bagaimana Yesus menerima beban sebagai manusia untuk menyelamatkan umat manusia (Ibrani 2:11-18). Karenanya, hanya keturunan manusia pertama Adam yang dapat diselamatkan.
Semua Bersaudara
Jadi, hanya ada satu manusia pada mulanya—terbuat dari tanah di bumi (Kejadian 2:7). Ini juga serarti bahwa isteri Kain adalah keturunan dari Adam. Ia tidak mungkin datang dari “bangsa” manusia lain dan pasti merupakan salah satu dari keturunan-keturunan Adam.
Perempuan Pertama
Dalam Kejadian 3:20 kita membaca,"Adam menamakan isterinya Hawa; karena perempuan itu menjadi ibu seluruh umat manusia ."[10] Dengan kata lain, semua orang adalah keturunan dari Adam dan Hawa—ia adalah perempuan pertama. Hawa terbuat dari tulang rusuk Adam (Kejadian 2:21-24)—ini merupakan kejadian yang unik. Yesus (Matius 19:4-6) dan Paulus (Efesus 5:31) mempergunakan kejadian bersejarah dan hanya terjadi sekali ini sebagai dasar pengajaran bagi perkawinan antara seorang lelaki dan seorang perempuan. Juga, dalam Kejadian 2:20, kita diberitahu bahwa ketika Adam melihat kepada binatang-binatang, ia tidak dapat menemukan pasangannya—tak ada satupun dari kaumnya. Semua ini menjelaskan bahwa hanya ada satu perempuan, isteri Adam, pada mulanya. Tak pernah ada perempuan lain disekitarnya yang bukan merupakan keturunan-keturunan Hawa. Bila orang Kristen tidak dapat mempertahankan bahwa semua manusia (termasuk isteri Kain) dapat dilacak leluhurnya sampai ke Adam dan Hawa, maka bagaimana mereka dapat memahami dan menjelaskan kabar baik? Bagaimana mereka dapat membenarkan pengiriman misionaris ke setiap suku dan bangsa? Karena itu, orang harus dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain, untuk memperlihatkan bahwa orang Kristen mampu mempertahankan kabar baik dan semua yang diajarkannya.
Saudara-saudara Lelaki dan Perempuan Kain
Kain adalah anak pertama Adam dan Hawa seperti yang dicatat dalam Skriptur (Kejadian 4:1). Saudara-saudara lelakinya, Habel (Kejadian 4:2) dan Set (Kejadian 4:25), adalah bagian dari generasi pertama dari anak-anak yang lahir di bumi ini. Walau hanya ketiga anak lelaki ini yang disebut namanya, Adam dan Hawa memiliki anak-anak yang lain. Dalam Kejadian 5:4 sebuah pernyataan menyimpulkan kehidupan Adam dan Hawa—"Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan." Tidak dikatakan kapan mereka lahir. Banyak yang mungkin telah lahir dalam 130 tahun (Kejadian 5:3) sebelum Set lahir. Selama kehidupannya, Adam dan Hawa memiliki sejumlah anak-anak lelaki dan perempuan. Sejarawan Yahudi Josephus menulis bahwa, "Jumlah anak-anak Adam, sebagaimana yang dikatakan tradisi lampau, adalah tigapuluh tiga lelaki dan duapuluh tiga perempuan." [11]. Alkitab tidak mengatakan kepada kita berapa banyak anak yang dilahirkan dari Adam dan Hawa. Namun, mempertimbangkan rentang kehidupan mereka yang panjang (Adam hidup selama 930 tahun—Kejadian 5:5), masuk akal bila menyatakan mereka ada banyak! Ingat, Mereka diperintahkan untuk "Beranakcuculah, dan bertambah banyak" (Kejadian 1:28).
Sang Isteri
Jika kita sekarang bekerja sepenuhnya dari Ayat Suci, tanpa adanya prasangka pribadi atau pemikiran-pemikiran di luar-Alkitabiah lainnya, maka kembali ke permulaan, ketika hanya ada generasi yang pertama, saudara- saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka atau takkan ada generasi-generasi berikutnya! Kita tidak diberitahu kapan Kain menikah ataupun detail-detail tentang perkawinan dan anak-anak lainnya, tapi kita dapat mengatakan dengan yakin bahwa beberapa saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka pada awal sejarah manusia.
Keberatan-keberatan—Hukum-hukum Tuhan
Banyak orang serta merta menolak kesimpulan bahwa anak-anak lelaki dan perempuan Adam dan Hawa kawin satu sama lain dengan merujuk kepada hukum yang menentang perkawinan antar saudara lelaki-perempuan. Beberapa berkata bahwa kamu tidak dapat mengawini saudaramu. Sebenarnya, jika kamu tidak mengawini saudaramu, kamu tidak kawin dengan manusia! Seorang isteri memiliki pertalian dengan suaminya bahkan sebelum mereka menikah karena semua orang adalah keturunan Adam dan Hawa—semua adalah dari “satu darah.” Hukum yang melarang pernikahan antar kerabat dekat belum dinyatakan sampai ketika jamannya Musa (Imamat 18-20). Mengingat pernikahan adalah antara satu lelaki dengan satu perempuan untuk selamanya (berdasarkan Kejadian 1 dan 2), tak ada pelanggaran terhadap hukum Allah pada awalnya saat kerabat dekat (bahkan saudara-saudara lelaki dan perempuan) kawin satu sama lain. Ingat bahwa Abraham menikahi saudara tirinya (Kejadian 20:12). Allah memberkati persekutuan ini untuk menghasilkan orang-orang Yahudi melalui Ishak dan Yakub. Itu tidak sampai sekitar 400 tahun kemudian dimana Allah memberikan Musa hukum-hukum yang melarang perkawinan seperti itu.
Kelainan-kelainan Biologis
Kini, saudara-saudara lelaki dan perempuan (juga saudara-saudara tiri lelaki dan perempuan, dsb.) tidak diijinkan oleh hukum untuk menikah karena anak-anak mereka memiliki resiko tinggi yang tak dapat diterima yaitu menjadi cacat. Semakin dekat kekerabatan orangtua, semakin mungkin keturunannya akan menjadi cacat. Ada suatu alasan genetis yang kuat bagi hukum-hukum tersebut yang mudah untuk dipahami. Setiap orang memiliki dua set gen, ada sekitar 130,000 pasang yang menentukan bagaimana seseorang terbentuk dan berfungsi. Setiap orang mewarisi satu gen dari setiap pasang milik masing-masing orangtua. Sayangnya, gen-gen sekarang mengandung banyak kesalahan (karena dosa dan Kutukan), dan kesalahan-kesalahan ini muncul dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, beberapa orang membiarkan rambutnya tumbuh menutupi telinga mereka untuk menyembunyikan kenyataan bahwa satu telinga lebih rendah dari yang satunya—atau mungkin hidung seseorang terletak tidak benar-benar di tengah mukanya, atau rahang seseorang agak sedikit tidak berbentuk—dan sebagainya. Mari kita akui, alasan utama kita mengatakan normal kepada sesama adalah karena permufakatan umum kita untuk melakukan hal itu.
Semakin jauh kekerabatan orangtua, semakin mungkin mereka akan memiliki kesalahan-kesalahan berbeda dalam gen-gen mereka.Anak-anak, yang mewarisi satu set gen dari setiap orangtuanya, sepertinya akan berakhir dengan memiliki sepasang gen yang mengandung maksimum satu gen buruk dalam setiap pasangnya. Gen yang baik cenderung menolak yang buruk sehingga suatu kelainan (yang serius, tentu saja) tidak terjadi. Daripada memiliki telinga-telinga yang benar-benar cacat, misalnya, seseorang mungkin akan memiliki telinga yang tertekuk! (Secara keseluruhan, walaupun begitu, bangsa manusia pelan-pelan semakin memburuk sebagaimana kesalahan-kesalahan terhimpun sedikit demi sedikit, generasi ke generasi.) Namun, semakin dekat hubungan kekerabatan dua orang, semakin mungkin mereka mendapatkan kesalahan-kesalahan yang sama dalam gen-gen mereka, karena semua itu diwarisi dari orangtua yang sama. Karena itu, seorang saudara lelaki dan seorang saudara perempuan sepertinya lebih mungkin memiliki kesalahan yang sama dalam gen mereka. Seorang anak hasil dari perpaduan hubungan saudara kandung seperti itu dapat mewarisi gen buruk yang sama pada sepasang gen yang sama dari keduanya, berakibat dua salinan buruk dari gen dan kerusakan yang serius.
Adam dan Hawa bukan sudah menghimpun kesalahan-kesalahan genetis. Saat kedua orang pertama diciptakan, secara fisik mereka sempurna. Apapun yang dibuat Tuhan adalah “sangat bagus” (Kejadian 1:31), sehingga gen-gen mereka juga sempurna—tanpa kesalahan! Namun, saat dosa memasuki dunia (karena Adam—Kejadian 3:6, Roma 5:12), Tuhan mengutuk dunia sehingga ciptaan yang sempurna itu kemudian mulai memburuk, yaitu dengan, menderita kematian dan kerusakan (Roma 8:22). Lebih dari ribuan tahun, generasi ini telah menghasilkan segala macam kesalahan-kesalahan genetik dalam mahluk hidup. Kain adalah generasi anak-anak pertama yang lahir. Ia (sebagaimana juga saudara- saudara lelaki dan perempuannya) sebenarnya menerima tak satupun gen-gen tak sempurna dari Adam dan Hawa, karena akibat dari dosa dan Kutukan masih sangat sedikit pada mulanya (perlu waktu bagi salinan-salinan kesalahan ini untuk terhimpun). Dalam situasi itu, saudara lelaki dan saudara perempuan dapat menikah dengan persetujuan Allah, tanpa kemungkinan untuk menghasilkan keturunan yang cacat. Pada saat Musa (beberapa ribu tahun kemudian), kesalahan-kesalahan yang semakin buruk kemudian akan bertambah dalam ras manusia hingga sampai tingkat tertentu dimana cukup sudah bagi Allah untuk melarang pernikahan saudara lelaki-saudara perempuan (dan kerabat dekat) (Imamat 18-20).[12] (Juga, sudah ada banyak orang di muka bumi saat itu, dan tak ada alasan bagi kerabat dekat untuk menikah.)
Kain dan Tanah Nod
Beberapa menyatakan bahwa ayat dalam Kejadian 4:16-17 memiliki arti bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan seorang isteri. Sehingga, mereka dapat menyimpulkan harus ada bangsa manusia lain di bumi, yang bukan merupakan keturunan Adam, yang menghasilkan isteri Kain. Dan Kain pergi dari hadapan Tuhan, dan menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Kemudian Kain bersetubuh dengan isterinya; dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh: kemudian Kain mendirikan suatu kota, dan dinamainya kota itu, menurut nama anaknya, Henokh. Dari yang telah disebutkan sebelumnya, sudah jelas bahwa semua manusia, termasuk isteri Kain, adalah keturunan Adam. Bagaimanapun juga ayat ini tidak mengatakan bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan isterinya. John Calvin, mengomentari ayat-ayat ini, menyatakan:
Dari isi kita bisa menyimpulkan bahwa Kain, sebelum ia membunuh saudaranya, telah menikahi seorang perempuan; kalau tidak Musa sekarang telah menghubungkan sesuatu mengenai perkawinannya.[13] Kain telah menikah sebelum ia pergi ke tanah Nod. Ia tidak bertemu seorang isteri di sana, namun “bersetubuh” (melakukan hubungan seksual dengan isterinya.[14] Yang lain mendebat bahwa karena Kain medirikan sebuah “kota” di tanah Nod, pastilah sudah ada banyak orang di situ. Namun, kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “kota” tidak harus berarti apa yang kita perkirakan dari pengertian “kota” sekarang. Kata itu berarti sebuah "kota kecil yang dikelilingi dinding" atau suatu perkemahan yang dijaga.[15] Bahkan seratus orang sudah cukup untuk “kota” semacam itu. Meskipun demikian, mungkin sudah ada banyak keturunan Adam di bumi pada saat kematian Habel.
Siapa yang ditakuti oleh Kain? (Kejadian 4:14)
Beberapa menegaskan bahwa pasti ada banyak orang di bumi selain keturunan Adam dan Hawa, kalau tidak Kain tidak perlu takut kepada orang yang ingin menghabisinya karena ia membunuh Habel. Pertama, sebelum pemerintahan sipil diadakan untuk menghukum para pembunuh (Kejadian 9:6), seseorang akan memiliki keinginan untuk mencelakai Kain karena membunuh Habel hanya jika mereka memiliki hubungan dekat dengan Habel! Orang asing akan sulit peduli. Jadi orang-orang yang ditakuti Kain tidak mungkin orang-orang dari bangsa lain.
Kedua, Kain dan Habel lahir beberapa waktu lamanya sebelum kematian Habel. Kejadian 4:3 mencatat:
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan.
Perhatikan ungkapan "beberapa waktu lamanya." Kita tahu bahwa Set lahir ketika Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3), dan Hawa melihatnya sebagai “pengganti” Habel (Kejadian 4:25). Karena itu, jaman sejak kelahiran Kain hingga kematian Habel mungkin ada 100 tahun atau lebih—memungkinkan banyak kesempatan bagi anak-anak Adam dan Hawa lainnya untuk menikah dan beranak- cucu. Pada saat Habel dibunuh, mungkin sudah ada sejumlah besar keturunan Adam dan Hawa, termasuk beberapa generasi.
Dari mana Teknologi Datang?
Beberapa menyatakan bahwa bagi Kain untuk pergi ke tanah Nod dan mendirikan suatu kota pastilah membutuhkan banyak teknologi yang harus sudah tersedia di tempat itu, yang mungkin dikembangkan oleh “bangsa-bangsa” lain. Namun, keturunan Adam dan Hawa merupakan orang-orang yang amat berakal. Yubal membuat peralatan musik seperti kecapi dan seruling (Kejadian 4:21), dan Tubal-Kain bekerja dengan tembaga and iron (Kejadian 4:22). Karena indoktrinasi evolusioner yang hebat, banyak orang sekarang berpikir bahwa generasi kita merupakan yang terpandai yang pernah ada di planet ini. Namun hanya karena kita memiliki pesawat jet dan komputer, bukan berarti bahwa kita adalah yang paling berakal. Teknologi modern berasal dari akumulasi ilmu pengetahuan. Kita bersandar pada mereka yang telah meninggal sebelum kita. Otak kita telah menderita sejak 6,000 tahun (sejak Adam) karena Kutukan. Kita benar-benar merosot dibandingkan dengan orang-orang dari generasi-generasi lampau. Kita sekarang mungkin tidak memiliki sedikitpun kecerdasan maupun daya cita sebagaimana yang dimiliki anak-anak Adam dan Hawa. Ayat Suci memberikan kita penglihatan tentang apa yang terlihat sebagai penemuan besar dari abad permulaan.[16]
Kesimpulan
Banyak orang Kristen tidak dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain karena mereka terfokus pada dunia saat ini (dan permasalahan yang berhubungan dengan pernikahan antar kerabat dekat), dan tidak memahami secara jernih catatan bersejarah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Mereka berusaha untuk menterjemahkan Kejadian dari situasi kita sekarang, daripada memahami sejarah dunia yang sebenarnya secara alkitabiah dan perubahan-perubahan yang muncul karena dosa. Karena mereka tidak membangun pandangan dunia mereka berdasarkan Ayat Suci, mereka tersilaukan oleh jawaban-jawaban yang sederhana. Kitab Kejadian adalah catatan tentang Tuhan yang berada disitu saat sejarah terjadi. Ini adalah sabda Dia yang mengetahui semuanya, dan yang merupakan saksi yang dapat dipercaya dari masa lalu. Jadi, ketika kita menggunakan Kejadian sebagai dasar untuk memahami sejarah, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin merupakan misteri.
Yudas
YUDAS artinya TERPUJILAH TUHAN Ada "delapan" orang bernama Yudas dalam Perjanjian Baru. <1> anak Yakobus keempat <2> leluhur Yesus Kristus <3> pemberontak di Galilea <4> orang Yahudi dari Damaskus <5> seorang nabi di Yerusalem, dipanggil juga Barnabas <6> murid Yesus Kristus, juga bernama Tadeus <7> Yudas saudara Yesus Kristus (Mat.13:55;Mrk.6:3) <8> Yudas Iskariot. Ada dua orang bernama Yudas yang menjadi murid Yesus Kristus yaitu Yudas Iskariot dan Yudas alias Tadeus. Yudas adalah kata Ibrani YEHUDAH sedangkan Tadeus adalah kata Yunani TADDAIOS (berhati besar). Injil Yohanes menulis "Yudas, yang bukan Iskariot" (Yohanes 14:22). Nama Yudas adalah nama umum pada masyarakat Yahudi, namun dari semuanya ada dua nama yang paling mungkin sebagai penulis surat YUDAS : Yudas anak Yakobus murid Tuhan (Luk.6:16;Kis.1:13); Yudas mempunyai isteri dan kemungkinan besar menyertainya dalam Pekabaran Injil (1Kor.9:5). Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. Yesus mengatakan: “Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
YUDAS ISKARIOT
*Markus 3:14, LAI TB, Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. KJV, And he ordained twelve, that they should be with him, and that he might send them forth to preach, TR, και εποιησεν δωδεκα ινα ωσιν μετ αυτου και ινα αποστελλη αυτους κηρυσσειν Translit, kai epoiêsen dôdeka hina hôsin met autou kai hina apostellê autous kêrussein Dalam daftar nama 12 murid, yang Yesus panggil untuk menyertai Dia ("ινα ωσιν μετ αυτου ; hina hôsin met autou", yang terdapat dalam Injil Sinoptik, nama Yudas selalu yang terakhir disebut, dan biasanya disertai keterangan dengan kesan buruk (umpamanya yang mengkhianati Dia; yang kemudian menjadi pengkhianat). Dia dapat dibandingkan dengan Yerobeam I dalam Perjanjian Lama, yang dengan jijik disebut sebagai yang mengakibatkan orang Israel berdosa. Kata iskariot, Iskariot ditambahkan pada namanya dalam naskah-naskah Sinoptik dan dalam Yohanes 12:4. Tapi dalam ayat-ayat Yohanes lainnya bermacam-macam bentuk lama itu. Nama Simon disebut sebagai ayah Yudas, dan Iskariot selanjutnya diterangkan dengan tambahan apo karuotou. Fakta-fakta tambahan karya Yohanes ini mengukuhkan asal kata Iskariot dari kata Ibrani isy qèriyot artinya orang Keriot. Keriot terletak di Moab menurut Yeremia 48:24,41; Amsal 2:2. Tapi ada kemungkinan tempat lain, yaitu Keriot-Hezron, yang letaknya 18 km sebelah selatan Hebron. Informasi geografis tentang Iskariot ini lebih baik daripada informasi yang didasarkan pada pelacakan kata itu sampai sikarios, melalui suatu kata yang di-Aram-kan, yaitu 'isqarya'a, pembunuh. Dalam kelompok rasul, Yudas adalah bendahara, sementara ayat Yohanes yang lain menyebut dia pencuri, terutama, menurut dugaan, ia menggelapkan uang yang dipercayakan kepadanya. Mengenai arti ini, yang akar kata kerjanya bastazo (mengambil) seperti tertera dalam papirus. Bagian akhir cerita Injil menjadi buram karena pengkhianatan satu orang dari 12 murid seperti berulang-ulang disebut. Ia mencela tindakan Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang sangat mahal. Sajian Yohanes ini menelanjangi ketamakan Yudas, yang tidak melihat unsur kristiani dalam perbuatan itu yang justru dipuji oleh Yesus. Yudas hanya melihat sesuatu yang dapat menambah dana rasul-rasul, dan dengan demikian menambah isi kantongnya sendiri. Bahkan kepalsuan hatinya dipoles lagi dengan mengatakan bahwa uang itu dapat diberikan untuk membantu orang miskin. Jadi sifat tamak ditambah lagi dengan sifat penipuan. Segera sesudah peristiwa Betania ini Yudas menghadap imam-imam kepala untuk mengkhianati Yesus. Injil Markus menyajikan fakta pengkhianatan itu, dan menambahkan bahwa imam-imam berjanji akan memberikan uang kepadanya. Injil Matius mencatat jumlah uang itu, mungkin sebagian dari jumlah yang disepakati. Injil Lukas menyajikan arti mendalam dari tindakan itu, dengan menceritakan bahwa Iblis masuk ke dalam hati Yudas dan membisikkan dosanya yang menjijikkan itu. Semua Injil Sinoptik sependapat bahwa Yudas memutuskan untuk mencari kesempatan yang baik, kapan ia bisa menyerahkan Yesus kepada musuh-musuh-Nya tanpa setahu orang banyak. Atau secara rahasia, dengan tipu muslihat. Kesempatan datang pada malam waktu Yesus bersama ke-12 murid berkumpul di ruang atas; dan kenyataan ini dilestarikan dalam tradisi Perjamuan Kudus yang berasal dari zaman Paulus. Yesus dengan nalar profetik-Nya, tahu apa yang akan dilakukan sang pengkhianat. Dalam cerita Markus nama Yudas tidak disebut, dan mengenai siapa pengkhianat itu masih belum jelas. Percakapan berupa tanya-jawab dalam Matius 26:25 paling tepat dianggap bisik-bisik. Sementara itu laporan Yohanes mengenai pertanyaan murid yang dikasihi dan tindakan Yesus melayankan roti Paskah yang sudah tercelup dapat dikatakan berlangsung agak rahasia. Bagaimanapun, inilah himbauan terakhir dari Yesus kepada Yudas - dan ini pulalah penolakan terakhir dari pengkhianat itu. Sesudah itu Iblis menguasai orang yang sudah menjadi tawanannya; dan Yudas pun pergi menerobos kegelapan malam. Rencana yang telah diatur untuk menangkap Yesus sekarang dilaksanakan. Tempat yang dirahasiakan Yudas untuk mengkhianati Yesus, ternyata adalah Getsemani tempat Yesus dan murid-murid-Nya untuk berdoa malam itu. Dan saat Yesus berdoa, sepasukan tentara muncul dipimpin oleh Yudas. Dan siapa yang akan diciduk ditandai dengan perbuatan yang sangat ironis, orang yang kucium, itulah Dia. Dan dengan demikian tuntaslah tugas pengkhianat itu. Sisa-sisa akhir hidup Yudas penuh kengerian. Alkitab melaporkan penyesalannya yang memilukan itu, tapi hanya Matius dari keempat Injil yang menceritakannya. Melengkapi laporan penyesalan dan peristiwa bunuh diri, yang didahului oleh pergumulan batin dalam dirinya, harus ditambahkan berita dalam Kisah Para Rasul 1:18-19. Dan untuk melengkapi data sebagai bukti, perlu ditambahkan kesaksian fantastis Papias, yang disimpan oleh Apollinarius, orang Laodikia. Menurut Papias tubuh Yudas mengembung, dan mati di ladangnya sendiri. Ada beberapa usaha untuk menyelaraskan Matius 27:3-10 dengan Kisah Para Rasul 1:18 - umpamanya pendapat Agustinus, bahwa tali yang digunakan Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh; dengan demikian Matius dan Kisah Para Rasul sepakat. Tapi yang lebih mengerikan lagi dari rincian cerita yang mengerikan ini, ialah hukuman yang gamblang dan keras dalam Kisah Para Rasul 1:25, "jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya". Rasul itu murtad dan tenggelam dalam bagian yang disediakan bagi orang seperti itu. <ðððð> Sumber : Yohannes/Biblika
YUDAS ISKARIOT SEBAGAI TUMBAL?
Untuk mencapai atau meraih sesuatu pada umumnya dibutuhkan tumbal atau korban, tetapi sering sekali kita dijadikan tumbal atau korbannya orang lain. Orang lain yang bersalah kita yang dijadikan tumbal. Berapa banyak jutaan orang sudah diberhentikan dari tempat pekerjaannya hanya untuk dijadikan tumbal, dengan alasan untuk menyelamatkan perusahaan, yang membuat kesalahan top management, yang menjadi tumbal adalah karyawan dan anak buah sendiri. Apakah salah kalau kita menilai bahwa orang miskin adalah tumbal orang kaya? Berapa banyak anak-anak kecil yang telah dijadikan tumbal, karena ayah atau ibunya ingin kawin lagi? Berapa juta orang mati dibom untuk menjadi tumbal perdamaian? Rakyat Indonesia menjadi melarat sebagai tumbal, karena beberapa gelintir orang ingin cepat kaya. Hutan-hutan dibakar dijadikan tumbal karena kerakusan beberapa orang. Apakah Tuhan berbeda? Manusia pertama yang berbuat dosa, mengapa kita yang dijadikan tumbal, sehingga harus lahir dengan membawa dosa warisan? Kenapa kita ditakdirkan harus mati, kalau Adam dan Hawa yang berbuat dosa? Apakah kita manusia sekarang ini bukannya merupakan tumbal untuk dosanya Adam dan Hawa? Yudas Iskariot yang mengkhianati Tuhan Yesus telah mengakhiri sisa hidupnya dengan penuh kengerian, karena tali yang digunakan oleh Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh sehingga perutnya terbelah dan semua isi perutnya tertumpah keluar. Apakah Yudas juga merupakan tumbal yg telah digunakan oleh Tuhan Yesus agar Ia bisa disalib? Tentu banyak kita yang akan menilai bahwa itu adalah hak pilih dan kebebasannya dari Yudas sendiri, karena Tuhan tidak ingin membuat dia menjadi robot. Benar! Jika kita ingin mencari karyawan, tentu kita ingin dan berusaha untuk mendapatkan seorang karyawan yang jujur dan setia, kenapa Tuhan Yesus tetap memilih Yudas walaupun secara teori Ia mempunyai pra-pengetahuan bahwa Yudas akan menjadi pengkhianat. Kenapa Tuhan Yesus tidak membimbing dia, bahkan berdoa untuk Yudas agar ia tabah dan bisa melawan godaan si setan, seperti halnya yg Tuhan Yesus lakukan untuk Petrus? (Lukas 22:31-32) Kenapa Tuhan Yesus tidak mencegah agar Yudas tidak mengkhianatinya, bahkan sebaliknya yangg dilakukan justru Ia menghimbau, "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera!" (Yohanes 13:27) Walaupun Tuhan Yesus tahu dari awal, bahwa Yudas akan mengkhianatinya, Ia tetap memilihnya sebagai murid. Bahkan Yudas telah ditentukan dari awal untuk menjadi tumbalnya Tuhan Yesus, seperti yang tercantum di Yohanes 17:12. Dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Alkitab. Apakah Yudas sedemikian bejadnya sehingga tidak bisa diperbaiki lagi? Tampaknya seakan-akan tidak, karena setelah ia mengkhianati Tuhan Yesus, ia sadar dan merasa sangat menyesal dan berdosa atas perbuatannya (Matius 27:3-5) Jadi sebenarnya sudah dari awal mula Yudas Iskariot itu telah ditentukan bahkan dinubuatkan di dalam Alkitab untuk menjadi tumbal buat Tuhan Yesus! Kenapa ia tetap dipilih sebagai rasul, walaupun telah diketahui sebelumnya bahwa ia akan menjadi penghianat? Kenapa tidak ada usaha untuk mendoakan dia agar ia diberi kekuatan melawan si setan seperti halnya dengan Petrus? Jawabannya mudah, karena kalau Yudas bertobat dan menjadi sadar sebelumnya ia mengkhianati Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus tidak bisa disalib dengan demikian Tuhan Yesus tidak akan bisa menjadi Juru Selamat bagi umat manusia. Kristus dinyatakan sebagai Domba Allah yang harus disembelih, agar darah-Nya yang suci bisa menghapus dosa dunia. Tanpa ada orang yang mau menyembelih Domba Allah, darah tidak akan keluar, jadi akan sia-sialah Tuhan Yesus dilahirkan ke dunia ini, sebab misinya akan gagal. Agar misi ini bisa berhasil maka Yudas Iskariot harus mau dan harus bersedia untuk dijadikan tumbal dan harus mau memainkan peran yang telah ditentukan sebelumnya ialah untuk menjadi pengkhianat atau penyembelih Domba Allah! Walaupun untuk dirinya sendiri tidak ada keuntungan yang bisa dinikmatinya! Demikianlah isi sebuah tulisan yang pernah dimuat di suatu milis. Apakah benar bahwa Tuhan menghendaki Yudas Iskariot dijadikan tumbal? Berikut ini adalah tanggapan saya di milis tersebut yang tentunya menimbulkan dialog-dialog baru di sana. * Kisah Para Rasul 1:25, LAI TB, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya. KJV, That he may take part of this ministry and apostleship, from which Judas by transgression fell, that he might go to his own place. TR, λαβειν τον κληρον της διακονιας ταυτης και αποστολης εξ ης παρεβη ιουδας πορευθηναι εις τον τοπον τον ιδιον Translit interlinear, labein {menerima} ton klêron {bagian} tês diakonias {pelayanan} tautês {ini} kai {dan} apostolês {kerasulan} ex {dari} hês {yang} parebê {ditinggalkan} ioudas {Yudas} poreuthênai {jatuh} eis {ke} ton topon {tempatnya} ton idion {sendiri} Apakah watak Yudas yang sesungguhnya? Jika tempat yang wajar baginya ("τον τοπον τον ιδιον ; ton topon ton idion",harfiah tempatnya sendiri) adalah pilihannya sendiri, apakah yang mendorong dia ke jurusan dan nasib yang mengerikan ini? Dan bagaimana pernyataan tempat yang wajar baginya dapat dipertemukan dengan ayat-ayat Alkitab yang memberi kesan, bahwa ia sudah dari dulu ditentukan untuk memainkan peranan pengkhianat? Bahwa Yesus memilih dia, walaupun Yesus tahu bahwa Yudas akan menyerahkan Dia? Yudas mempunyai cap watak yang tak terelakkan seperti yang ditulis dalam ayat di bawah ini: * Yohanes 17:12 LAI TB , Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kita Suci. LAI TL, Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku ini memeliharakan mereka itu atas nama-Mu yang Engkau karuniakan kepada-Ku, dan Aku sudah menjagai mereka itu, dan seorang pun tiada daripada mereka itu yang hilang kecuali anak kebinasaan itu, supaya isi Alkitab itu sampai. KJV, While I was with them in the world, I kept them in thy name: those that thou gavest me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition; that the scripture might be fulfilled. TR, οτε ημην μετ αυτων εν τω κοσμω εγω ετηρουν αυτους εν τω ονοματι σου ους δεδωκας μοι εφυλαξα και ουδεις εξ αυτων απωλετο ει μη ο υιος της απωλειας ινα η γραφη πληρωθη Translit. interlinear : hote {selama} êmên {Aku adalah} met {bersama} autôn {mereka} en {di dalam} tô kosmô {dunia} egô {Aku} etêroun {memelihara} autous {mereka} en {dalam} tô onomati {nama} sou {-Mu} hous {yang} dedôkas {Engkau sudah memberikan} moi {kepada-Ku} ephulaxa {Aku menjaga} kai {dan} oudeis {tidak ada seorangpun} ex {dari} autôn {mereka} apôleto {ia binasa} ei mê {selain daripada} ho huios {anak} tês apôleias {kebinasaan} hina {supaya} hê {yang} graphê { tertulis} plêrôthê {ia digenapi}" Alasan-alasan yang pernah dikemukakan antara lain adalah: cinta uang; cemburu kepada murid-murid lain; ketakutan akan akhir pelayanan gurunya yang tak terelakkan, yang mendorong dia mengkhianati rekannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri; niat yang membawa untuk memaksa Yesus menyatakan diri-nya Mesias. Juga alasan hati yang sebal dan dendam, yang timbul sesudah harapan-harapan duniawinya pudar; hati yang tidak senang menjurus kepada penyesalan mengikuti Yesus, dan penyesalan ini berubah menjadi kebencian. Ada tiga pedoman pembimbing sebagai pendahuluan sebelum menyatakan dugaan-dugaan itu, yaitu: 1. Kita tidak boleh meragukan kesungguhan panggilan Yesus. Pada mulanya Yesus memandang Yudas sebagai murid dan pengikut berbakat. Tidak ada pra dalil lain untuk menilai benar-tidaknya kebijakan Yesus, juga himbauan-Nya yang berulang-ulang kepada Yudas; 2. Pra pengetahuan Yesus tidak mencakup pra penentuan, bahwa Yudas secara tak terelakkan harus menjadi pengkhianat; 3. Yudas tak pernah sungguh-sungguh murid Yesus. Dia jatuh dari jabatan rasul, tapi ia tak pernah mempunyai persekutuan yang sungguh dengan Yesus. Dengan demikian ia tetap yang telah ditentukan untuk binasa sudah binasa, karena ia tak pernah diselamatkan. Perhatikan ayat ini: * Matius 26:25 LAI TB, Yudas yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya RABI?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." KJV, Then Judas, which betrayed him, answered and said, Master, is it I? He said unto him, Thou hast said. TR, αποκριθεις δε ιουδας ο παραδιδους αυτον ειπεν μητι εγω ειμι ραββι λεγει αυτω συ ειπας Translit. interlinear, apokritheis {menjawab} de {dan} ioudas {Yudas} ho {yang} paradidous {menyerahkan} auton {-Nya} eipen {ia berkata} mêti {apakah} egô {aku} eimi {adalah} rabbi {rabi} legei {Dia berkata} autô {kepadanya} su {engkau} eipas {sudah berkata} Ternyata bahwa gelar Yesus yang tertinggi bagi Yudas hanyalah sekedar Rabi dan bukan Tuhan. Di arena Alkitab, Yudas Iskariot hidup sebagai peringatan yang mengerikan bagi setiap pengikut Yesus yang tidak sungguh-sungguh pasrah terikat kepada-Nya, kendati memang benar berada dalam persekutuan-Nya, tetapi tidak memiliki Roh-Nya. * Roma 8:9 LAI TB, Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. KJV, But ye are not in the flesh, but in the Spirit, if so be that the Spirit of God dwell in you. Now if any man have not the Spirit of Christ, he is none of his. TR, υμεις δε ουκ εστε εν σαρκι αλλ εν πνευματι ειπερ πνευμα θεου οικει εν υμιν ει δε τις πνευμα χριστου ουκ εχει ουτος ουκ εστιν αυτου Translit. interlinear, humeis {kalian} de {tetapi} ouk {tidak} este {adalah} en {dalam} sarki {daging} all {melainkan} en {dalam} pneumati {Roh} eiper {jika memang} pneuma {Roh} theou {Allah} oikei {Dia diam} en {di dalam} humin {kalian} ei {jika} de {tetapi} tis {seseorang} pneuma {Roh} khristou {Kristus} ouk {tidak} ekhei {ia memiliki} houtos {ini} ouk {bukan} estin {ia adalah} autou {milik-Nya} Nyatalah bahwa Yudas Iskariot meninggal sebagai seorang yang bernasib malang dan yang terkutuk adalah atas pilihannya sendiri. Sumber : Yohannes/ Biblika
YUDAS ISKARIOT
*Markus 3:14, LAI TB, Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. KJV, And he ordained twelve, that they should be with him, and that he might send them forth to preach, TR, και εποιησεν δωδεκα ινα ωσιν μετ αυτου και ινα αποστελλη αυτους κηρυσσειν Translit, kai epoiêsen dôdeka hina hôsin met autou kai hina apostellê autous kêrussein Dalam daftar nama 12 murid, yang Yesus panggil untuk menyertai Dia ("ινα ωσιν μετ αυτου ; hina hôsin met autou", yang terdapat dalam Injil Sinoptik, nama Yudas selalu yang terakhir disebut, dan biasanya disertai keterangan dengan kesan buruk (umpamanya yang mengkhianati Dia; yang kemudian menjadi pengkhianat). Dia dapat dibandingkan dengan Yerobeam I dalam Perjanjian Lama, yang dengan jijik disebut sebagai yang mengakibatkan orang Israel berdosa. Kata iskariot, Iskariot ditambahkan pada namanya dalam naskah-naskah Sinoptik dan dalam Yohanes 12:4. Tapi dalam ayat-ayat Yohanes lainnya bermacam-macam bentuk lama itu. Nama Simon disebut sebagai ayah Yudas, dan Iskariot selanjutnya diterangkan dengan tambahan apo karuotou. Fakta-fakta tambahan karya Yohanes ini mengukuhkan asal kata Iskariot dari kata Ibrani isy qèriyot artinya orang Keriot. Keriot terletak di Moab menurut Yeremia 48:24,41; Amsal 2:2. Tapi ada kemungkinan tempat lain, yaitu Keriot-Hezron, yang letaknya 18 km sebelah selatan Hebron. Informasi geografis tentang Iskariot ini lebih baik daripada informasi yang didasarkan pada pelacakan kata itu sampai sikarios, melalui suatu kata yang di-Aram-kan, yaitu 'isqarya'a, pembunuh. Dalam kelompok rasul, Yudas adalah bendahara, sementara ayat Yohanes yang lain menyebut dia pencuri, terutama, menurut dugaan, ia menggelapkan uang yang dipercayakan kepadanya. Mengenai arti ini, yang akar kata kerjanya bastazo (mengambil) seperti tertera dalam papirus. Bagian akhir cerita Injil menjadi buram karena pengkhianatan satu orang dari 12 murid seperti berulang-ulang disebut. Ia mencela tindakan Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang sangat mahal. Sajian Yohanes ini menelanjangi ketamakan Yudas, yang tidak melihat unsur kristiani dalam perbuatan itu yang justru dipuji oleh Yesus. Yudas hanya melihat sesuatu yang dapat menambah dana rasul-rasul, dan dengan demikian menambah isi kantongnya sendiri. Bahkan kepalsuan hatinya dipoles lagi dengan mengatakan bahwa uang itu dapat diberikan untuk membantu orang miskin. Jadi sifat tamak ditambah lagi dengan sifat penipuan. Segera sesudah peristiwa Betania ini Yudas menghadap imam-imam kepala untuk mengkhianati Yesus. Injil Markus menyajikan fakta pengkhianatan itu, dan menambahkan bahwa imam-imam berjanji akan memberikan uang kepadanya. Injil Matius mencatat jumlah uang itu, mungkin sebagian dari jumlah yang disepakati. Injil Lukas menyajikan arti mendalam dari tindakan itu, dengan menceritakan bahwa Iblis masuk ke dalam hati Yudas dan membisikkan dosanya yang menjijikkan itu. Semua Injil Sinoptik sependapat bahwa Yudas memutuskan untuk mencari kesempatan yang baik, kapan ia bisa menyerahkan Yesus kepada musuh-musuh-Nya tanpa setahu orang banyak. Atau secara rahasia, dengan tipu muslihat. Kesempatan datang pada malam waktu Yesus bersama ke-12 murid berkumpul di ruang atas; dan kenyataan ini dilestarikan dalam tradisi Perjamuan Kudus yang berasal dari zaman Paulus. Yesus dengan nalar profetik-Nya, tahu apa yang akan dilakukan sang pengkhianat. Dalam cerita Markus nama Yudas tidak disebut, dan mengenai siapa pengkhianat itu masih belum jelas. Percakapan berupa tanya-jawab dalam Matius 26:25 paling tepat dianggap bisik-bisik. Sementara itu laporan Yohanes mengenai pertanyaan murid yang dikasihi dan tindakan Yesus melayankan roti Paskah yang sudah tercelup dapat dikatakan berlangsung agak rahasia. Bagaimanapun, inilah himbauan terakhir dari Yesus kepada Yudas - dan ini pulalah penolakan terakhir dari pengkhianat itu. Sesudah itu Iblis menguasai orang yang sudah menjadi tawanannya; dan Yudas pun pergi menerobos kegelapan malam. Rencana yang telah diatur untuk menangkap Yesus sekarang dilaksanakan. Tempat yang dirahasiakan Yudas untuk mengkhianati Yesus, ternyata adalah Getsemani tempat Yesus dan murid-murid-Nya untuk berdoa malam itu. Dan saat Yesus berdoa, sepasukan tentara muncul dipimpin oleh Yudas. Dan siapa yang akan diciduk ditandai dengan perbuatan yang sangat ironis, orang yang kucium, itulah Dia. Dan dengan demikian tuntaslah tugas pengkhianat itu. Sisa-sisa akhir hidup Yudas penuh kengerian. Alkitab melaporkan penyesalannya yang memilukan itu, tapi hanya Matius dari keempat Injil yang menceritakannya. Melengkapi laporan penyesalan dan peristiwa bunuh diri, yang didahului oleh pergumulan batin dalam dirinya, harus ditambahkan berita dalam Kisah Para Rasul 1:18-19. Dan untuk melengkapi data sebagai bukti, perlu ditambahkan kesaksian fantastis Papias, yang disimpan oleh Apollinarius, orang Laodikia. Menurut Papias tubuh Yudas mengembung, dan mati di ladangnya sendiri. Ada beberapa usaha untuk menyelaraskan Matius 27:3-10 dengan Kisah Para Rasul 1:18 - umpamanya pendapat Agustinus, bahwa tali yang digunakan Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh; dengan demikian Matius dan Kisah Para Rasul sepakat. Tapi yang lebih mengerikan lagi dari rincian cerita yang mengerikan ini, ialah hukuman yang gamblang dan keras dalam Kisah Para Rasul 1:25, "jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya". Rasul itu murtad dan tenggelam dalam bagian yang disediakan bagi orang seperti itu. <ðððð> Sumber : Yohannes/Biblika
YUDAS ISKARIOT SEBAGAI TUMBAL?
Untuk mencapai atau meraih sesuatu pada umumnya dibutuhkan tumbal atau korban, tetapi sering sekali kita dijadikan tumbal atau korbannya orang lain. Orang lain yang bersalah kita yang dijadikan tumbal. Berapa banyak jutaan orang sudah diberhentikan dari tempat pekerjaannya hanya untuk dijadikan tumbal, dengan alasan untuk menyelamatkan perusahaan, yang membuat kesalahan top management, yang menjadi tumbal adalah karyawan dan anak buah sendiri. Apakah salah kalau kita menilai bahwa orang miskin adalah tumbal orang kaya? Berapa banyak anak-anak kecil yang telah dijadikan tumbal, karena ayah atau ibunya ingin kawin lagi? Berapa juta orang mati dibom untuk menjadi tumbal perdamaian? Rakyat Indonesia menjadi melarat sebagai tumbal, karena beberapa gelintir orang ingin cepat kaya. Hutan-hutan dibakar dijadikan tumbal karena kerakusan beberapa orang. Apakah Tuhan berbeda? Manusia pertama yang berbuat dosa, mengapa kita yang dijadikan tumbal, sehingga harus lahir dengan membawa dosa warisan? Kenapa kita ditakdirkan harus mati, kalau Adam dan Hawa yang berbuat dosa? Apakah kita manusia sekarang ini bukannya merupakan tumbal untuk dosanya Adam dan Hawa? Yudas Iskariot yang mengkhianati Tuhan Yesus telah mengakhiri sisa hidupnya dengan penuh kengerian, karena tali yang digunakan oleh Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh sehingga perutnya terbelah dan semua isi perutnya tertumpah keluar. Apakah Yudas juga merupakan tumbal yg telah digunakan oleh Tuhan Yesus agar Ia bisa disalib? Tentu banyak kita yang akan menilai bahwa itu adalah hak pilih dan kebebasannya dari Yudas sendiri, karena Tuhan tidak ingin membuat dia menjadi robot. Benar! Jika kita ingin mencari karyawan, tentu kita ingin dan berusaha untuk mendapatkan seorang karyawan yang jujur dan setia, kenapa Tuhan Yesus tetap memilih Yudas walaupun secara teori Ia mempunyai pra-pengetahuan bahwa Yudas akan menjadi pengkhianat. Kenapa Tuhan Yesus tidak membimbing dia, bahkan berdoa untuk Yudas agar ia tabah dan bisa melawan godaan si setan, seperti halnya yg Tuhan Yesus lakukan untuk Petrus? (Lukas 22:31-32) Kenapa Tuhan Yesus tidak mencegah agar Yudas tidak mengkhianatinya, bahkan sebaliknya yangg dilakukan justru Ia menghimbau, "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera!" (Yohanes 13:27) Walaupun Tuhan Yesus tahu dari awal, bahwa Yudas akan mengkhianatinya, Ia tetap memilihnya sebagai murid. Bahkan Yudas telah ditentukan dari awal untuk menjadi tumbalnya Tuhan Yesus, seperti yang tercantum di Yohanes 17:12. Dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Alkitab. Apakah Yudas sedemikian bejadnya sehingga tidak bisa diperbaiki lagi? Tampaknya seakan-akan tidak, karena setelah ia mengkhianati Tuhan Yesus, ia sadar dan merasa sangat menyesal dan berdosa atas perbuatannya (Matius 27:3-5) Jadi sebenarnya sudah dari awal mula Yudas Iskariot itu telah ditentukan bahkan dinubuatkan di dalam Alkitab untuk menjadi tumbal buat Tuhan Yesus! Kenapa ia tetap dipilih sebagai rasul, walaupun telah diketahui sebelumnya bahwa ia akan menjadi penghianat? Kenapa tidak ada usaha untuk mendoakan dia agar ia diberi kekuatan melawan si setan seperti halnya dengan Petrus? Jawabannya mudah, karena kalau Yudas bertobat dan menjadi sadar sebelumnya ia mengkhianati Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus tidak bisa disalib dengan demikian Tuhan Yesus tidak akan bisa menjadi Juru Selamat bagi umat manusia. Kristus dinyatakan sebagai Domba Allah yang harus disembelih, agar darah-Nya yang suci bisa menghapus dosa dunia. Tanpa ada orang yang mau menyembelih Domba Allah, darah tidak akan keluar, jadi akan sia-sialah Tuhan Yesus dilahirkan ke dunia ini, sebab misinya akan gagal. Agar misi ini bisa berhasil maka Yudas Iskariot harus mau dan harus bersedia untuk dijadikan tumbal dan harus mau memainkan peran yang telah ditentukan sebelumnya ialah untuk menjadi pengkhianat atau penyembelih Domba Allah! Walaupun untuk dirinya sendiri tidak ada keuntungan yang bisa dinikmatinya! Demikianlah isi sebuah tulisan yang pernah dimuat di suatu milis. Apakah benar bahwa Tuhan menghendaki Yudas Iskariot dijadikan tumbal? Berikut ini adalah tanggapan saya di milis tersebut yang tentunya menimbulkan dialog-dialog baru di sana. * Kisah Para Rasul 1:25, LAI TB, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya. KJV, That he may take part of this ministry and apostleship, from which Judas by transgression fell, that he might go to his own place. TR, λαβειν τον κληρον της διακονιας ταυτης και αποστολης εξ ης παρεβη ιουδας πορευθηναι εις τον τοπον τον ιδιον Translit interlinear, labein {menerima} ton klêron {bagian} tês diakonias {pelayanan} tautês {ini} kai {dan} apostolês {kerasulan} ex {dari} hês {yang} parebê {ditinggalkan} ioudas {Yudas} poreuthênai {jatuh} eis {ke} ton topon {tempatnya} ton idion {sendiri} Apakah watak Yudas yang sesungguhnya? Jika tempat yang wajar baginya ("τον τοπον τον ιδιον ; ton topon ton idion",harfiah tempatnya sendiri) adalah pilihannya sendiri, apakah yang mendorong dia ke jurusan dan nasib yang mengerikan ini? Dan bagaimana pernyataan tempat yang wajar baginya dapat dipertemukan dengan ayat-ayat Alkitab yang memberi kesan, bahwa ia sudah dari dulu ditentukan untuk memainkan peranan pengkhianat? Bahwa Yesus memilih dia, walaupun Yesus tahu bahwa Yudas akan menyerahkan Dia? Yudas mempunyai cap watak yang tak terelakkan seperti yang ditulis dalam ayat di bawah ini: * Yohanes 17:12 LAI TB , Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kita Suci. LAI TL, Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku ini memeliharakan mereka itu atas nama-Mu yang Engkau karuniakan kepada-Ku, dan Aku sudah menjagai mereka itu, dan seorang pun tiada daripada mereka itu yang hilang kecuali anak kebinasaan itu, supaya isi Alkitab itu sampai. KJV, While I was with them in the world, I kept them in thy name: those that thou gavest me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition; that the scripture might be fulfilled. TR, οτε ημην μετ αυτων εν τω κοσμω εγω ετηρουν αυτους εν τω ονοματι σου ους δεδωκας μοι εφυλαξα και ουδεις εξ αυτων απωλετο ει μη ο υιος της απωλειας ινα η γραφη πληρωθη Translit. interlinear : hote {selama} êmên {Aku adalah} met {bersama} autôn {mereka} en {di dalam} tô kosmô {dunia} egô {Aku} etêroun {memelihara} autous {mereka} en {dalam} tô onomati {nama} sou {-Mu} hous {yang} dedôkas {Engkau sudah memberikan} moi {kepada-Ku} ephulaxa {Aku menjaga} kai {dan} oudeis {tidak ada seorangpun} ex {dari} autôn {mereka} apôleto {ia binasa} ei mê {selain daripada} ho huios {anak} tês apôleias {kebinasaan} hina {supaya} hê {yang} graphê { tertulis} plêrôthê {ia digenapi}" Alasan-alasan yang pernah dikemukakan antara lain adalah: cinta uang; cemburu kepada murid-murid lain; ketakutan akan akhir pelayanan gurunya yang tak terelakkan, yang mendorong dia mengkhianati rekannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri; niat yang membawa untuk memaksa Yesus menyatakan diri-nya Mesias. Juga alasan hati yang sebal dan dendam, yang timbul sesudah harapan-harapan duniawinya pudar; hati yang tidak senang menjurus kepada penyesalan mengikuti Yesus, dan penyesalan ini berubah menjadi kebencian. Ada tiga pedoman pembimbing sebagai pendahuluan sebelum menyatakan dugaan-dugaan itu, yaitu: 1. Kita tidak boleh meragukan kesungguhan panggilan Yesus. Pada mulanya Yesus memandang Yudas sebagai murid dan pengikut berbakat. Tidak ada pra dalil lain untuk menilai benar-tidaknya kebijakan Yesus, juga himbauan-Nya yang berulang-ulang kepada Yudas; 2. Pra pengetahuan Yesus tidak mencakup pra penentuan, bahwa Yudas secara tak terelakkan harus menjadi pengkhianat; 3. Yudas tak pernah sungguh-sungguh murid Yesus. Dia jatuh dari jabatan rasul, tapi ia tak pernah mempunyai persekutuan yang sungguh dengan Yesus. Dengan demikian ia tetap yang telah ditentukan untuk binasa sudah binasa, karena ia tak pernah diselamatkan. Perhatikan ayat ini: * Matius 26:25 LAI TB, Yudas yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya RABI?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." KJV, Then Judas, which betrayed him, answered and said, Master, is it I? He said unto him, Thou hast said. TR, αποκριθεις δε ιουδας ο παραδιδους αυτον ειπεν μητι εγω ειμι ραββι λεγει αυτω συ ειπας Translit. interlinear, apokritheis {menjawab} de {dan} ioudas {Yudas} ho {yang} paradidous {menyerahkan} auton {-Nya} eipen {ia berkata} mêti {apakah} egô {aku} eimi {adalah} rabbi {rabi} legei {Dia berkata} autô {kepadanya} su {engkau} eipas {sudah berkata} Ternyata bahwa gelar Yesus yang tertinggi bagi Yudas hanyalah sekedar Rabi dan bukan Tuhan. Di arena Alkitab, Yudas Iskariot hidup sebagai peringatan yang mengerikan bagi setiap pengikut Yesus yang tidak sungguh-sungguh pasrah terikat kepada-Nya, kendati memang benar berada dalam persekutuan-Nya, tetapi tidak memiliki Roh-Nya. * Roma 8:9 LAI TB, Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. KJV, But ye are not in the flesh, but in the Spirit, if so be that the Spirit of God dwell in you. Now if any man have not the Spirit of Christ, he is none of his. TR, υμεις δε ουκ εστε εν σαρκι αλλ εν πνευματι ειπερ πνευμα θεου οικει εν υμιν ει δε τις πνευμα χριστου ουκ εχει ουτος ουκ εστιν αυτου Translit. interlinear, humeis {kalian} de {tetapi} ouk {tidak} este {adalah} en {dalam} sarki {daging} all {melainkan} en {dalam} pneumati {Roh} eiper {jika memang} pneuma {Roh} theou {Allah} oikei {Dia diam} en {di dalam} humin {kalian} ei {jika} de {tetapi} tis {seseorang} pneuma {Roh} khristou {Kristus} ouk {tidak} ekhei {ia memiliki} houtos {ini} ouk {bukan} estin {ia adalah} autou {milik-Nya} Nyatalah bahwa Yudas Iskariot meninggal sebagai seorang yang bernasib malang dan yang terkutuk adalah atas pilihannya sendiri. Sumber : Yohannes/ Biblika
Apakah Yesus benar-benar berkeringat darah?
Sebelum penyaliban, saat Yesus Kristus berdoa di Taman Getsemani, Lukas yang adalah seorang murid dan tabib mencatat:
"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."
-Lukas 22:44 (TB)
Walaupun kondisi medis seperti ini relatif jarang ada, menurut Dr. Frederick Zugibe (Kepala Penguji Medis dari Rockland County, New York) kondisi ini luas diketahui, dan telah banyak kasus seperti ini. Istilah klinisnya adalah “hematohidrosis.” "Sekitar kelenjar keringat, ada banyak pembuluh darah berbentuk seperti jaring." Di bawah tekanan yang besar pembuluh-pembuluh tersebut menyusut. Kemudian saat kegelisahan berlalu "pembuluh darah mengembang sampai mencapai ambang pecah. Darah mengalir masuk ke kelenjar keringat." Sementara kelenjar keringat menghasilkan banyak keringat, darah terdorong ke permukaan kulit - keluar sebagai tetesan darah.
Apa yang menjadi sumber dari tekanan dan kegelisahan begitu besar yang dialami Yesus? Jelas sekali Ia sedang dalam pergumulan rohani yang dahsyat. Sebagai Anak Allah, Ia pasti telah mengetahui secara rinci semua yang akan terjadi pada-Nya. Dia tahu bahwa secara jasmani Ia akan mengalami salah satu bentuk hukuman mati yang paling mengerikan yang pernah ada. Tubuh-Nya adalah manusia, dan Ia dapat merasakan semuanya itu setidaknya dalam taraf yang sama dengan kita.
Tetapi yang paling membebani Yesus adalah pengetahuan bahwa Ia akan menderita oleh trauma mengerikan akibat dari menanggung semua dosa kita di atas diri-Nya—dosa saya dan dosa Anda. Ia tahu bahwa di bawah beban dosa, Allah Bapa akan meninggalkan-Nya dan dengan demikian Ia akan mengalami suatu wujud neraka untuk para orang berdosa.
Dengan kuasa yang dimiliki Yesus, Ia dapat dengan mudah menghindari semuanya ini dan menghilang saja. Ia dapat saja membawa turun sepasukan besar para malaikat untuk melindungi Dia. Ia dapat saja membuat kulitnya kebal. Ia dapat saja membius rasa sakit-Nya supaya Ia tidak merasakah apapun. Tetapi Ia memilih untuk tidak melakukan hal-hal seperti ini. Justru, Ia dengan rela memilih untuk secara nyata "tertikam oleh karena pemberontakan kita" dan "diremukkan oleh karena kejahatan kita" sehingga Ia dapat benar-benar melunasi dosa-dosa kita dan menderita kematian sebagai manusia.
"…Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya." (Yesaya 53:5,7, TB)
"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."
-Lukas 22:44 (TB)
Walaupun kondisi medis seperti ini relatif jarang ada, menurut Dr. Frederick Zugibe (Kepala Penguji Medis dari Rockland County, New York) kondisi ini luas diketahui, dan telah banyak kasus seperti ini. Istilah klinisnya adalah “hematohidrosis.” "Sekitar kelenjar keringat, ada banyak pembuluh darah berbentuk seperti jaring." Di bawah tekanan yang besar pembuluh-pembuluh tersebut menyusut. Kemudian saat kegelisahan berlalu "pembuluh darah mengembang sampai mencapai ambang pecah. Darah mengalir masuk ke kelenjar keringat." Sementara kelenjar keringat menghasilkan banyak keringat, darah terdorong ke permukaan kulit - keluar sebagai tetesan darah.
Apa yang menjadi sumber dari tekanan dan kegelisahan begitu besar yang dialami Yesus? Jelas sekali Ia sedang dalam pergumulan rohani yang dahsyat. Sebagai Anak Allah, Ia pasti telah mengetahui secara rinci semua yang akan terjadi pada-Nya. Dia tahu bahwa secara jasmani Ia akan mengalami salah satu bentuk hukuman mati yang paling mengerikan yang pernah ada. Tubuh-Nya adalah manusia, dan Ia dapat merasakan semuanya itu setidaknya dalam taraf yang sama dengan kita.
Tetapi yang paling membebani Yesus adalah pengetahuan bahwa Ia akan menderita oleh trauma mengerikan akibat dari menanggung semua dosa kita di atas diri-Nya—dosa saya dan dosa Anda. Ia tahu bahwa di bawah beban dosa, Allah Bapa akan meninggalkan-Nya dan dengan demikian Ia akan mengalami suatu wujud neraka untuk para orang berdosa.
Dengan kuasa yang dimiliki Yesus, Ia dapat dengan mudah menghindari semuanya ini dan menghilang saja. Ia dapat saja membawa turun sepasukan besar para malaikat untuk melindungi Dia. Ia dapat saja membuat kulitnya kebal. Ia dapat saja membius rasa sakit-Nya supaya Ia tidak merasakah apapun. Tetapi Ia memilih untuk tidak melakukan hal-hal seperti ini. Justru, Ia dengan rela memilih untuk secara nyata "tertikam oleh karena pemberontakan kita" dan "diremukkan oleh karena kejahatan kita" sehingga Ia dapat benar-benar melunasi dosa-dosa kita dan menderita kematian sebagai manusia.
"…Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya." (Yesaya 53:5,7, TB)
Pendapat bahwa kebangkitan Kristus adalah sekedar legenda belaka, bukan sejarah. Benarkah?
Ada orang yang mengkritik bahwa Injil telah mengaburkan sejarah tentang Yesus dari Nazaret dengan menyelubunginya dengan sejumlah dongeng dan legenda [1]. Mereka mengklaim bahwa kebangkitanNya sebagaimana disaksikan oleh Injil adalah sekedar legenda saja dan bukan kenyataan. Empat ALASAN berikut membuktikan bahwa pendapat ini salah.
1. Perbandingan secara literatur membuktikan bahwa dongeng dan legenda membutuhkan waktu beberapa generasi untuk dikembangkan. Tak ada hubungannya antara pengembangan suatu cerita legenda karena banyak saksi mata yang masih hidup dan berkembang dalam jangka waktu yang pendek dalam jaman perjanjian baru.[2]
Riset sejarah menunjukkan kepercayaan yang segera timbul akan kebangkitan Kristus. Iman kepercayaan para rasul mula-mula adalah tentang kebangkitan Kristus (1 Korintus 15 :3-9). Kejadian dalam 1 Korintus ini diperkirakan terjadi 3 sampai 7 tahun setelah kematian dan kebangkitan Kristus. [3]. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan publik sebelumnya.
Para peneliti pun setuju bahwa surat pertama Rasul Paulus ditulis kurang lebih 25 tahun setelah pelayanan Yesus, dan keempat Injil ditulis 21 tahun setelah pelayanan Yesus (tak lebih dari enam puluh lima tahun)[4]. Kotbah para Rasul selalu berpusat pada kebangkitan Kristus. Dan dalam waktu yang singkat umat Yahudi di seluruh kerajaan Romawi yang percaya padaNya merubah hari kebaktian mereka dari hari ketujuh setiap minggu menjadi hari pertama untuk merayakan kebangkitan Kristus. Ratusan saksi melihat Kristus hidup setelah kematianNya. Dalam satu kejadian Ia menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus (1 Korintus 15:6).
2. Banyak saksi mata dalam pelayanan Kristus menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Yesus seperti dinyatakan oleh Injil (Matius 12 :24). Lawan-lawannya mempunyai motivasi untuk menjatuhkanNya, namun mereka tak pernah sekalipun menemukan kesalahanNya.[5]
3. Injil tidak mmirip legenda Yahudi maupun Yunani. Injil sama sekali tidak memuat kisah pahlawan yang legendaris.[6] Sebagai contoh ada enam faktor dalam Yohanes 20 yang ganjil dan bertentangan dengan tendensi kisah legenda:
* Dengan pengendalian yang kuat, tidak ada usaha yang dilakukan menjelaskan tentang kebangkitanNya.
* Maria Magdalena pada mulanya tidak mengenali Tuhan Yesus yang telah bangkit (Yohanes 20:14).
* Bahkan ia tidak mengetahui adanya sesuatu yang khusus tentang Dia (Yohanes 20 :16)
* Pada akhir hari itu, para Rasul bersembunyi karena ketakutan terhadap orang Yahudi (Yohanes 20:19)
* Adalah suatu hal yang luar biasa jika Yohanes memilih seorang wanita sebagai saksi mata pertama akan kebangkitan Yesus, karena pada masa itu kesaksian seorang wanita tidak sah secara hukum.[7]
* Bahkan keberanian mereka sehari setelah kebangkitan bertentangan dengan ketakutan mereka sebelumnya yang memalukan itu.
4. Bangsa Yahudi bukanlah suku bangsa yang dengan mudah dapat menciptakan legenda tentang Kristus. Karena budaya (budaya monoteis dan pengenalan akan Tuhan) mereka sangat menentang akan legenda-legenda yang menipu manusia.[8]
1. Perbandingan secara literatur membuktikan bahwa dongeng dan legenda membutuhkan waktu beberapa generasi untuk dikembangkan. Tak ada hubungannya antara pengembangan suatu cerita legenda karena banyak saksi mata yang masih hidup dan berkembang dalam jangka waktu yang pendek dalam jaman perjanjian baru.[2]
Riset sejarah menunjukkan kepercayaan yang segera timbul akan kebangkitan Kristus. Iman kepercayaan para rasul mula-mula adalah tentang kebangkitan Kristus (1 Korintus 15 :3-9). Kejadian dalam 1 Korintus ini diperkirakan terjadi 3 sampai 7 tahun setelah kematian dan kebangkitan Kristus. [3]. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan publik sebelumnya.
Para peneliti pun setuju bahwa surat pertama Rasul Paulus ditulis kurang lebih 25 tahun setelah pelayanan Yesus, dan keempat Injil ditulis 21 tahun setelah pelayanan Yesus (tak lebih dari enam puluh lima tahun)[4]. Kotbah para Rasul selalu berpusat pada kebangkitan Kristus. Dan dalam waktu yang singkat umat Yahudi di seluruh kerajaan Romawi yang percaya padaNya merubah hari kebaktian mereka dari hari ketujuh setiap minggu menjadi hari pertama untuk merayakan kebangkitan Kristus. Ratusan saksi melihat Kristus hidup setelah kematianNya. Dalam satu kejadian Ia menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus (1 Korintus 15:6).
2. Banyak saksi mata dalam pelayanan Kristus menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Yesus seperti dinyatakan oleh Injil (Matius 12 :24). Lawan-lawannya mempunyai motivasi untuk menjatuhkanNya, namun mereka tak pernah sekalipun menemukan kesalahanNya.[5]
3. Injil tidak mmirip legenda Yahudi maupun Yunani. Injil sama sekali tidak memuat kisah pahlawan yang legendaris.[6] Sebagai contoh ada enam faktor dalam Yohanes 20 yang ganjil dan bertentangan dengan tendensi kisah legenda:
* Dengan pengendalian yang kuat, tidak ada usaha yang dilakukan menjelaskan tentang kebangkitanNya.
* Maria Magdalena pada mulanya tidak mengenali Tuhan Yesus yang telah bangkit (Yohanes 20:14).
* Bahkan ia tidak mengetahui adanya sesuatu yang khusus tentang Dia (Yohanes 20 :16)
* Pada akhir hari itu, para Rasul bersembunyi karena ketakutan terhadap orang Yahudi (Yohanes 20:19)
* Adalah suatu hal yang luar biasa jika Yohanes memilih seorang wanita sebagai saksi mata pertama akan kebangkitan Yesus, karena pada masa itu kesaksian seorang wanita tidak sah secara hukum.[7]
* Bahkan keberanian mereka sehari setelah kebangkitan bertentangan dengan ketakutan mereka sebelumnya yang memalukan itu.
4. Bangsa Yahudi bukanlah suku bangsa yang dengan mudah dapat menciptakan legenda tentang Kristus. Karena budaya (budaya monoteis dan pengenalan akan Tuhan) mereka sangat menentang akan legenda-legenda yang menipu manusia.[8]
Jika Perjanjian Lama mengharuskan kita menghormati hari Sabat yaitu hari ketujuh dalam seminggu, mengapa sebagian besar gereja Kristen memindahkan hari beribadatnya ke hari Minggu, hari pertama dalam seminggu?
Tidak semua gereja menjawab pertanyaan ini dengan cara yang sama. Beberapa kelompok, terutama gereja Adven Hari Ketujuh, masih beribadat pada hari ketujuh. Mereka berpendapat bahwa sabat adalah salah satu dari Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20), dan karenanya merupakan kehendak Tuhan akan umat-Nya yang tidak berubah. Mereka juga mengklaim bahwa pemindahan ke hari Minggu adalah bagian dari kemurtadan yang menyebabkan adanya penyusupan ide penyembahan berhala ke dalam gereja pada abad-abad permulaan (lihat Ellen G. White, The Great Controversy, pp. 58-59). Kelompok Kristen yang lain mengatakan bahwa Minggu adalah versi Kristen terhadap sabat. Mereka menyatakan bahwa hal utama dari perintah Tuhan untuk menghormati hari sabat bukanlah hari ketujuh, tetapi salah satu dari tujuh hari tersebut. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah "juga Tuhan atas hari Sabat" (Markus 2:28), dan karenanya mempunyai wewenang untuk menggantinya ke hari lain. Kelompok ini berargumentasi bahwa Yesus mengganti hari ke Minggu sebagai cara untuk memperluas rahmat-Nya dari masyarakat Yahudi ke seluruh dunia. Orang Kristen yang lain mengatakan bahwa kita tidak lagi menghormati hari sabat, tetapi hari Minggu, hari kudus orang Kristen. Menurut mereka gereja pada abad permulaan berkumpul pada hari Minggu untuk mengenang peristiwa kebangkitan Yesus, yang terjadi pada hari pertama dalam seminggu.
Pada mulanya, gereja di Yerusalem berkumpul setiap hari di Bait Allah dan rumah-rumah pribadi (Kisah 2:46). Karena pengikut-pengikut Kristus yang pertama adalah orang Yahudi, tampaknya cukup aman untuk menganggap bahwa mereka tetap mengunjungi sinagoga Yahudi dan beribadat di Bait Allah sewaktu-waktu.Tetapi, Perjanjian Baru menyatakan bahwa penghormatan terhadap suatu hari khusus tidak diadakan sebagai suatu peraturan yang mengikat. Roma 14:5-6 memperjelas bahwa ada kebebasan dalam hal hari istimewa. Kolose 2:16-17 memerintahkan gereja untuk tidak mengijinkan seseorang bertindak sebagai hakim mengenai hari sabat. Dan Galatia 4:9-10 memperingatkan untuk tidak kembali memperhambakan diri kepada kekuasaan Hukum dengan memelihara hari-hari tertentu. Catatan-catatan yang terdapat dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa hari pertama dalam seminggu segera menjadi hari ibadat. Ketika Paulus akan mengumpulkan bantuan dari gereja di Korintus, dia meminta mereka untuk mengumpulkan uang pada "hari pertama dari tiap minggu" (1 Korintus 16:2). Dan ketika ia akan bertemu dengan jemaat di Troas, pertemuan berlangsung "pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti" (Kisah 20:7). Dalam Wahyu 1:10, rasul Yohanes menggambarkan dirinya "dikuasai oleh Roh pada hari Tuhan." Sebagian besar penulis berpendapat hari yang dimaksud adalah hari Minggu, jadi hari Minggu yang kita gunakan sebagai “Hari Tuhan” datang dari ayat ini.
Tidak ada bagian dalam Kitab Suci yang secara khusus menyatakan pemindahan hari sabat ke hari lainnya. Tampaknya pemindahan dari hari Sabtu ke Minggu terjadi secara bertahap, dan berlangsung bersamaan dengan perubahan masyarakat gereja dari gereja Yahudi menjadi gereja yang lebih luas. Para pemuka gereja pada abad permulaan umumnya memandang sabat sebagai hari kudus Yahudi, dan hari Tuhan sebagai hari kudus Kristen yang sebenarnya. Sebagai contoh, Ignasius menulis pada permulaan tahun 100-an Masehi, menggambarkan orang Kristen dengan latar belakang Yahudi sebagai mereka yang "datang kepada harapan baru, tidak lagi menguduskan hari Sabat, tetapi hidup dalam pengudusan hari Tuhan, pada hari itu juga hidup kita ditiupkan kembali oleh Dia dan oleh kematian-Nya" (Magnesians, 9:1-3).
Keputusan seseorang mengenai pengudusan sabat mungkin bergantung pada pertanyaan bagaimana dia memandang keseluruhan Perjanjian Lama. Jika semua itu masih mengikat kita, demikian juga dengan sabat. Jika ada bagian yang tidak lagi mengikat karena diarahkan khusus untuk bangsa Yahudi, atau karena ditujukan untuk keperluan ritual, maka hari sabat masih terbuka untuk dijadikan bahan diskusi. Tidak peduli posisi apa yang diambil seseorang, penting untuk disadari bahwa Tuhan mempunyai klaim atas semua waktuku. Ketika aku memberi-Nya satu hari dalam seminggu, hal itu mengingatkanku bahwa Dia memiliki semua tujuh hari itu!
Untuk diskusi yang lebih rinci tentang pertanyaan ini, lihatlah artikel dalam Zondervan Pictorial Bible Encyclopedia mengenai “Sabbath” dan "Lord's Day."
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Hak Cipta © 1996, Eden Communications.
Pada mulanya, gereja di Yerusalem berkumpul setiap hari di Bait Allah dan rumah-rumah pribadi (Kisah 2:46). Karena pengikut-pengikut Kristus yang pertama adalah orang Yahudi, tampaknya cukup aman untuk menganggap bahwa mereka tetap mengunjungi sinagoga Yahudi dan beribadat di Bait Allah sewaktu-waktu.Tetapi, Perjanjian Baru menyatakan bahwa penghormatan terhadap suatu hari khusus tidak diadakan sebagai suatu peraturan yang mengikat. Roma 14:5-6 memperjelas bahwa ada kebebasan dalam hal hari istimewa. Kolose 2:16-17 memerintahkan gereja untuk tidak mengijinkan seseorang bertindak sebagai hakim mengenai hari sabat. Dan Galatia 4:9-10 memperingatkan untuk tidak kembali memperhambakan diri kepada kekuasaan Hukum dengan memelihara hari-hari tertentu. Catatan-catatan yang terdapat dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa hari pertama dalam seminggu segera menjadi hari ibadat. Ketika Paulus akan mengumpulkan bantuan dari gereja di Korintus, dia meminta mereka untuk mengumpulkan uang pada "hari pertama dari tiap minggu" (1 Korintus 16:2). Dan ketika ia akan bertemu dengan jemaat di Troas, pertemuan berlangsung "pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti" (Kisah 20:7). Dalam Wahyu 1:10, rasul Yohanes menggambarkan dirinya "dikuasai oleh Roh pada hari Tuhan." Sebagian besar penulis berpendapat hari yang dimaksud adalah hari Minggu, jadi hari Minggu yang kita gunakan sebagai “Hari Tuhan” datang dari ayat ini.
Tidak ada bagian dalam Kitab Suci yang secara khusus menyatakan pemindahan hari sabat ke hari lainnya. Tampaknya pemindahan dari hari Sabtu ke Minggu terjadi secara bertahap, dan berlangsung bersamaan dengan perubahan masyarakat gereja dari gereja Yahudi menjadi gereja yang lebih luas. Para pemuka gereja pada abad permulaan umumnya memandang sabat sebagai hari kudus Yahudi, dan hari Tuhan sebagai hari kudus Kristen yang sebenarnya. Sebagai contoh, Ignasius menulis pada permulaan tahun 100-an Masehi, menggambarkan orang Kristen dengan latar belakang Yahudi sebagai mereka yang "datang kepada harapan baru, tidak lagi menguduskan hari Sabat, tetapi hidup dalam pengudusan hari Tuhan, pada hari itu juga hidup kita ditiupkan kembali oleh Dia dan oleh kematian-Nya" (Magnesians, 9:1-3).
Keputusan seseorang mengenai pengudusan sabat mungkin bergantung pada pertanyaan bagaimana dia memandang keseluruhan Perjanjian Lama. Jika semua itu masih mengikat kita, demikian juga dengan sabat. Jika ada bagian yang tidak lagi mengikat karena diarahkan khusus untuk bangsa Yahudi, atau karena ditujukan untuk keperluan ritual, maka hari sabat masih terbuka untuk dijadikan bahan diskusi. Tidak peduli posisi apa yang diambil seseorang, penting untuk disadari bahwa Tuhan mempunyai klaim atas semua waktuku. Ketika aku memberi-Nya satu hari dalam seminggu, hal itu mengingatkanku bahwa Dia memiliki semua tujuh hari itu!
Untuk diskusi yang lebih rinci tentang pertanyaan ini, lihatlah artikel dalam Zondervan Pictorial Bible Encyclopedia mengenai “Sabbath” dan "Lord's Day."
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Pengarang: Dr. John Bechtle
Hak Cipta © 1996, Eden Communications.
Apakah Yesus kecil pergi ke India dan belajar dari para guru Hindu?
Banyak diantara penganut New Age (aliran Zaman Baru) menyatakan bahwa sewaktu kanak-kanak Yesus pergi ke India untuk belajar dari para guru agama Hindu. Menurut mereka, Ia kemudian kembali ke Israel dan melakukan mukjizat-mukjizat yang Dia pelajari dari para guru ini, dan menyampaikan ajaran-ajaran yang diperoleh-Nya dari mereka. Pemikiran seperti ini sungguh tidak masuk akal.
1. Pertama-tama, ajaran Yesus mengenai Allah tidaklah bersifat panteistik (“semua adalah Allah”) sebagaimana yang dianut oleh para guru di India.
2. Yesus tidak pernah mengambil kutipan dari kitab Wedha agama Hindu, tetapi selalu dari Kitab Perjanjian Lama Yahudi yang menganut Yudaisme yang mengenal hanya satu Allah (baca Markus 12:29).
3. TIDAK ADA bukti sah yang menyatakan bahwa Yesus belajar di India.
4. Meskipun kitab Injil tidak menggambarkan secara lengkap mengenai masa kecil Yesus, namun ada bukti tidak langsung yang meyakinkan bahwa Ia tetap tinggal di tanah Palestina. Lukas 2:52 meringkaskan kehidupan Yesus sejak berusia 12 tahun: "Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Yesus tentu saja adalah Allah dan juga manusia sekaligus. Sebagai Allah Dia adalah mahatahu (maha-mengetahui) dan maha-bijak; Dia tidak akan “bertambah hikmat-Nya” dari segi keilahian. Dari segi kemanusiaan-Nya, Ia mungkin bertambah hikmat sebagaimana juga dengan kanak-kanak Yahudi lainnya dengan belajar dari Kitab-kitab Perjanjian Lama (Mazmur 1:2) dan dengan belajar dari orang-orang yang lebih tua.
5. Di lingkungan masyarakat Yesus dikenal sebagai seorang tukang kayu (Markus 6:3) dan anak seorang tukang kayu (Matius 13:55). Adalah merupakan suatu kebiasaan di kalangan masyarakat Yahudi bagi para ayah mengajarkan sesuatu keahlian kepada anak-anak mereka. Yusuf juga tentulah telah mengajarkan Yesus keahlian bertukang karena Ia tinggal tetap di daerah Palestina. Keahlian ini senyatanya mempunyai peranan penting dalam kehidupan-Nya karena beberapa perumpamaan dan ajaran-Nya didasarkan pada pengalaman bertukang itu. Misalnya,
Ia mencontohkan mengenai membangun rumah diatas batu dibandingkan dengan diatas pasir (Matius 7:24-27).
6. Lukas 4:16 adalah kata kunci untuk menolak pemikiran bahwa Yesus pergi ke India. Pada awal tiga tahun pelayanan-Nya, Yesus "datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab." Yesus dibesarkan di Nazaret, bukan India, dan kebiasaan-Nya mengunjungi rumah ibadat (sinagoga), bukan kuil Hindu.
7. Dalam kisah tersebut selanjutnya, ketika Yesus selesai membaca, "Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: 'Bukankah Ia ini anak Yusuf?'" (Lukas 4:22). Mereka yang berada di rumah ibadat itu mengenal Yesus sebagai penduduk setempat.
8. Perlu juga dicatat bahwa Yesus membaca dari Kitab Perjanjian Lama. Kitab Perjanjian Lama, yang dihargai oleh Yesus (baca Matius 5:18), yang mengingatkan orang agar menjauhkan diri dari allah-allah dan ajaran agama palsu (Keluaran 20:2-3; 34:14; Ulangan 6:14; 13:10; 2 Raja-Raja 17:35)—ini tentu mencakup Hinduisme. Perjanjian lama dengan tegas membedakan antara ciptaan dan Sang Pencipta, berbeda dengan ajaran panteisme Timur (Hindu), dan mengajarkan perlunya penebusan, bukan pencerahan.
Author: Dr. Ron Rhodes of Reasoning from the Scriptures Ministries.
1. Pertama-tama, ajaran Yesus mengenai Allah tidaklah bersifat panteistik (“semua adalah Allah”) sebagaimana yang dianut oleh para guru di India.
2. Yesus tidak pernah mengambil kutipan dari kitab Wedha agama Hindu, tetapi selalu dari Kitab Perjanjian Lama Yahudi yang menganut Yudaisme yang mengenal hanya satu Allah (baca Markus 12:29).
3. TIDAK ADA bukti sah yang menyatakan bahwa Yesus belajar di India.
4. Meskipun kitab Injil tidak menggambarkan secara lengkap mengenai masa kecil Yesus, namun ada bukti tidak langsung yang meyakinkan bahwa Ia tetap tinggal di tanah Palestina. Lukas 2:52 meringkaskan kehidupan Yesus sejak berusia 12 tahun: "Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Yesus tentu saja adalah Allah dan juga manusia sekaligus. Sebagai Allah Dia adalah mahatahu (maha-mengetahui) dan maha-bijak; Dia tidak akan “bertambah hikmat-Nya” dari segi keilahian. Dari segi kemanusiaan-Nya, Ia mungkin bertambah hikmat sebagaimana juga dengan kanak-kanak Yahudi lainnya dengan belajar dari Kitab-kitab Perjanjian Lama (Mazmur 1:2) dan dengan belajar dari orang-orang yang lebih tua.
5. Di lingkungan masyarakat Yesus dikenal sebagai seorang tukang kayu (Markus 6:3) dan anak seorang tukang kayu (Matius 13:55). Adalah merupakan suatu kebiasaan di kalangan masyarakat Yahudi bagi para ayah mengajarkan sesuatu keahlian kepada anak-anak mereka. Yusuf juga tentulah telah mengajarkan Yesus keahlian bertukang karena Ia tinggal tetap di daerah Palestina. Keahlian ini senyatanya mempunyai peranan penting dalam kehidupan-Nya karena beberapa perumpamaan dan ajaran-Nya didasarkan pada pengalaman bertukang itu. Misalnya,
Ia mencontohkan mengenai membangun rumah diatas batu dibandingkan dengan diatas pasir (Matius 7:24-27).
6. Lukas 4:16 adalah kata kunci untuk menolak pemikiran bahwa Yesus pergi ke India. Pada awal tiga tahun pelayanan-Nya, Yesus "datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab." Yesus dibesarkan di Nazaret, bukan India, dan kebiasaan-Nya mengunjungi rumah ibadat (sinagoga), bukan kuil Hindu.
7. Dalam kisah tersebut selanjutnya, ketika Yesus selesai membaca, "Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: 'Bukankah Ia ini anak Yusuf?'" (Lukas 4:22). Mereka yang berada di rumah ibadat itu mengenal Yesus sebagai penduduk setempat.
8. Perlu juga dicatat bahwa Yesus membaca dari Kitab Perjanjian Lama. Kitab Perjanjian Lama, yang dihargai oleh Yesus (baca Matius 5:18), yang mengingatkan orang agar menjauhkan diri dari allah-allah dan ajaran agama palsu (Keluaran 20:2-3; 34:14; Ulangan 6:14; 13:10; 2 Raja-Raja 17:35)—ini tentu mencakup Hinduisme. Perjanjian lama dengan tegas membedakan antara ciptaan dan Sang Pencipta, berbeda dengan ajaran panteisme Timur (Hindu), dan mengajarkan perlunya penebusan, bukan pencerahan.
Author: Dr. Ron Rhodes of Reasoning from the Scriptures Ministries.
Bukankah semua agama pada dasarnya sama saja, mengapa orang Kristen menekankan seseorang harus percaya pada Kristus untuk diselamatkan?
Setiap agama tidaklah sama - Kekristenan yang alkitabiah sangatlah unik dibandingkan agama-agama dan philosofi-philosofi manusia. Pernyataannya tentang keselamatan didasarkan pada bukti-bukti kuat atas kebenaran dan penggenapannya. Kekristenan sebenarnya bukanlah tentang agama, melainkan tentang pribadi, Yesus Kristus. “Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Kolose 1:16,17) Karenanya kekristenan secara mendasar adalah unik dibanding yang lain.
Keunikan Kekristenan
Diterjemahkan oleh: Linda Rooroh
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books
Keunikan Kekristenan
- Hanya di dalam alkitab, Allah mengungkapkan diri sebagai yang kekal, Sang Pencipta, yang menjadikan semesta alam melalui FirmanNya. Semua agama bermulai dari keberadaan alam semesta sebagai sesuatu yang kekal, dengan “allah-allah” yang menjelma dalam kekuatan-kekuatan alam, yang membentuk alam semesta sebagaimana adanya sekarang. Sedangkan Allah Pencipta dalam alkitab memiliki semua kekuatan dalam diriNya, bukan hanya sebagai Sang pencipta semesta namun juga sebagai Sang penentu atas penyelamatan umat manusia.
- Kekristenan sendiri berpusat pada peristiwa-peristiwa sejarah tentang Seseorang - tentang kelahiran, kematian, kebangkitan dan kedatangan segera Yesus Kristus dalam kemenangan. Agama-agama lain didasarkan semata pada ajaran-ajaran ketimbang perbuatan-perbuatan para pendirinya.
- Sepanjang sejarah manusia, Yesus Kristus adalah satu-satunya yang menaklukkan musuh terbesar manusia - yaitu maut. Pendiri agama lain semuanya telah mati dan telah dikuburkan. Kubur Kristus yang kosong, dan tubuhNya yang bangkit dari kubur merupakan fakta terhebat dalam sejarah. Kenyataan bahwa hanya Dia yang sanggup mengatasi kematian merupakan bukti kehebatanNya. Dia sendiri berkata, "Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6)
- Semua agama di dunia pada dasarnya hanyalah sebuah agama - sebuah keselamatan yang perlu dikerjakan. Setiap agama memiliki aturan ibadah tertentu, perintah-perintah dan larangan dan berbagai prinsip dasar yang harus diikuti, yang mengajarkan bahwa jika seseorang melakukannya maka ia dapat selamat. Sistem-sistem yang dibuat manusia tersebut menunjukkan bahwa semuanya dapat dicapai manusia. Sementara dalam Alkitab, standar moral dan etika didasarkan pada kekudusan dan kesempurnaan Allah sendiri, tanpa menuntut hal lain guna keselamatan. Yang jelas, manusia tidak mungkin menciptakan suatu standar yang tidak sanggup dilakukannya.
- Manusia Yesus Kristus, satu-satunya manusia yang menjalani hidup dalam kekudusan sempurna dan kepatuhan penuh pada Bapa, telah menunjukkan bahwa Dia adalah Manusia-Allah. Dia mati karena dosa manusia dan oleh kematianNya, karena kekudusan dan kesempurnaanNya, menawarkan pengampunan penuh kepada siapa saja yang mau menerima. Hanya Kristus yang menawarkan keselamatan sebagai anugerah, supaya siapa saja yang percaya padaNya memperolehnya. Bagi orang-orang yang sungguh percaya padaNya, Dia memberikan kehidupan baru melalui Roh Kudus yang memampukan seseorang hidup menyenangkan Allah.
Diterjemahkan oleh: Linda Rooroh
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books
Apakah Perjanjian Baru memaparkan sejarah yang dapat dipercaya tentang kehidupan Yesus?
Para ahli Arkeologi yang meneliti peradaban kuno lewat temuan reruntuhan dan penelitian artefak, dengan kesuksesan yang terus bertambah memperkuat keakuratan teks-teks Alkitab. Salah satu contoh klasik adalah pembelaan Sir William Ramsey terhadap kitab Lukas.2 Penemuan-penemuan arkeologis tersebut membalikkan pendapat sejumlah orang yang dulunya berpandangan skeptis. Salah satunya adalah seorang ahli, Dr. William F. Albright, yang menulis:
"Keragu-raguan berlebihan yang ditujukan pada Alkitab [berdasarkan opini umum tertentu] secara progresif tidak lagi dipercaya. Penemuan demi penemuan telah membuktikan keakuratan banyak bagian."3
Temuan arkeologi terakhir melingkupi Kolam Bethesda (Yoh 5:1f) dan "Lantai Batu/ Gabata" (Yoh 19:13). Beberapa dasawarsa yang lalu keberadaan keduanya diragukan. Konfirmasi tentang keakuratan letak Sumur Yakub juga telah didapat (Yoh 4).4 Penemuan-penemuan demikian telah membalikkan pandangan-pandangan skeptis banyak ahli tentang keabsahan sejarah injil yang ke-empat. Pengarangnya telah memperlihatkan pengetahuan yang jelas dan mendalam tentang Yerusalem dimasa Yesus, sebagaimana yang kita harapkan dari Rasul Yohanes. Rincian seperti itu tak mungkin didapat oleh penulis dari generasi selanjutnya, karena Yerusalem dihancurkan di abad 70 A.D oleh tentara Romawi di bawah kepemimpinan Titus. Seperti juga, penemuan yang baru-baru ini tentang sensus Romawi mirip dengan yang terdapat dalam Luke 2:1f, dan bukti sejarah tentang “Synchronism”5 dalam Luk 3:1f, menegaskan ketelitian Lukas dalam penulisan injilnya (Luk 1:1-4). [Baca lebih jauh tentang penemuan-penemuan arkeologi yang memperkuat keakuratan Alkitab.]
Meskipun demikian, Para kritikus Injil Lukas sering mencondongkan diri kedalam opini-opini yang tak teruji dan berprasangka, namun mereka belum bisa merobohkan pembuktian-pembuktian sejarah mengenai Lukas. 6 Selanjutnya, dua “Synoptic”7 Injil lainnya, Matius dan Markus, yang melukiskan persamaan secara mendasar gambaran tentang pengajaran Yesus, juga merupakan point yang dapat dipercaya mengenai dirinya. Kemudian, selain dalam Alkitab, Yesus juga disebut dalam buku-buku sejamannya. Penulis-penulis sekular (yang kritis) dan non-Biblical juga merujuk pada keberadaan Yesus, termasuk literatur Romawi tentang Tacitus, Seutonius, Thallus and Pliny, dan literatur Yahudi mengenai Josephus dan Talmud. Gary Habermas telah mengutip sebanyak 39 sumber dari buku-buku kuno di luar Alkitab, termasuk 17 yang non-Kristen, yang merupakan saksi di luar Perjanjian Baru hingga lebih dari 100 rincian tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.8
INJIL BERPERAN DALAM INTEGRITAS SEJARAH
Ada bagian dari teks-teks itu sendiri yang menandakan keempat Injil tersebut sebagai sejarah yang masuk akal, bukan legenda ataupun propaganda yang dibuat-buat. Pertimbangkan bahwa para penulis Injil menggambarkan murid-murid utama Yesus secara samar (Mat 14:30, Mrk 9:33f, Luk 22:54f). Perhatikan bahwa mereka juga memasukkan kata-kata keras dari Yesus, yang sebenarnya malah menyurutkan minat orang-orang yang mendengarnya. (Mat 21:28f, Luk 9:23f, Yoh 8:39f).
Satu hal yang nyata dari keempat Injil tersebut adalah bahwa kekayaan tak ternilai yang mereka miliki tentang kabar baik tidak terungkap dipermukaan, namun tersembunyi dibalik tantangan (Mrk 8:34f, Yoh 12:25f)9 dan ancaman (Mat 25:31f). Kesemuanya itu malahan akan mengakibatkan hal yang tak diharapkan untuk suatu propaganda. Penulisannya di dalam Injil memperlihatkan kesungguhan para evangelis untuk berkata sejujurnya, walau memalukan atau tak menyenangkan sekalipun.
TEKS PERJANJIAN BARU TERSUSUN DENGAN KUAT
Beberapa orang menyatakan keprihatinan bahwa Alkitab mungkin telah diubah selama berabad-abad. Kepada hal inilah para pengkritik tekstual menempatkan diri mereka. Mereka telah mengetahui keseluruhan naskah dan bagian-bagian yang lainnya, satu bagian disebutkan berasal dari awal abad ke 2. Perjanjian Baru secara tekstual memiliki dukungan lebih baik daripada karya-karya Plato, Aristotle, Herodotus, or Tacitus,10 yang isinya tak terlalu dipermasalahkan secara serius oleh seorangpun. Sebagai tambahan, dokumen-dokumen Perjanjian Baru selalu terbuka bagi masyarakat umum, dan tersebar luas. Jadi akan merupakan suatu hal yang mustahil bagi siapa pun untuk merubah isinya secara pokok, sebagaimana Deklarasi Kemerdekaan, contohnya, sebagai dokumen publik, tak mungkin dapat diubah secara sembunyi-sembunyi tanpa menarik perhatian dan mengakibatkan kemarahan masyarakat. Sir Frederic Kenyon, bekas Direktur British Museum, mengatakan:
"Tenggang waktu antara susunan yang asli dan bukti paling awal yang ditemukan [yaitu manuskrip tertua] terlalu sempit hingga dapat ditiadakan, dan dasar terakhir bagi segala keragu-raguan, bahwa isi Injil yang pada akhirnya sampai kepada kita adalah sama sebagaimana injil-injil tersebut ditulis, sekarang telah dihapuskan."11
Kesimpulannya, sebenarnya tidak tepat bila Perjanjian Baru diperlakukan dengan sangat hati-hati dan dibeking dengan pembelaan khusus. Biarkanlah Injil menjadi subyek kritik melalui standar kritik sejarah yang sama sebagaimana para ahli sejarah terkenal memperlakukan literatur non-religious. Saat perlakuan yang sama diijinkan sebagaimana adanya, Injil membuktikan kebenarannya.12
REFERENSI DAN CATATAN KAKI
1. N.T. Wright of Oxford University menulis bahwa keempat kanonik Injil benar-benar masuk kedalam kumpulan besar buku-buku biografi Yunani kuno. Baca N.T. Wright, Who Was Jesus? (Wm. B. Eerdmans Pub. Co., 1992), p. 73f. [atas]
2. Sir William Ramsey, St. Paul the Traveller and Roman Citizen (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House reprint; 1949 from 1894 lectures). Bermaksud untuk mendiskreditkan Injil Lukas, ahli sejarah yang agresif ini mengunjungi pelosok Mediterania pada abad terakhir. Beliau terkejut melihat bukti-bukti arkeologis yang ditemukannya malah mendukung keakuratan adat istiadat, tempat-tempat, dan nama-nama jabatan dalam pemerintahan (a.l. "magistrates" Kis 16:35; “gubernur” Kis 18:12) sebagaimana yang disebutkan Lukas. Kesemuanya beragam sesuai daerahnya. Ramsey menyimpulkan, "Ahli sejarah yang hebat sangat jarang diantara para penulis…[Saya menghormati Lukas] diantara para ahli sejarah yang terkemuka" (pp. 3-4). [atas]
3. W.F. Albright, The Archaeology of Palestine and the Bible (Revell, 1935), p. 127. [atas]
4. Raymond Brown, The Gospel According to John I-XII (New York: Doubleday, 1966), p. XLII. [atas]
5. “Synchronism” berarti pengkaitan kejadian-kejadian yang tak berhubungan kedalam satu rentang waktu. [atas]
6. A.N. Sherwin-White, Roman Society and Roman Law in the New Testament (Oxford, 1963). Sherwin-White adalah seorang sejarawan Oxford terkenal yang menulis, “Sangatlah mengejutkan bahwa sementara para sejarawan Yunani-Romawi berkembang penuh percaya diri, studi yang dilakukan pada abad 20 mengenai kisah-kisah Injil, yang bermula dari bahan yang tak menjanjikan, telah mangakibatkan keadaan berbalik mendung kepada perkembangan kritik … Bahwa tingkat pembuktian dalam lingkup Yunani-Romawi ternyata lebih sedikit terdapat di keseluruhan Injil dibanding yang ada di [Kitab] Kisah Para Rasul disebabkan… adanya perbedaan-perbedaan berdasarkan lokasi daerah masing-masing. Begitu Kristus memasuki daerah Romawi di Yerusalem [a.l., Herodes dan Pontius Pilatus] pembuktian pun dimulai. Bagi Kisah Para Rasul [dikarang oleh Lukas], pembuktian berdasarkan sejarah sangatlah besar.” (p. 107f) [atas]
7. “Synoptic” artinya menceriterakan Yesus dalam metode yang serupa (syn = bersama; optos = pandangan). [atas]
8. Gary Habermas, The Verdict of History (Nashville, Tennessee: Thomas Nelson Publishers, 1988), p. 169. [atas]
9. G.K. Chesterton, Orthodoxy (Image, 1959), p. 157. [atas]
10. Dokumen asli yang disebutkan oleh para penulis sekuler klasik setidaknya berasal antara 900 sampai 1300 tahun lalu. Sedangkan, “John Rylands Fragment” mengenai Perjanjian Baru, yang berisi Yoh 18:31-33, telah diketahui setidaknya pada 115 A.D. Keseluruhan manuskrip-manuskrip Perjanjian Baru dapat diketahui dalam waktu 300 tahun sejak selesainya. Perjanjian Baru secara lengkap termasuk sejumlah besar fragmennya, dapat diketahui dalam 100 tahun sejak selesainya. Hampir keseluruhan Perjanjian Baru dapat ditemukan dalam kutipan-kutipan para penulis Kristen mula-mula. Lihat Frederick Fyvie Bruce, The New Testament Documents: Are They Reliable? (Downer's Grove, IL: InterVarsity Press, 1972), p. 14f. [atas]
11. Frederick Fyvie Bruce, The New Testament Documents: Are They Reliable? (Downer's Grove, IL: InterVarsity Press, 1972), p. 20. [atas]
12. Sejarawan militer C. Sanders memberikan tiga test dalam karyanya Introduction to Research in English Literary History (New York: Macmillan, 1952), p. 143f. Behan McCullagh mengutip tujuh faktor sebagai kriteria untuk analisa yang sah bagi dokumen-dokumen sejarah.[a] Dengan menggunakan standar tersebut, John Warwick Montgomery[b] dan William Lane Craig[c] masing-masing, secara terbuka menjelaskan pandangan Injil tentang Kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Sejarawan klasikal Oxford terkenal, Michael Grant, menulis, "Bila kita memberlakukan kriteria yang sama sebagaimana yang akan kita berlakukan kepada sumber-sumber literatur kuno lainnya, bukti yang ada cukup kuat dan masuk akal untuk menghasilkan kesimpulan bahwa kubur memang ditemukan telah kosong."[d] Dan Paul Meier menulis, "Bila semua bukti ditimbang secara hati-hati dan adil, maka sangat dapat dibenarkan, berdasarkan kanon hasil riset sejarah, untuk menyimpulkan bahwa [kubur Yesus] memang telah benar-benar kosong… Dan tak ada satu pun bukti telah ditemukan dalam bahan-bahan kesusasteraan, epigrafi, maupun arkeologi yang dapat membantah pernyataan ini."[e] [atas]
[Baca juga fakta-fakta tentang kritik “The Jesus Seminar.”]
* a. C. Behan McCullagh, Justifying Historical Descriptions (Cambridge University Press, 1984), p. 19f.
* b. John Warwick Montgomery, History and Christianity (Bethany, 1965).
* c. William Lane Craig, "Did Jesus Rise From the Dead?" in M. Wilkins and J.P. Moreland, editors, Jesus Under Fire (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1995), p. 141f.
* d. Michael Grant, Jesus: An Historian's Review of the Gospels (Scribners, 1977), p. 176.
* e. Paul Meier, "The Empty Tomb as History," Christianity Today (March 28, 1975), p. 5.
"Keragu-raguan berlebihan yang ditujukan pada Alkitab [berdasarkan opini umum tertentu] secara progresif tidak lagi dipercaya. Penemuan demi penemuan telah membuktikan keakuratan banyak bagian."3
Temuan arkeologi terakhir melingkupi Kolam Bethesda (Yoh 5:1f) dan "Lantai Batu/ Gabata" (Yoh 19:13). Beberapa dasawarsa yang lalu keberadaan keduanya diragukan. Konfirmasi tentang keakuratan letak Sumur Yakub juga telah didapat (Yoh 4).4 Penemuan-penemuan demikian telah membalikkan pandangan-pandangan skeptis banyak ahli tentang keabsahan sejarah injil yang ke-empat. Pengarangnya telah memperlihatkan pengetahuan yang jelas dan mendalam tentang Yerusalem dimasa Yesus, sebagaimana yang kita harapkan dari Rasul Yohanes. Rincian seperti itu tak mungkin didapat oleh penulis dari generasi selanjutnya, karena Yerusalem dihancurkan di abad 70 A.D oleh tentara Romawi di bawah kepemimpinan Titus. Seperti juga, penemuan yang baru-baru ini tentang sensus Romawi mirip dengan yang terdapat dalam Luke 2:1f, dan bukti sejarah tentang “Synchronism”5 dalam Luk 3:1f, menegaskan ketelitian Lukas dalam penulisan injilnya (Luk 1:1-4). [Baca lebih jauh tentang penemuan-penemuan arkeologi yang memperkuat keakuratan Alkitab.]
Meskipun demikian, Para kritikus Injil Lukas sering mencondongkan diri kedalam opini-opini yang tak teruji dan berprasangka, namun mereka belum bisa merobohkan pembuktian-pembuktian sejarah mengenai Lukas. 6 Selanjutnya, dua “Synoptic”7 Injil lainnya, Matius dan Markus, yang melukiskan persamaan secara mendasar gambaran tentang pengajaran Yesus, juga merupakan point yang dapat dipercaya mengenai dirinya. Kemudian, selain dalam Alkitab, Yesus juga disebut dalam buku-buku sejamannya. Penulis-penulis sekular (yang kritis) dan non-Biblical juga merujuk pada keberadaan Yesus, termasuk literatur Romawi tentang Tacitus, Seutonius, Thallus and Pliny, dan literatur Yahudi mengenai Josephus dan Talmud. Gary Habermas telah mengutip sebanyak 39 sumber dari buku-buku kuno di luar Alkitab, termasuk 17 yang non-Kristen, yang merupakan saksi di luar Perjanjian Baru hingga lebih dari 100 rincian tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.8
INJIL BERPERAN DALAM INTEGRITAS SEJARAH
Ada bagian dari teks-teks itu sendiri yang menandakan keempat Injil tersebut sebagai sejarah yang masuk akal, bukan legenda ataupun propaganda yang dibuat-buat. Pertimbangkan bahwa para penulis Injil menggambarkan murid-murid utama Yesus secara samar (Mat 14:30, Mrk 9:33f, Luk 22:54f). Perhatikan bahwa mereka juga memasukkan kata-kata keras dari Yesus, yang sebenarnya malah menyurutkan minat orang-orang yang mendengarnya. (Mat 21:28f, Luk 9:23f, Yoh 8:39f).
Satu hal yang nyata dari keempat Injil tersebut adalah bahwa kekayaan tak ternilai yang mereka miliki tentang kabar baik tidak terungkap dipermukaan, namun tersembunyi dibalik tantangan (Mrk 8:34f, Yoh 12:25f)9 dan ancaman (Mat 25:31f). Kesemuanya itu malahan akan mengakibatkan hal yang tak diharapkan untuk suatu propaganda. Penulisannya di dalam Injil memperlihatkan kesungguhan para evangelis untuk berkata sejujurnya, walau memalukan atau tak menyenangkan sekalipun.
TEKS PERJANJIAN BARU TERSUSUN DENGAN KUAT
Beberapa orang menyatakan keprihatinan bahwa Alkitab mungkin telah diubah selama berabad-abad. Kepada hal inilah para pengkritik tekstual menempatkan diri mereka. Mereka telah mengetahui keseluruhan naskah dan bagian-bagian yang lainnya, satu bagian disebutkan berasal dari awal abad ke 2. Perjanjian Baru secara tekstual memiliki dukungan lebih baik daripada karya-karya Plato, Aristotle, Herodotus, or Tacitus,10 yang isinya tak terlalu dipermasalahkan secara serius oleh seorangpun. Sebagai tambahan, dokumen-dokumen Perjanjian Baru selalu terbuka bagi masyarakat umum, dan tersebar luas. Jadi akan merupakan suatu hal yang mustahil bagi siapa pun untuk merubah isinya secara pokok, sebagaimana Deklarasi Kemerdekaan, contohnya, sebagai dokumen publik, tak mungkin dapat diubah secara sembunyi-sembunyi tanpa menarik perhatian dan mengakibatkan kemarahan masyarakat. Sir Frederic Kenyon, bekas Direktur British Museum, mengatakan:
"Tenggang waktu antara susunan yang asli dan bukti paling awal yang ditemukan [yaitu manuskrip tertua] terlalu sempit hingga dapat ditiadakan, dan dasar terakhir bagi segala keragu-raguan, bahwa isi Injil yang pada akhirnya sampai kepada kita adalah sama sebagaimana injil-injil tersebut ditulis, sekarang telah dihapuskan."11
Kesimpulannya, sebenarnya tidak tepat bila Perjanjian Baru diperlakukan dengan sangat hati-hati dan dibeking dengan pembelaan khusus. Biarkanlah Injil menjadi subyek kritik melalui standar kritik sejarah yang sama sebagaimana para ahli sejarah terkenal memperlakukan literatur non-religious. Saat perlakuan yang sama diijinkan sebagaimana adanya, Injil membuktikan kebenarannya.12
REFERENSI DAN CATATAN KAKI
1. N.T. Wright of Oxford University menulis bahwa keempat kanonik Injil benar-benar masuk kedalam kumpulan besar buku-buku biografi Yunani kuno. Baca N.T. Wright, Who Was Jesus? (Wm. B. Eerdmans Pub. Co., 1992), p. 73f. [atas]
2. Sir William Ramsey, St. Paul the Traveller and Roman Citizen (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House reprint; 1949 from 1894 lectures). Bermaksud untuk mendiskreditkan Injil Lukas, ahli sejarah yang agresif ini mengunjungi pelosok Mediterania pada abad terakhir. Beliau terkejut melihat bukti-bukti arkeologis yang ditemukannya malah mendukung keakuratan adat istiadat, tempat-tempat, dan nama-nama jabatan dalam pemerintahan (a.l. "magistrates" Kis 16:35; “gubernur” Kis 18:12) sebagaimana yang disebutkan Lukas. Kesemuanya beragam sesuai daerahnya. Ramsey menyimpulkan, "Ahli sejarah yang hebat sangat jarang diantara para penulis…[Saya menghormati Lukas] diantara para ahli sejarah yang terkemuka" (pp. 3-4). [atas]
3. W.F. Albright, The Archaeology of Palestine and the Bible (Revell, 1935), p. 127. [atas]
4. Raymond Brown, The Gospel According to John I-XII (New York: Doubleday, 1966), p. XLII. [atas]
5. “Synchronism” berarti pengkaitan kejadian-kejadian yang tak berhubungan kedalam satu rentang waktu. [atas]
6. A.N. Sherwin-White, Roman Society and Roman Law in the New Testament (Oxford, 1963). Sherwin-White adalah seorang sejarawan Oxford terkenal yang menulis, “Sangatlah mengejutkan bahwa sementara para sejarawan Yunani-Romawi berkembang penuh percaya diri, studi yang dilakukan pada abad 20 mengenai kisah-kisah Injil, yang bermula dari bahan yang tak menjanjikan, telah mangakibatkan keadaan berbalik mendung kepada perkembangan kritik … Bahwa tingkat pembuktian dalam lingkup Yunani-Romawi ternyata lebih sedikit terdapat di keseluruhan Injil dibanding yang ada di [Kitab] Kisah Para Rasul disebabkan… adanya perbedaan-perbedaan berdasarkan lokasi daerah masing-masing. Begitu Kristus memasuki daerah Romawi di Yerusalem [a.l., Herodes dan Pontius Pilatus] pembuktian pun dimulai. Bagi Kisah Para Rasul [dikarang oleh Lukas], pembuktian berdasarkan sejarah sangatlah besar.” (p. 107f) [atas]
7. “Synoptic” artinya menceriterakan Yesus dalam metode yang serupa (syn = bersama; optos = pandangan). [atas]
8. Gary Habermas, The Verdict of History (Nashville, Tennessee: Thomas Nelson Publishers, 1988), p. 169. [atas]
9. G.K. Chesterton, Orthodoxy (Image, 1959), p. 157. [atas]
10. Dokumen asli yang disebutkan oleh para penulis sekuler klasik setidaknya berasal antara 900 sampai 1300 tahun lalu. Sedangkan, “John Rylands Fragment” mengenai Perjanjian Baru, yang berisi Yoh 18:31-33, telah diketahui setidaknya pada 115 A.D. Keseluruhan manuskrip-manuskrip Perjanjian Baru dapat diketahui dalam waktu 300 tahun sejak selesainya. Perjanjian Baru secara lengkap termasuk sejumlah besar fragmennya, dapat diketahui dalam 100 tahun sejak selesainya. Hampir keseluruhan Perjanjian Baru dapat ditemukan dalam kutipan-kutipan para penulis Kristen mula-mula. Lihat Frederick Fyvie Bruce, The New Testament Documents: Are They Reliable? (Downer's Grove, IL: InterVarsity Press, 1972), p. 14f. [atas]
11. Frederick Fyvie Bruce, The New Testament Documents: Are They Reliable? (Downer's Grove, IL: InterVarsity Press, 1972), p. 20. [atas]
12. Sejarawan militer C. Sanders memberikan tiga test dalam karyanya Introduction to Research in English Literary History (New York: Macmillan, 1952), p. 143f. Behan McCullagh mengutip tujuh faktor sebagai kriteria untuk analisa yang sah bagi dokumen-dokumen sejarah.[a] Dengan menggunakan standar tersebut, John Warwick Montgomery[b] dan William Lane Craig[c] masing-masing, secara terbuka menjelaskan pandangan Injil tentang Kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Sejarawan klasikal Oxford terkenal, Michael Grant, menulis, "Bila kita memberlakukan kriteria yang sama sebagaimana yang akan kita berlakukan kepada sumber-sumber literatur kuno lainnya, bukti yang ada cukup kuat dan masuk akal untuk menghasilkan kesimpulan bahwa kubur memang ditemukan telah kosong."[d] Dan Paul Meier menulis, "Bila semua bukti ditimbang secara hati-hati dan adil, maka sangat dapat dibenarkan, berdasarkan kanon hasil riset sejarah, untuk menyimpulkan bahwa [kubur Yesus] memang telah benar-benar kosong… Dan tak ada satu pun bukti telah ditemukan dalam bahan-bahan kesusasteraan, epigrafi, maupun arkeologi yang dapat membantah pernyataan ini."[e] [atas]
[Baca juga fakta-fakta tentang kritik “The Jesus Seminar.”]
* a. C. Behan McCullagh, Justifying Historical Descriptions (Cambridge University Press, 1984), p. 19f.
* b. John Warwick Montgomery, History and Christianity (Bethany, 1965).
* c. William Lane Craig, "Did Jesus Rise From the Dead?" in M. Wilkins and J.P. Moreland, editors, Jesus Under Fire (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1995), p. 141f.
* d. Michael Grant, Jesus: An Historian's Review of the Gospels (Scribners, 1977), p. 176.
* e. Paul Meier, "The Empty Tomb as History," Christianity Today (March 28, 1975), p. 5.
Apakah The Da Vinci Code “adalah penyerangan yang paling serius terhadap Kekristenan”?
Sudah menjadi rahasia umum apabila saat ini penyerangan terhadap Kekristenan baik di Amerika, Inggris dan di belahan bumi lainnya mengalami peningkatan yang luar biasa baik di media-media, sekolah, pengadilan dan yang paling sering adalah gereja. Dalam budaya yang secara sistematis berusaha untuk terus mendiskreditkan atau menjelekkan Kristus dan FirmanNya, Dr. Erwin Lutzer seorang pakar teologia yang juga adalah seorang pendeta untuk wilayah Chicago telah melakukan suatu penelitian dan berkesimpulan bahwa: “The Da Vinci Code merupakan penyerangan paling serius terhadap Kekristenan yang pernah saya saksikan.”[1]
Terlepas dari pernyataan yang begitu berani, mari kita lihat lebih jauh tentang novel karya Dan Brown yang begitu terkenal ini, dimana segera filmnya dengan judul yang sama akan segera beredar dan akibat yang mungkin terjadi terhadap gereja dan kebudayaan.
NOVEL
Bagaimanapun Dan Brown telah mampu membuat kita percaya bahwa “seluruh penjelasan tentang karya seni, arsitektur, dokumen-dokumen dan ritual-ritual rahasia dalam novel ini adalah benar-benar akurat,”[2] The Da Vinci Code merupakan karya fiksi, lengkap dengan orang baik, penjahat dan peristiwa-peristiwa berbahayanya. Sang tokoh protaganis, Robert Langdon, pakar pemecah kode dari Harvard, seorang yang memiliki karakter yang tulus tapi pasif dengan sedikit keruwetan. Novel ini menyajikan plot-plot yang bisa disebut luar biasa, dengan kalimat-kalimat yang cukup baik, sehingga tidak mudah terlupakan. Sebagai novel fiksi yang “popular” bisa dikatakan sangat menghibur,[3] namun sesuai dengan jenis novelnya belum tentu mampu menjadi novel klasik. Namun The Da Vinci Code telah menjadi sensasi dunia. Kejadian utama dalam novel ini yang begitu mampu menarik perhatian adalah tentang suatu teori konspirasi yang mengisahkan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena. Setelah kematian Yesus, Maria kabur dengan anak mereka dan menjadi symbol “wanita suci” dari suatu agama pagan kuno. Teori ini bukan merupakan hal baru bagi Dan Brown; siapapun pelajar yang begitu serius mempelajari tentang sejarah eklesiastikal atau pelajaran tentang gereja pastilah sangat terbiasa dengan tradisi kuno ini (albeit aberrant), yang mana sejak lama telah dinyatakan baik oleh Katolik maupun Protestan adalah merupakan suatu bidah atau pelecehan.[4] Bagaimanapun, seseorang harus melakukan penggalian (bahkan tidak perlu terlalu dalam) terhadap dasar “sejarah” tentang tradisi ini untuk lebih yakin lagi, bahwa semua ini, hanyalah kisah fiksi belaka.
Michael Baigent, Richard Leigh dan Henry Lincoln[5] membuat pernyataan yang mengagetkan sehubungan dengan penelitian yang mereka lakukan:
Kita hanya bisa menelusuri dengan melakukan penyaringan menyeluruh terhadap [Injil] — agar bisa menentukan paragraph mana yang mungkin atau kemungkinan benar … penggalan paragraf yang mungkin dapat membuktikan tentang perkawinan antara Yesus dengan seorang wanita yang disebut sebagai Magdalena. …Dalam rangka mencari hal itu, kami menyadari, bahwa kami harus membaca kata perkata, menjembatani setiap jurang pemisah yang sudah pasti, menilai setiap jeda pada bait-bait syair yang benar. Kami pasti harus berhadapan dengan ketidak telitian, dengan petunjuk-petunjuk, dengan referensi-referensi dan yang terbaik dari semuanya adalah kesalahan semata. [6]
Namun penyerangan yang dilakukan oleh The Da Vinci Code terhadap Kristus dan Firman-Nya, Alkitab, meluncur lebih dalam dari hanya sekedar sebuah penyerangan teori konspirasi kuno belaka. Dengan menanamkan benih keraguan dalam pikiran pembaca tentang keberadaan Alkitab, baik novel maupun film-nya telah melakukan suatu penyerangan langsung terhadap otoritas Kitab Suci. Menurut sejarawan fiksi Leigh Teabing, salah satu tokoh rekaan Tuan Brown,[7] bahwa Kaisar Romawi Constantine telah memilih diantara injil-injil kuno dan memilih yang paling pas dengan agenda politik yang dijalankannya, termasuk juga menciptakan satu buku yang sekarang ini kita kenal sebagai Alkitab.[8] (Dalam kenyataannya, Kitab Suci kanonik belum diajukan pada konsili gereja sampai dengan kematian Constantine—Dewan Nicene Constantine lebih memperhatikan masalah ketuhanan dan kealamian Kristus.) Pelajaran sejarah Tuan Brown yang “fiksional” merupakan kecerdikan pseudo-academic dimana sejarah itu telah berulangkali ditolak oleh para cendikiawan sejarah dan ahli Alkitab.[9]
thedavincicode2006-1Idealnya, hanya mereka yang begitu naif yang mau mengambil hal tersebut untuk ditonjolkan sebagai karya fiksi; namun, kebenaran yang menyedihkan adalah banyak orang tidak terlalu mengangap penting Firman Tuhan, dan yang lebih buruk lagi mereka lebih memilih untuk tidak percaya kepada Firman itu.[10] Bagi mereka, kesalahan-kesalahan yang disajikan dengan pintar dalam Novel The Da Vinci Code adalah kebenaran yang mereka butuhkan agar supaya mereka dapat terus menolak otoritas Alkitab. Ironisnya, hal ini terdapat dalam konteks yang mana pembaca akan diperkenalkan pertama kali kepada hal yang sangat menarik yaitu tentang “Rangkaian Perhitungan Fibonacci dan Proporsi Ilahi.”
Apakah pernyataan Pendeta Lutzer bahwa The Da Vinci Code adalah “penyerangan yang paling serius terhadap Kekristenan abad ini” adalah benar? Dalam suatu pengertian dia telah mendekati kebenaran, dalam hal tentang penyerangan terbesar terhadap Kekristenan dan Yesus Kristus, dan dalam maksud tertentu termasuk didalamnya menyerang Firman-firman yang diucapkan Kristus. Bagaimanapun, dalam peperangan ini, The Da Vinci Code hanyalah sebuah roda gigi kecil yang terdapat dalam sebuah roda raksasa. Berapa banyak para ahli teologia dan pemimpin Kristen menyadari bahwa mereka angkat tangan dalam menghadapi karya fiksi yang terus menerus mencoba untuk menyatakan bahwa ke-66 kitab yang terdapat dalam Alkitab tidak dapat dipercaya khususnya pada kitab Kejadian? Suatu hari The Da Vinci Code akan berangsur-angsur menghilang pesonanya, sementara generasi Kristen semakin dalam tenggelam dalam ketidakpercayaan. Disinilah perang sesungguhnya telah menerima hasilnya. Apakah saudara orang percaya atau bukan dan memilih (dengan keleluasaan) untuk membaca The Da Vinci Code atau menonton filmnya, tetap merupakan hal yang penting untuk mengiinformasikan ke seluruh aspek mengenai penyerangan terhadap Firman Allah ini – apapun bentuknya—dan “siap sedia untuk memberikan jawaban” (1 Petrus 3:15) dengan lemah lembut dan hormat dalam mengatasi berbagai tentangan terhadap injil Yesus Kristus.
Rasio Keemasan
Novel itu juga menyebutkan tentang Leonardo Fibonacci di Pisa, seorang ahli matematika abad ke 13 yang telah menemukan suatu deretan angka dengan ketepatan yang sangat ganjil. Rangkaian perhitungan Fibonacci ini dimulai dengan bilangan nol, lalu satu, lalu setiap urutan berikutnya merupakan penjumlahan dari kedua angka sebelumnya (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dst.). Setelah beberapa angka-angka pertama, rasio antara setiap dua angka di dalam urutan itu adalah 1.618 (yakni, angka kedua adalah 1.618 kali lebih besar dari angka sebelumnya).
Apa yang menyebabkan penelitian ini menjadi begitu siknifikan, dan bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan kontroversi antara teori evolusi dan penciptaan? Rasio 1.618, dikenal oleh Paham Yunani kuno sebagai Proporsi Ilahi atau Golden Ratio, yang dapat ditemukan secara virtual dimana saja, baik dalam alam, seni, musik dan tata bangunan. Rasio itu bisa muncul dalam bentuk spiral seperti buah cemara, nanas, rumah kerang, tanduk, bunga matahari dan masih banyak lagi; juga rasio diantara setiap jari tangan dan kaki kita. Jumlah daun atau kuntum pada pohon seringkali merupakan angka Fibonacci; ini sebabnya bunga dengan lima kuntum lebih menyenangkan dipandang mata dari yang dengan empat kuntum.
Persepsi kita tentang keindahan seringkali (tanpa sadar) berdasarkan ratio 1.618. Mengetahui hal ini, para komposer dan artis—termasuk Leonardo da Vinci—seringkali menjadikan ratio ini sebagai dasar hasil karya mereka. Sementara banyak dari fenomena yang ditonjolkan oleh Brown meragukan atau serta merta bisa dikatakan salah, * kehadiran dari Divine Proportion, atau phi, dalam alam terdokumentasi dengan jelas. Meskipun karakter fiksi Tuan Brown memberikan suatu gambaran kesimpulan yang salah, sangatlah sukar untuk membayangkan lebih banyak bukti yang meyakinkan bagi sebuah rancangan..**
* Sebagai contoh, penonjolan yang dikemukakan Brown, bahwa ratio jantan terhadap betina dari lebah madu dalam “sarang manapun di dunia ini” adalah phi; Brown, hal. 94.
** “Ketika masyarakat kuno menemukan PHI, mereka yakin sekali bahwa mereka telah membentur dinding dunia, sebab itulah mereka melakukan penyembahan terhadap alam.” Brown, hal. 95.
Referensi dan Catatan
1. Sebagai kutipan dalam www.cnn.com/2006/SHOWBIZ/books/03/28/life.davinci.reut/index.html, 28 Maret 2006. Kembali ke teks.
2. Dan Brown, The Da Vinci Code (New York: Doubleday, 2003) p. 1. Kembali ke teks.
3. Sebagai sanggahan untuk fiksi yang diklasifikasikan sebagai “karya sastra”; sebuah perbedaan yang digunakan oleh penerbit dan penulis. Kembali ke teks.
4. Pertama kali saya menemukan teori ini ketika sedang mempelajari Perjanjian Baru di sebuah Lembaga Pendidikan Alkitab; dan untuk kedua kalinya dari sebuah karya fiksi yang memasukkan tentang The Da Vinci Code selama beberapa tahun. Kembali ke teks.
5. Penulis Buku Holy Blood, Holy Grail, Delacorte Press, 1982; Baigent dan Leigh baru-baru ini kalah dalam persidangan melawan Brown tentang pelanggaran hak cipta infringement. Kembali ke teks.
6. Sebagai kutipan dalam www.equip.org/free/DH228.htm. Kembali ke teks.
7. Nama Teabing merupakan anagram dari nama Baigent. Sungguh ironis bahwa Brown memilih untuk menggunakan nama Teabing sebagai nama karakter “tenaga ahli”-nya berdasarkan nama Michael Baigent dan Richard Leigh, dimana mereka baru-baru ini mengajukan gugatan litigasi melawan dirinya (perhatikan catatan kaki no 5). Kembali ke teks.
8. Brown, pp. 231-235. Kembali ke teks.
9. Banyak dari artikel-artikel dan buku-buku bagus yang mendengungkan bantahan terhadap pernyataan yang dibuat oleh Dan Brown. Salah satu sumber yang cukup istimewa yang dapat membantu adalah The Real History Behind The Da Vinci Code oleh Sharan Newman, seorang ahli sejarah (secular), Berkeley Books, New York, 2005. Bagaimanapun, diharapkan sekali untuk membaca ini—dan bahan-bahan penuntun lain—seperti yang dilakukan oleh jemaat di Berea (Acts 17:11). Kembali ke teks.
10. Roman 1:25. Kembali ke teks.
Diterjemahkan oleh: Yuni Sihombing
Penulis: Melinda Christian, Answers in Genesis USA
Terlepas dari pernyataan yang begitu berani, mari kita lihat lebih jauh tentang novel karya Dan Brown yang begitu terkenal ini, dimana segera filmnya dengan judul yang sama akan segera beredar dan akibat yang mungkin terjadi terhadap gereja dan kebudayaan.
NOVEL
Bagaimanapun Dan Brown telah mampu membuat kita percaya bahwa “seluruh penjelasan tentang karya seni, arsitektur, dokumen-dokumen dan ritual-ritual rahasia dalam novel ini adalah benar-benar akurat,”[2] The Da Vinci Code merupakan karya fiksi, lengkap dengan orang baik, penjahat dan peristiwa-peristiwa berbahayanya. Sang tokoh protaganis, Robert Langdon, pakar pemecah kode dari Harvard, seorang yang memiliki karakter yang tulus tapi pasif dengan sedikit keruwetan. Novel ini menyajikan plot-plot yang bisa disebut luar biasa, dengan kalimat-kalimat yang cukup baik, sehingga tidak mudah terlupakan. Sebagai novel fiksi yang “popular” bisa dikatakan sangat menghibur,[3] namun sesuai dengan jenis novelnya belum tentu mampu menjadi novel klasik. Namun The Da Vinci Code telah menjadi sensasi dunia. Kejadian utama dalam novel ini yang begitu mampu menarik perhatian adalah tentang suatu teori konspirasi yang mengisahkan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena. Setelah kematian Yesus, Maria kabur dengan anak mereka dan menjadi symbol “wanita suci” dari suatu agama pagan kuno. Teori ini bukan merupakan hal baru bagi Dan Brown; siapapun pelajar yang begitu serius mempelajari tentang sejarah eklesiastikal atau pelajaran tentang gereja pastilah sangat terbiasa dengan tradisi kuno ini (albeit aberrant), yang mana sejak lama telah dinyatakan baik oleh Katolik maupun Protestan adalah merupakan suatu bidah atau pelecehan.[4] Bagaimanapun, seseorang harus melakukan penggalian (bahkan tidak perlu terlalu dalam) terhadap dasar “sejarah” tentang tradisi ini untuk lebih yakin lagi, bahwa semua ini, hanyalah kisah fiksi belaka.
Michael Baigent, Richard Leigh dan Henry Lincoln[5] membuat pernyataan yang mengagetkan sehubungan dengan penelitian yang mereka lakukan:
Kita hanya bisa menelusuri dengan melakukan penyaringan menyeluruh terhadap [Injil] — agar bisa menentukan paragraph mana yang mungkin atau kemungkinan benar … penggalan paragraf yang mungkin dapat membuktikan tentang perkawinan antara Yesus dengan seorang wanita yang disebut sebagai Magdalena. …Dalam rangka mencari hal itu, kami menyadari, bahwa kami harus membaca kata perkata, menjembatani setiap jurang pemisah yang sudah pasti, menilai setiap jeda pada bait-bait syair yang benar. Kami pasti harus berhadapan dengan ketidak telitian, dengan petunjuk-petunjuk, dengan referensi-referensi dan yang terbaik dari semuanya adalah kesalahan semata. [6]
Namun penyerangan yang dilakukan oleh The Da Vinci Code terhadap Kristus dan Firman-Nya, Alkitab, meluncur lebih dalam dari hanya sekedar sebuah penyerangan teori konspirasi kuno belaka. Dengan menanamkan benih keraguan dalam pikiran pembaca tentang keberadaan Alkitab, baik novel maupun film-nya telah melakukan suatu penyerangan langsung terhadap otoritas Kitab Suci. Menurut sejarawan fiksi Leigh Teabing, salah satu tokoh rekaan Tuan Brown,[7] bahwa Kaisar Romawi Constantine telah memilih diantara injil-injil kuno dan memilih yang paling pas dengan agenda politik yang dijalankannya, termasuk juga menciptakan satu buku yang sekarang ini kita kenal sebagai Alkitab.[8] (Dalam kenyataannya, Kitab Suci kanonik belum diajukan pada konsili gereja sampai dengan kematian Constantine—Dewan Nicene Constantine lebih memperhatikan masalah ketuhanan dan kealamian Kristus.) Pelajaran sejarah Tuan Brown yang “fiksional” merupakan kecerdikan pseudo-academic dimana sejarah itu telah berulangkali ditolak oleh para cendikiawan sejarah dan ahli Alkitab.[9]
thedavincicode2006-1Idealnya, hanya mereka yang begitu naif yang mau mengambil hal tersebut untuk ditonjolkan sebagai karya fiksi; namun, kebenaran yang menyedihkan adalah banyak orang tidak terlalu mengangap penting Firman Tuhan, dan yang lebih buruk lagi mereka lebih memilih untuk tidak percaya kepada Firman itu.[10] Bagi mereka, kesalahan-kesalahan yang disajikan dengan pintar dalam Novel The Da Vinci Code adalah kebenaran yang mereka butuhkan agar supaya mereka dapat terus menolak otoritas Alkitab. Ironisnya, hal ini terdapat dalam konteks yang mana pembaca akan diperkenalkan pertama kali kepada hal yang sangat menarik yaitu tentang “Rangkaian Perhitungan Fibonacci dan Proporsi Ilahi.”
Apakah pernyataan Pendeta Lutzer bahwa The Da Vinci Code adalah “penyerangan yang paling serius terhadap Kekristenan abad ini” adalah benar? Dalam suatu pengertian dia telah mendekati kebenaran, dalam hal tentang penyerangan terbesar terhadap Kekristenan dan Yesus Kristus, dan dalam maksud tertentu termasuk didalamnya menyerang Firman-firman yang diucapkan Kristus. Bagaimanapun, dalam peperangan ini, The Da Vinci Code hanyalah sebuah roda gigi kecil yang terdapat dalam sebuah roda raksasa. Berapa banyak para ahli teologia dan pemimpin Kristen menyadari bahwa mereka angkat tangan dalam menghadapi karya fiksi yang terus menerus mencoba untuk menyatakan bahwa ke-66 kitab yang terdapat dalam Alkitab tidak dapat dipercaya khususnya pada kitab Kejadian? Suatu hari The Da Vinci Code akan berangsur-angsur menghilang pesonanya, sementara generasi Kristen semakin dalam tenggelam dalam ketidakpercayaan. Disinilah perang sesungguhnya telah menerima hasilnya. Apakah saudara orang percaya atau bukan dan memilih (dengan keleluasaan) untuk membaca The Da Vinci Code atau menonton filmnya, tetap merupakan hal yang penting untuk mengiinformasikan ke seluruh aspek mengenai penyerangan terhadap Firman Allah ini – apapun bentuknya—dan “siap sedia untuk memberikan jawaban” (1 Petrus 3:15) dengan lemah lembut dan hormat dalam mengatasi berbagai tentangan terhadap injil Yesus Kristus.
Rasio Keemasan
Novel itu juga menyebutkan tentang Leonardo Fibonacci di Pisa, seorang ahli matematika abad ke 13 yang telah menemukan suatu deretan angka dengan ketepatan yang sangat ganjil. Rangkaian perhitungan Fibonacci ini dimulai dengan bilangan nol, lalu satu, lalu setiap urutan berikutnya merupakan penjumlahan dari kedua angka sebelumnya (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dst.). Setelah beberapa angka-angka pertama, rasio antara setiap dua angka di dalam urutan itu adalah 1.618 (yakni, angka kedua adalah 1.618 kali lebih besar dari angka sebelumnya).
Apa yang menyebabkan penelitian ini menjadi begitu siknifikan, dan bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan kontroversi antara teori evolusi dan penciptaan? Rasio 1.618, dikenal oleh Paham Yunani kuno sebagai Proporsi Ilahi atau Golden Ratio, yang dapat ditemukan secara virtual dimana saja, baik dalam alam, seni, musik dan tata bangunan. Rasio itu bisa muncul dalam bentuk spiral seperti buah cemara, nanas, rumah kerang, tanduk, bunga matahari dan masih banyak lagi; juga rasio diantara setiap jari tangan dan kaki kita. Jumlah daun atau kuntum pada pohon seringkali merupakan angka Fibonacci; ini sebabnya bunga dengan lima kuntum lebih menyenangkan dipandang mata dari yang dengan empat kuntum.
Persepsi kita tentang keindahan seringkali (tanpa sadar) berdasarkan ratio 1.618. Mengetahui hal ini, para komposer dan artis—termasuk Leonardo da Vinci—seringkali menjadikan ratio ini sebagai dasar hasil karya mereka. Sementara banyak dari fenomena yang ditonjolkan oleh Brown meragukan atau serta merta bisa dikatakan salah, * kehadiran dari Divine Proportion, atau phi, dalam alam terdokumentasi dengan jelas. Meskipun karakter fiksi Tuan Brown memberikan suatu gambaran kesimpulan yang salah, sangatlah sukar untuk membayangkan lebih banyak bukti yang meyakinkan bagi sebuah rancangan..**
* Sebagai contoh, penonjolan yang dikemukakan Brown, bahwa ratio jantan terhadap betina dari lebah madu dalam “sarang manapun di dunia ini” adalah phi; Brown, hal. 94.
** “Ketika masyarakat kuno menemukan PHI, mereka yakin sekali bahwa mereka telah membentur dinding dunia, sebab itulah mereka melakukan penyembahan terhadap alam.” Brown, hal. 95.
Referensi dan Catatan
1. Sebagai kutipan dalam www.cnn.com/2006/SHOWBIZ/books/03/28/life.davinci.reut/index.html, 28 Maret 2006. Kembali ke teks.
2. Dan Brown, The Da Vinci Code (New York: Doubleday, 2003) p. 1. Kembali ke teks.
3. Sebagai sanggahan untuk fiksi yang diklasifikasikan sebagai “karya sastra”; sebuah perbedaan yang digunakan oleh penerbit dan penulis. Kembali ke teks.
4. Pertama kali saya menemukan teori ini ketika sedang mempelajari Perjanjian Baru di sebuah Lembaga Pendidikan Alkitab; dan untuk kedua kalinya dari sebuah karya fiksi yang memasukkan tentang The Da Vinci Code selama beberapa tahun. Kembali ke teks.
5. Penulis Buku Holy Blood, Holy Grail, Delacorte Press, 1982; Baigent dan Leigh baru-baru ini kalah dalam persidangan melawan Brown tentang pelanggaran hak cipta infringement. Kembali ke teks.
6. Sebagai kutipan dalam www.equip.org/free/DH228.htm. Kembali ke teks.
7. Nama Teabing merupakan anagram dari nama Baigent. Sungguh ironis bahwa Brown memilih untuk menggunakan nama Teabing sebagai nama karakter “tenaga ahli”-nya berdasarkan nama Michael Baigent dan Richard Leigh, dimana mereka baru-baru ini mengajukan gugatan litigasi melawan dirinya (perhatikan catatan kaki no 5). Kembali ke teks.
8. Brown, pp. 231-235. Kembali ke teks.
9. Banyak dari artikel-artikel dan buku-buku bagus yang mendengungkan bantahan terhadap pernyataan yang dibuat oleh Dan Brown. Salah satu sumber yang cukup istimewa yang dapat membantu adalah The Real History Behind The Da Vinci Code oleh Sharan Newman, seorang ahli sejarah (secular), Berkeley Books, New York, 2005. Bagaimanapun, diharapkan sekali untuk membaca ini—dan bahan-bahan penuntun lain—seperti yang dilakukan oleh jemaat di Berea (Acts 17:11). Kembali ke teks.
10. Roman 1:25. Kembali ke teks.
Diterjemahkan oleh: Yuni Sihombing
Penulis: Melinda Christian, Answers in Genesis USA
Mengapa Tuhan Mengijinkan Orang Benar Menderita?
Hal ini merupakan pertanyaan yang sukar dijawab oleh orang Kristen.
C.S Lewis pernah mengatakan bahwa “masalah penderitaan” merupakan senjata yang ampuh bagi kaum atheis untuk menyerang iman Kristen. Jika kita mengerti akan kebenaran ilmu pengetahuan dan sejarah, kita akan tahu bahwa semuanya itu mendukung fakta bahwa Tuhan ada. Seperti tertulis dalam Alkitab, "Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah.'" (Mazmur 14:1). Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh kaum atheis adalah bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih memasukkan semua hal ini ke dalam dunia seperti perang, penyakit, kesakitan, dan kematian dan terutama sekali hal ini sering terjadi terhadap mereka yang tidak bersalah?
Bukankah hal ini berarti Ia tak mempunyai kasih itu kepada kita karena mengijinkan semua hal itu terjadi pada kita atau Ia sama sekali tak berkuasa sehingga Ia berpangku tangan saja membiarkan kita menghadapi itu semua. Hal ini berarti bahwa Alkitab telah salah sama sekali dalam menempatkan Ia sebagai Tuhan yang penuh kuasa dan kasih. Hal ini sangat sukar untuk dijawab oleh kita sebagai orang Kristen, tapi atheisme dan agnostisme pun bukanlah jawabannya. Sekalipun begitu banyak kejahatan terjadi dalam dunia, tapi kebaikan lebih banyak lagi yang terjadi. Hal ini membuktikan bahwa kebanyakan orang secara insting masih menempatkan “kebaikan” sebagai sesuatu yang lebih daripada “kejahatan”. Kita harus mengetahui bahwa semua pemikiran kita diciptakan oleh Tuhan. Dan kita dapat menggunakan semua pemikiran kita untuk mengembangkan sesuai dengan yang dikehendakiNya. Dan tidak digunakan secara sinis untuk menanyakan motivasiNya "mengapa harus demikian".
"Masakan Hakim segenap bumi tak menghakimi dengan adil?" (Kejadian 18:25).
"Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya, 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'" (Roma 9:20).
Kita tak bisa menerapkan standar kebenaran. Hanya Ialah yang mampu melakukannya. Kita hanya perlu menyesuaikannya dalam pikiran dan hati kita, sekalipun kita tak mengerti, tapi apapun yang dilakukanNya sudah memenuhi definisi kebenaran itu. Menyesuaikan hal ini dapat dilakukan dengan iman kita, dan kitapun bebas mencari cara untuk mengambil suatu nilai tambah dari penderitaan ini, seperti halnya berkat. Semakin kita merenungkan hal ini, akan membantu kita untuk tetap menjaga kebenaran sejati ini dalam pikiran kita.
Tak ada istilah "orang yang tak bersalah" menderita.
Sejak "manusia jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23), tak ada seorangpun yang mempunyai hak untuk bebas dari murkaNya berdasarkan kebenarannya. Sejauh ini ada yang berpendapat bahwa ada perkecualian bagi para bayi dan orang yang mengalami cacat mental yang tak dapat membedakan mana yang benar ataupun jahat. Tapi Alkitab menyatakan bahwa kita semua mempunyai dosa asal, dan orang-orang inipun akan segera menjadi pendosa karena adanya pilihan bebas yang dapat ditentukan oleh mereka sendiri.
Dunia berada dalam kutukanNya (Kejadian 3:17) karena pemberontakan manusia melawan FirmanNya.
Perhambaan dosa dan "keluhan kesakitan dari semua makhluk ini" (Roma 8:21, 22), bersifat universal, hal ini berdampak bagi semua orang tak peduli pria, wanita, ataupun anak-anak. Tuhan sebenarnya tak mau menciptakan dunia yang seperti ini dan satu hari semuanya akan dibuat benar kembali seperti yang dinubuatkan dalam (Wahyu 21:4). Dan Ia akan menghapus segala air mata, dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Hanya Tuhan Yesus Kristuslah, yang benar-benar merupakan "orang benar dan yang tak bersalah " dalam sejarah manusia, yang mengalami penderitaan lebih dari siapapun yang pernah hidup. Dan Ia melakukan ini untuk kita semua! Ia mati untuk segenap dosa kita (I Korintus 15 :3). Ia menderita dan mati, untuk membebaskan dunia ini dari kutukan Tuhan, dan bahkan sampai sekarang, Ia dapat membebaskan siapa saja dari perbudakan dosa, asalkan mereka mau menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Dengan iman kita kepada kasih Tuhan dan karya penebusan Kristus, kita dapat mengetahui bahwa semua penderitaan kita ini dapat berubah menjadi kemuliaanNya dan untuk kebaikan kita. Roh Kudus sering menggunakan penderitaan untuk membawa mereka yang masih belum selamat kepadaNya. Penderitaan bagi orang Kristen dapat diartikan sebagai peningkatan iman kita dan untuk membentuk karakter kita (Ibrani 12:11).Ia mengasihi kita sekalipun “sekarang ini” Ia mengijinkan pencobaan dan penderitaan ke dalam hidup kita.
"Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).
C.S Lewis pernah mengatakan bahwa “masalah penderitaan” merupakan senjata yang ampuh bagi kaum atheis untuk menyerang iman Kristen. Jika kita mengerti akan kebenaran ilmu pengetahuan dan sejarah, kita akan tahu bahwa semuanya itu mendukung fakta bahwa Tuhan ada. Seperti tertulis dalam Alkitab, "Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah.'" (Mazmur 14:1). Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh kaum atheis adalah bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih memasukkan semua hal ini ke dalam dunia seperti perang, penyakit, kesakitan, dan kematian dan terutama sekali hal ini sering terjadi terhadap mereka yang tidak bersalah?
Bukankah hal ini berarti Ia tak mempunyai kasih itu kepada kita karena mengijinkan semua hal itu terjadi pada kita atau Ia sama sekali tak berkuasa sehingga Ia berpangku tangan saja membiarkan kita menghadapi itu semua. Hal ini berarti bahwa Alkitab telah salah sama sekali dalam menempatkan Ia sebagai Tuhan yang penuh kuasa dan kasih. Hal ini sangat sukar untuk dijawab oleh kita sebagai orang Kristen, tapi atheisme dan agnostisme pun bukanlah jawabannya. Sekalipun begitu banyak kejahatan terjadi dalam dunia, tapi kebaikan lebih banyak lagi yang terjadi. Hal ini membuktikan bahwa kebanyakan orang secara insting masih menempatkan “kebaikan” sebagai sesuatu yang lebih daripada “kejahatan”. Kita harus mengetahui bahwa semua pemikiran kita diciptakan oleh Tuhan. Dan kita dapat menggunakan semua pemikiran kita untuk mengembangkan sesuai dengan yang dikehendakiNya. Dan tidak digunakan secara sinis untuk menanyakan motivasiNya "mengapa harus demikian".
"Masakan Hakim segenap bumi tak menghakimi dengan adil?" (Kejadian 18:25).
"Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya, 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'" (Roma 9:20).
Kita tak bisa menerapkan standar kebenaran. Hanya Ialah yang mampu melakukannya. Kita hanya perlu menyesuaikannya dalam pikiran dan hati kita, sekalipun kita tak mengerti, tapi apapun yang dilakukanNya sudah memenuhi definisi kebenaran itu. Menyesuaikan hal ini dapat dilakukan dengan iman kita, dan kitapun bebas mencari cara untuk mengambil suatu nilai tambah dari penderitaan ini, seperti halnya berkat. Semakin kita merenungkan hal ini, akan membantu kita untuk tetap menjaga kebenaran sejati ini dalam pikiran kita.
Tak ada istilah "orang yang tak bersalah" menderita.
Sejak "manusia jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23), tak ada seorangpun yang mempunyai hak untuk bebas dari murkaNya berdasarkan kebenarannya. Sejauh ini ada yang berpendapat bahwa ada perkecualian bagi para bayi dan orang yang mengalami cacat mental yang tak dapat membedakan mana yang benar ataupun jahat. Tapi Alkitab menyatakan bahwa kita semua mempunyai dosa asal, dan orang-orang inipun akan segera menjadi pendosa karena adanya pilihan bebas yang dapat ditentukan oleh mereka sendiri.
Dunia berada dalam kutukanNya (Kejadian 3:17) karena pemberontakan manusia melawan FirmanNya.
Perhambaan dosa dan "keluhan kesakitan dari semua makhluk ini" (Roma 8:21, 22), bersifat universal, hal ini berdampak bagi semua orang tak peduli pria, wanita, ataupun anak-anak. Tuhan sebenarnya tak mau menciptakan dunia yang seperti ini dan satu hari semuanya akan dibuat benar kembali seperti yang dinubuatkan dalam (Wahyu 21:4). Dan Ia akan menghapus segala air mata, dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Hanya Tuhan Yesus Kristuslah, yang benar-benar merupakan "orang benar dan yang tak bersalah " dalam sejarah manusia, yang mengalami penderitaan lebih dari siapapun yang pernah hidup. Dan Ia melakukan ini untuk kita semua! Ia mati untuk segenap dosa kita (I Korintus 15 :3). Ia menderita dan mati, untuk membebaskan dunia ini dari kutukan Tuhan, dan bahkan sampai sekarang, Ia dapat membebaskan siapa saja dari perbudakan dosa, asalkan mereka mau menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Dengan iman kita kepada kasih Tuhan dan karya penebusan Kristus, kita dapat mengetahui bahwa semua penderitaan kita ini dapat berubah menjadi kemuliaanNya dan untuk kebaikan kita. Roh Kudus sering menggunakan penderitaan untuk membawa mereka yang masih belum selamat kepadaNya. Penderitaan bagi orang Kristen dapat diartikan sebagai peningkatan iman kita dan untuk membentuk karakter kita (Ibrani 12:11).Ia mengasihi kita sekalipun “sekarang ini” Ia mengijinkan pencobaan dan penderitaan ke dalam hidup kita.
"Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).
Bagaimana saya dapat memutuskan apakah kegiatan tertentu seperti merokok, bermain judi, dsb adalah salah?
Pertama-tama, Kekristenan bukan merupakan daftar mengenai hal-hal yang tabu. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8,9). Harap diingat bahwa Tuhan Yesus Kristus telah menderita dan mati untuk semua dosa kita agar kita dapat memperoleh pengampunan dan keselamatan secara cuma-cuma, melalui ketaatan dan percaya kepadaNya.
Kedua, kita tidak mempunyai hak untuk menghakimi orang lain dan kegiatan yang dilakukannya. Alkitab berkata, "Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung". (Roma 14:13)
Kebanyakan dari kita selalu dengan cepat mengkritik orang lain, akan tetapi adalah lebih penting lebih dulu untuk meyakinkan bahwa perilaku kita telah menyenangkan hati Tuhan. "Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita". (1 Korintus 11:31).
Tentu saja sangat penting artinya bagi seorang Kristen yang benar, yang telah diselamatkan melalui iman percaya pribadi dalam Tuhan Yesus Kristus, untuk hidup menghormati Penyelamat dirinya. Hal ini akan menjadi teladan kepada sesama Kristen dan kepada orang lain yang hendak dibimbing mengenal Kristus. Dengan maksud supaya kita dapat menilai kegiatan dan permasalahan tertentu, Tuhan telah menetapkan beberapa prinsip umum di dalam Firman-Nya untuk menjadi pedoman hidup kita. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Bila terdapat peringatan secara khusus atau larangan dalam Firman Tuhan mengenai hal tertentu, maka tidak perlu lagi ada pertanyaan. Jadi, pembunuhan, perzinahan, kemabukan, pencurian, dsb adalah salah. Dosa seperti ini dengan jelas dilarang/dikutuk dalam beberapa ayat Firman Tuhan.
Bila tidak terdapat pedoman/referensi dalam Firman Tuhan secara khusus, adalah baik untuk bertanya, bukan karena sesuatu itu merupakan hal yang salah, tetapi lebih karena hal itu memang baik adanya. Alkitab berkata, misalnya, supaya kita "mempergunakan waktu yang ada" (Kolose 4:5). Hidup kita didunia ini terlalu singkat dan berharga dalam hubungannya dengan kekekalan, sehingga seharusnya kita tidak boleh menyianyiakan waktu kita untuk kepentingan diri sendiri (on selfish trivia), tetapi menggunakannya hanya untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia? (Efesus 4:29).
Cara menguji apakah yang kita lakukan benar adanya adalah menentukan apakah kita dapat secara jujur, dan sadar meminta kepada Tuhan supaya Dia memberkati dan menggunakan kegiatan-kegiatan kita tersebut untuk kemuliaan Nya.
"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31). "Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Roma 14:23).
Kita perlu mengingat bahwa tubuh serta jiwa kita telah ditebus dan menjadi milik Allah.
"Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu" (1 Korintus 6:19-20). Kebenaran yang indah ini seharusnya menjadi kekuatan yang nyata bagi kita sebelum kita melakukan sesuatu atau sebelum kita melangkah.
Kita harus menilai tindakan kita tidak hanya dalam hubungannya dengan Allah tapi juga bagaimana pengaruhnya kepada keluarga kita, sahabat-sahabat kita, dan orang-orang lain. Walaupun suatu hal tertentu tidak berpengaruh atau mencelakakan kita secara pribadi, tetapi bila hal itu dapat berakibat buruk bagi orang lain, maka hal tersebut adalah tidak benar atau salah. "Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu". Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri (Roma 14:21, 15:1)
Ingat, pada akhirnya, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Penyelamat kita, dan tidak satu halpun yang boleh menjadi prioritas kita melebihi kepatuhan kita kepada kehendak-Nya. Kebiasaan, atau kreasi atau ambisi tidak boleh kita biarkan untuk mengendalikan kehidupan kita. Hanya Kristus yang boleh berkuasa atas hal itu. "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun" (1 Korintus 6:12). "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita" (Kolose 3:17).
Diambil dari The Bible Has the Answer, oleh Henry Morris dan Martin Clark, diterbitkan oleh Master Books, 1987
Kedua, kita tidak mempunyai hak untuk menghakimi orang lain dan kegiatan yang dilakukannya. Alkitab berkata, "Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung". (Roma 14:13)
Kebanyakan dari kita selalu dengan cepat mengkritik orang lain, akan tetapi adalah lebih penting lebih dulu untuk meyakinkan bahwa perilaku kita telah menyenangkan hati Tuhan. "Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita". (1 Korintus 11:31).
Tentu saja sangat penting artinya bagi seorang Kristen yang benar, yang telah diselamatkan melalui iman percaya pribadi dalam Tuhan Yesus Kristus, untuk hidup menghormati Penyelamat dirinya. Hal ini akan menjadi teladan kepada sesama Kristen dan kepada orang lain yang hendak dibimbing mengenal Kristus. Dengan maksud supaya kita dapat menilai kegiatan dan permasalahan tertentu, Tuhan telah menetapkan beberapa prinsip umum di dalam Firman-Nya untuk menjadi pedoman hidup kita. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Bila terdapat peringatan secara khusus atau larangan dalam Firman Tuhan mengenai hal tertentu, maka tidak perlu lagi ada pertanyaan. Jadi, pembunuhan, perzinahan, kemabukan, pencurian, dsb adalah salah. Dosa seperti ini dengan jelas dilarang/dikutuk dalam beberapa ayat Firman Tuhan.
Bila tidak terdapat pedoman/referensi dalam Firman Tuhan secara khusus, adalah baik untuk bertanya, bukan karena sesuatu itu merupakan hal yang salah, tetapi lebih karena hal itu memang baik adanya. Alkitab berkata, misalnya, supaya kita "mempergunakan waktu yang ada" (Kolose 4:5). Hidup kita didunia ini terlalu singkat dan berharga dalam hubungannya dengan kekekalan, sehingga seharusnya kita tidak boleh menyianyiakan waktu kita untuk kepentingan diri sendiri (on selfish trivia), tetapi menggunakannya hanya untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia? (Efesus 4:29).
Cara menguji apakah yang kita lakukan benar adanya adalah menentukan apakah kita dapat secara jujur, dan sadar meminta kepada Tuhan supaya Dia memberkati dan menggunakan kegiatan-kegiatan kita tersebut untuk kemuliaan Nya.
"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31). "Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Roma 14:23).
Kita perlu mengingat bahwa tubuh serta jiwa kita telah ditebus dan menjadi milik Allah.
"Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu" (1 Korintus 6:19-20). Kebenaran yang indah ini seharusnya menjadi kekuatan yang nyata bagi kita sebelum kita melakukan sesuatu atau sebelum kita melangkah.
Kita harus menilai tindakan kita tidak hanya dalam hubungannya dengan Allah tapi juga bagaimana pengaruhnya kepada keluarga kita, sahabat-sahabat kita, dan orang-orang lain. Walaupun suatu hal tertentu tidak berpengaruh atau mencelakakan kita secara pribadi, tetapi bila hal itu dapat berakibat buruk bagi orang lain, maka hal tersebut adalah tidak benar atau salah. "Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu". Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri (Roma 14:21, 15:1)
Ingat, pada akhirnya, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Penyelamat kita, dan tidak satu halpun yang boleh menjadi prioritas kita melebihi kepatuhan kita kepada kehendak-Nya. Kebiasaan, atau kreasi atau ambisi tidak boleh kita biarkan untuk mengendalikan kehidupan kita. Hanya Kristus yang boleh berkuasa atas hal itu. "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun" (1 Korintus 6:12). "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita" (Kolose 3:17).
Diambil dari The Bible Has the Answer, oleh Henry Morris dan Martin Clark, diterbitkan oleh Master Books, 1987
Contoh-contoh dalam Alkitab mengenai depresi dan bagaimana cara untuk menghadapinya
Ada beberapa referensi Alkitab mengenai bagaimana mengatasi depresi, suatu kendala yang dihadapi oleh seluruh manusia jika mengalami suatu masalah tertentu. Adam dan Hawa mengalami depresi berat setelah mereka berdosa terhadap Allah. Contoh mengenai orang-orang dalam Alkitab yang mengalami depresi:
1. Abraham (Kejadian 15:2-3)
2. Yunus (Yunus 4)
3. Ayub (Kitab Ayub)
4. Elia (1 Raja-Raja 19 : 4,10,14)
5. Raja Saul ( 1 Samuel 16 : 14-23 dst)
6. Yeremia (Kitab Yeremia 20 :7-18)
7. Daud (Mazmur 6,13,18,23,25,27,31,32,34,37-40,42-43,46,51,55,62-63,69,71,73,77,84, 86,90-91, 94-95, 103-104, 107,110,116,118,121,123- 124,130,138,139,141-143,146-147)
Doa Daud—"Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk, sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita, aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degup-degup jantungku." -Mazmur 38:6,8
Depresi karena bersalah
Kain, putra Adam (karena mengabaikan Tuhan) "Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."-Kejadian 4:6,7.
Daud, Raja Israel (berzinah dan mengalami depresi sampai ia mengakui dosanya)"Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu, karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tanganmu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering seperti oleh teriknya panas. Sela." -Mazmur 32:3-4. Lepas dari depresi karena dosa dilakukan lewat pengakuan dan mencari pengampunanNya. Aku menyangka dalam kebingunganku: "aku telah terbuang dari hadapan matamu." Tetai sesungguhnya engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepadaMu minta tolong.Berbahagialah manusia yang kesalhannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu. Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahanku karena dosaku. Sela. -Mazmur 31:23, 32:2,5
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." -I Yohanes 1:9
Doa Daud yang penuh kerendahan hati (contoh bagi kita semua)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. -Mazmur 51:3-15, 18-19
Sewaktu anda depresi, berharap dan bergantunglah padaNya.
"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku? dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Sebab Engkaulah tempat pengungsianku…"-Mazmur 42:6, 43:2a
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." -Amsal 3:5-6
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." -Roma 15:13
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orang, Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patutu dipuji pikirkanlah semuanya itu. -Filipi 4:4-8
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” -1 Petrus 5:6-7
Sekalipun keadaan begitu sukar, orang Kristen dapat menghindari depresi.
"Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan namun tidak binasa…Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." -2 Korintus 4:8-9, 16-18
Renungkanlah, apa yang telah dilakukan Yesus Kristus bagi kita. Ingatlah akan pengalaman Rasul Paulus, yang dengan iman tetap memfokuskan diri pada hal yang bersifat abadi bukan sementara. Saat kita memelihara iman dan berpegang pada kasih dan harapan yang telah diberikanNya bagi kita, sebagai orang Kristen kita dapat menghadapi terjangan badai hidup.
Paulus—"…Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas ; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal,sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahya banjir dan bahya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahay di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; kerap kali aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat." -2 Korintus 11:23b-28
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." -Galatia 2:20
Saat bangsa Israel mengalami depresi, Tuhan meminta mereka untuk menaruh iman mereka dalam tindakannya.
"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31).
Pengarang: Paul S. Taylor, Eden Communications
1. Abraham (Kejadian 15:2-3)
2. Yunus (Yunus 4)
3. Ayub (Kitab Ayub)
4. Elia (1 Raja-Raja 19 : 4,10,14)
5. Raja Saul ( 1 Samuel 16 : 14-23 dst)
6. Yeremia (Kitab Yeremia 20 :7-18)
7. Daud (Mazmur 6,13,18,23,25,27,31,32,34,37-40,42-43,46,51,55,62-63,69,71,73,77,84, 86,90-91, 94-95, 103-104, 107,110,116,118,121,123- 124,130,138,139,141-143,146-147)
Doa Daud—"Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk, sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita, aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degup-degup jantungku." -Mazmur 38:6,8
Depresi karena bersalah
Kain, putra Adam (karena mengabaikan Tuhan) "Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."-Kejadian 4:6,7.
Daud, Raja Israel (berzinah dan mengalami depresi sampai ia mengakui dosanya)"Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu, karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tanganmu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering seperti oleh teriknya panas. Sela." -Mazmur 32:3-4. Lepas dari depresi karena dosa dilakukan lewat pengakuan dan mencari pengampunanNya. Aku menyangka dalam kebingunganku: "aku telah terbuang dari hadapan matamu." Tetai sesungguhnya engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepadaMu minta tolong.Berbahagialah manusia yang kesalhannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu. Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahanku karena dosaku. Sela. -Mazmur 31:23, 32:2,5
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." -I Yohanes 1:9
Doa Daud yang penuh kerendahan hati (contoh bagi kita semua)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. -Mazmur 51:3-15, 18-19
Sewaktu anda depresi, berharap dan bergantunglah padaNya.
"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku? dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Sebab Engkaulah tempat pengungsianku…"-Mazmur 42:6, 43:2a
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." -Amsal 3:5-6
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." -Roma 15:13
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orang, Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patutu dipuji pikirkanlah semuanya itu. -Filipi 4:4-8
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” -1 Petrus 5:6-7
Sekalipun keadaan begitu sukar, orang Kristen dapat menghindari depresi.
"Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan namun tidak binasa…Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." -2 Korintus 4:8-9, 16-18
Renungkanlah, apa yang telah dilakukan Yesus Kristus bagi kita. Ingatlah akan pengalaman Rasul Paulus, yang dengan iman tetap memfokuskan diri pada hal yang bersifat abadi bukan sementara. Saat kita memelihara iman dan berpegang pada kasih dan harapan yang telah diberikanNya bagi kita, sebagai orang Kristen kita dapat menghadapi terjangan badai hidup.
Paulus—"…Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas ; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal,sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahya banjir dan bahya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahay di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; kerap kali aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat." -2 Korintus 11:23b-28
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." -Galatia 2:20
Saat bangsa Israel mengalami depresi, Tuhan meminta mereka untuk menaruh iman mereka dalam tindakannya.
"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31).
Pengarang: Paul S. Taylor, Eden Communications
Bagaimana kita tahu bahwa Yesus adalah Mesias?
Kata “Mesias” berarti “Yang Diurapi”, nama yang diberikan pada Pembebas terjanji Mosaik, pengkhianatan yang suatu hari akan datang di tengah umat Kristus di Taman Getsemani Israel sebagai Penyelamat dan Penebus, “diurapi” sebagai Nabi, Pendeta, dan Raja oleh Tuhan sendiri. Beberapa orang, tentu saja, masih mencari penggenapan janji Perjanjian Lama ini pada masa mendatang, ketika “Mesias” akan datang untuk mewujudkan kerajaan dunia yang damai dan adil berpusat di bangsa terpilih, Israel.
Di lain pihak, kelompok umat Yahudi yang menjadi pendiri pertama agama Kristen yakin bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias terjanji mereka. Nama “Kristus” adalah persamaan “Mesias” dalam bahasa Yunani, sehingga nama Yesus Kristus sungguh berarti “Yesus Sang Mesias”, atau “Yesus yang Diurapi”. Mereka mengajarkan kebenaran ini dengan keyakinan dan kekuatan bahwa tidak hanya orang Yahudi tetapi, kemudian, orang-orang di seluruh dunia, percaya kepada Yesus, sebagai Kristus dan juga sebagai Tuhan dan Penyelamat semua orang. Dan memang mereka mempunyai alasan yang baik untuk iman yang begitu besar itu. Nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama mengenai Mesias secara unik tergenapi dalam diri Yesus Kristus. Ada ratusan nubuat mengenai hal ini, sehingga kemungkinan bahwa nubuat tersebut digenapi secara kebetulan pada satu orang biasa sangatlah bertentangan dengan hukum probabilitas.
Beberapa dari nubuat tersebut sangatlah sulit digenapi, seolah-olah tidak dapat dipenuhi oleh seorang pun yang hidup setelah abad pertama Masehi. Sebagai contoh, Yakub mengatakan, dalam Keluaran 49:10, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai Shiloh datang." Nama “Shiloh” adalah gelar untuk Mesias, dan nubuat menyatakan bahwa suku Yehuda akan tetap menjadi pemimpin bangsa di Israel, secara khusus menghasilkan raja-raja mereka, sampai Mesias datang. Nubuat sudah digenapi sebelum kehancuran Yehuda dan Yerusalem pada tahun 70 Masehi, ketika semua tongkat kerajaan telah meninggalkan Yehuda.
Janji juga diberikan kepada Raja Daud bahwa Mesias akan datang sebagai salah satu keturunannya, sebagai Raja abadi, seperti dikatakan Tuhan, "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan aku akan mengokohkan tahta kerajaannya untuk selama-lamanya" (II Samuel 7:13). Yesaya mengatakan, "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai (yaitu ayah Daud), dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah" (Yesaya 11:1). Ini adalah nama yang lain lagi untuk Mesias, dan menunjukkan bahwa, bahkan setelah pohon keluarga Isai terputus, masih ada satu cabang (taruk) yang tumbuh dari tunggulnya. Ternyata cabang terakhir yang muncul dari silsilah ini akhirnya terbukti merupakan Mesias terjanji!
Ini digenapi secara unik dalam diri Yesus. Ayah angkatnya, Yosef, adalah keturunan Daud dan karenanya mempunyai hak atas tahta (Matius 1:1-16). Ibunya, Maria, juga keturunan Daud, seperti dijelaskan dalam silsilah dalam Lukas 3:23-31. Tetapi sejak masa Yesus, tampaknya tidak mungkin untuk dapat merunut silsilah resmi atau biologis tahta Daud, karena semua catatan silsilah akan segera dihancurkan setelahnya. Nubuat yang lebih menusuk terdapat dalam Daniel 9:24-27. Dalam ayat itu Daniel menyatakan secara eksplisit bahwa Mesias akan datang 69 “sabat” (yaitu, 69 tahun sabat - atau total 483 tahun) setelah dekrit yang diberikan untuk membangun kembali Yerusalem, yang saat itu tinggal reruntuhan setelah Nebukadnezar, raja Babilonia, menghancurkannya.
Dekrit semacam itu diberikan kemudian oleh kaisar Persia. Walaupun tanggal yang pasti dari dekrit itu tidak diketahui dengan jelas, tanggal terakhir dari nubuat pasti suatu waktu dalam abad pertama Masehi. Sesungguhnya, hal itu pasti terjadi sebelum penghancuran kota dan Bait Allah oleh Romawi pada tahun 70 Masehi, sebab nubuat mengatakan secara eksplisit: "Setelah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang Mesias, padahal tidak ada salahnya apa-apa; maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu" (Daniel 9:26). Bukan saja Mesias pasti datang sebelum pemusnahan kota ini, tetapi juga disebutkan bahwa Dia “disingkirkan”, ditolak atau dibunuh, sebelum pemusnahan itu.
Sangat jelas bahwa tidak ada orang lain selain Yesus yang dapat menggenapi semua nubuat itu. Nubuat-nubuat tersebut jelas tidak memungkinkan Mesias di masa mendatang, kecuali bahwa harapan itu akan dipenuhi pada kedatangan kembali Kristus. Dan kemudian, tentu saja, masih ada ratusan nubuat yang lain, semuanya tergenapi dalam diri Yesus Kristus: kelahiran-Nya dari seorang perawan (Yesaya 7:14); kelahiran-Nya di Betlehem (Mikha 5:2); kematian-Nya yang dikorbankan (Yesaya 53:5); penyaliban-Nya (Mazmur 22:14-18); kebangkitan badan-Nya (Mazmur 16:10); dan banyak lainnya. Semua itu bersatu dalam kesaksian mereka bahwa "Yesus adalah Kristus, Putra Allah" (Yohanes 20:31).
Kemungkinan bahwa ratusan prediksi yang begitu rinci, masing-masing saling tidak berhubungan, dapat tergenapi secara bersamaan dalam diri satu orang, amat sangat tidak mungkin terjadi, terutama dari pandangan mukjizat alami yang menyertai banyak di antaranya (yaitu, kelahiran dari seorang perawan, kebangkitan, dll.). Tidak ada kesimpulan yang rasional yang mungkin kecuali bahwa Yesus adalah semua yang dikatakan-Nya - Mesias, Penebus, Tuhan dan Allah.
Dikutip dari The Bible Has the Answer, by Henry Morris and Martin Clark, Dipublikasikan oleh Master Books, 1987
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books
Di lain pihak, kelompok umat Yahudi yang menjadi pendiri pertama agama Kristen yakin bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias terjanji mereka. Nama “Kristus” adalah persamaan “Mesias” dalam bahasa Yunani, sehingga nama Yesus Kristus sungguh berarti “Yesus Sang Mesias”, atau “Yesus yang Diurapi”. Mereka mengajarkan kebenaran ini dengan keyakinan dan kekuatan bahwa tidak hanya orang Yahudi tetapi, kemudian, orang-orang di seluruh dunia, percaya kepada Yesus, sebagai Kristus dan juga sebagai Tuhan dan Penyelamat semua orang. Dan memang mereka mempunyai alasan yang baik untuk iman yang begitu besar itu. Nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama mengenai Mesias secara unik tergenapi dalam diri Yesus Kristus. Ada ratusan nubuat mengenai hal ini, sehingga kemungkinan bahwa nubuat tersebut digenapi secara kebetulan pada satu orang biasa sangatlah bertentangan dengan hukum probabilitas.
Beberapa dari nubuat tersebut sangatlah sulit digenapi, seolah-olah tidak dapat dipenuhi oleh seorang pun yang hidup setelah abad pertama Masehi. Sebagai contoh, Yakub mengatakan, dalam Keluaran 49:10, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai Shiloh datang." Nama “Shiloh” adalah gelar untuk Mesias, dan nubuat menyatakan bahwa suku Yehuda akan tetap menjadi pemimpin bangsa di Israel, secara khusus menghasilkan raja-raja mereka, sampai Mesias datang. Nubuat sudah digenapi sebelum kehancuran Yehuda dan Yerusalem pada tahun 70 Masehi, ketika semua tongkat kerajaan telah meninggalkan Yehuda.
Janji juga diberikan kepada Raja Daud bahwa Mesias akan datang sebagai salah satu keturunannya, sebagai Raja abadi, seperti dikatakan Tuhan, "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan aku akan mengokohkan tahta kerajaannya untuk selama-lamanya" (II Samuel 7:13). Yesaya mengatakan, "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai (yaitu ayah Daud), dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah" (Yesaya 11:1). Ini adalah nama yang lain lagi untuk Mesias, dan menunjukkan bahwa, bahkan setelah pohon keluarga Isai terputus, masih ada satu cabang (taruk) yang tumbuh dari tunggulnya. Ternyata cabang terakhir yang muncul dari silsilah ini akhirnya terbukti merupakan Mesias terjanji!
Ini digenapi secara unik dalam diri Yesus. Ayah angkatnya, Yosef, adalah keturunan Daud dan karenanya mempunyai hak atas tahta (Matius 1:1-16). Ibunya, Maria, juga keturunan Daud, seperti dijelaskan dalam silsilah dalam Lukas 3:23-31. Tetapi sejak masa Yesus, tampaknya tidak mungkin untuk dapat merunut silsilah resmi atau biologis tahta Daud, karena semua catatan silsilah akan segera dihancurkan setelahnya. Nubuat yang lebih menusuk terdapat dalam Daniel 9:24-27. Dalam ayat itu Daniel menyatakan secara eksplisit bahwa Mesias akan datang 69 “sabat” (yaitu, 69 tahun sabat - atau total 483 tahun) setelah dekrit yang diberikan untuk membangun kembali Yerusalem, yang saat itu tinggal reruntuhan setelah Nebukadnezar, raja Babilonia, menghancurkannya.
Dekrit semacam itu diberikan kemudian oleh kaisar Persia. Walaupun tanggal yang pasti dari dekrit itu tidak diketahui dengan jelas, tanggal terakhir dari nubuat pasti suatu waktu dalam abad pertama Masehi. Sesungguhnya, hal itu pasti terjadi sebelum penghancuran kota dan Bait Allah oleh Romawi pada tahun 70 Masehi, sebab nubuat mengatakan secara eksplisit: "Setelah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang Mesias, padahal tidak ada salahnya apa-apa; maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu" (Daniel 9:26). Bukan saja Mesias pasti datang sebelum pemusnahan kota ini, tetapi juga disebutkan bahwa Dia “disingkirkan”, ditolak atau dibunuh, sebelum pemusnahan itu.
Sangat jelas bahwa tidak ada orang lain selain Yesus yang dapat menggenapi semua nubuat itu. Nubuat-nubuat tersebut jelas tidak memungkinkan Mesias di masa mendatang, kecuali bahwa harapan itu akan dipenuhi pada kedatangan kembali Kristus. Dan kemudian, tentu saja, masih ada ratusan nubuat yang lain, semuanya tergenapi dalam diri Yesus Kristus: kelahiran-Nya dari seorang perawan (Yesaya 7:14); kelahiran-Nya di Betlehem (Mikha 5:2); kematian-Nya yang dikorbankan (Yesaya 53:5); penyaliban-Nya (Mazmur 22:14-18); kebangkitan badan-Nya (Mazmur 16:10); dan banyak lainnya. Semua itu bersatu dalam kesaksian mereka bahwa "Yesus adalah Kristus, Putra Allah" (Yohanes 20:31).
Kemungkinan bahwa ratusan prediksi yang begitu rinci, masing-masing saling tidak berhubungan, dapat tergenapi secara bersamaan dalam diri satu orang, amat sangat tidak mungkin terjadi, terutama dari pandangan mukjizat alami yang menyertai banyak di antaranya (yaitu, kelahiran dari seorang perawan, kebangkitan, dll.). Tidak ada kesimpulan yang rasional yang mungkin kecuali bahwa Yesus adalah semua yang dikatakan-Nya - Mesias, Penebus, Tuhan dan Allah.
Dikutip dari The Bible Has the Answer, by Henry Morris and Martin Clark, Dipublikasikan oleh Master Books, 1987
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books
Tabut Perjanjian
Sesuatu yang lama telah menjadi penyelidikan komunitas ahli Kitab Suci tentang keberadaan Tabut Perjanjian, kini dunia mulai menaruh perhatian setelah filem berjudul Raiders of the Lost Ark beredar dengan sukses. Sekarang ini terdapat beberapa kemungkinan letak keberadaannya Berdasarkan dokumen-dokumen kuno Yahudi, diperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di Gunung Nebo di tepi sungai Yordan sebelah timur. Wilayah ini merupakan negara Yordania sekarang, tetapi tanpa petunjuk tentang keberadaan Tabut ini. Ada yang memperkirakan bahwa Tabut ini disembunyikan di sekitar Laut Mati di sebelah barat sungai Yordan. Lokasi ini menjadi perhatian karena dekat dengan situs kuno Qumran tempat dimana Gulungan Laut Mati ditemukan. Di tempat ini dipercaya bahwa Tabut dan artefak lainnya dikubur di salah satu gua suci seperti halnya Gulungan Laut Mati. Pandangan lain juga mengatakan bahwa Tabut ini berada dibawah Yerusalem, dalam terowongan gua. Ada juga yang memperkirakan lokasinya di situs penyaliban, Gordon Kalvari. The Temple Institute yang berada di kota Yerusalem tua, suatu organisasi Ultra Ortodox Yahudi yang mengabdikan diri untuk merancang dan membangun kembali Kuil Yahudi, mengatakan bahwa Tabut tersebut berada di bawah puncak Kuil, dan mereka percaya bahwa Tabut ini akan timbul saat Kuil Yahudi tersebut dibangun.
Cukup menarik, dalam tesis Raiders of The Lost Ark dikatakan bahwa Tabut ini dibawa dari Kuil oleh Firaun Sisak, tapi pandangan ini tidak populer. Pandangan ini mungkin berasal dari tradisi bahwa Tabut ini terletak di mulut sungai Nil, didataran rendah Mesir. Pandangan yang mendapat sedikit perhatian sampai dekade yang lalu, sekarang ini dipopulerkan oleh buku The Sign and The Seal: The Quest for The Lost Ark of Convenant, oleh jurnalis Inggris Graham Hancock. Menurut buku ini diperkirakan bahwa Tabut ini dibawa keluar dari Yerusalem kuno pada azaman Raja. Banyak versi dari cerita ini, tapi diperkirakan yang melakukan hal ini adalah putra Sulaiman dari Ratu Sheba. Sekalipun hubungan ini tak disebutkan dalam Alkitab sekalipun disebutkan adanya pertemuan oleh dua Monarki ini (I Raja-Raja 10) dalam tradisi diketahui bahwa Ethiopia diperkirakan menjadi lokasi kuno kerajaan Sheba. Putra Ratu Sheba diperkirakan bernama Menelik, dikatakan bahwa ia telah membawa Tabut ini ke sana untuk menjaga keamanannya, hal ini menurut kronologi kerajaan Ethiopia. Cerita ini juga berkembang di kalangan Yahudi Hitam Ethiopia atau yang lebih dikenal dengan Falasha. Yahudi hitam ini, yang mempraktekkan Yudaisme, menjadi perhatian duani tatkala pemerintah Israel menerbangkan mereka untuk pembebasan dari penganiayaan politis di tahun 1976.
Bible Archaeology
Asosiasi Riset Alkitab (Associates for Biblical Research) tidak terlibat dalam usaha pencarian Tabut ini. Dapat dikatakan bahwa Tabut ini akan merupakan penemuan terbesar sepanjang masa. Tapi arkeologi bukanlah perburuan harta dan Alkitab tak membutuhkan penemuan Tabut ini untuk membuktikan kebenarannya.
Cukup menarik, dalam tesis Raiders of The Lost Ark dikatakan bahwa Tabut ini dibawa dari Kuil oleh Firaun Sisak, tapi pandangan ini tidak populer. Pandangan ini mungkin berasal dari tradisi bahwa Tabut ini terletak di mulut sungai Nil, didataran rendah Mesir. Pandangan yang mendapat sedikit perhatian sampai dekade yang lalu, sekarang ini dipopulerkan oleh buku The Sign and The Seal: The Quest for The Lost Ark of Convenant, oleh jurnalis Inggris Graham Hancock. Menurut buku ini diperkirakan bahwa Tabut ini dibawa keluar dari Yerusalem kuno pada azaman Raja. Banyak versi dari cerita ini, tapi diperkirakan yang melakukan hal ini adalah putra Sulaiman dari Ratu Sheba. Sekalipun hubungan ini tak disebutkan dalam Alkitab sekalipun disebutkan adanya pertemuan oleh dua Monarki ini (I Raja-Raja 10) dalam tradisi diketahui bahwa Ethiopia diperkirakan menjadi lokasi kuno kerajaan Sheba. Putra Ratu Sheba diperkirakan bernama Menelik, dikatakan bahwa ia telah membawa Tabut ini ke sana untuk menjaga keamanannya, hal ini menurut kronologi kerajaan Ethiopia. Cerita ini juga berkembang di kalangan Yahudi Hitam Ethiopia atau yang lebih dikenal dengan Falasha. Yahudi hitam ini, yang mempraktekkan Yudaisme, menjadi perhatian duani tatkala pemerintah Israel menerbangkan mereka untuk pembebasan dari penganiayaan politis di tahun 1976.
Bible Archaeology
Asosiasi Riset Alkitab (Associates for Biblical Research) tidak terlibat dalam usaha pencarian Tabut ini. Dapat dikatakan bahwa Tabut ini akan merupakan penemuan terbesar sepanjang masa. Tapi arkeologi bukanlah perburuan harta dan Alkitab tak membutuhkan penemuan Tabut ini untuk membuktikan kebenarannya.
Kesamaan tentang orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab oleh sumber diluar Alkitab
Banyak orang yang disebutkan dalam Alkitab dikonfirmasikan oleh sumber-sumber di luar Alkitab. Dalam kasus keturunan raja dan kerajaan, seringkali ditemukan keserupaan dari sumber lain. Lebih dari lima puluh orang yang disebutkan dalam Perjanjian Lama dikenal melalui sumber di luar Alkitab, dan kita dapat mengindentifikasi keserupaan dari dua belas di anataranya. Dua puluh tujuh orang yang disebutkan dalam Perjanjian Baru, dikenal dari sumber lain, dengan enam orang yang serupa. (empat di antaranya adalah Kaisar Romawi).Berdasarkan pengetahuan Alkitab dan sejarah Mesir, calon terbaik untuk Firaun dari Kitab Keluaran adalah Tuthmosis III, yang memerintah antara 1504-1450 SM. Kami mempunyai, banyak catatan dari kerajaannya, salah satunya adalah patung diri Firaun sendiri (lihat foto).
Keserupaan juga ditemukan dari figur Alkitab berikut ini:
* Sisak, raja Mesir yang merampas barang-barang dari Bait Allah di masa pemerintahan raja Rehabeam (I Raja-Raja 14:25-26)
* Yehu, raja Israel yang merebut kekuasaan dengan kup berdarah, mempunyai keserupaan dengan raja Israel atau Yehuda (II Raja-Raja 9:1-10:36).
* Hazael, raja Aram, musuh bebuyutan Israel (I Raja-Raja 19:15, 17; II Raja-Raja 8:7-15, 28-29, 9:14-15, 10:32-33,12: 17-18, 13:3,22,24,25; Amos 1:4)
* Tiglat Pileser III, raja Asyur (Siria), yang menginvasi Israel (II Raja-Raja 16:7,10; I Tawarikh 5:6,26, II Tawarikh 28:20)
* Sargon II, raja Asyur (Siria), yang mengalahkan Asdod dan menaklukkan Samaria dan menangkap orang Israel sebagai budak. (Yesaya 20:1)
* Sanherib, raja Asyur, yang menyerang Yehuda, tapi tak mampu untuk merebut Yerusalem (II Raja-Raja 18:13-19:37).
* Tirhaka, raja Etiopia, yang berperang melawan Sanherib (II Raja-Raja 19:9)
* Esarhadon, raja Asyur yang menggantikan ayahnya Sanherib (II Raja-Raja 19:37)
* Merodakh-Baladan, raja Babel, yang utusannya ditunjukkan oleh Hizkia kekayaannya (II Raja-Raja 20:12-19).
* Raja Ahasyweros (Xerses), raja Persia, yang menjadikan Ester sebagai ratu (Ester; Ezra 4:6)
* Darius I, raja Persia, yang mengijinkan para tawanan untuk kembali dan membangun kembali Bait Allah di Yerusalem (Ezra 4:24-6:15; Hagai 1:1,15). [Lihat juga: Apakah arkeolog menemukan kuburan raja Darius?]
* Agustus, Kaisar Roma yang memerintah tahun 27 SM - 14 SSM, sewaktu Yesus lahir (Lukas 2:1)
* Tiberius, Kaisar Romawi memerintah tahun 14-37 SSM, semasa masa dewasa Yesus dan penyalibannya (Matius 22:17,21; Markus 12:14-17; Lukas 3:1; 20:22-25,23:2; Yohanes 19:12,15)
* Klaudius, Kaisar Roma yang memerintah tahun 41-54 SSM, yang memerintahkan orang Yahudi untuk meninggalkan Roma (Kisah Para Rasul 11:28; 17:7; 18:2)
* Herodes Agripa I, penguasa Yehuda, yang memerintah tahun 37-44 SSM, yang melakukan penganiayaan terhadap jemaat mula-mula.
* Aretas IV, raja Nabatean, 9 SM-40 SSM, yang menguasai Damaskus, dan memerintahkan penangkapan Paulus (II Korintus 11:32)
* Nero (disebut sebagai Kaisar dalam Perjanjian Baru), Kaisar Roma,54-68 SM, yang sering disebut Paulus dalam surat-suratnya (Kisah Para Rasul 25:11,12,21; 26:32; 28:19; Filipi 4:22).
Diterjemahkan: Robert Tanoni
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research (Asosiasi Riset Alkitab)
Keserupaan juga ditemukan dari figur Alkitab berikut ini:
* Sisak, raja Mesir yang merampas barang-barang dari Bait Allah di masa pemerintahan raja Rehabeam (I Raja-Raja 14:25-26)
* Yehu, raja Israel yang merebut kekuasaan dengan kup berdarah, mempunyai keserupaan dengan raja Israel atau Yehuda (II Raja-Raja 9:1-10:36).
* Hazael, raja Aram, musuh bebuyutan Israel (I Raja-Raja 19:15, 17; II Raja-Raja 8:7-15, 28-29, 9:14-15, 10:32-33,12: 17-18, 13:3,22,24,25; Amos 1:4)
* Tiglat Pileser III, raja Asyur (Siria), yang menginvasi Israel (II Raja-Raja 16:7,10; I Tawarikh 5:6,26, II Tawarikh 28:20)
* Sargon II, raja Asyur (Siria), yang mengalahkan Asdod dan menaklukkan Samaria dan menangkap orang Israel sebagai budak. (Yesaya 20:1)
* Sanherib, raja Asyur, yang menyerang Yehuda, tapi tak mampu untuk merebut Yerusalem (II Raja-Raja 18:13-19:37).
* Tirhaka, raja Etiopia, yang berperang melawan Sanherib (II Raja-Raja 19:9)
* Esarhadon, raja Asyur yang menggantikan ayahnya Sanherib (II Raja-Raja 19:37)
* Merodakh-Baladan, raja Babel, yang utusannya ditunjukkan oleh Hizkia kekayaannya (II Raja-Raja 20:12-19).
* Raja Ahasyweros (Xerses), raja Persia, yang menjadikan Ester sebagai ratu (Ester; Ezra 4:6)
* Darius I, raja Persia, yang mengijinkan para tawanan untuk kembali dan membangun kembali Bait Allah di Yerusalem (Ezra 4:24-6:15; Hagai 1:1,15). [Lihat juga: Apakah arkeolog menemukan kuburan raja Darius?]
* Agustus, Kaisar Roma yang memerintah tahun 27 SM - 14 SSM, sewaktu Yesus lahir (Lukas 2:1)
* Tiberius, Kaisar Romawi memerintah tahun 14-37 SSM, semasa masa dewasa Yesus dan penyalibannya (Matius 22:17,21; Markus 12:14-17; Lukas 3:1; 20:22-25,23:2; Yohanes 19:12,15)
* Klaudius, Kaisar Roma yang memerintah tahun 41-54 SSM, yang memerintahkan orang Yahudi untuk meninggalkan Roma (Kisah Para Rasul 11:28; 17:7; 18:2)
* Herodes Agripa I, penguasa Yehuda, yang memerintah tahun 37-44 SSM, yang melakukan penganiayaan terhadap jemaat mula-mula.
* Aretas IV, raja Nabatean, 9 SM-40 SSM, yang menguasai Damaskus, dan memerintahkan penangkapan Paulus (II Korintus 11:32)
* Nero (disebut sebagai Kaisar dalam Perjanjian Baru), Kaisar Roma,54-68 SM, yang sering disebut Paulus dalam surat-suratnya (Kisah Para Rasul 25:11,12,21; 26:32; 28:19; Filipi 4:22).
Diterjemahkan: Robert Tanoni
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research (Asosiasi Riset Alkitab)
Adakah konfirmasi mengenai peristiwa di Alkitab dari sumber tertulis di luar Alkitab?
Peristiwa Alkitab yang paling terdokumentasi adalah air bah yang melanda seluruh bumi sebagaimana dikisahkan di Kejadian 6-9. Sejumlah dokumen Babel telah ditemukan yang menggambarkan kisah air bah yang serupa. Daftar Raja Sumeria (digambarkan di sini), misalnya, mendaftarkan raja-raja yang memerintah untuk jangka waktu yang lama. Kemudian datanglah air bah besar. Setelah air bah, raja-raja Sumeria memerintah untuk jangka waktu yang jauh lebih singkat. Pola ini sama dengan yang ditemukan di Alkitab. Manusia memiliki periode hidup lebih lama sebelum air bah dan lebih singkat setelahnya. Tablet Epik Gilgamesh kesebelas mengisahkan tentang bahtera, binatang yang dibawa ke dalam bahtera, burung yang dikirim keluar selama masa air bah, bahtera yang terdampar di atas gunung dan korban yang dipersembahkan setelah bahtera tersebut mendarat.
Story of Adapa menceritakan adanya ujian bagi keabadian yang menyangkut makanan, serupa dengan kisah Adam dan Hawa di Taman Eden. Tablet-tablet Sumeria mencatat kekacauan bahasa sebagaimana yang kita miliki dalam kisah Alkitab mengenai Menara Babel (Kejadian 11:1-9). Pernah ada suatu masa ketika semua manusia berbicara dengan bahasa yang sama. Bahasa kemudian dikacaukan oleh dewa Enki, penguasa kebijaksanaan. Orang-orang Babel memiliki kisah serupa dimana dewa-dewa menghancurkan sebuah menara kuil dan 'menceraiberaikan mereka keluar dan membuat aneh ucapan mereka."
Contoh-contoh lain konfirmasi di luar Alkitab mengenai peristiwa Alkitab:
* Perang melawan Israel oleh Firaun Sisak (1 Raja-raja 14:25-26), dicatat di dinding Kuil Amun di Thebes, Mesir.
* Pemberontakan Moab melawan Israel (2 Raja-raja 1:1; 3:4-27), dicatat di Inskripsi Mesha.
* Kejatuhan Samaria (2 Raja-raja 17:3-6, 24 ; 18:9-11) ke tangan Sargon II, Raja Asyur, sebagaimana dicatat di dinding istananya.
* Jatuhnya Asdod oleh Sargon II (Yesaya 20:1), sebagaimana dicatat pada dinding istananya.
* Penyerbuan Sanherib raja Asyur terhadap Yehuda (2 Raja-raja 18:13-16), sebagaimana dicatat pada Prisma Taylor.
* Pengepungan Lakhis oleh Sanherib (2 Raja-raja 18:14, 17 ), sebagaimana dicatat pada prasasti Lakhis.
* Pembunuhan Sanherib oleh anaknya sendiri (2 Raja-raja 19:37), sebagaimana dicatat pada catatan kerajaan anaknya Esarhadon.
* Kejatuhan Niniwe sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Nahum dan Zefanya (2:13-15), dicatat pada Tablet Nabopolasar.
* Kejatuhan Yerusalem oleh Nebukadnezar, raja Babel (2 Raja-raja 24:10-14), sebagaimana dicatat pada Tarikh Sejarah Babel.
* Ditawannya Yoyakhin, raja Yehuda, di Babel (2 Raja-raja 24:15-16), sebagaimana dicatat pada Catatan Tawanan Babel.
* Kejatuhan Babel pada Media dan Persia (Daniel 5:30-31), sebagaimana dicatat pada Silinder Koresh.
* Pembebasan tawanan di Babel oleh Koresh (Ezra 1:1-4; 6:3-4), sebagaimana dicatat pada Silinder Koresh.
* Eksistensi Yesus sebagaimana dicatat oleh Josephus, Suetonius, Thallus, Pliny the Younger, Talmud dan Lucian.
* Pemaksaan orang-orang Yahudi untuk meninggalkan Roma selama masa pemerintahan Claudius (41-54 M) (Kis. 18:2), sebagaimana dicatat oleh Suetonius.
Diterjemahkan oleh: Tjia Djie Kian
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research
Story of Adapa menceritakan adanya ujian bagi keabadian yang menyangkut makanan, serupa dengan kisah Adam dan Hawa di Taman Eden. Tablet-tablet Sumeria mencatat kekacauan bahasa sebagaimana yang kita miliki dalam kisah Alkitab mengenai Menara Babel (Kejadian 11:1-9). Pernah ada suatu masa ketika semua manusia berbicara dengan bahasa yang sama. Bahasa kemudian dikacaukan oleh dewa Enki, penguasa kebijaksanaan. Orang-orang Babel memiliki kisah serupa dimana dewa-dewa menghancurkan sebuah menara kuil dan 'menceraiberaikan mereka keluar dan membuat aneh ucapan mereka."
Contoh-contoh lain konfirmasi di luar Alkitab mengenai peristiwa Alkitab:
* Perang melawan Israel oleh Firaun Sisak (1 Raja-raja 14:25-26), dicatat di dinding Kuil Amun di Thebes, Mesir.
* Pemberontakan Moab melawan Israel (2 Raja-raja 1:1; 3:4-27), dicatat di Inskripsi Mesha.
* Kejatuhan Samaria (2 Raja-raja 17:3-6, 24 ; 18:9-11) ke tangan Sargon II, Raja Asyur, sebagaimana dicatat di dinding istananya.
* Jatuhnya Asdod oleh Sargon II (Yesaya 20:1), sebagaimana dicatat pada dinding istananya.
* Penyerbuan Sanherib raja Asyur terhadap Yehuda (2 Raja-raja 18:13-16), sebagaimana dicatat pada Prisma Taylor.
* Pengepungan Lakhis oleh Sanherib (2 Raja-raja 18:14, 17 ), sebagaimana dicatat pada prasasti Lakhis.
* Pembunuhan Sanherib oleh anaknya sendiri (2 Raja-raja 19:37), sebagaimana dicatat pada catatan kerajaan anaknya Esarhadon.
* Kejatuhan Niniwe sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Nahum dan Zefanya (2:13-15), dicatat pada Tablet Nabopolasar.
* Kejatuhan Yerusalem oleh Nebukadnezar, raja Babel (2 Raja-raja 24:10-14), sebagaimana dicatat pada Tarikh Sejarah Babel.
* Ditawannya Yoyakhin, raja Yehuda, di Babel (2 Raja-raja 24:15-16), sebagaimana dicatat pada Catatan Tawanan Babel.
* Kejatuhan Babel pada Media dan Persia (Daniel 5:30-31), sebagaimana dicatat pada Silinder Koresh.
* Pembebasan tawanan di Babel oleh Koresh (Ezra 1:1-4; 6:3-4), sebagaimana dicatat pada Silinder Koresh.
* Eksistensi Yesus sebagaimana dicatat oleh Josephus, Suetonius, Thallus, Pliny the Younger, Talmud dan Lucian.
* Pemaksaan orang-orang Yahudi untuk meninggalkan Roma selama masa pemerintahan Claudius (41-54 M) (Kis. 18:2), sebagaimana dicatat oleh Suetonius.
Diterjemahkan oleh: Tjia Djie Kian
Pengarang: Bryant Wood dari Associates for Biblical Research
Apa yang diungkapkan catatan fosil yang ada tentang evolusi?
Apa yang dapat kita ketahui tentang teori evolusi dari catatan fosil yang ada? Apakah fosil tersebut menunjukkan perkembangan struktur organisme dari mulai yang sederhana sampai yang rumit? Fakta-fakta berikut perlu kita pertimbangkan:
* Penampakan binatang yang tiba-tiba. Semua binatang yang berbeda-beda jenis dasarnya muncul secara mendadak dan berfungsi penuh dalam strata—tanpa ada bukti asal-mulanya. Evolusi memerlukan adanya bentuk-bentuk intermediari diantara species sedangkan “paleontologi” tidak menjelaskan hal itu. (David Kitts, ahli paleontologi dan evolusi). Darwin merasa malu dengan catatan fosil yang membuktikan tidak adanya makroevolusi pada binatang.
* Tanaman muncul dengan tiba-tiba juga Ahli evolusi Edred J.H. Corner mengatakan "Saya masih berfikir tanpa prasangka bahwa catatan fosil tanaman lebih condong kepada hasil penciptaan khusus." (Evolution in Contemporary Thought, 1961, hal.97). Ilmuwan belum dapat menemukan sejarah Evolusi (dari mula sampai akhir) bahkan untuk satu kelompok tanaman modern sekalipun.
* Binatang tidak mengalami perubahan. Bertentangan dengan kepercayaan umum, kebanyakan fosil bukan jenis binatang yang punah. Kebanyakan fosil sangat mirip (dan sering sangat identik) dengan makhluk hidup sekarang ini. Dikatakan ada lebih banyak spesies binatang hidup daripada jenis yang diketahui dalam bentuk fosil. Jika evolusi benar, ada keheranan kenapa hal itu bukan sebaliknya! Sejarah evolusi mestinya penuh dengan tahapan sementara dan intermediari, dari amuba sampai kepada manusia.
* Fosil yang cukup. Ada kecenderungan berkurangnya bukti tentang Evolusi kendati ditemukan fosil dalam jumlah besar. Walaupun ilmuwan akan terus menemukan varietas fosil binatang dan tanaman, umumnya disepakati bahwa jutaan fosil yang sudah ditemukan (dan endapan yang ditemukan) memberikan indikasi yang dapat dipercaya tentang perjalanan fosil tersebut. Artinya akan terus terjadi temuan bukti fosil yang semakin sedikit atau malah tidak ada yang mendukung Evolusionisme.
* Formasi strata yang cepat. Terdapat bukti yang meningkat bahwa banyak endapan batu yang menurut pendapat sebagian orang terbentuk dalam ribuan atau jutaan tahun, ternyata hampir dapat dipastikan terjadi dalam bulan, hari atau bahkan menit.
* Formasi batubara yang cepat. Teori Evolusi lama tentang batubara yang terbentuk di rawa-rawa adalah salah. Terdapat lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa kandungan batubara yang besar terbentuk di lumpur air yang dalam. Aneka lapisan batubara di Amerika Serikat terdiri dari lembaran kulit kayu yang terkelupas dari banyak pohon yang tumbang. Lapisan kulit kayu tersebut tertanam dalam lumpur dan terkarbonasi menjadi batubara. Terbentuknya batubara relatif cepat bila terjadi panas.
* Fosilisasi memerlukan kondisi khusus. Dinosaurus dan fosil lainnya dapat terbentuk dengan cara yang berbeda seperti dikemukakan dalam buku-buku tentang evolusi. Fosilisasi pada binatang hampir tidak pernah terjadi kecuali mereka dikubur dengan cepat serta dalam—sebelum binatang atau burung pemakan bangkai, bakteri dan erosi membuat mereka menjadi debu. Kondisi seperti ini sangat tidak biasa. Dalam banyak kejadian, keberadaan fosil, baik dalam tipe maupun jumlah menunjukkan dengan jelas kondisi bencana saat penguburan atau pengawetannya. Tanpa kondisi seperti itu, kelihatannya tidak ada cara yang masuk akal untuk menjelaskan keberadaan mereka. Dinosaurus besar, kelompok ikan besar dan banyak aneka binatang ditemukan dalam endapan lumpur yang banyak yang mengeras menjadi batu. Hampir semua fosil ditemukan dalam endapan yang berair.
* Urutan yang salah dalam tahapan evolusi. . Dilaporkan bahwa "80 sampai 85% permukaan tanah di bumi tidak mengalami 3 tahapan geologi seperti terlihat pada urutan yang 'benar' dari Evolusi".
Catatan fosil tidak memberikan bukti yang mendukung Evolusi. "Keberadaan fosil membuat malu teori Evolusi dan mendukung konsep Penciptaan." (Dr. Gary Parker, PhD., ahli biologi/paleontologi yang sebelumnya pendukung Evolusi.)
Diterjemahkan oleh: Darwin M
Penulis: Mark Van Bebber dan Paul S. Taylor dari Eden Communications. Hak Cipta © 1995, Eden Communications
* Penampakan binatang yang tiba-tiba. Semua binatang yang berbeda-beda jenis dasarnya muncul secara mendadak dan berfungsi penuh dalam strata—tanpa ada bukti asal-mulanya. Evolusi memerlukan adanya bentuk-bentuk intermediari diantara species sedangkan “paleontologi” tidak menjelaskan hal itu. (David Kitts, ahli paleontologi dan evolusi). Darwin merasa malu dengan catatan fosil yang membuktikan tidak adanya makroevolusi pada binatang.
* Tanaman muncul dengan tiba-tiba juga Ahli evolusi Edred J.H. Corner mengatakan "Saya masih berfikir tanpa prasangka bahwa catatan fosil tanaman lebih condong kepada hasil penciptaan khusus." (Evolution in Contemporary Thought, 1961, hal.97). Ilmuwan belum dapat menemukan sejarah Evolusi (dari mula sampai akhir) bahkan untuk satu kelompok tanaman modern sekalipun.
* Binatang tidak mengalami perubahan. Bertentangan dengan kepercayaan umum, kebanyakan fosil bukan jenis binatang yang punah. Kebanyakan fosil sangat mirip (dan sering sangat identik) dengan makhluk hidup sekarang ini. Dikatakan ada lebih banyak spesies binatang hidup daripada jenis yang diketahui dalam bentuk fosil. Jika evolusi benar, ada keheranan kenapa hal itu bukan sebaliknya! Sejarah evolusi mestinya penuh dengan tahapan sementara dan intermediari, dari amuba sampai kepada manusia.
* Fosil yang cukup. Ada kecenderungan berkurangnya bukti tentang Evolusi kendati ditemukan fosil dalam jumlah besar. Walaupun ilmuwan akan terus menemukan varietas fosil binatang dan tanaman, umumnya disepakati bahwa jutaan fosil yang sudah ditemukan (dan endapan yang ditemukan) memberikan indikasi yang dapat dipercaya tentang perjalanan fosil tersebut. Artinya akan terus terjadi temuan bukti fosil yang semakin sedikit atau malah tidak ada yang mendukung Evolusionisme.
* Formasi strata yang cepat. Terdapat bukti yang meningkat bahwa banyak endapan batu yang menurut pendapat sebagian orang terbentuk dalam ribuan atau jutaan tahun, ternyata hampir dapat dipastikan terjadi dalam bulan, hari atau bahkan menit.
* Formasi batubara yang cepat. Teori Evolusi lama tentang batubara yang terbentuk di rawa-rawa adalah salah. Terdapat lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa kandungan batubara yang besar terbentuk di lumpur air yang dalam. Aneka lapisan batubara di Amerika Serikat terdiri dari lembaran kulit kayu yang terkelupas dari banyak pohon yang tumbang. Lapisan kulit kayu tersebut tertanam dalam lumpur dan terkarbonasi menjadi batubara. Terbentuknya batubara relatif cepat bila terjadi panas.
* Fosilisasi memerlukan kondisi khusus. Dinosaurus dan fosil lainnya dapat terbentuk dengan cara yang berbeda seperti dikemukakan dalam buku-buku tentang evolusi. Fosilisasi pada binatang hampir tidak pernah terjadi kecuali mereka dikubur dengan cepat serta dalam—sebelum binatang atau burung pemakan bangkai, bakteri dan erosi membuat mereka menjadi debu. Kondisi seperti ini sangat tidak biasa. Dalam banyak kejadian, keberadaan fosil, baik dalam tipe maupun jumlah menunjukkan dengan jelas kondisi bencana saat penguburan atau pengawetannya. Tanpa kondisi seperti itu, kelihatannya tidak ada cara yang masuk akal untuk menjelaskan keberadaan mereka. Dinosaurus besar, kelompok ikan besar dan banyak aneka binatang ditemukan dalam endapan lumpur yang banyak yang mengeras menjadi batu. Hampir semua fosil ditemukan dalam endapan yang berair.
* Urutan yang salah dalam tahapan evolusi. . Dilaporkan bahwa "80 sampai 85% permukaan tanah di bumi tidak mengalami 3 tahapan geologi seperti terlihat pada urutan yang 'benar' dari Evolusi".
Catatan fosil tidak memberikan bukti yang mendukung Evolusi. "Keberadaan fosil membuat malu teori Evolusi dan mendukung konsep Penciptaan." (Dr. Gary Parker, PhD., ahli biologi/paleontologi yang sebelumnya pendukung Evolusi.)
Diterjemahkan oleh: Darwin M
Penulis: Mark Van Bebber dan Paul S. Taylor dari Eden Communications. Hak Cipta © 1995, Eden Communications
Apakah alkitab benar-benar menyatakan bahwa air bah pernah menutupi seluruh bumi?
SEMBILAN BUKTI ALKITABIAH BAHWA AIR BAH TERJADI DISELURUH DUNIA
Beberapa pengajar Alkitabiah pada masa sekarang ini menyatakan bahwa air bah pada masa Nabi Nuh tidak terjadi di seluruh dunia atau juga tidak sampai menutupi seluruh gunung yang masih ada pada masa kini. Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa Nabi Nuh dan para binatang mengapung di air yang dangkal, laut dalam sementara yang terjadi yang dikarenakan oleh banjir dan hanya terjadi hanya di daerah Mesopotamia saja. Jadi, mereka seharusnya juga menyatakan bahwa seluruh populasi manusia yang ada di Bumi hanya terdapat di daerah tersebut atau tidak semua manusia mati terbunuh pada waktu terjadi air bah. Apakah ada bukti-bukti Alkitabiah mengenai terjadinya Air bah ini?
1. Semua gunung tertutupi. Puncak gunung yang tertinggi di Bumi ini kurang lebih 20 kaki diatas permukaan air (Kejadian 7:19-20). Sungguh tidak masuk akal bahwa Air bah yang menutupi gunung tertinggi di Asia Tengah tidak akan mempengaruhi daerah lainnya. Sebagai tambahan, air yang setinggi gunung itu tetap ada selama 5 bulan (Kej 7:18-24, 8:1-5)
2. Bahtera Nuh sangat besar. Bahtera dipersiapkan untuk mencegah kepunahan manusia dan hewan. Jika Air bah hanya terjadi secara lokal, Tuhan dapat mengirimkan mereka ke daerah yang aman dari dunia. Tuhan memperingatkan Nuh tentang Air bah 120 tahun sebelum terjadinya. Pastinya, Nuh dan keluarga dapat saja pindah sejauh-jauhnya pada waktu itu. Dan juga, jika Air bah hanya terjadi secara lokal, bahtera tersebut tidak perlu dibuat sebesar itu. Pada waktu besi pertama direkonstruksi pada masa sekarang ini, Bahtera tersebut adalah kapal terbesar yang pernah dibuat pada masanya. Bahtera itu cukup besar untuk menjadi tempat tinggal pasangan-pasangan semua makhluk hidup bernapas yang ada, hewan-hewan yang ada di Bumi ini.
3. Manusia ada di seluruh dunia. Setelah lebih dari 1600 tahun hidup dan berkembang biak di Buni. Populasi manusia menjadi sangat besar (jutaan atau milyaran). Alkitab membuktikan bahwa (a) manusia telah bertambah-tambah jumlahnya diatas permukaan bumi (Kejadian 6:1), (b) kekerasan dan korupsi telah memenuhi Bumi (Kej 6:11-12). Alkitab jelas mengatakan bahwa manusia tidak hanya ada di daerah Mesopotamia satu daerah sangatlah kecil untuk mendukung populasi yang besar seperti itu, khususnya mengingat penyebaran alami berakibat pada masyarakat yang kasar.
4. Semua manusia mati terbunuh. Alkitab jelas mengajarkan bahwa semua yang hidup mati terbunuh, semua manusia (Kejadian 7:21). Kejadian 9:1 menyatakan bahwa hanya keluarga Nuh yang selamat dan semua orang yang hidup pada masa sekarang ini adalah keturunan dari keluarga ini.
5. Semua yang bernapas, Hewan mati. Seluruh populasi dunia yang bernapas, hewan mati, kecuali mereka yang masuk kedalam bahtera (Kejadian 7:21) “semuanya diatas bumi” (Kejadian 6:17)- "semua jenis makhluk hidup di Bumi" (Kejadian 9:16). Jika hanya hewan-hewan di daerah tertentu yang mati, sepertinya tidak perlu Tuhan melindungi setiap pasang dari hewan tersebut di dalam bahtera dari kepunahan mereka. Karena jika demikian ada jenis-jenis hewan yang sama di daerah lain. Dengan kata lain, jika ada beberapa pasang hewan yang unik di daerah terjadinya Air bah, maka akan lebih masuk akal jika Tuhan mengirimkan hewan-hewan ini keluar dari daerah tersebut dari pada ke dalam Bahtera, sebagaimana yang telah Ia lakukan. Alkitab jelas mengatakan bahwa semua yang bernapas, hewan punah selama terjadinya Air bah, kecuali yang tinggal bersama-sama dengan Nuh yang merupakan nenek moyang dari hewan yang ada sekarang.
6. Sebuah “bencana alam” yang bukan hanya sekedar banjir. Kedua kitab yaitu Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru) menggunakan kata-kata yang menggambarkan Air bah yang terjadi di jaman Nuh berbeda dengan kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan banjir lainnya. Dengan cara ini, Air bah pada jaman Nuh dimaksudkan sebagai suatu peristiwa yang benar-benar unik [Ibrani/“Mabbool” Yunani/“Kataklusmos”]
7. Pelangi sebagai Janji Tuhan. Tuhan berjanji untuk tidak mengirimkan Air bah yang sama (Kej 8:21, 9:8-17). Janji ini ditunjukkan dengan pelangi sebagai simbol, sebagai sebuah tanda dari Tuhan untuk seluruh bumi. Pelangi ini adalah sebagai tanda kepada semua yang hidup, manusia dan hewan. Jika janji ini tidak pernah dibuat bagi semua makhluk hidup di bumi ini maka Tuhan melanggar janjiNya. Banjir-banjir lokal telah terjadi berulang-ulang dan telah membunuh ratusan dan bahkan ribuan manusia manusia dan hewan setelah jaman Nuh.
8. Mengapa mereka harus tinggal di dalam bahtera selama setahun?! Tuhan berfirman, "Aku akan membinasakan keduanya (manusia) dan Bumi (Kejadian 6:13b). Pemunahan secara menyeluruh telah disebutkan lebih dari 30 kali dalam Kej 6-9! Di Yesaya 54:9, Tuhan menyatakan, "Aku bersumpah bahwa Banjir yang terjadi pada jaman Nuh tidak akan pernah terjadi lagi di Bumi ini." Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia, menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7). Petrus jelas tidak memaksudkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan terbakar. Sama seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.
9. Seluruh Bumi telah dihancurkan. Tuhan berfirman, "Aku akan membinasakan keduanya (manusia) dan Bumi (Kejadian 6:13b). Pemunahan secara menyeluruh telah disebutkan lebih dari 30 kali dalam Kej 6-9! Di Yesaya 54:9, Tuhan menyatakan, "Aku bersumpah bahwa Banjir yang terjadi pada jaman Nuh tidak akan pernah terjadi lagi di Bumi ini." Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia, menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7). Petrus jelas tidak memaksudkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan terbakar. Sama seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.
Alkitab secara terperinci mengajarkan bahwa Air bah pada jaman Nabi Nuh terjadi secara global dan membinasakan semua yang bernapas, hewan dan manusia mati terbunuh, kecuali mereka yang diselamatkan di dalam bahtera. Jadi bagaimana lagi Alkitab dapat lebih menjelaskan mengenai terjadi Air bah yang terjadi secara global ? Atau, jika memang air bah itu terjadi secara lokal, lantas bagaimanakah Alkitab dapat salah dalam menjelaskan kehancuran dunia.
Diterjemahkan oleh Ruben Bachrul
Disalurkan oleh Mark Van Bebber dan Paul S. Taylor, Eden Communications
Beberapa pengajar Alkitabiah pada masa sekarang ini menyatakan bahwa air bah pada masa Nabi Nuh tidak terjadi di seluruh dunia atau juga tidak sampai menutupi seluruh gunung yang masih ada pada masa kini. Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa Nabi Nuh dan para binatang mengapung di air yang dangkal, laut dalam sementara yang terjadi yang dikarenakan oleh banjir dan hanya terjadi hanya di daerah Mesopotamia saja. Jadi, mereka seharusnya juga menyatakan bahwa seluruh populasi manusia yang ada di Bumi hanya terdapat di daerah tersebut atau tidak semua manusia mati terbunuh pada waktu terjadi air bah. Apakah ada bukti-bukti Alkitabiah mengenai terjadinya Air bah ini?
1. Semua gunung tertutupi. Puncak gunung yang tertinggi di Bumi ini kurang lebih 20 kaki diatas permukaan air (Kejadian 7:19-20). Sungguh tidak masuk akal bahwa Air bah yang menutupi gunung tertinggi di Asia Tengah tidak akan mempengaruhi daerah lainnya. Sebagai tambahan, air yang setinggi gunung itu tetap ada selama 5 bulan (Kej 7:18-24, 8:1-5)
2. Bahtera Nuh sangat besar. Bahtera dipersiapkan untuk mencegah kepunahan manusia dan hewan. Jika Air bah hanya terjadi secara lokal, Tuhan dapat mengirimkan mereka ke daerah yang aman dari dunia. Tuhan memperingatkan Nuh tentang Air bah 120 tahun sebelum terjadinya. Pastinya, Nuh dan keluarga dapat saja pindah sejauh-jauhnya pada waktu itu. Dan juga, jika Air bah hanya terjadi secara lokal, bahtera tersebut tidak perlu dibuat sebesar itu. Pada waktu besi pertama direkonstruksi pada masa sekarang ini, Bahtera tersebut adalah kapal terbesar yang pernah dibuat pada masanya. Bahtera itu cukup besar untuk menjadi tempat tinggal pasangan-pasangan semua makhluk hidup bernapas yang ada, hewan-hewan yang ada di Bumi ini.
3. Manusia ada di seluruh dunia. Setelah lebih dari 1600 tahun hidup dan berkembang biak di Buni. Populasi manusia menjadi sangat besar (jutaan atau milyaran). Alkitab membuktikan bahwa (a) manusia telah bertambah-tambah jumlahnya diatas permukaan bumi (Kejadian 6:1), (b) kekerasan dan korupsi telah memenuhi Bumi (Kej 6:11-12). Alkitab jelas mengatakan bahwa manusia tidak hanya ada di daerah Mesopotamia satu daerah sangatlah kecil untuk mendukung populasi yang besar seperti itu, khususnya mengingat penyebaran alami berakibat pada masyarakat yang kasar.
4. Semua manusia mati terbunuh. Alkitab jelas mengajarkan bahwa semua yang hidup mati terbunuh, semua manusia (Kejadian 7:21). Kejadian 9:1 menyatakan bahwa hanya keluarga Nuh yang selamat dan semua orang yang hidup pada masa sekarang ini adalah keturunan dari keluarga ini.
5. Semua yang bernapas, Hewan mati. Seluruh populasi dunia yang bernapas, hewan mati, kecuali mereka yang masuk kedalam bahtera (Kejadian 7:21) “semuanya diatas bumi” (Kejadian 6:17)- "semua jenis makhluk hidup di Bumi" (Kejadian 9:16). Jika hanya hewan-hewan di daerah tertentu yang mati, sepertinya tidak perlu Tuhan melindungi setiap pasang dari hewan tersebut di dalam bahtera dari kepunahan mereka. Karena jika demikian ada jenis-jenis hewan yang sama di daerah lain. Dengan kata lain, jika ada beberapa pasang hewan yang unik di daerah terjadinya Air bah, maka akan lebih masuk akal jika Tuhan mengirimkan hewan-hewan ini keluar dari daerah tersebut dari pada ke dalam Bahtera, sebagaimana yang telah Ia lakukan. Alkitab jelas mengatakan bahwa semua yang bernapas, hewan punah selama terjadinya Air bah, kecuali yang tinggal bersama-sama dengan Nuh yang merupakan nenek moyang dari hewan yang ada sekarang.
6. Sebuah “bencana alam” yang bukan hanya sekedar banjir. Kedua kitab yaitu Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru) menggunakan kata-kata yang menggambarkan Air bah yang terjadi di jaman Nuh berbeda dengan kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan banjir lainnya. Dengan cara ini, Air bah pada jaman Nuh dimaksudkan sebagai suatu peristiwa yang benar-benar unik [Ibrani/“Mabbool” Yunani/“Kataklusmos”]
7. Pelangi sebagai Janji Tuhan. Tuhan berjanji untuk tidak mengirimkan Air bah yang sama (Kej 8:21, 9:8-17). Janji ini ditunjukkan dengan pelangi sebagai simbol, sebagai sebuah tanda dari Tuhan untuk seluruh bumi. Pelangi ini adalah sebagai tanda kepada semua yang hidup, manusia dan hewan. Jika janji ini tidak pernah dibuat bagi semua makhluk hidup di bumi ini maka Tuhan melanggar janjiNya. Banjir-banjir lokal telah terjadi berulang-ulang dan telah membunuh ratusan dan bahkan ribuan manusia manusia dan hewan setelah jaman Nuh.
8. Mengapa mereka harus tinggal di dalam bahtera selama setahun?! Tuhan berfirman, "Aku akan membinasakan keduanya (manusia) dan Bumi (Kejadian 6:13b). Pemunahan secara menyeluruh telah disebutkan lebih dari 30 kali dalam Kej 6-9! Di Yesaya 54:9, Tuhan menyatakan, "Aku bersumpah bahwa Banjir yang terjadi pada jaman Nuh tidak akan pernah terjadi lagi di Bumi ini." Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia, menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7). Petrus jelas tidak memaksudkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan terbakar. Sama seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.
9. Seluruh Bumi telah dihancurkan. Tuhan berfirman, "Aku akan membinasakan keduanya (manusia) dan Bumi (Kejadian 6:13b). Pemunahan secara menyeluruh telah disebutkan lebih dari 30 kali dalam Kej 6-9! Di Yesaya 54:9, Tuhan menyatakan, "Aku bersumpah bahwa Banjir yang terjadi pada jaman Nuh tidak akan pernah terjadi lagi di Bumi ini." Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia, menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7). Petrus jelas tidak memaksudkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan terbakar. Sama seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.
Alkitab secara terperinci mengajarkan bahwa Air bah pada jaman Nabi Nuh terjadi secara global dan membinasakan semua yang bernapas, hewan dan manusia mati terbunuh, kecuali mereka yang diselamatkan di dalam bahtera. Jadi bagaimana lagi Alkitab dapat lebih menjelaskan mengenai terjadi Air bah yang terjadi secara global ? Atau, jika memang air bah itu terjadi secara lokal, lantas bagaimanakah Alkitab dapat salah dalam menjelaskan kehancuran dunia.
Diterjemahkan oleh Ruben Bachrul
Disalurkan oleh Mark Van Bebber dan Paul S. Taylor, Eden Communications
Jika Tuhan tahu saya mengalami kesakitan mengapa Ia tak menolong saya?
Saya berharap bahwa saya percaya Yesus Kristus, bahwa Dia mengasihi dan peduli kepada saya, tapi saya tak mau mempercayai hal ini lagi. Mulai dari punya ibu berperilaku buruk dan telah menghancurkan keluarga angkat saya, sampai pada kehilangan abang angkat saya yang terkasih. Saya bahkan sempat berpikir apakah Allah benar-benar ada. Saya melihat orang-orang Kristen yang selalu menggemborkan dirinya, bahwa mereka dapat menolong siapa saja tanpa diminta, tapi pada kenyataannya mereka tak peduli dengan saya. Jika Tuhan mengasihi saya, setidaknya Ia akan memberi sedikit pertolongan, bukankah demikian? Tapi tak satu pertolongan pun yang saya terima. Mengapa? Karena Tuhan tidak mengasihi saya!
--Anna
Oh, Anna suratmu menunjukkan betapa terlukanya hatimu. Saya tak dapat menyelami hatimu dan perasaanmu, bahkan orang lainpun tidak. Engkau terjebak dalam tiga perasaan sekaligus karena apa yang engkau alami yaitu sakit hati, terabaikan dan keraguan. Terus terang bukanlah suatu hal yang mudah mempunyai seorang ibu “berperilaku buruk” atau menghadapi kehancuran dan penderitaan atas kehilangan orang yang engkau kasihi. Ada satu hal yang sangat pasti terjadi pada engkau sekarang. Hal itu akan membuat engkau berubah - semakin baik atau semakin buruk. Dalam situasi yang sulit, hubunganmu dengan Kristus bisa semakin dekat atau semakin jauh.
Namun di tengah kesukaran yang kita hadapi sulit untuk melihat hal ini, bahkan sangat sukar untuk melihat kasih Tuhan kepada kita. Saya teringat akan Ayub seseorang dalam Perjanjian Lama, seorang pria yang mengalami masa yang sukar. Ia kehilangan semua anggota keluarganya, kekayaannya dan ia mengalami sakit yang parah. Ia pun merasakan seperti yang engkau alami Anna. Lihatlah pada apa yang dikatakan Ayub di tengah-tengah masa sukarnya: "Sesungguhnya kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia." (Ayub 23:8-9). Dan saya ingin agar engkau mengerti Anna, akan hal yang sama seperti yang dimengerti Ayub di akhir penderitaannya: Tak peduli apapun yang terjadi atau apapun perasaanmu sekarang ini, Tuhan itu ada dan Ia sangat mengasihimu. Seburuk apapun keadaan kita, tak ada yang sanggup memisahkan kita dari kasih Allah.
Kisah Mengenai Allah
Satu hal engkau benar, Anna. Tak semua orang Kristen itu baik, terkadang mereka meninggalkan kita begitu saja saat kita mengalami penderitaan yang mendalam. Tuhan Yesus pun mengalami hal ini dengan berat. Di saat Ia ditangkap sebagai kriminal dan digantung di atas kayu salib, semua murid, sahabat dekat meninggalkanNya begitu saja. Mereka meninggalkanNya sendiri saat Ia mengalami masa-masa tersukarNya. Saat orang Kristen mengecewakanmu, hal ini bukan berarti bahwa Tuhan mengabaikanmu. Tak akan pernah hal itu terjadi. Ia mempunyai rencana yang indah untukmu Anna. Jadi sekalipun di tengah-tengah patah hatimu katakanlah pada Tuhan dalam doamu, "Saya akan tetap bertahan dan menungguMu untuk mendemonstrasikan kasih dan kuasaMu, tak peduli apapun yang terjadi padaku." Saya rindu agar engkau dapat mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan pemazmur dalam Mazmur 27:14, "Nantikanlah Tuhan! Kuatkan dan teguhkan hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan."
Jika engkau melakukan hal ini Anna, saya tahu pasti apa yang akan terjadi padamu. Engkau akan keluar sebagai pemenang dari kesakitanmu dan akan menjadi seorang yang lebih kuat. Engkau akan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan Ayub, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku,aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Jadi bertahanlah Anna, saya tahu engkau dapat melewatinya dan muncul sebagai pemenang.
Diterjemahkan: Robert YT
Pengarang: Dawson McAllister of Dawson McAllister Live!
Hak Cipta © 1998, Dawson McAllister Live !
--Anna
Oh, Anna suratmu menunjukkan betapa terlukanya hatimu. Saya tak dapat menyelami hatimu dan perasaanmu, bahkan orang lainpun tidak. Engkau terjebak dalam tiga perasaan sekaligus karena apa yang engkau alami yaitu sakit hati, terabaikan dan keraguan. Terus terang bukanlah suatu hal yang mudah mempunyai seorang ibu “berperilaku buruk” atau menghadapi kehancuran dan penderitaan atas kehilangan orang yang engkau kasihi. Ada satu hal yang sangat pasti terjadi pada engkau sekarang. Hal itu akan membuat engkau berubah - semakin baik atau semakin buruk. Dalam situasi yang sulit, hubunganmu dengan Kristus bisa semakin dekat atau semakin jauh.
Namun di tengah kesukaran yang kita hadapi sulit untuk melihat hal ini, bahkan sangat sukar untuk melihat kasih Tuhan kepada kita. Saya teringat akan Ayub seseorang dalam Perjanjian Lama, seorang pria yang mengalami masa yang sukar. Ia kehilangan semua anggota keluarganya, kekayaannya dan ia mengalami sakit yang parah. Ia pun merasakan seperti yang engkau alami Anna. Lihatlah pada apa yang dikatakan Ayub di tengah-tengah masa sukarnya: "Sesungguhnya kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia." (Ayub 23:8-9). Dan saya ingin agar engkau mengerti Anna, akan hal yang sama seperti yang dimengerti Ayub di akhir penderitaannya: Tak peduli apapun yang terjadi atau apapun perasaanmu sekarang ini, Tuhan itu ada dan Ia sangat mengasihimu. Seburuk apapun keadaan kita, tak ada yang sanggup memisahkan kita dari kasih Allah.
Kisah Mengenai Allah
Satu hal engkau benar, Anna. Tak semua orang Kristen itu baik, terkadang mereka meninggalkan kita begitu saja saat kita mengalami penderitaan yang mendalam. Tuhan Yesus pun mengalami hal ini dengan berat. Di saat Ia ditangkap sebagai kriminal dan digantung di atas kayu salib, semua murid, sahabat dekat meninggalkanNya begitu saja. Mereka meninggalkanNya sendiri saat Ia mengalami masa-masa tersukarNya. Saat orang Kristen mengecewakanmu, hal ini bukan berarti bahwa Tuhan mengabaikanmu. Tak akan pernah hal itu terjadi. Ia mempunyai rencana yang indah untukmu Anna. Jadi sekalipun di tengah-tengah patah hatimu katakanlah pada Tuhan dalam doamu, "Saya akan tetap bertahan dan menungguMu untuk mendemonstrasikan kasih dan kuasaMu, tak peduli apapun yang terjadi padaku." Saya rindu agar engkau dapat mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan pemazmur dalam Mazmur 27:14, "Nantikanlah Tuhan! Kuatkan dan teguhkan hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan."
Jika engkau melakukan hal ini Anna, saya tahu pasti apa yang akan terjadi padamu. Engkau akan keluar sebagai pemenang dari kesakitanmu dan akan menjadi seorang yang lebih kuat. Engkau akan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan Ayub, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku,aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Jadi bertahanlah Anna, saya tahu engkau dapat melewatinya dan muncul sebagai pemenang.
Diterjemahkan: Robert YT
Pengarang: Dawson McAllister of Dawson McAllister Live!
Hak Cipta © 1998, Dawson McAllister Live !
Apakah Jasad Kristus Dicuri Dari KuburanNya?
“Kontradiksi mengenai kubur kosong masih terjadi sampai sekarang, bahkan dalam tradisi Yahudi.”[2]
Sedikitnya ada seorang skeptik (orang yang meragukan kebenaran Alkitab) yaitu DR John Crossan secara keliru menyatakan bahwa hukum Romawi pada waktu itu melarang akan penguburan Yesus , karena itu Ia dikuburkan di kuburan tak bernama. Raymond Brown menunjukkan akan hukum penguburan (in English) Romawi yang tergantung pada berbagai situasi, dan bahkan mengijinkan penguburan beberapa orang yang telah disalibkan.[3] Skenario ini juga bertentangan dengan protes kaum Yahudi yang menyatakan bahwa tubuhNya telah dipindahkan.[4] Lagipula, bagaimana Injil dapat berhasil menemukan pemilik kuburan begitu spesifik sebagai anggota Majelis Besar bernama Yusuf, orang Arimatea Arimathea (Markus 15:43). Seandainya Injil salah dalam hal ini, mereka tidak akan dapat bertahan atas bantahan yang cepat dan tertawaan orang Yahudi. Apa jawaban dari mereka yang ragu atas kebangkitan Kristus? Beberapa yang skeptis mengklaim bahwa seseorang telah mencuri tubuh Yesus dari kubur dan hal ini berkembang menjadi cerita keajaiban kebangkitan Yesus. Apakah ini mungkin?
KAUM YAHUDI DAN ROMAWI
Baik pemimpin kaum Yahudi dan Romawi, yang menjaga kuburan (Matius 27:62f) tidak mengambil jasadNya. Karena mereka mempunyai motivasi untuk mempertontonkan jasad itu di depan umum dengan tujuan untuk mempermalukan para murid. Dan karena kejadian ini terjadi di Yerusalem, mereka mempunyai kuasa untuk menjaga jasad itu tetap ada. Jika kaum Yahudi mempunyai jasad itu, tentunya mereka akan mengaraknya keliling kota saat hari Pentakosta, dimana seluruh Yerusalem dikejutkan oleh kotbah Petrus mengenai “Kebangkitan Kristus.”
PENGIKUT KRISTUS
[Baca ceritanya dalam Kitab Matius tentang apa yang sebenarnya terjadi]
Di pihak lain ada juga yang mengatakan bahwa para murid telah memindahkan jasad Yesus yang berada di bawah penjagaan ketat tentara (in English) Romawi plus sebuah sebuah pintu batu yang besar. Namun pendapat ini tak dapat digunakan karena para ahli Taurat telah meminta agar para penjaga itu beralasan bahwa mereka tertidur dalam tugas Matius 28:11f (in English). Cerita ini hanya bisa berlaku jika para penjaga tetap terjaga. Mengapa para murid ingin mengambil resiko yang tinggi dengan mencuri mayat Yesus? Catatan Alkitab menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan ketakutan dan patah semangat. Motivasi mereka jika mereka ingin mencuri jasadNya, tentunya mereka adalah penipu. Tapi semua yang kita baca tentang mereka menunjukkan bahwa mereka orang baik dan jujur. Buat apa mereka menghabiskan hidup mereka dengan menjadi saksi akan kebangkitan Kristus, jika mereka tahu itu bohong? Apakah mereka bersedia untuk menderita dan bahkan mengorbankan nyawa mereka jika mereka tahu bahwa mereka ditipu?
Tentu saja hal ini merupakan suatu kebodohan jika untuk menyembunyikan jasadnya dan membuat suatu kebangkitan palsu. Karena konsekuensi bagi mereka yang percaya pada Yesus adalah penyiksaan, penjara dan bahkan kematian. Tak ada seorangpun yang mau melakukan hal ini, jika mereka tahu itu adalah palsu. Dalam tekanan yang demikian tentunya seorang pembohong akan mengaku tipuan mereka dan mengkhinati teman mereka. Ledakan pertumbuhan Gereja merupakan bukti yang kuat akan kebangkitan Kristus. Satu hal yang unik adalah bukan para penguasa yang menentang mereka, tapi rakyat biasalah dengan berbagai latar belakang budaya (1 Korintus 1:26f) (in English), sehingga kabar kebangkitan ini dapat tersebar ke seluruh penjuru Kekaisaran Romawi. Siapa yang dapat memperkirakan kemustahilan ini? Tapi hal ini terjadi.[5]
Kita tahu bahwa ke-Kristenan berdasarkan Yudaisme[6] merupakan bukti lebih untuk kebangkitanNya.Salah seorang arkeolog William F Albright menyatakan,“ Menurut pendapat saya, semua kitab dalam Perjanjian Baru ditulis oleh orang Yahudi yang dibaptis antara tahun 40-80 Masehi pada abad pertama.”[7] Orang Yahudi sangat menentang Yesus dalam Perjanjian Baru sangat nyata. Apa yang bisa mendorong mereka untuk bisa menerima “Kriminal” (Galatia 3:13) yang digantung secara memalukan, yang dijanjikan sebagai Mesias, sewaktu mereka menantikan seorang pembebas dari penjajah Romawi ? Dan apalagi yang mendorong mereka untuk mengubah agama monoteis mereka[8] untuk menyembah Yesus Putra Tuhan (Yohanes 1:18), atau merubah hari ibadah mereka dari Sabtu ke Minggu (Kisah Para Rasul 20:7)? Mitos semata tidak mempunyai kekuatan untuk meruntuhkan harapan dan tradisi.
“Yesus berbeda dengan yang diharapkan orang Yahudi sebagai Anak Daud, bahkan murid-muridNya sendiripun mengalami kesukaran untuk menghubungkan antara Mesias denganNya.”[9]
-Millar Burrows
Tapi satu hal adalah Perjanjian Baru menyatakan akan kebangkitan Kristus (Kisah Para Rasul 2:24).
PENGAKUAN SAULUS
Satu hal lagi adalah tambahan pengakuan Saul dari Tarsus merupakan suatu momentum dashyat. Dimulai sebagai musuh Gereja (Kisah Para Rasul 8:3; 9:1, Galatia 1:13), ia berubah drastis menjadi pelayan Kristus. Ia lebih memilih untuk menderita bagi Kristus (2 Korintus 11:23f), Paulus menyerahkan hidupnya dan menginjili dari kota ke kota dalam perjalanannya ke Roma, di mana di sana ia mati sebagai martir. Ia mempunyai pengaruh yang besar dalam penginjilan di seluruh kekaisaran Roma.[10] Tak diragukan lagi bahwa kebangkitan Krsituslah penyebab perubahan sikapnya tersebut.
RASUL LAINNYA
Rasul lainnyapun juga menaklukkan ketakutan mereka dan berani menderita sampai mati, sebagai konsekuensi penginjilan yang mereka lakukan di seluruh dunia pada masa itu. Hal yang patut dipikirkan adalah apakah mereka bersedia untuk melakukan hal itu untuk suatu kisah dongeng? Menurut periset Josh Mcdowell, semua Rasul kecuali Yohanes mati sebagai martir… sebagai upah iman mereka.[11]
Hal ini kontras dengan orang lain yang meninggal dengan mempunyai harapan dalam kuburan (seperti reinkarnasi), para murid Yesus hidup dan mati dengan menyebarkan berita ini bahwa kuburanNya kosong dan Ia telah hidup.
Dr. Simon Greenleaf, pendiri Fakultas Hukum Universitas Harvard mengatakan:
“Para jemaat mula-mula dalam menyebarkan keyakinannya, sekalipun dilakukan secara damai, tapi mereka mendapat tantangan yang berat bahkan mereka dapat dihukum mati secara kejam. Tapi mereka tetap menyebarkan iman mereka dengan tekun sekalipun mereka harus menanggung akibat yang berat. Setelah satu per satu meninggal, mereka yang lolos tetap melanjutkan pekerjaan ini dengan meningkatkan kinerja mereka…Dalam sejarah peperangan belum pernah ada teladan kesetiaan, kesabaran dan keberanian seperti itu… Jika secara moral mereka ditipu, tentunya mereka akan mencoba menemukan kesalahan tersebut dan menghindarinya. Dari bukti-bukti tadi dapat dipertimbangkanlah bahwa mereka adalah orang-orang benar yang menyaksikan apa yang telah dipelajarinya dan telah diyakini kebenarannya.”[12]
Dr. Greenleaf merupakan salah satu ahli hukum terkemuka di Amerika. Pada awalnya ia pun meragukan akan kebenaran Injil dan berusaha untuk membuktikan akan kebenarannya. Setelah mempelajari semua bukti, pada akhirnya ia menyimpulkan bahwa kebangkitan merupakan suatu kebenaran. Banyak ahli hukum yang sependapat dengan Greenleaf, jikalau kasus kebangkitan Kristus dibawa ke dalam pengadilan, maka dapat dipastikan bahwa kasus itu menang, karena didukung oleh bukti-bukti independen dan meyakinkan.
Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menganggap Hazrat Isa sebagai tokoh yang sangat penting.
Al-Qur'an mengurniainya dengan banyak gelaran-gelaran kehormatan sekali berbanding dengan mana-mana tokoh yang lalu. Hazrat Isa telah dipanggil satu 'tanda bagi manusia' (QS Maryam 19:21), 'rahmat dari (Allah)' (QS Maryam 19:21), 'saksi' (QS An-Nisaa' 4:159), 'salih' (QS Ali-'Imran 3:46) dan 'didekatkan (kepada Allah)' (QS. Ali-'Imran 3:45). Al-Qur'an memberinya gelaran 'Al-Masih (sebanyak 11 kali)', 'Ibn Maryam', 'Utusan Allah', 'Nabi', 'Kalimat Allah' dan 'Roh dari Allah' (QS An-Nisaa' 4:171).
Dialah hanya satu-satunya nabi yang telah dilahirkan kepada seorang gadis dara dan telah mengerjakan antara mukjizat-mukjizat yang terunggul di kalangan nabi-nabi. Lebih kurang sembilan puluh ayat daripada 15 buah surah di dalam Al-Qur'an mempunyai rujukan kepada Hazrat Isa walaupun kebanyakannya adalah ringkas and hanya pada namanya sahaja dalam satu senarai nabi-nabi.
Sungguhpun kehormatan-kehormatan ini dikurnia ke atasnya, Al-Qur'an menolak peranan Kristus sebagai Penyelamat dan Rabb seluruh umat manusia.Keadaan ini adalah kerana Al-Qur'an mempunyai satu definisi kenabian yang amat seluruh yang dikenakan terhadap Hazrat Isa dan sebilangan besar tokoh-tokoh penting dalam Perjanjian Lama. Tanggapan kenabian inilah pada sebahagian besarnya sesuai sekali dengan Muhammad, dan telah dibacakan kembali ke atas peranan semua nabi-nabi penting yang lalu.
Kenabian di dalam Al-Qur'an
Nabi-nabi di dalam Al-Qur'an boleh dikelaskan sebagai Nabi dan Rasul.
Seorang nabi ialah sesiapa yang diilhamkan secara terus oleh Allah. Seorang rasul ialah orang yang telah diamanahkan Allah dengan misi yang khas. Biasanya rasul juga memainkan peranan seorang nabi dan membawa bersamanya kitab wahyu Allah. Perkhabaran asas yang dikhutbahkan para rasul dan para nabi adalah sama: memberi amaran kepada manusia supaya bertaubat daripada dosa (terutamanya kemusyrikan) dan memenuhi kewajipan mereka kepada Allah.
Perkhabaran ini bersesuaian dengan ajaran asas Islam mengenai penyelamatan bahawa apa yang perlu dilakukan sahaja ialah bertaubat dari dosa, beriman kepada Allah, dan mengerjakan perkara-perkara baik. Nabi/rasul memperingatkan manusia mengenai buruknya padah yang bakal menimpa sekiranya kita meninggalkan tanggungjawab kita kepada Allah. Andainya manusia bertaubat, nabi/rasul menjanjikan keberkatan dari Allah. Peranan ini amat mudah difahami dan Al-Qur'an menyarankan di dalam QS Yuunus 10:47 bahawa tiap-tiap umat telah didatangi rasul pada satu masa ketika. Orang Islam percaya bahawa semua nabi-nabi Perjanjian Lama mempunyai peranan yang sebegini. Namun tidak ada di dalam konsep kenabian ini sebarang rujukan kepada nubuat-nubuat Perjanjian Lama mengenai Al-Masih yang akan tiba. Tiada seruan juga kepada Bani Israel supaya kembali kepada perjanjian mereka bersama Allah yang berpusatkan sistem pengorbanan di dalam Bait Allah, dan tiada sebarang pelanjutan dalam wahyu mengenai rancangan Allah untuk manusia mahu pun dalam bentuk perjanjian-perjanjian lain seperti perjanjian Daud mahu pun perjanjian Baru.
Tanggapan kenabian Islam pada tegasnya adalah secara linear tanpa perkembangan, yang menyeru kepada manusia supaya kembali kepada pangkal jalan agama asas yang sama.Beberapa orang rasul dikatakan telah menerima kitab daripada Allah. Gambaran di sini ialah mereka telah menerima kitab-kitab itu dalam cara yang sama dengan cara bagaimana Muhammad dikatakan telah menerima Al-Qur'an -- iaitu secara imlak daripada yang asal di syurga. Menurut Al-Qur'an, Nabi Musa (as) telah menerima kitab Taurat, Nabi Daud (as) menerima kitab Zabur dan Hazrat Isa pula menerima kitab Injil. Orang Islam diajar supaya beriman kepada semua nabi-nabi dan kitab-kitab mereka. Walau bagaimanapun, adalah menjadi kepercayaan orang Islam bahawa Al-Qur'an hanyalah satu-satunya kitab yang tidak diubahsuai dan boleh dipercayai, yang telah diturunkan untuk membetulkan kesalahan-kesalahan dan mengekalkan mana-mana ajaran-ajaran betul yang terkandung di dalam kitab-kitab sebelumnya.
Hasilnya, seorang yang beragama Islam hanya mempercayai Al-Qur'an walaupun dia berkata bahawa dia mempercayai semua kitab-kitab.
Hazrat Isa
Nama Hazrat Isa di dalam Al-Qur'an ialah Isa. Asal bagaimana dia diberi nama ini masih belum selesai dan pelbagai teori telah dikemukakan. Tiga teori penting ialah ianya mungkin korupsi perkataan Syria iaitu "Yeshu", atau satu korupsi perkataan "Esau" yang dijadikan nama perli orang Yahudi terhadap Hazrat Isa, atau ia telah digunakan untuk berirama dengan nama Nabi Musa (as) di dalam beberapa ayat-ayat Al-Qur'an. Walau bagaimanapun, untuk tujuan kita, adalah memadai bagi kita menyebut nama Yesus kepada sahabat Islam kita yang akan terus tahu siapakah yang dimaksudkan kita. Dia akan faham dan tidak tersinggung kerana dia telah akan menjangkakan perkara ini memandangkan kita beragama Kristian.Harus kita sarankan mengenai satu perkara yang menarik di dalam Al-Qur'an mengenai Hazrat Isa. Hazrat Isa dikatakan telah menyatakan apakah peranan pelayanannya semasa di bumi dan siapakah dia di dalam Al-Qur'an. Oleh yang demikian, satu kajian ke atas peristiwa-peristiwa di mana dia telah melakukan ini akan memberikan kepada kita satu gambaran jelas mengenai Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an.
Perbicaraan Hazrat Isa semasa dalam buaian
Hazrat Isa berbicara buat pertama kalinya di dalam Al-Qur'an semasa dia masih bayi lagi. Di dalam Surah Maryam 19, selepas konsepsi dan kelahirannya, Maryam telah membawanya kepada kaumnya. Akan tetapi Maryam dituduh pula sebagai melakukan sesuatu yang amat mungkar dan pada saat itulah Hazrat Isa telah mempertahankannya dengan berbicara dari buaian:Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"". (QS. Maryam 19:30-33) Terdapat banyak istilah-istilah dan tanggapan-tanggapan penting di sini. Pertama-tama sekali, Hazrat Isa menyatakan dirinya sebagai hamba Allah. Istilah bahasa Arab yang digunakan di sini ialah 'abd', yang bererti dia hanyalah seorang manusia biasa dalam hubungannya dengan Allah. Penggunaan kata ini adalah penyangkalan terbuka kepasa sifat Hazrat Isa yang ilahi. Kedua, perhatikan ayat yang menyatakan bahawa dia telah menerima sebuah kitab dan dijadikan seorang nabi. Perkara ini adalah mengikut tanggapan Al-Qur'an mengenai wahyu dan kenabian seperti yang telah diperkatakan awal tadi. Kata Hazrat Isa bahawa dia telah menerima kitab, dipercayai orang Islam sebagai dalam gaya yang sama seperti Nabi Musa (as), Nabi Daud (as) dan Muhammad. Rujukan kepada solat dan zakat dianggap orang Islam sebagai merujuk kepada dua daripada lima rukun Islam penting, iaitu ibadat solat dan zakat. Dalam kata lain, Hazrat Isa telah dipanggil untuk menjadi seorang Muslim yang baik. Pernyataan terakhir yang merujuk kepada kematian dan kebangkitannya telah diambil orang Islam bukan menurut turutan, tetapi di dalam susunan terbalik. Orang Islam percaya Hazrat Isa telah diangkat ke syurga dahulu dan akan datang semula ke bumi ini untuk menyambung kehidupannya sebagai manusia biasa. Walaupun ini bukan susunannya di dalam Al-Qur'an tetapi inilah kepercayaan kaum Muslim.
Mukjizat-mukjizat Hazrat Isa
Surah Al-Maaidah menyenaraikan mukjizat-mukjizat yang dikatakan telah dilakukan Hazrat Isa di dalam Al-Qur'an:(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:"Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada Ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata:"Ini tidak lain sihir yang nyata". (QS. Al-Maaidah 5:110) Perhatikan bahagian yang selalu diulangi iaitu "seizin-Ku". Kaum Muslim menyarankan bahawa kerana ungkapan ini, semua mukjizat-mukjizat yang diperlakukan Hazrat Isa adalah hanya melalui kuasa Allah dan bukan kuasanya kerana dia tidak mempunyai sebarang kuasa sebagai manusia. Terdapat juga dua mukjizat-mukjizat yang tidak disenaraikan di sini tetapi boleh ditemui di dalam Al-Qur'an. Mukjizat-mukjizat ini ialah hal menurunkan suatu hidangan dari langit untuk pengikut-pengikutnya (QS. Al-Maaidah 5:112-115), dan kebolehan mengetahui apa yang disimpan di dalam rumah orang (QS. Ali-'Imran 3:49)Kita harus berkata di sini bahawa perbicaraannya dalam buaian dan penghasilan seekor burung dari tanah merupakan cerita-cerita yang boleh dijumpai dalam buku-buku apocryphal Kristian yang ditulis sebelum tibanya masa Muhammad.(Arabic Infancy Gospel) Kita temui apa yang mengikut di dalam kitab Yusuf, imam besar, yang hidup semasa zaman Kristus. Ada yang mengatakan bahawa dialah Kayafas. Dia telah berkata bahawa Yesus telah berbicara dan memang, ketika dia berada di dalam buaian dia telah berkata kepada Maryam ibunya:... (Bahasa asal: We find what follows in the book of Joseph the high priest, who lived in the time of Christ. Some say that he is Caiaphas. He has said that Jesus spoke, and, indeed, when He was lying in His cradle said to Mary His mother:...) (The Infancy Gospel of Thomas) Dan setelah dia telah membuat tanah lembut, dia membentukkan dua belas ekor burung pipit dari tanah tersebut. Dan adalah Hari Sabat ketika dia melakukan semua ini (atau menciptakan semua ini). (Bahasa asal: Chapter II verse 2 And having made soft clay, he fashioned thereof twelve sparrows. And it was the Sabbath when he did these things (or made them). Kedua-dua cerita-cerita ini hanyalah di antara cerita-cerita Al-Qur'an lain yang dipinjam daripada agama-agama lain.
Konsep Triniti di dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menolak sebarang tanggapan yang membayangkan sifat Allah sebagai satu Triniti. Konsep Triniti yang dibidas di dalam Al-Qur'an seakan-akan terdiri daripada Allah, Maryam, dan Hazrat Isa. Kebanyakan orang Islam pada hari ini sedar bahawa inilah bukan yang dimaksudkan orang Kristian apabila kita menyebut mengenai Triniti yang Kudus. Tetapi mereka dengan cepatnya mendakwa bahawa sebarang bayangan ketigaan adalah salah dan akan menggunakan Al-Qur'an untuk mempertahankan hujah mereka. Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an menentang Triniti dengan kuat:Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah". 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu:"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al-Maaidah 5:116-117) Al-Qur'an mengukuhkan kata-kata Hazrat Isa dengan pernyataan-pernyataan yang seperti berikut:Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Ilah itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (QS. An-Nisaa' 4:171) Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. Al-Maaidah 5:72-73) Al-Qur'an tidak pernah berinteraksi secara serius dengan ajaran asas Al-Kitab dan kefahaman Kristian ortodoks mengenai konsep Triniti. Kita mendakwa ini kerana konsep Triniti itu menggambarkan apa yang telah diwahyukan Allah mengenai keesaan-Nya. Konsep Triniti itu tidak bererti mengganda-gandakan tuhan-tuhan seperti yang tampaknya dikatakan mengenai Triniti di dalam Al-Qur'an.
Penentangan terhadap kedudukan Hazrat Isa sebagai Anak Allah
Al-Qur'an mengandungi ayat-ayat yang menentang pernyataan bahawa Allah telah beranak. Kita akan membaca di dalam Al-Qur'an, "Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka hanya berkata kepadanya: "'Jadilah', maka jadilah ia."(QS. Maryam 19:35). Tambahan pula di dalam QS. Yuunus 10:68 adalah tertulis, "Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?". Di tempat lain pula kita diberitahu dengan spesifik bahawa penciptaan Hazrat Isa adalah serupa dengan Nabi Adam, kerana mereka berdua terjadi melalui firman Allah yang berbunyi "Jadilah!" (QS Ali-'Imran 3:59). Tambahan pula "Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan" (QS. Al-Ikhlaash 112:3)Tidak kita lupakan juga tuduhan Al-Qur'an bahawa idea Tuhan beranak adalah bertentangan dengan kebesaran dan kemuliaannya. Rupa-rupanya orang Islam dan Al-Qur'an pada umumnya memandang idea anak Tuhan itu secara harfiah (jasmaniah) dalam pengertiannya. QS. Al-Jin 72:3 mencatat "dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak." Dalam ulasannya mengenai ayat ini (nota #1625 dalam terjemahan dan ulasannya ke atas makna Al-Qur'an) Allahyarham Yusuf Ali memerhatikan bahawa Islam menolak adanya "ajaran anak yang dilahirkan Allah, yang membawa (kita kepada) implikasi bahawa Dia mempunyai isteri melalui siapa anak itu dilahirkan"! Penulis Kristian iaitu Lactantius yang menulis sekitar tahun 306 selepas Masihi telah berkata, "Barangkali sesiapa yang mendengar ungkapan "Anak Allah" tidak harus memikirkan perkara yang begitu keji dan terkutuk, dan berkhayal bahawa Allah telah membiak melalui perkahwinan dan persetubuhan dengan seorang wanita,---ini hanya satu perkara yang dilakukan binatang yang bertubuh dan mana kematiannya memang pasti."Di sini, kita harus bertanya adakah terletak pada pemikiran pengarang Al-Qur'an perkara yang begitu terkutuk dan keji seperti ini? Sungguh malangnya kerana pemahaman pengarang Al-Qur'an yang salah ini, telah dipercayai beratus ribu kaum Muslim sebagai apa yang sebenarnya dipercayai orang Kristian.
Hazrat Isa dikatakan telah meramalkan kedatangan Muhammad
Terdapat satu ayat di dalam Al-Qur'an yang menyebabkan rakan-rakan Islam kami tercari-cari di dalam Al-Kitab untuk kemungkinan adanya sebarang nubuat mengenai kedatangan Muhammad:Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:"Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)...." (QS. Ash-Shaaff 61:6) Mereka akan menghala kepada petikan-petikan di dalam kitab Yohanes 14-16 mengenai Paraclete dalam percubaan mereka membuktikan bahawa Paraclete itu ialah Muhammad, dan bukanlah Roh Kudus. Walaupun begitu, apa yang penting bagi kita di sini ialah mengenal pasti bahawa orang Islam percaya sebahagian besar pelayanan Hazrat Isa ialah menubuat mengenai kedatangan Muhammad.
Penyaliban
Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an tidak mati di atas kayu salib. Surah An-Nisaa' 4:157,158 menyatakan:dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisaa' 4:157-158) Alasan umum yang diberi ialah Allah telah meletakkan orang lain di atas kayu salib dan mengangkat Hazrat Isa ke syurga. Yudas Pengkhianatlah yang paling kerap dicadangkan sebagai orang yang telah mati di tempat Hazrat Isa. Tetapi tidak ada sebarang bukti sejarah yang diberikan untuk menyokong dakwaan ini. Perkara ini dipercayai kerana Al-Qur'an menyatakannya sebagai perkara benar.
Kepulangan Hazrat Isa ke bumi
Al-Qur'an tidak menyatakan secara eksplisit bahawa Hazrat Isa akan kembali ke bumi. Ini adalah ajaran yang telah dikembangkan di dalam tradisi-tradisi Islam (Al-Hadith). Berikut adalah dua ayat Al-Qur'an yang digunakan untuk menyokong ajaran mengenai kepulangannya:Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisaa' 4:159) Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. 43:61) Daripada ayat-ayat ini dan tradisi-tradisi lain, pandangan Islam mengenai kepulangan Hazrat Isa adalah begini: Setelah diangkat ke syurga untuk melepasi penyaliban, Hazrat Isa akan muncul semasa hari kiamat sebagai tanda bahawa sudah tibanya masa dunia berakhir. Dia akan turun ke bumi, dua tangannya berehat di atas sayap-sayap dua orang malaikat. Dia akan turun ke atas menara putih yang terletak di bahagian timur kota Damascus. Seterusnya, dia akan mengajak seluruh dunia termasuk juga orang Kristian dan Yahudi untuk mengislamkan diri mereka, membunuh al-Dajjal, memecahkan kayu salib, menghapuskan semua babi, mengakhirkan semua peperangan, dan menjadi seorang hakim. Dia akan berkahwin, mempunyai anak, mengerjakan ibadat haji ke kota Mekah, mati selepas 40 tahun dan dikebumikan di sisi Muhammad di kota Medina. Masanya di bumi akan menandakan tempoh kemewahan yang berlimpah-limpah dan semua agama akan berakhir kecuali agama Islam.
Perasaan orang Islam mengenai Hazrat Isa
Daripada gambaran-gambaran di atas kita dapat meneka bagaimana kaum Muslim mempunyai satu tahap penghormatan dan kekaguman kepada Hazrat Isa. Ada di kalangan mereka yang berpaling kepadanya untuk syafaatnya kerana dia tokoh yang hebat di dalam Islam. Malangnya, Al-Qur'an telah mengalihkan penghormatan mereka ini dan tidak mengakuinya sebagai satu-satunya Penyelamat dari dosa dan Rabb. Al-Qur'an telah juga menjadikan Hazrat Isa menyangkal identitinya sebagai Allah yang datang sebagai daging manusia, dan membantah pelayanannya di bumi sebagai puncak rancangan Allah.Sepertimana gaya Al-Qur'an, orang Islam cenderung mengetepikan kepentingan bukti-bukti sejarah sebenar yang wujud mengenai Hazrat Isa. Mereka hanya percaya kepada Al-Qur'an mengenai identiti dan pelayanan Hazrat Isa tanpa mengkaji asas untuk kepercayaan mereka itu.Tambahan pula, orang Islam mempunyai perasaan kuat tentang Al-Qur'an sebagai wahyu yang lebih superior kepada Al-Kitab. Oleh itu, mereka percaya bahawa kita sebagai orang Kristian telah menghina, mencerca and melakukan syirik dalam pernyataan-pernyataan kita tentang Hazrat Isa. Mereka berpendapat bahawa orang Kristianlah yang telah mendewa-dewakan Hazrat Isa sehingga dia dijadikan Allah. Semangat yang ditunjukkan kaum Muslim dalam membicarakan perkara-perkara ini timbulnya dari kepercayaan ikhlas bahawa kita salah dan telah melakukan syirik. Mereka tidak sedar akan kesalahan dan salah faham mereka. Mereka tidak sedar bahawa kita hanya mengambil Hazrat Isa pada kata-katanya dan juga kata-katanya pengikut-pengikutnya (Hawariyyin) seperti yang terdapat di dalam Perjanjian Baru.
Al-Qur'an mengurniainya dengan banyak gelaran-gelaran kehormatan sekali berbanding dengan mana-mana tokoh yang lalu. Hazrat Isa telah dipanggil satu 'tanda bagi manusia' (QS Maryam 19:21), 'rahmat dari (Allah)' (QS Maryam 19:21), 'saksi' (QS An-Nisaa' 4:159), 'salih' (QS Ali-'Imran 3:46) dan 'didekatkan (kepada Allah)' (QS. Ali-'Imran 3:45). Al-Qur'an memberinya gelaran 'Al-Masih (sebanyak 11 kali)', 'Ibn Maryam', 'Utusan Allah', 'Nabi', 'Kalimat Allah' dan 'Roh dari Allah' (QS An-Nisaa' 4:171).
Dialah hanya satu-satunya nabi yang telah dilahirkan kepada seorang gadis dara dan telah mengerjakan antara mukjizat-mukjizat yang terunggul di kalangan nabi-nabi. Lebih kurang sembilan puluh ayat daripada 15 buah surah di dalam Al-Qur'an mempunyai rujukan kepada Hazrat Isa walaupun kebanyakannya adalah ringkas and hanya pada namanya sahaja dalam satu senarai nabi-nabi.
Sungguhpun kehormatan-kehormatan ini dikurnia ke atasnya, Al-Qur'an menolak peranan Kristus sebagai Penyelamat dan Rabb seluruh umat manusia.Keadaan ini adalah kerana Al-Qur'an mempunyai satu definisi kenabian yang amat seluruh yang dikenakan terhadap Hazrat Isa dan sebilangan besar tokoh-tokoh penting dalam Perjanjian Lama. Tanggapan kenabian inilah pada sebahagian besarnya sesuai sekali dengan Muhammad, dan telah dibacakan kembali ke atas peranan semua nabi-nabi penting yang lalu.
Kenabian di dalam Al-Qur'an
Nabi-nabi di dalam Al-Qur'an boleh dikelaskan sebagai Nabi dan Rasul.
Seorang nabi ialah sesiapa yang diilhamkan secara terus oleh Allah. Seorang rasul ialah orang yang telah diamanahkan Allah dengan misi yang khas. Biasanya rasul juga memainkan peranan seorang nabi dan membawa bersamanya kitab wahyu Allah. Perkhabaran asas yang dikhutbahkan para rasul dan para nabi adalah sama: memberi amaran kepada manusia supaya bertaubat daripada dosa (terutamanya kemusyrikan) dan memenuhi kewajipan mereka kepada Allah.
Perkhabaran ini bersesuaian dengan ajaran asas Islam mengenai penyelamatan bahawa apa yang perlu dilakukan sahaja ialah bertaubat dari dosa, beriman kepada Allah, dan mengerjakan perkara-perkara baik. Nabi/rasul memperingatkan manusia mengenai buruknya padah yang bakal menimpa sekiranya kita meninggalkan tanggungjawab kita kepada Allah. Andainya manusia bertaubat, nabi/rasul menjanjikan keberkatan dari Allah. Peranan ini amat mudah difahami dan Al-Qur'an menyarankan di dalam QS Yuunus 10:47 bahawa tiap-tiap umat telah didatangi rasul pada satu masa ketika. Orang Islam percaya bahawa semua nabi-nabi Perjanjian Lama mempunyai peranan yang sebegini. Namun tidak ada di dalam konsep kenabian ini sebarang rujukan kepada nubuat-nubuat Perjanjian Lama mengenai Al-Masih yang akan tiba. Tiada seruan juga kepada Bani Israel supaya kembali kepada perjanjian mereka bersama Allah yang berpusatkan sistem pengorbanan di dalam Bait Allah, dan tiada sebarang pelanjutan dalam wahyu mengenai rancangan Allah untuk manusia mahu pun dalam bentuk perjanjian-perjanjian lain seperti perjanjian Daud mahu pun perjanjian Baru.
Tanggapan kenabian Islam pada tegasnya adalah secara linear tanpa perkembangan, yang menyeru kepada manusia supaya kembali kepada pangkal jalan agama asas yang sama.Beberapa orang rasul dikatakan telah menerima kitab daripada Allah. Gambaran di sini ialah mereka telah menerima kitab-kitab itu dalam cara yang sama dengan cara bagaimana Muhammad dikatakan telah menerima Al-Qur'an -- iaitu secara imlak daripada yang asal di syurga. Menurut Al-Qur'an, Nabi Musa (as) telah menerima kitab Taurat, Nabi Daud (as) menerima kitab Zabur dan Hazrat Isa pula menerima kitab Injil. Orang Islam diajar supaya beriman kepada semua nabi-nabi dan kitab-kitab mereka. Walau bagaimanapun, adalah menjadi kepercayaan orang Islam bahawa Al-Qur'an hanyalah satu-satunya kitab yang tidak diubahsuai dan boleh dipercayai, yang telah diturunkan untuk membetulkan kesalahan-kesalahan dan mengekalkan mana-mana ajaran-ajaran betul yang terkandung di dalam kitab-kitab sebelumnya.
Hasilnya, seorang yang beragama Islam hanya mempercayai Al-Qur'an walaupun dia berkata bahawa dia mempercayai semua kitab-kitab.
Hazrat Isa
Nama Hazrat Isa di dalam Al-Qur'an ialah Isa. Asal bagaimana dia diberi nama ini masih belum selesai dan pelbagai teori telah dikemukakan. Tiga teori penting ialah ianya mungkin korupsi perkataan Syria iaitu "Yeshu", atau satu korupsi perkataan "Esau" yang dijadikan nama perli orang Yahudi terhadap Hazrat Isa, atau ia telah digunakan untuk berirama dengan nama Nabi Musa (as) di dalam beberapa ayat-ayat Al-Qur'an. Walau bagaimanapun, untuk tujuan kita, adalah memadai bagi kita menyebut nama Yesus kepada sahabat Islam kita yang akan terus tahu siapakah yang dimaksudkan kita. Dia akan faham dan tidak tersinggung kerana dia telah akan menjangkakan perkara ini memandangkan kita beragama Kristian.Harus kita sarankan mengenai satu perkara yang menarik di dalam Al-Qur'an mengenai Hazrat Isa. Hazrat Isa dikatakan telah menyatakan apakah peranan pelayanannya semasa di bumi dan siapakah dia di dalam Al-Qur'an. Oleh yang demikian, satu kajian ke atas peristiwa-peristiwa di mana dia telah melakukan ini akan memberikan kepada kita satu gambaran jelas mengenai Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an.
Perbicaraan Hazrat Isa semasa dalam buaian
Hazrat Isa berbicara buat pertama kalinya di dalam Al-Qur'an semasa dia masih bayi lagi. Di dalam Surah Maryam 19, selepas konsepsi dan kelahirannya, Maryam telah membawanya kepada kaumnya. Akan tetapi Maryam dituduh pula sebagai melakukan sesuatu yang amat mungkar dan pada saat itulah Hazrat Isa telah mempertahankannya dengan berbicara dari buaian:Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"". (QS. Maryam 19:30-33) Terdapat banyak istilah-istilah dan tanggapan-tanggapan penting di sini. Pertama-tama sekali, Hazrat Isa menyatakan dirinya sebagai hamba Allah. Istilah bahasa Arab yang digunakan di sini ialah 'abd', yang bererti dia hanyalah seorang manusia biasa dalam hubungannya dengan Allah. Penggunaan kata ini adalah penyangkalan terbuka kepasa sifat Hazrat Isa yang ilahi. Kedua, perhatikan ayat yang menyatakan bahawa dia telah menerima sebuah kitab dan dijadikan seorang nabi. Perkara ini adalah mengikut tanggapan Al-Qur'an mengenai wahyu dan kenabian seperti yang telah diperkatakan awal tadi. Kata Hazrat Isa bahawa dia telah menerima kitab, dipercayai orang Islam sebagai dalam gaya yang sama seperti Nabi Musa (as), Nabi Daud (as) dan Muhammad. Rujukan kepada solat dan zakat dianggap orang Islam sebagai merujuk kepada dua daripada lima rukun Islam penting, iaitu ibadat solat dan zakat. Dalam kata lain, Hazrat Isa telah dipanggil untuk menjadi seorang Muslim yang baik. Pernyataan terakhir yang merujuk kepada kematian dan kebangkitannya telah diambil orang Islam bukan menurut turutan, tetapi di dalam susunan terbalik. Orang Islam percaya Hazrat Isa telah diangkat ke syurga dahulu dan akan datang semula ke bumi ini untuk menyambung kehidupannya sebagai manusia biasa. Walaupun ini bukan susunannya di dalam Al-Qur'an tetapi inilah kepercayaan kaum Muslim.
Mukjizat-mukjizat Hazrat Isa
Surah Al-Maaidah menyenaraikan mukjizat-mukjizat yang dikatakan telah dilakukan Hazrat Isa di dalam Al-Qur'an:(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:"Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada Ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata:"Ini tidak lain sihir yang nyata". (QS. Al-Maaidah 5:110) Perhatikan bahagian yang selalu diulangi iaitu "seizin-Ku". Kaum Muslim menyarankan bahawa kerana ungkapan ini, semua mukjizat-mukjizat yang diperlakukan Hazrat Isa adalah hanya melalui kuasa Allah dan bukan kuasanya kerana dia tidak mempunyai sebarang kuasa sebagai manusia. Terdapat juga dua mukjizat-mukjizat yang tidak disenaraikan di sini tetapi boleh ditemui di dalam Al-Qur'an. Mukjizat-mukjizat ini ialah hal menurunkan suatu hidangan dari langit untuk pengikut-pengikutnya (QS. Al-Maaidah 5:112-115), dan kebolehan mengetahui apa yang disimpan di dalam rumah orang (QS. Ali-'Imran 3:49)Kita harus berkata di sini bahawa perbicaraannya dalam buaian dan penghasilan seekor burung dari tanah merupakan cerita-cerita yang boleh dijumpai dalam buku-buku apocryphal Kristian yang ditulis sebelum tibanya masa Muhammad.(Arabic Infancy Gospel) Kita temui apa yang mengikut di dalam kitab Yusuf, imam besar, yang hidup semasa zaman Kristus. Ada yang mengatakan bahawa dialah Kayafas. Dia telah berkata bahawa Yesus telah berbicara dan memang, ketika dia berada di dalam buaian dia telah berkata kepada Maryam ibunya:... (Bahasa asal: We find what follows in the book of Joseph the high priest, who lived in the time of Christ. Some say that he is Caiaphas. He has said that Jesus spoke, and, indeed, when He was lying in His cradle said to Mary His mother:...) (The Infancy Gospel of Thomas) Dan setelah dia telah membuat tanah lembut, dia membentukkan dua belas ekor burung pipit dari tanah tersebut. Dan adalah Hari Sabat ketika dia melakukan semua ini (atau menciptakan semua ini). (Bahasa asal: Chapter II verse 2 And having made soft clay, he fashioned thereof twelve sparrows. And it was the Sabbath when he did these things (or made them). Kedua-dua cerita-cerita ini hanyalah di antara cerita-cerita Al-Qur'an lain yang dipinjam daripada agama-agama lain.
Konsep Triniti di dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menolak sebarang tanggapan yang membayangkan sifat Allah sebagai satu Triniti. Konsep Triniti yang dibidas di dalam Al-Qur'an seakan-akan terdiri daripada Allah, Maryam, dan Hazrat Isa. Kebanyakan orang Islam pada hari ini sedar bahawa inilah bukan yang dimaksudkan orang Kristian apabila kita menyebut mengenai Triniti yang Kudus. Tetapi mereka dengan cepatnya mendakwa bahawa sebarang bayangan ketigaan adalah salah dan akan menggunakan Al-Qur'an untuk mempertahankan hujah mereka. Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an menentang Triniti dengan kuat:Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah". 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu:"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al-Maaidah 5:116-117) Al-Qur'an mengukuhkan kata-kata Hazrat Isa dengan pernyataan-pernyataan yang seperti berikut:Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Ilah itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (QS. An-Nisaa' 4:171) Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. Al-Maaidah 5:72-73) Al-Qur'an tidak pernah berinteraksi secara serius dengan ajaran asas Al-Kitab dan kefahaman Kristian ortodoks mengenai konsep Triniti. Kita mendakwa ini kerana konsep Triniti itu menggambarkan apa yang telah diwahyukan Allah mengenai keesaan-Nya. Konsep Triniti itu tidak bererti mengganda-gandakan tuhan-tuhan seperti yang tampaknya dikatakan mengenai Triniti di dalam Al-Qur'an.
Penentangan terhadap kedudukan Hazrat Isa sebagai Anak Allah
Al-Qur'an mengandungi ayat-ayat yang menentang pernyataan bahawa Allah telah beranak. Kita akan membaca di dalam Al-Qur'an, "Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka hanya berkata kepadanya: "'Jadilah', maka jadilah ia."(QS. Maryam 19:35). Tambahan pula di dalam QS. Yuunus 10:68 adalah tertulis, "Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?". Di tempat lain pula kita diberitahu dengan spesifik bahawa penciptaan Hazrat Isa adalah serupa dengan Nabi Adam, kerana mereka berdua terjadi melalui firman Allah yang berbunyi "Jadilah!" (QS Ali-'Imran 3:59). Tambahan pula "Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan" (QS. Al-Ikhlaash 112:3)Tidak kita lupakan juga tuduhan Al-Qur'an bahawa idea Tuhan beranak adalah bertentangan dengan kebesaran dan kemuliaannya. Rupa-rupanya orang Islam dan Al-Qur'an pada umumnya memandang idea anak Tuhan itu secara harfiah (jasmaniah) dalam pengertiannya. QS. Al-Jin 72:3 mencatat "dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak." Dalam ulasannya mengenai ayat ini (nota #1625 dalam terjemahan dan ulasannya ke atas makna Al-Qur'an) Allahyarham Yusuf Ali memerhatikan bahawa Islam menolak adanya "ajaran anak yang dilahirkan Allah, yang membawa (kita kepada) implikasi bahawa Dia mempunyai isteri melalui siapa anak itu dilahirkan"! Penulis Kristian iaitu Lactantius yang menulis sekitar tahun 306 selepas Masihi telah berkata, "Barangkali sesiapa yang mendengar ungkapan "Anak Allah" tidak harus memikirkan perkara yang begitu keji dan terkutuk, dan berkhayal bahawa Allah telah membiak melalui perkahwinan dan persetubuhan dengan seorang wanita,---ini hanya satu perkara yang dilakukan binatang yang bertubuh dan mana kematiannya memang pasti."Di sini, kita harus bertanya adakah terletak pada pemikiran pengarang Al-Qur'an perkara yang begitu terkutuk dan keji seperti ini? Sungguh malangnya kerana pemahaman pengarang Al-Qur'an yang salah ini, telah dipercayai beratus ribu kaum Muslim sebagai apa yang sebenarnya dipercayai orang Kristian.
Hazrat Isa dikatakan telah meramalkan kedatangan Muhammad
Terdapat satu ayat di dalam Al-Qur'an yang menyebabkan rakan-rakan Islam kami tercari-cari di dalam Al-Kitab untuk kemungkinan adanya sebarang nubuat mengenai kedatangan Muhammad:Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:"Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)...." (QS. Ash-Shaaff 61:6) Mereka akan menghala kepada petikan-petikan di dalam kitab Yohanes 14-16 mengenai Paraclete dalam percubaan mereka membuktikan bahawa Paraclete itu ialah Muhammad, dan bukanlah Roh Kudus. Walaupun begitu, apa yang penting bagi kita di sini ialah mengenal pasti bahawa orang Islam percaya sebahagian besar pelayanan Hazrat Isa ialah menubuat mengenai kedatangan Muhammad.
Penyaliban
Hazrat Isa yang di dalam Al-Qur'an tidak mati di atas kayu salib. Surah An-Nisaa' 4:157,158 menyatakan:dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisaa' 4:157-158) Alasan umum yang diberi ialah Allah telah meletakkan orang lain di atas kayu salib dan mengangkat Hazrat Isa ke syurga. Yudas Pengkhianatlah yang paling kerap dicadangkan sebagai orang yang telah mati di tempat Hazrat Isa. Tetapi tidak ada sebarang bukti sejarah yang diberikan untuk menyokong dakwaan ini. Perkara ini dipercayai kerana Al-Qur'an menyatakannya sebagai perkara benar.
Kepulangan Hazrat Isa ke bumi
Al-Qur'an tidak menyatakan secara eksplisit bahawa Hazrat Isa akan kembali ke bumi. Ini adalah ajaran yang telah dikembangkan di dalam tradisi-tradisi Islam (Al-Hadith). Berikut adalah dua ayat Al-Qur'an yang digunakan untuk menyokong ajaran mengenai kepulangannya:Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisaa' 4:159) Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. 43:61) Daripada ayat-ayat ini dan tradisi-tradisi lain, pandangan Islam mengenai kepulangan Hazrat Isa adalah begini: Setelah diangkat ke syurga untuk melepasi penyaliban, Hazrat Isa akan muncul semasa hari kiamat sebagai tanda bahawa sudah tibanya masa dunia berakhir. Dia akan turun ke bumi, dua tangannya berehat di atas sayap-sayap dua orang malaikat. Dia akan turun ke atas menara putih yang terletak di bahagian timur kota Damascus. Seterusnya, dia akan mengajak seluruh dunia termasuk juga orang Kristian dan Yahudi untuk mengislamkan diri mereka, membunuh al-Dajjal, memecahkan kayu salib, menghapuskan semua babi, mengakhirkan semua peperangan, dan menjadi seorang hakim. Dia akan berkahwin, mempunyai anak, mengerjakan ibadat haji ke kota Mekah, mati selepas 40 tahun dan dikebumikan di sisi Muhammad di kota Medina. Masanya di bumi akan menandakan tempoh kemewahan yang berlimpah-limpah dan semua agama akan berakhir kecuali agama Islam.
Perasaan orang Islam mengenai Hazrat Isa
Daripada gambaran-gambaran di atas kita dapat meneka bagaimana kaum Muslim mempunyai satu tahap penghormatan dan kekaguman kepada Hazrat Isa. Ada di kalangan mereka yang berpaling kepadanya untuk syafaatnya kerana dia tokoh yang hebat di dalam Islam. Malangnya, Al-Qur'an telah mengalihkan penghormatan mereka ini dan tidak mengakuinya sebagai satu-satunya Penyelamat dari dosa dan Rabb. Al-Qur'an telah juga menjadikan Hazrat Isa menyangkal identitinya sebagai Allah yang datang sebagai daging manusia, dan membantah pelayanannya di bumi sebagai puncak rancangan Allah.Sepertimana gaya Al-Qur'an, orang Islam cenderung mengetepikan kepentingan bukti-bukti sejarah sebenar yang wujud mengenai Hazrat Isa. Mereka hanya percaya kepada Al-Qur'an mengenai identiti dan pelayanan Hazrat Isa tanpa mengkaji asas untuk kepercayaan mereka itu.Tambahan pula, orang Islam mempunyai perasaan kuat tentang Al-Qur'an sebagai wahyu yang lebih superior kepada Al-Kitab. Oleh itu, mereka percaya bahawa kita sebagai orang Kristian telah menghina, mencerca and melakukan syirik dalam pernyataan-pernyataan kita tentang Hazrat Isa. Mereka berpendapat bahawa orang Kristianlah yang telah mendewa-dewakan Hazrat Isa sehingga dia dijadikan Allah. Semangat yang ditunjukkan kaum Muslim dalam membicarakan perkara-perkara ini timbulnya dari kepercayaan ikhlas bahawa kita salah dan telah melakukan syirik. Mereka tidak sedar akan kesalahan dan salah faham mereka. Mereka tidak sedar bahawa kita hanya mengambil Hazrat Isa pada kata-katanya dan juga kata-katanya pengikut-pengikutnya (Hawariyyin) seperti yang terdapat di dalam Perjanjian Baru.
Apakah yang diajar oleh Islam tentang penyaliban Isa (Yesus)?
Perbedaan yang utama
Pendirian Agama Kristian mengakui bahawa Yesus telah disalibkan, dibunuh, dan dikuburkan di persisran bandar Jerusalem setelah hidup selama tiga puluh tiga tahun lamanya pada bumi ini. Orang Kristian percaya akan wujudnya bukti, menurut sejarah serta menurut Kitab Injil tentang kejadian penyaliban, dan menganggap bahawa kejadian ini amat penting dari aspek teologi dengan membolehkan penebusan dosa bagi semua yang percaya akan kejadian tersebut.
Umat Islam mempertikaikan fakta penyaliban Yesus, dengan bantahan bahawa Allah tidak mungkin membenarkan nabi-Nya dihina dengan kematian sedemikian. Umat Islam percaya bahawa Yesus diangkat ke syurga secara mukjizat dan orang lain (mungkin Yudas Iskariot )mengambil alih tempatnya pada salib , tanpa diketahui orang ramai.
Adakah perkara ini penting?
Kebenaran sejarah penyaliban Yesus merupakan sesuatu doktrin yang penting dalam Agama Kristian. Tanpa kejadian penyaliban kebangkitan Kristus tidak relevan lagi, dan tanpa kebangkitan Kristus Agama Kristian tidak bermakna lagi, dalam katalain I Korintus 15:14 "Jika Kristus tidak dibangkitkan daripada kematian, maka berita yang kami khabarkan dan kepercayaan kamu kepada Kristus sia-sia belaka."
Adakah Al-Quran benar-benar menafikan penyaliban Kristus?
Mungkinkah masalah ini cuma salah faham? Surah 4:157-158 mengatakan: "Maka mereka bercakap besar, mengatakan, 'Kami telah membunuh Yesus Kristus anak Maria, Rasul Allah'—tetapi mereka tidak membunuhnya atau menyalibkannya, namun seperti inilah yang dianggap oleh mereka, dan sesiapa yang mempertikaikan perkara ini penuh ragu-ragu, tanpa pengetahuan yang nyata, tetapi hanya mengikut pendapat sahaja, kerana merupakan satu kepastian bahawa mereka tidak membunhnya—tidak, Allah membangkitkannya kepada diri-Nya." Jikalau “mereka” bermaksud pihak Yahudi (sesuatu yang agak ketara), maka Al-Quran benar dalam mengatakan bahawa orang Yahudi bukanlah pihak yang menyalibkan Yesus (rujuklah kepada Yohanes 18:31 )-- sebenarnya orang Rom yang melakukannya. Mungkinkah punca konflik ini sebenarnya akibat pentafsiran Al-Quran yang kurang tepat?
Mengapakah Yesus, sebagai Rasul Allah selalu meramalkan penyalibannya?
Matius 17:22-23 mengatakan "Apabila semua pengikut Yesus bekumpul di Galilea , Yesus berkata kepada mereka, 'Tidak lama lagi Anak Manusia akan diserahkan ke dalam kekuasaan manusia. Dia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga, Dia akan dibangkitkan semula.' Oleh itu pengikut-pengikut-Nya berdukacita." Pertimbangkan juga Markus 9:31 ; Lukas 9:22 ; Yohanes 12:32-33 . Yesus berulang-ulang kali menitikberatkan perkara ini. Mengapa?
Bukankah Al-Quran dan Kitab Injil bersependapat tentang kematian Yesus?
Surah 3:54 mengatakan: "Apabila Allah berkata: 'O Yesus, Aku akan menyebabkanmu mati dan meninggikanmu dalam kuasa-Ku serta menghapuskan semua yang masih sangsi…" Ini bersetuju dengan Filipi 2:8-10 yang mengatakan: "Dia (Yesus)merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Allah sehingga mati- iaitu mati di atas salib. Itulah sebabnya Allah meninggikannya setinggi-tingginya dan mengurniai Dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi, dan di bawah bumi akan sujud menyembah Dia.
Sanggupkah Allah sengaja mengabui mata seluruh dunia?
Adalah bercanggah dengan doktrin Islam tentang pekerti Allah untuk menegaskan bahawa Allah sama ada memerlukan atau berhasrat menggunakan tipu muslihat secara besar-besaran untuk menyelamatkan Isa (Yesus).
Diterjemahkan oleh: Darren Ong. Penulis asal: Daryl E. Witmer daripada Institut AIIA.
Pendirian Agama Kristian mengakui bahawa Yesus telah disalibkan, dibunuh, dan dikuburkan di persisran bandar Jerusalem setelah hidup selama tiga puluh tiga tahun lamanya pada bumi ini. Orang Kristian percaya akan wujudnya bukti, menurut sejarah serta menurut Kitab Injil tentang kejadian penyaliban, dan menganggap bahawa kejadian ini amat penting dari aspek teologi dengan membolehkan penebusan dosa bagi semua yang percaya akan kejadian tersebut.
Umat Islam mempertikaikan fakta penyaliban Yesus, dengan bantahan bahawa Allah tidak mungkin membenarkan nabi-Nya dihina dengan kematian sedemikian. Umat Islam percaya bahawa Yesus diangkat ke syurga secara mukjizat dan orang lain (mungkin Yudas Iskariot )mengambil alih tempatnya pada salib , tanpa diketahui orang ramai.
Adakah perkara ini penting?
Kebenaran sejarah penyaliban Yesus merupakan sesuatu doktrin yang penting dalam Agama Kristian. Tanpa kejadian penyaliban kebangkitan Kristus tidak relevan lagi, dan tanpa kebangkitan Kristus Agama Kristian tidak bermakna lagi, dalam katalain I Korintus 15:14 "Jika Kristus tidak dibangkitkan daripada kematian, maka berita yang kami khabarkan dan kepercayaan kamu kepada Kristus sia-sia belaka."
Adakah Al-Quran benar-benar menafikan penyaliban Kristus?
Mungkinkah masalah ini cuma salah faham? Surah 4:157-158 mengatakan: "Maka mereka bercakap besar, mengatakan, 'Kami telah membunuh Yesus Kristus anak Maria, Rasul Allah'—tetapi mereka tidak membunuhnya atau menyalibkannya, namun seperti inilah yang dianggap oleh mereka, dan sesiapa yang mempertikaikan perkara ini penuh ragu-ragu, tanpa pengetahuan yang nyata, tetapi hanya mengikut pendapat sahaja, kerana merupakan satu kepastian bahawa mereka tidak membunhnya—tidak, Allah membangkitkannya kepada diri-Nya." Jikalau “mereka” bermaksud pihak Yahudi (sesuatu yang agak ketara), maka Al-Quran benar dalam mengatakan bahawa orang Yahudi bukanlah pihak yang menyalibkan Yesus (rujuklah kepada Yohanes 18:31 )-- sebenarnya orang Rom yang melakukannya. Mungkinkah punca konflik ini sebenarnya akibat pentafsiran Al-Quran yang kurang tepat?
Mengapakah Yesus, sebagai Rasul Allah selalu meramalkan penyalibannya?
Matius 17:22-23 mengatakan "Apabila semua pengikut Yesus bekumpul di Galilea , Yesus berkata kepada mereka, 'Tidak lama lagi Anak Manusia akan diserahkan ke dalam kekuasaan manusia. Dia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga, Dia akan dibangkitkan semula.' Oleh itu pengikut-pengikut-Nya berdukacita." Pertimbangkan juga Markus 9:31 ; Lukas 9:22 ; Yohanes 12:32-33 . Yesus berulang-ulang kali menitikberatkan perkara ini. Mengapa?
Bukankah Al-Quran dan Kitab Injil bersependapat tentang kematian Yesus?
Surah 3:54 mengatakan: "Apabila Allah berkata: 'O Yesus, Aku akan menyebabkanmu mati dan meninggikanmu dalam kuasa-Ku serta menghapuskan semua yang masih sangsi…" Ini bersetuju dengan Filipi 2:8-10 yang mengatakan: "Dia (Yesus)merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Allah sehingga mati- iaitu mati di atas salib. Itulah sebabnya Allah meninggikannya setinggi-tingginya dan mengurniai Dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi, dan di bawah bumi akan sujud menyembah Dia.
Sanggupkah Allah sengaja mengabui mata seluruh dunia?
Adalah bercanggah dengan doktrin Islam tentang pekerti Allah untuk menegaskan bahawa Allah sama ada memerlukan atau berhasrat menggunakan tipu muslihat secara besar-besaran untuk menyelamatkan Isa (Yesus).
Diterjemahkan oleh: Darren Ong. Penulis asal: Daryl E. Witmer daripada Institut AIIA.
Apa kata Al-qur'an tentang Isa (Yesus)?
Lebih dari 1400 tahun yang lalu, Muhammad (Mohammed) lahir di Arabia. Ayahnya Abdullah berasal dari suku Qureyshi, dan wafat sebelum Muhammad lahir. Sebagai seorang anak muda, Muhammad melakukan perjalanan ke Syria dengan pamannya dalam karavan para pedagang. Beberapa tahun kemudian, dia melakukan perjalanan yang sama ketika bekerja pada seorang janda yang berada bernama Khadijah. Dia kemudian mengawini Khadijah dan kendati Muhammad berumur 15 tahun lebih muda, perkawinan mereka bahagia.
Muhammad segera mendapat posisi yang baik diantara orang penting di Mekkah. Orang-orang Mekkah mengklaim diri mereka sebagai keturunan Abraham/Ibrahim. Sebagai seorang yang membenci kejahatan, Muhammad membenci mereka yang tidak patuh pada Kitab Suci. Dia mempelajari Alkitab/Bible dan kemunafikan diantara orang-orang, penyembahan berhala dan segala sesuatu yang tidak menghormati Allah sangat memuakkan baginya. Dia percaya bahwa Allah telah menurunkan Taurat dan Alkitab/Injil (Bible).
"Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri (Memelihara segala sesuatu). Dia menurunkan Kitab (Qur'an) kepada engkau (ya Muhamad) dengan sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya dan Dia menurunkan Taurat dan Injil, Sebelum Qur'an jadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Furqan (yang memperbedakan antara yang hak dengan yang batil)."—Al-Qur'an, Ali Imran 3:2-4
Seorang yang sangat dihormati oleh Muhammad adalah Abraham/Ibrahim, yang disebutnya seorang yang tulus hati dan benar.
"Sesungguhnya Ibrahim seorang ikutan yang ta'at (patuh) kepada Allah, lagi cenderung kepada agama yang lurus dan bukan dia termasuk orang-orang musyrik. Yang berterima kasih atas nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kejalan yang lurus. Kami berikan kepadanya kebajikan didunia. Sesungguhnya dia diakhirat termasuk orang-orang yang saleh. Kemudian Kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad)(yaitu): Ikutlah agama Ibrahim yang lurus. Bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik."—Al-Qur'an, An-Nahl 16:120-123
Abraham/Ibrahim juga dipandang sebagai seorang yang menuruti perintah Allah:
"(Ingatlah) ketika Ibrahim dicobai oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah), lalu diturutnya sekalian perintah itu. Berkata Allah: Sesungguhnya Aku angkat engkau (ya Ibrahim) menjadi imam (orang ikutan) bagi manusia. Berkata Ibrahim: (Begitu pula hendaknya) dari anak cucuku. Berkata Allah:Tetapi orang-orang yang aniaya tiada mendapat perjanjianKu ini.'"—Al-Qur'an Surah Al-Baqarah 2:124
Muhammad memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kitab Suci dan kepercayaan pada malaikat yang berkata kepada Zakaria bahwa dia akan mempunyai anak (seperti dalam Lukas 1:18, 57-60).
"Lalu Tuhannya menerima Maryam itu dengan penerimaan yang baik, serta menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik. Dan dia dipelihara oleh Zakaria. Tiap-tiap Zakaria masuk ke mihrab menemuinya, didapatinya makanan telah ada didekatnya, lalu ia berkata: Hai Maryam, dari manakah engkau mendapat makanan ini? Maryam menjawab: Ia dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa terhisab. Disanalah Zakaria memohon kepada Tuhannya, ia berkata: Ya Tuhanku, anugerahilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Mahamendengarkan do'a.
Kemudian malaikat menyeru Zakaria, ketika ia berdiri sembahyang di mihrab. Sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan (seorang anak), Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah (yakni Isa), dan menjadi ikutan dan sangat suci serta menjadi nabi diantara orang-orang yang salih.
Zakaria berkata: Ya Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, sedang aku telah sangat tua dan isteriku mandul. Allah berkata: (Ya), seperti demikianlah, Allah memperbuat apa-apa yang dikehendakiNya.
Zakaria berkata: Ya Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tanda (perempuanku telah hamil). Allah berfirman: Tandanya, bahwa engkau tiada bercakap-cakap dengan manusia tiga hari, kecuali dengan isyarat saja. Ingatlah akan TuhanMu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada petang dan pagi.
(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih engkau, menyucikan engkau dan memilih engkau diatas perempuan-perempuan dalam alam.
Ya, Maryam, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujudlah dan ruku'lah bersama-orang-orang yang ruku'.
Demikian itu ialah pekabaran gaib (tiada kelihatan oleh engkau). Kami wahyukan kepada engkau,, sedang engkau tiada hadir dekat mereka, ketika mereka menjatuhkan kalam (undiannya), (supaya nyata) siapa akan memelihara Maryam; dan lagi engkau tiada hadir dekat mereka, ketika mereka itu berbantah-bantah.
(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dai padaNya (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam, yang mempunyai kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
Dia bercakap-cakap dengan manusia ketika dalam buaian (ketika masih bayi) dan ketika dewasa dan dia termasuk orang-orang salih.
Maryam berkata: Ya, Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, padahal aku belum pernah disentuh laki-laki. Allah berkata: Demikianlah, Allah menjadikan apa-apa yang dikehendakiNya; apabila Ia hendak memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata: Jadilah engkau, lalu jadilah ia."—Al'quran Surah Ali Imran 3:37-47
Muhammad juga berbicara tentang kebangkitan Yesus:
"Thereupon she pointed to him. They said, 'How can we talk to one who is a child in the cradle?' Jesus said, 'I am a servant of ALLAH. HE has given me the Book, and has made me a Prophet; 'And HE has made me blessed wheresoever I may be, and has enjoined upon me Prayer and almsgiving so long as I live; 'And HE has made me dutiful towards my mother, and has not made me arrogant and graceless; 'And peace was on me the day I was born, and peace will be on me the day I shall die, and the day I shall be raised up to life again.' That was Jesus, son of Mary. This is a statement of the truth concerning which they entertain doubt."—Qur'an, Surah 19:30-35
Lalu Maryam mengisyaratkan kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimanakah kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam buaian? Dia berkata: Sesungguhnya aku seorang hamba Allah. DiberikanNya kepadaku Alkitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang nabi, Dan dijadikanNya aku seorang yang diberkati (berguna untuk manusia), dimana aku berada dan diwasiatkanNya kepadaku (mengerjakan) sembahyang dan (membayarkan) zakat selama aku masih hidup, Dan berbuat baik kepada ibuku dan bukanlah aku dijadikanNya seorang yang sombong dan durhaka. Selamat sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah 'Isa anak Maryam dan itulah kata kebenaran yang mereka ragu-ragu tentang (kebenaran)nya.
Muhammad juga benar ketika menyebut Yesus seorang pembawa pesan,. Dia tidak menyatakan bahwa Yesus bukan Mesias. Muhammad mengetahui bahwa seseorang dapat menjadi pembawa pesan dan tidak sebagai Mesias… tetapi sebagai Mesias, Dia juga seorang pembawa pesan. Yesus adalah dua-duanya, pembawa pesan dan Mesias yang dijanjikan Allah! Seorang Mesias selalu dikenal sebagai “seorang Penyelamat” seorang yang membebaskan dan pembawa pesan". Allah telah berjanji mengirimkan seorang (Mesias) yang akan membayar dosa seluruh umat manusia.
Mesias!… Pemberian Allah kepada manusia yang berdosa… Penyelamat… Pembebas… Penebus kita. Nabi-nabi dalam Alqur'an telah mengatakan tentang kedatanganNya. Muhammad beserta pengikutnya telah menyebut tentang Dia… Alqur'an dan Alkitab/Injil telah menyebutkan tentang Dia! Sang Mesias… Penyelamat dunia ini! Baik Alqur'an maupun Alkitab/Injil menunjuk orang yang sama sebagai Mesias!!!, tidak yang lain.
Saudara yang kekasih, itulah kebenaran yang sangat dalam! Itulah kebenaran yang tidak dapat di tolak. Yesus adalah satu-satunya Mesias. Dialah Penyelamat. Dialah Mesias umat Muslim, umat Yahudi dan umat lainnya. Jutaan manusia diseluruh dunia di setiap negara dan penganut kepercayaan menerimanya sebagai Penyelamat. Banyak yang telah mengikuti Mesias yang palsu dan membiarkan hidup mereka berakhir dengan kematian. Mereka tulus hati tetapi tulus hati kepada yang salah. Seandainya mereka menerima klaim yang tidak dapat dibantah bahwa Yesus adalah Mesias, mereka akan menemukan kedamaian yang mereka dambakan dan kehidupan kekal yang dijanjikan Allah kepada semua orang yang menerima Yesus sebagai Mesias… Penyelamat dunia. Benar, Isa Almasih mengasihi Anda! Mesias yang ditulis oleh Muhammad… mengampuni Anda dan menjadi Penyelamat Anda… Yang membebaskan Anda… Yang memulihkan Anda dari dosa-dosa Anda. Sejarah berkata bahwa Dia disalibkan dan mati diatas kayu salib. Sejarah mengatakan bahwa tiga hari kemudian kuburNya ditemukan kosong. Sejarah dan ratusan saksi mata mengatakan Dia telah bangkit dari kematian. Sayangnya, banyak juga yang menolak kasih dan pengampunan yang Allah telah berikan melalui Yesus.
Allah memberikan Anda kebebasan untuk memilih. ANDA harus membuat pilihan. Anda tidak bisa netral. Jangan mengambil kata-kata penulis begitu saja. Mari Anda lakukan sendiri penyelidikan mengenai klaim yang dikatakan Muhammad dan nubuatan dalam Alqur'an, demikian juga mengenai kehidupan Yesus seperti ditulis dalam Alkitab/Injil. Nubuatan-nubuatan yang telah dipenuhi dalam kelahiranNya, kehidupanNya, kematianNya serta kebangkitanNya. Telitilah kenapa Paulus, seorang yang dulunya menganiaya pengikut Yesus menjadi seorang yang sangat percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan bagaimana dia menjadi seorang misionaris dunia yang terbesar.
Jika Anda belum menjadi seorang pengikut Isa (Yesus), Anda harus membuat pilihan 1) percaya bahwa Yesus adalah Mesias ATAU 2) menolak Dia sebagai Penyelamat Anda. Anda dapat memilih percaya kepada Mesias, Yesus, yang berkata Dia akan dan telah bangkit dari kematian. Allah mengaruniakan Yesus, yang lahir secara ajaib melalui Maryam, Sura Ali Imran 3:45 sebagaimana Muhammad menyetujuinya, kepada dunia… untuk Anda.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."—Yoh 3:16
Dia mengasihi Anda. Bagaimana mungkin orang menolak kasih yang demikian indah… menolak pengampunan Allah… janji-Nya akan kehidupan yang kekal?
Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Penulis: Mike Tabish. Disediakan oleh Eden Communications.
Catatan tentang kata “Allah” dan "God --
"…Menarik untuk menyimak , ketika menolak konsep orang Athena yang salah tentang God, Paulus tidak menolak kata yang mereka gunakan untuk God, Theos, yang merupakan kata Yunani yang biasa digunakan untuk God. Beberapa orang Kristen tanpa fikir mengatakan Allah bukan God! Bagi orang Muslim, ini merupakan hujatan paling pokok, dan lagi pula hal ini sulit untuk dipahami. Allah adalah kata Arab yang utama untuk God. Itu artinya “The God”. Ada beberapa pengecualian kecil. Misalnya Alkitab/Bible di beberapa daerah Muslim menggunakan kata untuk God lain dari untuk Allah (Misalnya Parsi dan Urdu). Namun lebih dari lima ratus tahun sebelum Muhammad, sebagian besar orang Yahudi dan Kristen di Arab menyebut God dengan nama Allah. Lalu, bagaimana kita bisa mengatakan Allah sebagai sebutan yang cacat/tidak sesuai untuk God? Jika demikian, lalu kepada siapa orang-orang Yahudi dan Kristen ini telah berdoa?
Bagaimana dengan 10 sampai 12 juta orang Arab Kristen sekarang ini? Mereka memanggil God dengan “Allah” dalam Alkitab/Bible, hymne, puisi, tulisan-tulisan, dan kebaktian mereka lebih dari 19 abad. Betapa menjadi hinaan bagi mereka ketika kita mengatakan untuk tidak menggunakan kata “Allah”! Bukannya menjembatani perbedaan antara Muslim dan Kristen, kita malah memperlebar celah yang memisahkan antara mereka dengan kita tatkala kita mengemukakan doktrin seperti itu. Mereka yang masih bersikeras mengatakan sebagai suatu hujatan yang merujuk pada kata God sebagai Allah, seharusnya juga mempertimbangkan bahwa ayah Muhammad disebut Abd Allah, “hamba God”, dalam kurun waktu yang lama sebelum anaknya lahir atau sebelum Islam ditemukan!"
--dikutip dari BUILDING BRIDGES oleh Fouad Accad (Navpress, Colorado Springs, CO, USA, p.22).
Muhammad segera mendapat posisi yang baik diantara orang penting di Mekkah. Orang-orang Mekkah mengklaim diri mereka sebagai keturunan Abraham/Ibrahim. Sebagai seorang yang membenci kejahatan, Muhammad membenci mereka yang tidak patuh pada Kitab Suci. Dia mempelajari Alkitab/Bible dan kemunafikan diantara orang-orang, penyembahan berhala dan segala sesuatu yang tidak menghormati Allah sangat memuakkan baginya. Dia percaya bahwa Allah telah menurunkan Taurat dan Alkitab/Injil (Bible).
"Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri (Memelihara segala sesuatu). Dia menurunkan Kitab (Qur'an) kepada engkau (ya Muhamad) dengan sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya dan Dia menurunkan Taurat dan Injil, Sebelum Qur'an jadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Furqan (yang memperbedakan antara yang hak dengan yang batil)."—Al-Qur'an, Ali Imran 3:2-4
Seorang yang sangat dihormati oleh Muhammad adalah Abraham/Ibrahim, yang disebutnya seorang yang tulus hati dan benar.
"Sesungguhnya Ibrahim seorang ikutan yang ta'at (patuh) kepada Allah, lagi cenderung kepada agama yang lurus dan bukan dia termasuk orang-orang musyrik. Yang berterima kasih atas nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kejalan yang lurus. Kami berikan kepadanya kebajikan didunia. Sesungguhnya dia diakhirat termasuk orang-orang yang saleh. Kemudian Kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad)(yaitu): Ikutlah agama Ibrahim yang lurus. Bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik."—Al-Qur'an, An-Nahl 16:120-123
Abraham/Ibrahim juga dipandang sebagai seorang yang menuruti perintah Allah:
"(Ingatlah) ketika Ibrahim dicobai oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah), lalu diturutnya sekalian perintah itu. Berkata Allah: Sesungguhnya Aku angkat engkau (ya Ibrahim) menjadi imam (orang ikutan) bagi manusia. Berkata Ibrahim: (Begitu pula hendaknya) dari anak cucuku. Berkata Allah:Tetapi orang-orang yang aniaya tiada mendapat perjanjianKu ini.'"—Al-Qur'an Surah Al-Baqarah 2:124
Muhammad memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kitab Suci dan kepercayaan pada malaikat yang berkata kepada Zakaria bahwa dia akan mempunyai anak (seperti dalam Lukas 1:18, 57-60).
"Lalu Tuhannya menerima Maryam itu dengan penerimaan yang baik, serta menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik. Dan dia dipelihara oleh Zakaria. Tiap-tiap Zakaria masuk ke mihrab menemuinya, didapatinya makanan telah ada didekatnya, lalu ia berkata: Hai Maryam, dari manakah engkau mendapat makanan ini? Maryam menjawab: Ia dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa terhisab. Disanalah Zakaria memohon kepada Tuhannya, ia berkata: Ya Tuhanku, anugerahilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Mahamendengarkan do'a.
Kemudian malaikat menyeru Zakaria, ketika ia berdiri sembahyang di mihrab. Sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan (seorang anak), Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah (yakni Isa), dan menjadi ikutan dan sangat suci serta menjadi nabi diantara orang-orang yang salih.
Zakaria berkata: Ya Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, sedang aku telah sangat tua dan isteriku mandul. Allah berkata: (Ya), seperti demikianlah, Allah memperbuat apa-apa yang dikehendakiNya.
Zakaria berkata: Ya Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tanda (perempuanku telah hamil). Allah berfirman: Tandanya, bahwa engkau tiada bercakap-cakap dengan manusia tiga hari, kecuali dengan isyarat saja. Ingatlah akan TuhanMu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada petang dan pagi.
(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih engkau, menyucikan engkau dan memilih engkau diatas perempuan-perempuan dalam alam.
Ya, Maryam, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujudlah dan ruku'lah bersama-orang-orang yang ruku'.
Demikian itu ialah pekabaran gaib (tiada kelihatan oleh engkau). Kami wahyukan kepada engkau,, sedang engkau tiada hadir dekat mereka, ketika mereka menjatuhkan kalam (undiannya), (supaya nyata) siapa akan memelihara Maryam; dan lagi engkau tiada hadir dekat mereka, ketika mereka itu berbantah-bantah.
(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dai padaNya (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam, yang mempunyai kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
Dia bercakap-cakap dengan manusia ketika dalam buaian (ketika masih bayi) dan ketika dewasa dan dia termasuk orang-orang salih.
Maryam berkata: Ya, Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, padahal aku belum pernah disentuh laki-laki. Allah berkata: Demikianlah, Allah menjadikan apa-apa yang dikehendakiNya; apabila Ia hendak memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata: Jadilah engkau, lalu jadilah ia."—Al'quran Surah Ali Imran 3:37-47
Muhammad juga berbicara tentang kebangkitan Yesus:
"Thereupon she pointed to him. They said, 'How can we talk to one who is a child in the cradle?' Jesus said, 'I am a servant of ALLAH. HE has given me the Book, and has made me a Prophet; 'And HE has made me blessed wheresoever I may be, and has enjoined upon me Prayer and almsgiving so long as I live; 'And HE has made me dutiful towards my mother, and has not made me arrogant and graceless; 'And peace was on me the day I was born, and peace will be on me the day I shall die, and the day I shall be raised up to life again.' That was Jesus, son of Mary. This is a statement of the truth concerning which they entertain doubt."—Qur'an, Surah 19:30-35
Lalu Maryam mengisyaratkan kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimanakah kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam buaian? Dia berkata: Sesungguhnya aku seorang hamba Allah. DiberikanNya kepadaku Alkitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang nabi, Dan dijadikanNya aku seorang yang diberkati (berguna untuk manusia), dimana aku berada dan diwasiatkanNya kepadaku (mengerjakan) sembahyang dan (membayarkan) zakat selama aku masih hidup, Dan berbuat baik kepada ibuku dan bukanlah aku dijadikanNya seorang yang sombong dan durhaka. Selamat sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah 'Isa anak Maryam dan itulah kata kebenaran yang mereka ragu-ragu tentang (kebenaran)nya.
Muhammad juga benar ketika menyebut Yesus seorang pembawa pesan,. Dia tidak menyatakan bahwa Yesus bukan Mesias. Muhammad mengetahui bahwa seseorang dapat menjadi pembawa pesan dan tidak sebagai Mesias… tetapi sebagai Mesias, Dia juga seorang pembawa pesan. Yesus adalah dua-duanya, pembawa pesan dan Mesias yang dijanjikan Allah! Seorang Mesias selalu dikenal sebagai “seorang Penyelamat” seorang yang membebaskan dan pembawa pesan". Allah telah berjanji mengirimkan seorang (Mesias) yang akan membayar dosa seluruh umat manusia.
Mesias!… Pemberian Allah kepada manusia yang berdosa… Penyelamat… Pembebas… Penebus kita. Nabi-nabi dalam Alqur'an telah mengatakan tentang kedatanganNya. Muhammad beserta pengikutnya telah menyebut tentang Dia… Alqur'an dan Alkitab/Injil telah menyebutkan tentang Dia! Sang Mesias… Penyelamat dunia ini! Baik Alqur'an maupun Alkitab/Injil menunjuk orang yang sama sebagai Mesias!!!, tidak yang lain.
Saudara yang kekasih, itulah kebenaran yang sangat dalam! Itulah kebenaran yang tidak dapat di tolak. Yesus adalah satu-satunya Mesias. Dialah Penyelamat. Dialah Mesias umat Muslim, umat Yahudi dan umat lainnya. Jutaan manusia diseluruh dunia di setiap negara dan penganut kepercayaan menerimanya sebagai Penyelamat. Banyak yang telah mengikuti Mesias yang palsu dan membiarkan hidup mereka berakhir dengan kematian. Mereka tulus hati tetapi tulus hati kepada yang salah. Seandainya mereka menerima klaim yang tidak dapat dibantah bahwa Yesus adalah Mesias, mereka akan menemukan kedamaian yang mereka dambakan dan kehidupan kekal yang dijanjikan Allah kepada semua orang yang menerima Yesus sebagai Mesias… Penyelamat dunia. Benar, Isa Almasih mengasihi Anda! Mesias yang ditulis oleh Muhammad… mengampuni Anda dan menjadi Penyelamat Anda… Yang membebaskan Anda… Yang memulihkan Anda dari dosa-dosa Anda. Sejarah berkata bahwa Dia disalibkan dan mati diatas kayu salib. Sejarah mengatakan bahwa tiga hari kemudian kuburNya ditemukan kosong. Sejarah dan ratusan saksi mata mengatakan Dia telah bangkit dari kematian. Sayangnya, banyak juga yang menolak kasih dan pengampunan yang Allah telah berikan melalui Yesus.
Allah memberikan Anda kebebasan untuk memilih. ANDA harus membuat pilihan. Anda tidak bisa netral. Jangan mengambil kata-kata penulis begitu saja. Mari Anda lakukan sendiri penyelidikan mengenai klaim yang dikatakan Muhammad dan nubuatan dalam Alqur'an, demikian juga mengenai kehidupan Yesus seperti ditulis dalam Alkitab/Injil. Nubuatan-nubuatan yang telah dipenuhi dalam kelahiranNya, kehidupanNya, kematianNya serta kebangkitanNya. Telitilah kenapa Paulus, seorang yang dulunya menganiaya pengikut Yesus menjadi seorang yang sangat percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan bagaimana dia menjadi seorang misionaris dunia yang terbesar.
Jika Anda belum menjadi seorang pengikut Isa (Yesus), Anda harus membuat pilihan 1) percaya bahwa Yesus adalah Mesias ATAU 2) menolak Dia sebagai Penyelamat Anda. Anda dapat memilih percaya kepada Mesias, Yesus, yang berkata Dia akan dan telah bangkit dari kematian. Allah mengaruniakan Yesus, yang lahir secara ajaib melalui Maryam, Sura Ali Imran 3:45 sebagaimana Muhammad menyetujuinya, kepada dunia… untuk Anda.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."—Yoh 3:16
Dia mengasihi Anda. Bagaimana mungkin orang menolak kasih yang demikian indah… menolak pengampunan Allah… janji-Nya akan kehidupan yang kekal?
Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Penulis: Mike Tabish. Disediakan oleh Eden Communications.
Catatan tentang kata “Allah” dan "God --
"…Menarik untuk menyimak , ketika menolak konsep orang Athena yang salah tentang God, Paulus tidak menolak kata yang mereka gunakan untuk God, Theos, yang merupakan kata Yunani yang biasa digunakan untuk God. Beberapa orang Kristen tanpa fikir mengatakan Allah bukan God! Bagi orang Muslim, ini merupakan hujatan paling pokok, dan lagi pula hal ini sulit untuk dipahami. Allah adalah kata Arab yang utama untuk God. Itu artinya “The God”. Ada beberapa pengecualian kecil. Misalnya Alkitab/Bible di beberapa daerah Muslim menggunakan kata untuk God lain dari untuk Allah (Misalnya Parsi dan Urdu). Namun lebih dari lima ratus tahun sebelum Muhammad, sebagian besar orang Yahudi dan Kristen di Arab menyebut God dengan nama Allah. Lalu, bagaimana kita bisa mengatakan Allah sebagai sebutan yang cacat/tidak sesuai untuk God? Jika demikian, lalu kepada siapa orang-orang Yahudi dan Kristen ini telah berdoa?
Bagaimana dengan 10 sampai 12 juta orang Arab Kristen sekarang ini? Mereka memanggil God dengan “Allah” dalam Alkitab/Bible, hymne, puisi, tulisan-tulisan, dan kebaktian mereka lebih dari 19 abad. Betapa menjadi hinaan bagi mereka ketika kita mengatakan untuk tidak menggunakan kata “Allah”! Bukannya menjembatani perbedaan antara Muslim dan Kristen, kita malah memperlebar celah yang memisahkan antara mereka dengan kita tatkala kita mengemukakan doktrin seperti itu. Mereka yang masih bersikeras mengatakan sebagai suatu hujatan yang merujuk pada kata God sebagai Allah, seharusnya juga mempertimbangkan bahwa ayah Muhammad disebut Abd Allah, “hamba God”, dalam kurun waktu yang lama sebelum anaknya lahir atau sebelum Islam ditemukan!"
--dikutip dari BUILDING BRIDGES oleh Fouad Accad (Navpress, Colorado Springs, CO, USA, p.22).
Sihir - Apa yang Alkitab katakan tentang itu?
Pada masa kini, banyak orang mencoba-coba hal-hal yang mistik, seni sihir. Apakah salah jika kita terlibat pada hal-hal seperti ini? Ya, Alkitab mengatakan dengan sangat jelas akan hal ini, sangat mencela praktek-praktek sihir seperti itu. Tuhan menciptakan kita dan Dia juga memiliki kita. Dia mempunyai hak untuk mengatur hidup kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa praktek sihir adalah bagian dari taktik setan, tipuan dan muslihat iblis, dibuat untuk menyesatkan kita. Setan dan para malaikatnya menjebak untuk menghancurkan kita. Orang Kristen diingatkan untuk "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" ( Ephesians 6:11-12 ).
Mengenai praktek sihir, bangsa Israel diperingatkan:
"Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, [sebuah praktek sihir kuno], ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu" - Deuteronomy 18:9-12a
Astrologi/Ilmu perbintangan (perkiraan berdasarkan letak planet atau bulan; horoskop; terkadang disebut dengan “mempelajari waktu” di Perjanjian Lama)
Walaupun Alkitab mengatakan dengan sangat jelas mengenai astrologi, tujuannya adalah membuat artinya jelas. Kita tidak boleh percaya pada astrologi atau ramalan. Astrologi adalah bentuk penyembahan berhala kuno yang akan menghancurkan kita. Hidup kita tidaklah ditentukan oleh bintang-bintang atau pergerakan planet-planet. Alkitab memperingatkan untuk menolak ramalan perbintangan (Jeremiah 10:2; 27:9-10; Daniel 2:1-4; 4:7; 5:7-9) dan berulang kali mengutuk perkumpulan yang menyembah bulan, bulan dan bintang-bintang (atau "dewa-dewa atau setan-setan yang berhubungan dengan mereka") (Deuteronomy 4:19; 17:2-5; 2 Kings 21:3, 5; Zephaniah 1:5; Job 31:26-28; Jeremiah 8:1-2).
Dalam kitab Yesaya, Tuhan dengan sangat marah mengusir bangsa Israel yang melakukan praktek astrologi,
"…engkau yang tandinya merasa aman dalam kejahatanmu… Tetapi malapetaka akan menimpa engkau… bencana akan jatuh atasmu… Biarlah >orang-or an g yang meneliti segala penjuru langit , yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!. Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api."
- Isaiah 47:10-14a
Ilmu sihir, Mantera, Pemikat, Jimat
Penelitian menunjukan bahwa ilmu sihir seringkali adalah tipuan yang curang dan menipu - mujizat palsu. Banyak buku yang telah menulis akan hal ini. Di beberapa contoh, ilmu sihir adalah manisfestasi dari kuasa setanatau hasil dari kerasukan setan (Acts 16:16). Tentu saja, kuasa setan dan para malaikatnya sangat terbatas dibandingkan dengan Kuasa Tuhan. Mereka yang mengikuti jalur ilmu sihir berada dalam jalur yang salah - sebuah jalan yang menjauhkan kita dari Tuhan, bukan menuju Dia. Dengan kata lain, akhirnya akan menuju ke kehancuran. Ratu jahat Izebel mempraktekan ilmu sihir (2 Kings 9:22) membawa malapetaka bagi dirinya sendiri dan bangsa Israel. Berulang-ulang kali, Tuhan mencela mereka yang “membaca mantera” (NKJV) dan bagi mereka yang mempraktekan ilmu sihir. Alkitab mengatakan barangsiapa yang melakukan ini, menjijikan dihadapan Tuhan (Deuteronomy 18:10-12; 2 Kings 21:6; Micah 5:12; Isaiah 47:12; Ezekiel 13:18, 20; Acts 8:11-24; Leviticus 20:27; Exodus 7:11; Revelation 9:21; 22:15).
Tuhan memperingatkan tentang hukuman akhir. Revelation 21:8 mengatakan "…mereka yang melakukan ilmu sihir …tempat mereka adalah di kawah berapi… kematian kedua" (NIV). Mereka yang mempraktekan ilmu sihir tidak akan mewarisi Keraja an Allah (Galatians 5:20-21). Mereka yang mempraktekan adalah orang-orang yang Anti Tuhan dan mereka memberontak melawan Dia. Banyak orang di Efesus kuno mempraktekan ilmu sihir. Kemudian banyak orang yang menjadi Kristen menyadari kesalahan bodoh dari kehidupan lalu merekadan membakar buku sihir yang mahal mereka dan membuangnya (Acts 19:19). Alkitab mengatakan bagaimana rasul Paulus berurusan dengan salah satu pendusta ini, seorang penyihir dan nabi palsu yang membuat orang tersesat. "Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. " (Acts 13:9-11).
Dewa-dewa, Peramal, Medium, Pemanggilan roh orang mati, Nujum , roh-roh orang mati, ilmu sihir, ahli tenung, “roh penolong”
Alkitab sangat melarang manusia untuk tidak menanyakan kebenaran kepada perantara roh orang mati, tapi menanyakan langsung kepada Tuhan (Isaiah 8:19). CJelasnya, jika mereka yang mempraktekan ilmu sihir ini mempunyai kekuatan (dengan menjadi penipu yang hebat), itu bukan pemberian Tuhan (sebagaimana banyak orang yang salah mengiranya). Alkitab mengutuk dan melarang praktek-praktek ini sering kali (Deuteronomy 18:9-14; Isaiah 44:25; Jeremiah 27:9; 2 Kings 21:6; 23:24). Penyembahan berhala dan pemanggilan roh adalah praktek terselubung dari kekafiran (Ezekiel 21:21; Isaiah 19:3; 1 Samuel 28). Kitab Suci mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa Saul mati "dia bertanya pada seorang pemanggil arwah untuk petunjuk" daripada bertanya kepada Tuhan (1 Chronicles 10:13-14).
Alkitab mempunyai beberapa contoh yang menunjukkan kebodohan dan kegagalan dari mereka yang mengakui punya kemampuan untuk meramal masa depan berdasarkan kekuatan mereka sendiri atau roh-roh yang membantu mereka (Daniel 2:27, etc.). Tuahn menyebut para penyembah berhala ini “omong kosong,” “pendusta” and “penipu” bagi orang-orang bodoh ini (Ezekiel 13:8; Jeremiah 14:14; Ezekiel 13:3). Apabila ada orang Israel yang melakukan praktek menjadi medium, harus dihukum mati (Leviticus 20:27). Kehadiran seorang medium ditengah-tengah bangsa Israel yang adalah bangsa pilihan Tuhan dianggap sebagai pencemaran (Leviticus 19:31). Semua praktek-praktek sihir ini menjauhkan kita dari Pencipta kita, Alah yang benar dan hidup.
Mengikuti Pertanda
Kita tidak mencari “pertanda” untuk memimpin hidup kita. Alkitab menegur orang yang melakukan hal ini. Itu adalah “sangat dibenci” dan kebodohan (Deuteronomy 18:10-12). Carilah Tuhan dan bimbinganNya bagi hidup kita sebagaimana telah disediakan di dalam Alkitab. Melakukan hal lain, berarti menipu dirimu sendiri, atau membiarkan setan dan lainnya untuk menipu anda.
Author: Paul S. Taylor of Eden Communications.
Mengenai praktek sihir, bangsa Israel diperingatkan:
"Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, [sebuah praktek sihir kuno], ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu" - Deuteronomy 18:9-12a
Astrologi/Ilmu perbintangan (perkiraan berdasarkan letak planet atau bulan; horoskop; terkadang disebut dengan “mempelajari waktu” di Perjanjian Lama)
Walaupun Alkitab mengatakan dengan sangat jelas mengenai astrologi, tujuannya adalah membuat artinya jelas. Kita tidak boleh percaya pada astrologi atau ramalan. Astrologi adalah bentuk penyembahan berhala kuno yang akan menghancurkan kita. Hidup kita tidaklah ditentukan oleh bintang-bintang atau pergerakan planet-planet. Alkitab memperingatkan untuk menolak ramalan perbintangan (Jeremiah 10:2; 27:9-10; Daniel 2:1-4; 4:7; 5:7-9) dan berulang kali mengutuk perkumpulan yang menyembah bulan, bulan dan bintang-bintang (atau "dewa-dewa atau setan-setan yang berhubungan dengan mereka") (Deuteronomy 4:19; 17:2-5; 2 Kings 21:3, 5; Zephaniah 1:5; Job 31:26-28; Jeremiah 8:1-2).
Dalam kitab Yesaya, Tuhan dengan sangat marah mengusir bangsa Israel yang melakukan praktek astrologi,
"…engkau yang tandinya merasa aman dalam kejahatanmu… Tetapi malapetaka akan menimpa engkau… bencana akan jatuh atasmu… Biarlah >orang-or an g yang meneliti segala penjuru langit , yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!. Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api."
- Isaiah 47:10-14a
Ilmu sihir, Mantera, Pemikat, Jimat
Penelitian menunjukan bahwa ilmu sihir seringkali adalah tipuan yang curang dan menipu - mujizat palsu. Banyak buku yang telah menulis akan hal ini. Di beberapa contoh, ilmu sihir adalah manisfestasi dari kuasa setanatau hasil dari kerasukan setan (Acts 16:16). Tentu saja, kuasa setan dan para malaikatnya sangat terbatas dibandingkan dengan Kuasa Tuhan. Mereka yang mengikuti jalur ilmu sihir berada dalam jalur yang salah - sebuah jalan yang menjauhkan kita dari Tuhan, bukan menuju Dia. Dengan kata lain, akhirnya akan menuju ke kehancuran. Ratu jahat Izebel mempraktekan ilmu sihir (2 Kings 9:22) membawa malapetaka bagi dirinya sendiri dan bangsa Israel. Berulang-ulang kali, Tuhan mencela mereka yang “membaca mantera” (NKJV) dan bagi mereka yang mempraktekan ilmu sihir. Alkitab mengatakan barangsiapa yang melakukan ini, menjijikan dihadapan Tuhan (Deuteronomy 18:10-12; 2 Kings 21:6; Micah 5:12; Isaiah 47:12; Ezekiel 13:18, 20; Acts 8:11-24; Leviticus 20:27; Exodus 7:11; Revelation 9:21; 22:15).
Tuhan memperingatkan tentang hukuman akhir. Revelation 21:8 mengatakan "…mereka yang melakukan ilmu sihir …tempat mereka adalah di kawah berapi… kematian kedua" (NIV). Mereka yang mempraktekan ilmu sihir tidak akan mewarisi Keraja an Allah (Galatians 5:20-21). Mereka yang mempraktekan adalah orang-orang yang Anti Tuhan dan mereka memberontak melawan Dia. Banyak orang di Efesus kuno mempraktekan ilmu sihir. Kemudian banyak orang yang menjadi Kristen menyadari kesalahan bodoh dari kehidupan lalu merekadan membakar buku sihir yang mahal mereka dan membuangnya (Acts 19:19). Alkitab mengatakan bagaimana rasul Paulus berurusan dengan salah satu pendusta ini, seorang penyihir dan nabi palsu yang membuat orang tersesat. "Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. " (Acts 13:9-11).
Dewa-dewa, Peramal, Medium, Pemanggilan roh orang mati, Nujum , roh-roh orang mati, ilmu sihir, ahli tenung, “roh penolong”
Alkitab sangat melarang manusia untuk tidak menanyakan kebenaran kepada perantara roh orang mati, tapi menanyakan langsung kepada Tuhan (Isaiah 8:19). CJelasnya, jika mereka yang mempraktekan ilmu sihir ini mempunyai kekuatan (dengan menjadi penipu yang hebat), itu bukan pemberian Tuhan (sebagaimana banyak orang yang salah mengiranya). Alkitab mengutuk dan melarang praktek-praktek ini sering kali (Deuteronomy 18:9-14; Isaiah 44:25; Jeremiah 27:9; 2 Kings 21:6; 23:24). Penyembahan berhala dan pemanggilan roh adalah praktek terselubung dari kekafiran (Ezekiel 21:21; Isaiah 19:3; 1 Samuel 28). Kitab Suci mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa Saul mati "dia bertanya pada seorang pemanggil arwah untuk petunjuk" daripada bertanya kepada Tuhan (1 Chronicles 10:13-14).
Alkitab mempunyai beberapa contoh yang menunjukkan kebodohan dan kegagalan dari mereka yang mengakui punya kemampuan untuk meramal masa depan berdasarkan kekuatan mereka sendiri atau roh-roh yang membantu mereka (Daniel 2:27, etc.). Tuahn menyebut para penyembah berhala ini “omong kosong,” “pendusta” and “penipu” bagi orang-orang bodoh ini (Ezekiel 13:8; Jeremiah 14:14; Ezekiel 13:3). Apabila ada orang Israel yang melakukan praktek menjadi medium, harus dihukum mati (Leviticus 20:27). Kehadiran seorang medium ditengah-tengah bangsa Israel yang adalah bangsa pilihan Tuhan dianggap sebagai pencemaran (Leviticus 19:31). Semua praktek-praktek sihir ini menjauhkan kita dari Pencipta kita, Alah yang benar dan hidup.
Mengikuti Pertanda
Kita tidak mencari “pertanda” untuk memimpin hidup kita. Alkitab menegur orang yang melakukan hal ini. Itu adalah “sangat dibenci” dan kebodohan (Deuteronomy 18:10-12). Carilah Tuhan dan bimbinganNya bagi hidup kita sebagaimana telah disediakan di dalam Alkitab. Melakukan hal lain, berarti menipu dirimu sendiri, atau membiarkan setan dan lainnya untuk menipu anda.
Author: Paul S. Taylor of Eden Communications.
Dengan begitu banyak denominasi dan agama, bagaimana saya dapat memutuskan yang mana yang benar dan yang mana yang tidak?
Tentu saja dapat dipahami, seorang yang rindu dan sungguh-sungguh mencari kebenaran dibuat bingung oleh situasi keagamaan sekarang ini. Di kalangan Umat Kristen saja terdapat ratusan denominasi, sekte dan ajaran pemujaan. Dalam jumlah ratusan lagi terdapat di negara dan kebudayaan lain dan dengan pergerakan keagamaan baru yang timbul hampir setiap hari. Akan tetapi Allah telah memberikan petunjuk yang cukup untuk memungkinkan kita "mengetahui Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan" (1 Yoh 4:6) jika kita benar-benar ingin melakukannya.
Ada tiga kriteria yang dapat membantu kita menilai suatu ajaran pemujaan atau gerakan keagamaan, yaitu melalui cara pengajaran para pemimpinnya, masing-masing mengenai Alkitab, mengenai Kristus dan mengenai keselamatan.
1. Sikap terhadap Alkitab
Alkitab telah dinyatakan sebagai Sabda Allah yang tertulis dalam kurun waktu ratusan tahun. Kitab Suci Perjanjian Lama telah diterima orang Kristen dan Rasul-Rasul sebagai tulisan yang diwahyukan secara sempurna. Yesus berkata: "Kitab Suci tidak dapat dibatalkan" (Yoh 10:35). Dengan menghormati Perjanjian baru, Dia berjanji kepada para rasulNya bahwa "Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yoh 14:26), dan bahwa "Roh Kebenaran akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran" (Yoh 16:13).
Karena itu, dalam abad pertama, para Rasul yang telah bersama-sama dengan Kristus, yang telah bersaksi mengenai kebangkitanNya dan yang telah menerima janji-janji ini, secara berangsur-angsur menulis ajaran Yesus dan Epistel sehingga menjadi yang sekarang disebut Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan ini telah diterima dan diakui oleh orang Kristen mula-mula sebagai Kitab Suci yang diwahyukan. Para Rasul menyatakan bahwa tulisan-tulisan ini diwahyukan penulisannya dan otoritasnya. Orang Kristen yang benar telah selalu menerimanya demikian.
Akhirnya, Rasul yang paling belakangan yaitu Rasul Yohanes, mendekati akhir abad pertama diberi kemampuan bernubuat tentang masa yang akan datang dan menulis Kitab Suci terakhir yaitu Kitab Wahyu. Dengan demikian selesailah penulisan firman Allah, "Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan" (Wahyu 22:18, 19).
Perkataan terakhir dari Rasul Kristus ini memberi kita aturan yang paling penting. Kitab Suci sepenuhnya diwahyukan penulisannya bahkan pada tiap kata. Mereka yang menambahkan atau mengurangkan daripadanya adalah pengajar-pengajar yang sesat. Secara umum, para pemuja telah bersalah melakukan “penambahan” pada Kitab Suci. Mereka mengatakan bahwa tulisan yang berasal dari pendahulu mereka adalah diwahyukan atau bahwa penafsiran yang dilakukan para pemimpinnya secara unik adalah penting dan mempunyai otoritas. Para modernist dan orang-orang liberal, sebaliknya, telah melakukan kesalahan yang bahkan lebih serius dengan “mengurangi” isi Kitab Suci, menyisihkan atau menganggap bagian-bagian yang mereka tetapkan sebagai tidak ilmiah atau tidak beralasan bagi manusia modern. Akan tetapi, Pengajar yang benar akan menerima semua isi Kitab Suci dan hanya Kitab Suci lah yang merupakan Sabda Allah yang sempurna.
2. Sikap terhadap Kristus
Seorang pengajar Kristen yang benar dengan gembira akan menerima dan menyatakan Yesus Kristus sebagai Dia, Allah yang benar dan sebagai manusia yang benar. "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah anti-kristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak" (I Yoh 2:22). "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus" (2 Yoh 7). "demikian pula diantara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka: (2 Petrus 2:1).
Kesalahan memandang pribadi Kristus dapat berupa klenik gnostis kuno yang menyangkal sifat kemanusiaanNya, atau klenik agnostis modern, yang menyangkal ketuhananNya yang sebenarnya. Yang disebut belakangan menganggap Dia sebagai orang yang hebat dan seorang guru dan pemimpin agama yang besar, tetapi menolak kelahiranNya, hidupNya yang tidak berdosa, penebusan dosa yang dilakukanNya dan kebangkitan tubuhNya serta kenaikanNya ke Surga. Ajaran pemujaan atau denominasi atau gerakan keagamaan yang tidak secara jelas dan tegas menyatakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak manusia dan sebagai Anak Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa" (Wahyu 1:8) iadalah sesat dan harus ditolak.
3. Sikap terhadap Keselamatan
Injil Kristus adalah "kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16). Kata Injil artinya “kabar baik” bukan “nasihat baik”. Itu tidak mengajarkan apa yang harus atau tidak harus kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan, tetapi mengajarkan tentang apa yang dilakukan Kristus memberikan keselamatan secara cuma-cuma. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8,9).
Setiap agama yang ada di bawah matahari, apakah Kristen palsu atau non-Kristen, dengan bangga mengatakan dan mengajarkan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan usaha sendiri. Hanya kekristenan alkitabiah yang benar yang mengakui manusia sebagaimana adanya, sengsara didalam dosa serta menuju keterpisahan yang kekal dengan Allah. Injil yang olehnya kamu diselamatkan adalah berita kesukaan, bahwa "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita" (1 Kor 15:1,3), dan bahwa kita dapat diselamatkan oleh anugerah, melalui iman kepada Kristus. Hanya itu saja syaratnya. Agama yang mengajarkan lain dari pada itu adalah ajaran yang tidak benar. Paulus berkata "..jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia" (Gal. 1:9). Orang yang sungguh diselamatkan oleh kasih anugerah Tuhan dalam Kristus akan berusaha mengikuti Kristus dan firmanNya dalam segala hal, bukan untuk mendapatkan keselamatan, akan tetapi untuk kasih dan ucapan syukur atas penyucian dan hidup yang kekal yang diberikanNya.
Dikutip dari The Bible Has the Answer, by Henry Morris and Martin Clark, Dipublikasikan oleh Master Books, 1987 Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books
Ada tiga kriteria yang dapat membantu kita menilai suatu ajaran pemujaan atau gerakan keagamaan, yaitu melalui cara pengajaran para pemimpinnya, masing-masing mengenai Alkitab, mengenai Kristus dan mengenai keselamatan.
1. Sikap terhadap Alkitab
Alkitab telah dinyatakan sebagai Sabda Allah yang tertulis dalam kurun waktu ratusan tahun. Kitab Suci Perjanjian Lama telah diterima orang Kristen dan Rasul-Rasul sebagai tulisan yang diwahyukan secara sempurna. Yesus berkata: "Kitab Suci tidak dapat dibatalkan" (Yoh 10:35). Dengan menghormati Perjanjian baru, Dia berjanji kepada para rasulNya bahwa "Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yoh 14:26), dan bahwa "Roh Kebenaran akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran" (Yoh 16:13).
Karena itu, dalam abad pertama, para Rasul yang telah bersama-sama dengan Kristus, yang telah bersaksi mengenai kebangkitanNya dan yang telah menerima janji-janji ini, secara berangsur-angsur menulis ajaran Yesus dan Epistel sehingga menjadi yang sekarang disebut Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan ini telah diterima dan diakui oleh orang Kristen mula-mula sebagai Kitab Suci yang diwahyukan. Para Rasul menyatakan bahwa tulisan-tulisan ini diwahyukan penulisannya dan otoritasnya. Orang Kristen yang benar telah selalu menerimanya demikian.
Akhirnya, Rasul yang paling belakangan yaitu Rasul Yohanes, mendekati akhir abad pertama diberi kemampuan bernubuat tentang masa yang akan datang dan menulis Kitab Suci terakhir yaitu Kitab Wahyu. Dengan demikian selesailah penulisan firman Allah, "Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan" (Wahyu 22:18, 19).
Perkataan terakhir dari Rasul Kristus ini memberi kita aturan yang paling penting. Kitab Suci sepenuhnya diwahyukan penulisannya bahkan pada tiap kata. Mereka yang menambahkan atau mengurangkan daripadanya adalah pengajar-pengajar yang sesat. Secara umum, para pemuja telah bersalah melakukan “penambahan” pada Kitab Suci. Mereka mengatakan bahwa tulisan yang berasal dari pendahulu mereka adalah diwahyukan atau bahwa penafsiran yang dilakukan para pemimpinnya secara unik adalah penting dan mempunyai otoritas. Para modernist dan orang-orang liberal, sebaliknya, telah melakukan kesalahan yang bahkan lebih serius dengan “mengurangi” isi Kitab Suci, menyisihkan atau menganggap bagian-bagian yang mereka tetapkan sebagai tidak ilmiah atau tidak beralasan bagi manusia modern. Akan tetapi, Pengajar yang benar akan menerima semua isi Kitab Suci dan hanya Kitab Suci lah yang merupakan Sabda Allah yang sempurna.
2. Sikap terhadap Kristus
Seorang pengajar Kristen yang benar dengan gembira akan menerima dan menyatakan Yesus Kristus sebagai Dia, Allah yang benar dan sebagai manusia yang benar. "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah anti-kristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak" (I Yoh 2:22). "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus" (2 Yoh 7). "demikian pula diantara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka: (2 Petrus 2:1).
Kesalahan memandang pribadi Kristus dapat berupa klenik gnostis kuno yang menyangkal sifat kemanusiaanNya, atau klenik agnostis modern, yang menyangkal ketuhananNya yang sebenarnya. Yang disebut belakangan menganggap Dia sebagai orang yang hebat dan seorang guru dan pemimpin agama yang besar, tetapi menolak kelahiranNya, hidupNya yang tidak berdosa, penebusan dosa yang dilakukanNya dan kebangkitan tubuhNya serta kenaikanNya ke Surga. Ajaran pemujaan atau denominasi atau gerakan keagamaan yang tidak secara jelas dan tegas menyatakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak manusia dan sebagai Anak Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa" (Wahyu 1:8) iadalah sesat dan harus ditolak.
3. Sikap terhadap Keselamatan
Injil Kristus adalah "kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16). Kata Injil artinya “kabar baik” bukan “nasihat baik”. Itu tidak mengajarkan apa yang harus atau tidak harus kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan, tetapi mengajarkan tentang apa yang dilakukan Kristus memberikan keselamatan secara cuma-cuma. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8,9).
Setiap agama yang ada di bawah matahari, apakah Kristen palsu atau non-Kristen, dengan bangga mengatakan dan mengajarkan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan usaha sendiri. Hanya kekristenan alkitabiah yang benar yang mengakui manusia sebagaimana adanya, sengsara didalam dosa serta menuju keterpisahan yang kekal dengan Allah. Injil yang olehnya kamu diselamatkan adalah berita kesukaan, bahwa "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita" (1 Kor 15:1,3), dan bahwa kita dapat diselamatkan oleh anugerah, melalui iman kepada Kristus. Hanya itu saja syaratnya. Agama yang mengajarkan lain dari pada itu adalah ajaran yang tidak benar. Paulus berkata "..jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia" (Gal. 1:9). Orang yang sungguh diselamatkan oleh kasih anugerah Tuhan dalam Kristus akan berusaha mengikuti Kristus dan firmanNya dalam segala hal, bukan untuk mendapatkan keselamatan, akan tetapi untuk kasih dan ucapan syukur atas penyucian dan hidup yang kekal yang diberikanNya.
Dikutip dari The Bible Has the Answer, by Henry Morris and Martin Clark, Dipublikasikan oleh Master Books, 1987 Diterjemahkan oleh: Darwin Marpaung
Diedarkan oleh Eden Communications atas ijin dari Master Books